dibimbing.id - 8 Tahapan Pengembangan Produk yang Efektif & Contoh

8 Tahapan Pengembangan Produk yang Efektif & Contoh

Farijihan Putri

•

11 November 2022

•

82190

Image Banner

Tahapan pengembangan produk sering terasa rumit, ya, Warga Bimbingan? Padahal, jika kamu pahami dengan baik, proses ini bisa menjadi kunci sukses bisnis.

Menurut artikel jurnal yang ditulis Husniah, pengembangan produk bukan hanya soal menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga merupakan strategi pemasaran yang penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Nah, kali ini MinDi bakal bahas 8 tahapan pengembangan produk yang efektif yang bisa membantu kamu merancang, menguji, dan meluncurkan produk dengan lebih sistematis. Yuk, simak dan pastikan produk siap bersaing di pasar!


8 Tahapan Pengembangan Produk yang Efektif


Sumber: Freepik

Tahapan pengembangan produk yang efektif di bawah ini bisa kamu aplikasikan langsung ke bisnis atau ide produk karena dilengkapi contoh. Mari simak dan siap-siap untuk mulai merancang produk sukses!


1. Menganalisis Kebutuhan Customer


Sebelum kamu mulai mengembangkan produk, langkah pertama yang paling penting adalah menganalisis kebutuhan pasar. Nah, di sini kamu harus benar-benar memahami apa yang diinginkan oleh calon customer kamu. 

Nah, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, diantaranya: 

  1. Survei langsung ke kompetitor. Cobain produknya, dan tanya respon orang terkait dengan produk tersebut
  2. Ngobrol dan melakukan wawancara dengan customer
  3. Cek trend produknya: Lewat Google trends, atau riset FOMO.
  4. Bikin Audiens Persona: Cari tau demografi, pain point dan kebutuhan calon customer kamu

Misalnya, jika kamu ingin membuat aplikasi fitness, cari tahu apakah ada fitur atau kebutuhan yang belum tersedia di aplikasi serupa. Nah, ini adalah dasar yang akan memandu setiap langkah pengembangan produk.


2. Membentuk Ide Produk 


Setelah kamu tahu apa yang dibutuhkan pasar, saatnya untuk membentuk ide yang akan jadi fondasi produkmu. Ide ini harus unik dari kompetitor, relevan, dan tentunya bisa menyelesaikan masalah yang sudah kamu target customer kamu. 

Misalnya, ambil contoh study case fitness di atas, kamu bisa menciptakan aplikasi fitness yang beda dari yang lain. 

Misal Nya dari fitur-fitur yang lebih lengkap, seperti latihan berbasis tingkat kebugaran, pelatihan yang dipersonalisasi, monitoring kemajuan, pelatihan dengan pelatih virtual, dan tantangan kebugaran bersama teman.


3. Mendefinisikan Produk


Nah, di tahap ini kamu mulai lebih serius mendefinisikan produk yang akan kamu buat. Kalau di tahap sebelumnya ide sudah terbentuk, sekarang saatnya untuk menjelaskan lebih detail tentang apa itu produkmu.

Tahapan pengembangan produk ini meliputi menentukan spesifikasi produk, fungsionalitas, dan bahkan teknologinya. 

Misalnya, jika produkmu aplikasi, pastikan kamu tahu fitur-fitur apa saja yang harus ada, seperti integrasi dengan platform lain, user interface (UI), dan kemudahan navigasi. 

Memiliki gambaran yang jelas tentang produk ini akan membuat langkah selanjutnya menjadi lebih mudah.


4. Pembuatan Prototype Produk


Setelah kamu mendefinisikan produk, waktunya untuk membuat prototype versi awal produk yang bisa kamu uji coba. Prototype membantu kamu melihat apakah ide kamu benar-benar bisa diubah jadi produk nyata.

Misalnya, jika kamu mengembangkan produk perangkat keras seperti earphone, kamu bisa membuat model awal yang sederhana untuk menguji ukuran, kenyamanan, dan fungsionalitasnya. 

Prototype ini akan memberikan gambaran apakah produk tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya atau ada yang perlu kamu perbaiki.


5. Desain Awal


Desain bagian yang nggak kalah seru! Desain awal akan memberi gambaran visual tentang produkmu. Nah, bayangkan deh produk dalam bentuk fisik, apakah desainnya menarik dan mudah digunakan? 

Misalnya, kalau kamu membuat smartphone, desain awal mencakup tampilan layar, tombol, dan penempatan kamera. 

Desain yang baik nggak hanya menarik perhatian tetapi juga meningkatkan kenyamanan pengguna. Dengan desain yang solid, produkmu bisa lebih diterima pasar!


6. Validasi dan Pengujian


Setelah desainnya sudah ada, tahapan selanjutnya adalah validasi dan pengujian. Kamu pasti ingin produkmu berfungsi dengan baik, kan?

Kamu akan menguji produk ke beberapa orang, biasanya target audiens atau pengguna potensial untuk mendapatkan feedback. Pengujian ini bisa berupa pengujian teknis, uji coba usability, atau bahkan uji pasar. 

Misalnya, kamu mengembangkan aplikasi, lakukan beta testing terlebih dahulu untuk melihat apakah ada bug atau masalah performa yang perlu diperbaiki. 

Feedback dari pengujian akan sangat berharga untuk perbaikan produk sebelum diluncurkan secara luas.


7. Analisis Strategi Pemasaran


Nah, tahapan pengembangan produk yang sering terlewat adalah analisis strategi pemasaran. Kamu sudah punya produk yang siap diluncurkan, tapi bagaimana caranya supaya produk dikenal banyak orang? 

Tentukan dulu, siapa yang menjadi target pasar, dan apa keunggulan kompetitif produk dibandingkan pesaing. Jika produkmu aplikasi edukasi, misalnya, kamu bisa menyasar orangtua atau pelajar yang membutuhkan sumber daya belajar online

Tentukan juga saluran distribusi, apakah lewat aplikasi store, website, atau kerja sama dengan institusi pendidikan. Merencanakan strategi pemasaran dari jauh-jauh hari bisa membantu produkmu lebih cepat diterima di pasar.


8. Komersialisasi


Terakhir, komersialisasi adalah tahap di mana kamu mempersiapkan peluncuran produk ke pasar. Proses ini melibatkan persiapan skala besar, mulai dari produksi massal hingga pemasaran. 

Lakukan peluncuran produk dengan cara yang spektakuler, misalnya dengan kampanye iklan yang menarik atau acara peluncuran yang seru.

Selain itu, pastikan untuk terus memantau reaksi pasar dan siap melakukan penyesuaian jika diperlukan. Setelah produkmu diluncurkan, perhatikan feedback dari konsumen untuk perbaikan berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Contoh Perencanaan Produksi & Tips Terbaik Implementasi


Apa Saja yang Termasuk Pengembangan Produk?


Sumber: Freepik

Sekarang Warga Bimbingan sudah tau tahapan pengembangan produk, tapi mungkin masih bingung apa yang harus dikembangkan.

Mengembangkan produk bukan hanya tentang menciptakan hal baru dari nol, Warga Bimbingan! Proses pengembangan produk bisa melibatkan berbagai cara. 

Intinya, pengembangan produk bertujuan untuk menjaga relevansi di pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Lalu, apa saja yang termasuk dalam pengembangan produk? Yuk, simak penjelasan berikut!


1. Meningkatkan Produk yang Sudah Ada


Pengembangan produk tak selalu berarti membuat produk yang benar-benar baru. Salah satu bentuk pengembangan produk adalah dengan memperbaiki produk yang sudah ada. 

Nah, ini bisa berupa peningkatan kualitas, fitur tambahan, atau perbaikan pada desain produk agar lebih fungsional dan menarik bagi konsumen.

Misalnya, smartphone yang selalu diperbarui dengan teknologi terbaru, seperti kamera yang lebih canggih atau baterai yang lebih tahan lama.


2. Perluasan Lini Produk 


Pengembangan produk juga bisa dilakukan dengan memperluas lini produk yang sudah ada. Artinya, menambah variasi produk baru dalam kategori yang sama. 

Sebagai contoh, perusahaan minuman sudah punya varian teh manis, mereka bisa memperkenalkan varian teh hijau atau teh herbal untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 

Dengan cara ini, perusahaan bisa menarik lebih banyak pelanggan dengan menawarkan berbagai pilihan.


3. Menambah Pilihan dalam Produk yang Ada 


Selain memperkenalkan produk baru, menambah produk yang sudah ada juga bisa menjadi strategi pengembangan yang efektif. Berarti menambahkan fitur baru pada produk yang telah sukses di pasaran.

Misalnya, sebuah aplikasi yang sudah populer dapat menambahkan fitur baru yang lebih canggih untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menjaga loyalitas pelanggan.


4. Modifikasi Berdasarkan Strategi Kompetitor


Terkadang, meniru atau memodifikasi strategi dari kompetitor bisa menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan produk. 

Kamu bisa melihat apa yang berhasil dilakukan oleh pesaing dan melakukan modifikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target pasar kamu. 

Tentunya, modifikasi ini harus dilakukan dengan tetap menjaga keunikan produk, supaya tetap menarik dan berbeda dari yang sudah ada.


5. Menambah Lini Produk Baru


Selain itu, perusahaan juga bisa melakukan penambahan lini produk yang sebelumnya belum ada. Kamu memperkenalkan kategori produk baru yang sebelumnya belum dimiliki oleh perusahaan. 

Misalnya, brand pakaian yang awalnya hanya memproduksi kaos bisa mulai meluncurkan produk sepatu atau aksesoris, untuk memperluas pangsa pasar mereka.

Baca Juga: 7 Contoh Product Development Terbaik 2024, Apa Saja?


Siap Mengembangkan Produk agar Lebih Sukses?


Sekarang kamu sudah tahu langkah-langkah dalam proses pengembangan produk, kan, Warga Bimbingan? Jika kamu siap untuk mengembangkan produk dan ingin belajar langsung dari para mentor berpengalaman, ikut Bootcamp Product and Project Management dibimbing.id menjadi solusi tepat! 

Dengan silabus terlengkap, kamu akan belajar praktek nyata untuk membangun portofolio. Tidak hanya itu, kamu bisa mengulang kelas secara gratis, bahkan 90% alumni sudah berhasil mendapatkan pekerjaan! Dengan lebih dari 700+ hiring partner, peluang kerja semakin terbuka lebar. 

Kalau ada pertanyaan seperti, "Apakah Bootcamp ini cocok untuk pemula?" atau "Bagaimana cara memulai?" Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi agar kamu sukses di dunia product and project management!


Referensi


  1. The Importance of Product Development [Buka]
  2. Strategi Pengembangan Produk Baru Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!