dibimbing.id - Apa itu Turnover? Definisi, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasi

Apa itu Turnover? Definisi, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasi

Muthiatur Rohmah

•

07 August 2024

•

296

Image Banner

Dalam konteks perusahaan, turnover adalah tingkat keluarnya karyawan dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu.

Turnover karyawan adalah topik penting bagi banyak perusahaan. Mengapa bisa begitu? 

Sebab tingkat turnover yang tinggi bisa menjadi tanda adanya masalah di tempat kerja, mulai dari ketidakpuasan karyawan hingga masalah manajemen. 

Gimana, Warga Bimbingan penasaran lebih lanjut mengenai turnover? Apa saja penyebabnya? Bagaimana cara menghitungnya? Bagaimana cara meminimalkan tingkat turnover?

Semua pertanyaan tersebut akan MinDi jawab pada artikel ini, stay tune terus ya!


Apa itu Turnover?

Eitss.. tunggu dulu, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai turnover karyawan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami apa yang dimaksud dengan turnover. Ingin tahu pengertian lengkapnya? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Turnover adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat pergantian karyawan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. Hal ini mencakup jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan, baik secara sukarela maupun tidak sukarela, dan digantikan oleh karyawan baru. 

Turnover bisa menjadi indikator penting untuk mengukur lingkungan perusahaan, karena tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan masalah internal, seperti ketidakpuasan kerja, kurangnya peluang pengembangan karir, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung. 

Di sisi lain, turnover juga bisa menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk me-refresh tim dan mengembangkan budaya kerja yang lebih dinamis. 

Memahami tingkat turnover penting bagi perusahaan karena dapat berdampak pada produktivitas, biaya rekrutmen, dan keseluruhan moral tim. 

Oleh karena itu, banyak perusahaan berusaha untuk menganalisis dan mengelola tingkat turnover dengan strategi yang efektif untuk mempertahankan karyawan berkinerja tinggi dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.


Jenis Turnover Karyawan

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang turnover, Warga Bimbingan harus paham dulu berbagai jenis turnover karyawan yang perlu dipahami.

Penasaran apa saja? Yuk simak selengkapnya!


1. Voluntary Turnover

Ini terjadi ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan. Alasan bisa bervariasi, seperti mencari peluang karir yang lebih baik, perubahan lokasi, atau alasan pribadi lainnya. 

Karena keputusan ini dibuat oleh karyawan, perusahaan sering kali tidak dapat sepenuhnya mengontrolnya.


2. Involuntary Turnover

Ini terjadi ketika perusahaan mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan. 

Alasan untuk involuntary turnover termasuk kinerja yang tidak memadai, pelanggaran kebijakan perusahaan, atau restrukturisasi organisasi. Dalam hal ini, karyawan tidak memiliki pilihan dan perusahaan yang mengambil tindakan.


3. Attrition

Attrition mengacu pada pengurangan jumlah karyawan secara alami melalui pensiun, pengunduran diri, atau tidak adanya penggantian setelah seorang karyawan pergi. 

Tidak seperti involuntary turnover, attrition biasanya tidak melibatkan pemutusan kerja secara langsung dan lebih berfokus pada pengurangan tenaga kerja secara alami.


4. Regrettable Turnover 

Ini merujuk pada situasi di mana karyawan yang bernilai tinggi atau berprestasi memilih untuk meninggalkan perusahaan. 

Ini dianggap sebagai kerugian besar bagi perusahaan karena kehilangan individu dengan keterampilan atau pengetahuan yang signifikan yang sulit digantikan. 

Regrettable turnover sering kali menandakan masalah dalam retensi karyawan atau kepuasan kerja.


5. Internal Transfers

Ini bukan bentuk turnover yang sebenarnya, tetapi melibatkan perpindahan karyawan dari satu posisi atau departemen ke posisi atau departemen lain dalam perusahaan yang sama. 

Internal transfers memungkinkan karyawan untuk mencari peluang pertumbuhan atau perubahan karir tanpa meninggalkan perusahaan. 

Meskipun tidak mengurangi jumlah total karyawan, ini masih mempengaruhi dinamika tim dan organisasi secara keseluruhan.


Pengertian Turnover Rate & Cara Menghitungnya

Dalam pembahasan tentang turnover, terdapat istilah turnover rate. Apa itu turnover rate? Yuk simak penjelasan lengkap dan cara menghitungnya berikut ini.

Turnover rate adalah persentase yang menunjukkan seberapa sering karyawan meninggalkan suatu perusahaan dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Ini merupakan metrik penting untuk menilai stabilitas tenaga kerja dan efektivitas manajemen sumber daya manusia. 

Cara menghitung turnover rate adalah dengan membagi jumlah total karyawan yang keluar selama periode tersebut dengan jumlah rata-rata karyawan yang bekerja dalam periode yang sama, kemudian mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentase. 


Turnover Rate (%) = (Jumlah Karyawan yang KeluarJumlah Rata-rata Karyawan) x 100


Misalnya, jika dalam satu tahun ada 10 karyawan yang keluar dan perusahaan rata-rata mempekerjakan 100 karyawan, maka turnover rate-nya adalah (10/100) x 100 = 10%. 

Turnover rate yang tinggi dapat menunjukkan masalah seperti ketidakpuasan karyawan atau proses rekrutmen yang kurang efektif, sementara turnover rate yang rendah bisa menandakan kepuasan kerja yang tinggi dan stabilitas tenaga kerja.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention

Turnover adalah berhentinya seseorang dari perusahaan, sedangkan turnover intention adalah keinginan seseorang untuk berhenti kerja atau pindah tempat kerja.

Nah, turnover intention ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, penasaran apa saja faktor yang mempengaruhinya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.


1. Kepuasan Kerja

Tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya sangat mempengaruhi keinginannya untuk tetap atau meninggalkan perusahaan. Ketidakpuasan dalam pekerjaan, baik karena gaji, lingkungan kerja, atau peran yang tidak sesuai, dapat meningkatkan keinginan untuk keluar.


2. Kualitas Hubungan dengan Atasan

Hubungan yang baik dengan atasan cenderung membuat karyawan merasa lebih dihargai dan didukung, sehingga mengurangi keinginan mereka untuk pindah. Sebaliknya, hubungan yang buruk atau kurangnya dukungan dari atasan dapat meningkatkan turnover intention.


3. Peluang Pengembangan Karir

Karyawan yang melihat adanya peluang untuk berkembang dan naik jabatan cenderung memiliki niat yang lebih rendah untuk meninggalkan perusahaan. 

Sebaliknya, jika mereka merasa karirnya stagnan tanpa peluang pengembangan, keinginan untuk mencari pekerjaan baru bisa meningkat.


4. Kompensasi dan Benefit

Gaji yang kompetitif dan benefit yang menarik dapat menjadi faktor penting dalam mempertahankan karyawan. 

Jika karyawan merasa kompensasi mereka tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan atau dibandingkan dengan perusahaan lain, mereka mungkin mempertimbangkan untuk keluar.


5. Beban Kerja dan Stres

Beban kerja yang terlalu berat atau lingkungan kerja yang penuh tekanan dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keinginan karyawan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih seimbang.


6. Budaya dan Lingkungan Kerja

Budaya perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan karyawan dapat menjadi penyebab mereka ingin keluar. 

Lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti kurangnya kerjasama tim, kurangnya dukungan, atau adanya diskriminasi, juga dapat meningkatkan turnover intention.

Faktor-faktor ini saling berhubungan dan dapat mempengaruhi satu sama lain, sehingga penting bagi perusahaan untuk memahami dan mengelola faktor-faktor ini untuk mengurangi turnover intention dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

Baca Juga: Assessment Karyawan: Pengertian, Indikator, Jenis & Contohnya


Dampak Turnover yang Tinggi bagi Perusahaan


Tingkat turnover karyawan yang tinggi dapat berdampak buruk bagi perusahan, lantas apa saja dampak turnover yang tinggi? Yuk pahami berikut ini.


1. Biaya Rekrutmen dan Pelatihan

Jika banyak karyawan keluar, perusahaan jadi harus sering buka lowongan dan melatih karyawan baru. Ini tentu makan biaya buat iklan, rekrutmen, dan waktu buat ngajarin karyawan baru sampai mereka bener-bener bisa kerja.


2. Produktivitas Turun

Ketika karyawan berpengalaman keluar, mereka akan membawa serta pengetahuan dan keterampilan yang penting. Karyawan baru butuh waktu buat adaptasi, jadi produktivitas tim bisa menurun sementara.


3. Moral dan Kepuasan Kerja Menurun

Melihat banyak teman kerja keluar bisa bikin karyawan yang tinggal merasa nggak nyaman atau cemas soal keamanan pekerjaan mereka. Akibatnya, semangat kerja bisa turun dan kepuasan kerja berkurang.


4. Hilangnya Pengetahuan dan Keahlian

Karyawan lama biasanya punya banyak pengetahuan dan keterampilan spesifik yang nggak gampang digantikan. Kalau mereka keluar, perusahaan bisa kehilangan keahlian penting yang butuh waktu lama buat diajarkan ke karyawan baru.


5. Citra Perusahaan Jadi Buruk

Turnover tinggi, itu bisa bikin perusahaan kelihatan kurang menarik di mata calon karyawan atau bahkan pelanggan. Orang jadi mikir dua kali buat bergabung atau bekerja sama karena seringnya pergantian karyawan bisa jadi tanda ada masalah di dalam perusahaan.

Oleh sebab itu, perusahaan dan tim HR harus dapat mengelola turnover karyawan dengan baik, agar meminimalisir dampak buruk yang dapat mempengaruhi kesuksesan perusahaan.

Baca Juga: Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator & Caranya


Cara Mengatasi Turnover Karyawan yang Tinggi

Warga Bimbingan sedang pusing menghadapi turnover yang tinggi di perusahaan kamu? Bingung dan nggak tahu cara meminimalkannya?

Nah, pas banget nih yuk simak tips meminimalkan tingkat turnover karyawan versi MinDi berikut ini.


1. Rekrut Orang yang Tepat

Proses rekrutmen yang baik sangat penting untuk memastikan perusahaan mendapatkan karyawan yang tepat. 

Pastikan calon karyawan memiliki keterampilan yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan, dan yang lebih penting, mereka harus cocok dengan budaya perusahaan. 

Pemilihan yang tepat membantu meminimalkan risiko perekrutan yang salah, yang bisa menyebabkan turnover tinggi.


2. Pantau Karyawan yang Toxic

Karyawan yang berperilaku toxic dapat berdampak negatif pada tim dan lingkungan kerja secara keseluruhan. Penting untuk segera mengidentifikasi dan menangani perilaku negatif ini. 

Mengatasi masalah tersebut dengan cepat dapat mencegah dampak buruk pada moral dan produktivitas tim lainnya, serta mengurangi keinginan karyawan baik untuk keluar.


3. Terapkan Work Life Balance

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk kesejahteraan karyawan. Perusahaan bisa mendukung ini dengan menawarkan fleksibilitas kerja, cuti yang memadai, dan menghargai waktu luang karyawan. 

Ketika karyawan merasa mereka memiliki waktu untuk kehidupan pribadi dan tidak terbebani oleh pekerjaan, mereka cenderung lebih bahagia dan bertahan lebih lama di perusahaan.


4. Perhatikan Employe Engagement

Meningkatkan keterlibatan karyawan bisa membuat mereka merasa lebih terhubung dan berkomitmen terhadap pekerjaan mereka. Ini bisa dicapai melalui program keterlibatan, seperti kegiatan tim, penghargaan, atau kesempatan untuk memberikan umpan balik. 

Karyawan yang merasa terlibat dan dihargai cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan memiliki keinginan yang lebih rendah untuk keluar.


5. Bangun Budaya Perusahaan yang Positif

Budaya perusahaan yang jelas dan positif dapat menarik dan mempertahankan karyawan. Pastikan budaya perusahaan mendukung nilai-nilai yang baik, seperti integritas, kerja sama, dan inklusi. 

Mengembangkan budaya yang sehat dan menarik membantu menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan membuat karyawan merasa mereka berada di tempat yang tepat. 

Karyawan yang merasa cocok dengan budaya perusahaan biasanya lebih loyal dan enggan untuk pindah ke tempat lain.

Itulah beberapa tips yang dapat Warga Bimbingan terapkan untuk meminimalisir tingkat turnover pada perusahaan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!


Pantau Turnover Karyawan secara Signifikan dan Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai turnover, mulai dari pengertian, pembahasan tentang turnover rate hingga turnover intention.

Dengan artikel ini, Warga Bimbingan pasti akan paham mengenai turnover, cara mengaturnya hingga tips meminimalkannya. Nggak ada lagi deh, drama turnover tinggi di perusahan.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mengelola turnover karyawan merupakan tugas departemen HR perusahaan. Jika kamu ingin jadi HR professional, pahami dan pelajari turnover karyawan dengan baik.

Ingin jadi master di bidang HR? Atau tertarik switch career menjadi Human Resources perusahaan?

Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.

Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.

Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Tenang saja, Warga Bimbingan boleh mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, sampe puas dan GRATIS, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impian

Reference:

  1. 15 Tips to Reduce Employee Turnover and Improve Hiring and Retention in 2024 - Buka
  2. 5 Types of Employee Turnover and How to Manage Them - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!