dibimbing.id - 5 Cara Menentukan Buyer Persona untuk Bisnis, Lengkap & Akurat!

5 Cara Menentukan Buyer Persona untuk Bisnis, Lengkap & Akurat!

Muthiatur Rohmah

•

04 September 2024

•

8648

Image Banner

Hey, Warga Bimbingan! Kamu merasa udah promosiin produk atau jasa ke mana-mana, tapi hasilnya gak sesuai ekspektasi? Mungkin nih, kamu lupa satu hal penting, yaitu mengenali siapa sebenarnya target pelanggan kamu. 

Yup, di sinilah pentingnya memahami buyer persona. Lantas apa itu?

Buyer persona adalah karakter yang muncul ketika membayangkan pelanggan ideal berdasarkan riset pasar dan data nyata tentang karakteristik, kebutuhan, dan perilaku mereka.

Kalau kamu jualan tanpa tau siapa yang bener-bener butuh produk itu, sama aja kayak melempar panah dalam gelap, kemungkinan kena sasaran kecil banget. 

Jadi, sebelum kamu mulai campaign marketing besar-besaran, yuk simak pembahasan MinDi tentang cara menentukan buyer persona yang tepat biar bisnis kamu makin cemerlang!


Apa itu Buyer Persona?

Buyer Persona adalah profil yang dibuat untuk tujuan memahami dan berempati dengan pelanggan. Belajar tentang kebutuhan pelanggan sangat penting dalam menciptakan produk yang memberikan nilai. 

Buyer persona itu semacam karakter yang kamu buat untuk mewakili pelanggan ideal kamu, berdasarkan data nyata dan riset, bukan cuma ngarang-ngarang aja. 

Buyer persona ini menggambarkan siapa aja orang-orang yang paling mungkin beli produk atau jasa kamu, mulai dari demografi mereka, seperti umur, pekerjaan, dan tempat tinggal, sampai ke hal-hal yang lebih personal, kayak hobi, kebiasaan belanja, dan masalah yang sering mereka hadapi. 

Dengan memiliki buyer persona yang jelas, kamu jadi bisa lebih mudah nargetin pesan marketing yang bener-bener nyambung sama mereka, alhasil kampanye kamu bisa lebih efektif dan gak asal-asalan. 

Jadi, buyer persona bukan cuma tentang ngepasin produk sama pasar, tapi juga tentang ngerti banget siapa yang bakal beli produk itu dan gimana cara terbaik buat ngeraih mereka.

Baca Juga: Buyer Persona: Simak Penjelasan, Manfaat & Cara Membuatnya!


Pentingnya Buyer Persona sebagai Strategi Bisnis

Kenapa buyer persona itu penting banget buat strategi bisnis? Menurut riset dari hubspot, banyak marketer yang sebenarnya masih kekurangan informasi penting tentang audiens mereka, dan ini membuat mereka kesulitan untuk bikin konten yang benar-benar sesuai kebutuhan. 

Yuk, kita bahas kenapa buyer persona bisa jadi game-changer buat bisnismu!


1. Membuat Marketing Lebih Personal

Salah satu alasan utama kenapa buyer persona itu penting adalah membantu mempersonalisasi marketing. Personalization ini kuncinya, karena kalau kamu benar-benar mengerti audiens, kamu bisa bikin pesan yang pas banget buat mereka. 

Dalam sebuah penelitian, sebanyak 96% marketer bilang kalau personalisasi ini bikin pembeli lebih mungkin jadi pelanggan setia, dan 94% bilang ini bisa ningkatin penjualan. 

Contohnya, kalau ada email dari brand yang kasih tau produk yang sudah lama diincer lagi diskon, pasti bikin kamu makin loyal sama brand itu, ya kan?


2. Mengarahkan Pengembangan Produk

Riset mendalam tentang target pelanggan nggak cuma bantu marketing, tapi juga bisa jadi inspirasi buat pengembangan produk. Dengan mengerti apa yang dirasakan pelanggan idealmu sehari-hari, kamu bisa nambahin fitur baru atau ngembangin produk yang sesuai kebutuhan mereka. 

Misalnya, kalau kamu jual peralatan dapur dan tahu pelangganmu banyak yang tinggal di daerah di mana barbeque-an itu umum, kamu bisa bikin peralatan panggang yang lebih pas buat indoor dan outdoor. Keren, kan?


3. Membantu Optimalkan Konten

Riset buyer persona juga ngasih tau gimana sih pelanggan idealmu pengennya dihubungi. Misalnya, kalau audiens lebih suka komunikasi lewat SMS daripada email, kamu bisa bikin kampanye nurturing lewat SMS yang lebih efektif.


4. Membantu Membuat Pesan Produk Sesuai Audiens Target

Buyer persona yang sudah selesai dibikin bisa bantu k menyesuaikan konten, pesan produk, dan bahkan pengembangan layanan sesuai kebutuhan spesifik, perilaku, dan masalah audiens target mu. 

Ini kembali lagi ke soal personalisasi, kalau kamu bisa ngomong langsung ke hati audiens lewat kampanye marketing, peluang sukses jadi lebih besar. 

Jadi, dengan punya buyer persona yang jelas, Warga Bimbingan nggak cuma bisa lebih nyambung sama audiens, tapi juga bisa ningkatin penjualan dan loyalitas pelanggan. Mantap, kan?

Baca Juga: Contoh Social Media Campaign dan Tipsnya


Cara Menentukan Buyer Persona


Nah, Warga Bimbingan! Kamu tidak boleh asal-asalan menentukan buyer persona, ada beberapa langkah yang tepat untuk memulainya. Yuk simak penjelasan MinDi tentang cara menentukan buyer persona berikut ini. 


1. Pahami dan Pelajari Siapa yang Akan Menggunakan Produk

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menciptakan buyer persona adalah mempelajari tentang audiens yang kamu miliki. 

Kamu dapat menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk menginformasikan penelitian, seperti wawancara pengguna secara langsung, berbicara dengan tim yang berinteraksi dengan pengguna, dan menganalisis penggunaan produk.


2. Kelompokan Target Audiens

Setelah kamu mengumpulkan cukup data tentang target audiens, kamu harus mengelompokkan buyer pesona yang telah kamu pelajari. Setiap kelompok persona pengguna memiliki serangkaian tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang unik. 

Memahami perbedaan antara kelompok-kelompok ini sangat penting untuk memandu bagaimana fitur produk baru diprioritaskan, dirancang, dan dikembangkan.


3. Buat Template Persona pengguna  

Template buyer pesona akan membantu kamu membuat produk dalam mengatasi masalah pengguna. Tujuan dari dibuatnya template ini adalah untuk memberi gambaran singkat tentang pengguna dan memahami siapa mereka. 


4. Lakukan Wawancara dan Survei

Selain riset internal, jangan lupa untuk langsung dapet insight dari target audiens dengan cara wawancara atau survei. Ini cara yang efektif buat dapet informasi langsung dari sumbernya. 

Warga Bimbingan bisa tanya tentang kebiasaan belanja mereka, apa yang mereka cari dari produk seperti punyamu, sampai ke preferensi pribadi. Semakin banyak data yang kamu dapat, semakin akurat persona yang bisa kamu buat.


5. Evaluasi dan Update Secara Berkala

Terakhir, buyer persona bukanlah sesuatu yang fix selamanya. Seiring berjalannya waktu dan perubahan tren, kebutuhan audiens juga bisa berubah. Makanya, penting buat kamu buat selalu evaluasi dan update persona yang udah dibuat. 

Dengan begitu, strategi marketing kamu bisa terus relevan dan efektif, sejalan dengan perkembangan audiens.

Nah, itu dia cara menentukan buyer persona yang bisa langsung kamu terapkan. Semua fitur pasti akan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi Warga Bimbingan harus pintar-pintar nih untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan kamu untuk mempromosikan produk. 


Cara Membuat Buyer Persona

Nah, setelah kita membahas tentang cara menentukan buyer persona, langkah selanjutnya adalah membuat buyer persona yang tepat dan efektif. Lantas bagaimana caranya? Yuk simak penjelasan MinDi tentang cara membuat buyer persona berikut ini.


1. Lakukan Riset Tentang Pelanggan

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah melakukan riset tentang pelanggan. Caranya, kumpulkan data dari berbagai sumber, seperti feedback pelanggan, data penjualan, atau hasil survei. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang tertarik dan membeli produk atau jasa. 

Coba cari tahu hal-hal penting seperti usia, pekerjaan, kebiasaan belanja, serta masalah yang sering mereka hadapi. Semakin banyak data yang kamu kumpulkan, semakin jelas gambaran persona yang bisa kamu buat.


2. Analisis Informasi yang Tersedia

Setelah kamu punya data dari riset tadi, sekarang waktunya menganalisis informasi tersebut. Dari data yang sudah kamu kumpulkan, coba lihat pola atau tren yang muncul. 

Misalnya, apakah mayoritas pelanggan berusia 25-35 tahun? Apakah mereka lebih suka belanja lewat ponsel atau desktop? Analisis ini akan membantumu mengelompokkan informasi penting yang nantinya bisa digunakan untuk membangun persona yang lebih akurat.


3. Bangun Persona Kamu

Nah, setelah semua data dan analisis siap, sekarang waktunya membangun buyer persona. Mulailah dengan memberi persona ini identitas, seperti nama fiktif, usia, pekerjaan, dan lain-lain. 

Tambahkan juga informasi yang lebih mendalam, seperti tujuan mereka, tantangan yang sering mereka hadapi, dan bagaimana produk itu bisa membantu mereka. Persona ini harus bisa merepresentasikan kelompok pelanggan yang paling potensial buat bisnismu.


4. Bantu Tim Penjualan Siap Menghadapi Persona

Buyer persona yang kamu buat bukan cuma buat tim marketing aja, lho. Tim penjualan juga perlu memahami siapa sebenarnya yang akan mereka hadapi. Jadi, bagikan persona ini ke tim penjualan supaya mereka bisa siap-siap sebelum berbicara dengan calon pelanggan. 

Dengan begitu, mereka bisa menyesuaikan pendekatan dan percakapan agar lebih relevan dan menarik bagi calon pelanggan.


5. Susun Pesan yang Tepat untuk Persona Kamu

Terakhir, setelah persona siap, saatnya menyusun pesan marketing yang pas buat mereka. Ingat, setiap persona mungkin butuh pendekatan yang berbeda-beda. 

Pikirkan apa yang paling penting bagi persona ini, apa yang mereka cari, dan bagaimana produk itu bisa menjadi solusi. Dengan pesan yang disesuaikan, kamu bisa lebih mudah terhubung dengan target audiens dan membuat mereka merasa, "Wah, ini gue banget!"

Dengan mengikuti langkah-langkah ini,kamu akan memiliki buyer persona yang jelas dan efektif untuk menunjang strategi bisnis. Selamat mencoba dan semoga sukses, Warga Bimbingan!


Contoh Buyer Persona yang Efektif

Nah, agar Warga Bimbingan bisa menentukan buyer persona yang tepat dan efektif, yuk simak beberapa contoh buyer persona yang dapat dijadikan inspirasi berikut ini.


1. Contoh Buyer Persona B2B

Sumber : Hubspot

Contoh buyer persona ini adalah seorang profesional HR yang kesulitan dengan proses rekrutmen yang rumit dan tugas HR lainnya. Produk yang ditawarkan harus fokus pada alat rekrutmen yang mempermudah proses seleksi, mempercepat hiring, dan membantu mengelola tugas HR dengan efisien.


2. Contoh Buyer Persona B2C 

Sumber: Hubspot

Contoh buyer persona adalah pengguna yang suka menemukan dan berbagi musik baru. Layanan streaming harus punya aplikasi yang user-friendly, bisa memberi notifikasi musik baru yang sesuai minat mereka, dan mempermudah mereka berbagi lagu dengan teman-teman. 

Baca Juga: Contoh Content Plan Instagram dan TikTok: Cocok untuk Strategi Bisnis


Siapkan Buyer Persona yang Tepat untuk Pengembangan Produk yang Lebih Sukses!

Warga Bimbingan! Itulah beberapa pembahasan mengenai cara menentukan buyer persona yang tepat dan efektif.

Dengan baca artikel ini sampai habis, pasti kamu dapat menentukan buyer persona yang efektif dan sesuai dengan strategi bisnis yang dijalankan.

Warga Bimbingan! Karier kamu lagi stuck? ingin naik jabatan di kantor tapi bingung harus mulai dari mana? Kayaknya kamu butuh mentorship club deh!

Bagi pekerja hingga job seeker, mentor merupakan sosok yang penting untuk memberi solusi, memberi dukungan sosial untuk mengatasi masalah.

Mentorship club juga dapat membuka koneksi Warga Bimbingan untuk punya relasi baru dan membuka kesempatan karir yang lebih luas!

Tertarik join mentorship club? Nggak usah bingung-bingung cari mentor terbaik dan berpengalaman, mending gabung mentorship club dibimbing.id aja!

Mentorship club dibimbing.id adalah layanan diskusi interaktif dan konsultasi personal yang variatif dan fleksibel. Cocok banget buat job seeker hingga pekerja yang ingin nambah skill dan pengetahuannya, kaya kamu!

Tunggu apalagi? Gabung sekarang juga di sini dan temukan mentor terbaikmu, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Reference:

  1. How to Create Detailed Buyer Personas for Your Business [+Free Persona Template] - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!