dibimbing.id - Employee Turnover: Pengertian, Penyebab & Cara Menguranginya

Employee Turnover: Pengertian, Penyebab & Cara Menguranginya

Muthiatur Rohmah

•

10 May 2024

•

658

Image Banner

Dalam perusahaan, employee turnover merupakan hal yang biasa terjadi. Proses turnover karyawan merupakan hal yang wajar jika frekuensinya dapat dikendalikan oleh perusahaan. Lantas sebenarnya apa itu employee turnover?


Employee turnover adalah proses perputaran keluar masuknya karyawan dengan beberapa alasan tertentu, baik disengaja maupun tidak. Siklus pergantian karyawan ini merupakan hal yang normal dialami setiap perusahaan.


Namun apa jadinya jika tingkat employee turnover meningkat? Apa penyebabnya? Bagaimana dampaknya bagi perusahaan?


Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak penjelasan mengenai employee turnover secara lengkap pada artikel ini.



Apa itu Employee Turnover?



Sebelum menyimak lebih lanjut mengenai employee turnover, baiknya Sobat MinDi memahami terlebih dahulu mengenai apa itu employee turnover melalui beberapa pengertian berikut ini.


Dikutip dari BambooHR, Employee turnover adalah proses keluar masuknya karyawan dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu, dengan beberapa alasan baik yang disengaja maupun tidak.


Turnover karyawan mencakup karyawan yang meninggalkan posisi secara sukarela serta karyawan yang meninggalkan perusahaan melalui pemutusan hubungan kerja, pengurangan tenaga kerja, atau pemecatan. Proses ini juga terkait dengan posisi tersebut diisi kembali oleh orang lain atau tidak. 


Tingkat turnover karyawan yang tinggi berarti banyak orang meninggalkan perusahaan, sedangkan turnover yang rendah berarti orang-orang cenderung bertahan lebih lama dalam pekerjaannya.


Employee turnover rate adalah cara untuk mengukur seberapa sering karyawan meninggalkan perusahaan dan digantikan oleh yang baru. 


Bagaimana cara menghitung employee turnover rate? Sobat MinDi bisa menghitung dengan membagi jumlah karyawan yang keluar selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata karyawan di perusahaan selama waktu yang sama. Tingkat turnover biasanya dinyatakan sebagai persentase.


Turnover karyawan adalah hal yang wajar bagi setiap perusahaan. Namun, turnover yang tinggi dapat menjadi tantangan karena perusahaan menghabiskan waktu dan uang untuk mencari dan melatih karyawan baru. 


Sebagian besar perusahaan pasti menginginkan tingkat turnover karyawan yang rendah, namun tanpa kita sadari, penyebab turnover bergantung pada beberapa faktor seperti pada industri, jenis pekerjaan, ukuran perusahaan, wilayah, dan lain-lain.



Apakah Employee Turnover Buruk Bagi Bisnis?



13-7fff-faeb-d2fc-9cffad0ae96f">

Employee turnover bisa memiliki dampak yang kompleks terhadap bisnis, tergantung pada konteks dan frekuensinya. 


Pada dasarnya, tingkat turnover yang tinggi dinilai sebagai  indikator negatif karena berbagai alasan. 


Pertama, turnover yang tinggi bisa menandakan masalah dalam lingkungan kerja, seperti ketidakpuasan karyawan, kurangnya peluang karir, atau masalah manajemen, yang jika tidak ditangani dapat mengurangi moral dan produktivitas keseluruhan. 


Selain itu, proses untuk merekrut dan melatih pengganti karyawan yang keluar memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan, sehingga menambah biaya operasional perusahaan. 


Turnover yang tinggi juga dapat mengganggu kelancaran operasional dan penurunan pengetahuan institusional, karena pengetahuan yang diperoleh karyawan selama mereka bekerja dapat hilang ketika mereka resign


Namun, tingkat turnover yang tinggi juga bisa memiliki efek positif dalam beberapa kasus, seperti membawa ide baru ke sehingga perusahaan dapat menyesuaikan ukuran tenaga kerjanya dengan lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan pasar. 


Kesimpulannya, employee turnover memiliki dampak baik dan buruk, penilaian ini tergantung dengan kondisi perusahaan masing-masing dan cara mereka mengatasi tingkat turnover tersebut.


Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memonitor dan mengelola tingkat turnover secara strategis untuk memastikan bahwa dampaknya sesuai dengan tujuan perusahaan.



Apa Penyebab Terjadinya Employee Turnover?



Sebenarnya apa sih penyebab employee turnover yang tinggi? Apa saja faktornya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.




Penyebab employee turnover sangat beragam, berikut MinDi rangkumkan alasan mengapa employee turnover terjadi secara umum:


  • Ketidakpuasan Kerja: 


Salah satu alasan paling umum untuk employee turnover adalah ketidakpuasan dengan pekerjaan itu sendiri. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti beban kerja yang berat, kurangnya tantangan atau stimulasi, lingkungan kerja yang tidak mendukung, atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan karyawan saat mereka bergabung.


  • Kurangnya Peluang Karir:


Karyawan selalu mencari peluang baru jika mereka merasa bahwa tidak ada ruang untuk kemajuan atau pertumbuhan profesional di sebuah perusahaan. Perusahaan yang tidak menawarkan pelatihan, pengembangan profesional, atau promosi karir yang jelas cenderung memiliki tingkat turnover yang lebih tinggi.


  • Manajemen yang Tidak Efektif:


Manajer yang tidak kompeten atau memiliki keterampilan i yang buruk bisa menjadi penyebab utama turnover. Manajemen yang tidak adil, kurangnya pengakuan, komunikasi yang buruk, dan kurangnya dukungan dapat mendorong karyawan untuk resign.


  • Kompensasi dan Manfaat:


Kompensasi yang tidak kompetitif, termasuk gaji, bonus, dan manfaat, sering kali mendorong karyawan untuk mencari peluang yang lebih menguntungkan. Persaingan dari perusahaan lain yang menawarkan peluang yang lebih baik dapat mempengaruhi keputusan karyawan untuk pindah.


  • Work Life Balance:


Kesulitan dalam mengelola tuntutan pekerjaan dengan kehidupan pribadi bisa menyebabkan kelelahan dan ketidakpuasan, yang mendorong turnover. Beban kerja yang terlalu berat, jam kerja yang panjang, atau tuntutan yang tidak realistis semua dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan.


  • Budaya yang Tidak Cocok:


Ketidakcocokan antara nilai-nilai karyawan dan budaya perusahaan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan turnover. Karyawan yang merasa tidak sesuai dengan etos, nilai, atau cara kerja perusahaan akan mencari lingkungan yang lebih sesuai.


  • Kondisi Pasar Kerja:


Faktor eksternal seperti kondisi pasar kerja yang dinamis juga berperan dalam tingkat turnover. Dalam pasar tenaga kerja yang kuat, karyawan yang memiliki banyak opsi cenderung lebih mudah berpindah jika mereka tidak puas dengan kondisi saat ini.


  • Perubahan Kepemimpinan: 


Perubahan dalam kepemimpinan atau arah strategis perusahaan juga bisa mengganggu dan mendorong karyawan untuk mencari stabilitas di tempat lain.



Apa saja Tipe Employee Turnover?



Setelah memahami tentang alasan atau penyebab employee turnover, selanjutnya yuk simak apa saja tipe employee turnover pada penjelasan berikut ini.





1. Voluntary Turnover


Voluntary turnover terjadi ketika karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan atas keinginan mereka sendiri. Alasan-alasan untuk voluntary turnover dapat sangat bervariasi, termasuk mencari peluang kerja yang lebih baik, keinginan untuk perubahan karir, masalah pribadi, atau ketidakpuasan terhadap kondisi kerja saat ini. 


Voluntary turnover ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah dalam manajemen, kompensasi, peluang karir, atau budaya perusahaan yang perlu ditangani untuk meningkatkan retensi karyawan.



2. Involuntary Turnover


Involuntary turnover terjadi ketika keputusan pemisahan diinisiasi oleh organisasi dan bukan oleh karyawan. Hal ini termasuk pemecatan karena kinerja yang buruk, pelanggaran kebijakan perusahaan, pengurangan tenaga kerja (layoff), dan terminasi karena alasan lain yang bukan keinginan karyawan. 


Involuntary turnover sering terlihat negatif dan bisa berdampak pada moral karyawan yang tersisa, namun terkadang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan dan efektivitas perusahaan.



3. Functional and Dysfunctional Turnover


Functional dan dysfunctional turnover dijelaskan sebagai berikut: 


  • Functional Turnover: Merujuk pada kepergian karyawan yang kinerjanya kurang baik atau tidak memadai, sehingga kepergiannya berpotensi memberikan manfaat bagi perusahaan Misalnya, jika karyawan yang kurang kompeten digantikan oleh orang yang lebih mampu, turnover ini dianggap sebagai 'fungsional'.

 

  • Dysfunctional Turnover: Terjadi ketika karyawan yang berkinerja baik dan memiliki kompetensi tinggi memilih untuk meninggalkan organisasi. Kepergian karyawan tersebut dapat merugikan karena kehilangan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang penting, serta memerlukan sumber daya yang signifikan untuk merekrut dan melatih pengganti yang setara.


Baca Juga: 8 Game Team Building Outdoor Terbaik, Pasti Seru & Inovatif





Cara Menghitung Employee Turnover



Bagaimana cara menghitung tingkatan employee turnover sebuah perusahaan? Yuk simak penjelasan lengkap dengan contohnya berikut ini.


  • Tentukan Periode Waktu:

Pertama, tentukan periode waktu untuk analisis. Hal ini bisa bulanan, kuartalan, atau tahunan, tergantung pada kebutuhan analisis.


  • Hitung Jumlah Karyawan yang Keluar:

Selanjutnya, hitung jumlah total karyawan yang meninggalkan perusahaan selama periode tersebut. Ini termasuk semua jenis turnover, baik voluntary maupun involuntary.


  • Hitung Jumlah Rata-Rata Karyawan:

Untuk mendapatkan angka turnover yang akurat, Sobat MinDi perlu tahu jumlah rata-rata karyawan selama periode tersebut. Ini bisa dihitung dengan menambahkan jumlah karyawan di awal periode dengan jumlah karyawan di akhir periode, lalu dibagi dua.


  • Rumus Turnover:

Gunakan rumus berikut untuk menghitung turnover rate:


 Turnover Rate = Jumlah karyawan keluar/Jumlah rata-rata karyawan X 100


Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :


Misalkan sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan di awal tahun dan 120 karyawan di akhir tahun. Selama tahun tersebut, ada 15 karyawan yang keluar.


  • Langkah 1: Tentukan periode waktu

   Periode waktu: 1 tahun


  • Langkah 2: Hitung jumlah karyawan yang keluar

   Karyawan yang keluar: 15


  • Langkah 3: Hitung jumlah rata-rata karyawan

   - Jumlah karyawan di awal tahun = 100

   - Jumlah karyawan di akhir tahun = 120

   - Jumlah rata-rata karyawan = (100 + 120) / 2 = 110


  • Langkah 4: Menggunakan rumus turnover

- Turnover rate = (15 / 110) × 100 = 13.64%


Jadi, turnover rate perusahaan tersebut untuk tahun itu adalah 13.64%. Artinya, 13.64% dari tenaga kerja rata-rata perusahaan telah berubah selama tahun tersebut.



Tips Mengurangi Turnover Karyawan


Meskipun employee turnover bisa berdampak baik, namun sebagian besar berdampak buruk bagi perusahaan. Lantas bagaimana cara mencegah turnover karyawan?


Tenang saja, MinDi akan berikan beberapa tips mengurangi turnover karyawan berikut ini, pastikan simak dengan baik ya!




1. Tingkatkan Kepuasan dan Keterlibatan Karyawan


Fokus pada pengembangan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Ini bisa mencakup menyediakan umpan balik, mengakui dan merayakan pencapaian karyawan, serta mempromosikan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. 


Survei kepuasan karyawan dapat digunakan untuk mengumpulkan masukan yang membangun bagi perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja yang berhubungan pada motivasi dan loyalitas karyawan, sehingga berdampak pada keinginan mereka untuk tetap di perusahaan.



2. Tawarkan Kesempatan Pengembangan Karir


Buat jalur karir yang jelas dalam perusahaan dan tawarkan pelatihan serta pengembangan profesional. Hal ini termasuk workshop, kursus, sertifikasi, atau bahkan promosi dan perubahan peran.


Karyawan yang melihat potensi untuk pertumbuhan dalam organisasi cenderung lebih termotivasi dan tidak mencari peluang kerja di luar perusahaan.



3. Perbaiki Proses Perekrutan


Optimalkan proses perekrutan untuk menarik dan memilih kandidat yang memiliki keterampilan yang tepat dan cocok dengan budaya perusahaan. Hal ini melibatkan penggunaan teknik wawancara yang lebih baik, penilaian kepribadian, dan simulasi tugas-tugas kerja.


Merekrut orang yang tepat dari awal meminimalkan kemungkinan turnover yang tinggi karena masalah kecocokan dan kepuasan kerja yang buruk.



4.Tawarkan Kompensasi dan Manfaat yang Kompetitif


Pastikan gaji dan manfaat bersaing dengan apa yang ditawarkan di pasar. Pertimbangkan benefit lain seperti asuransi kesehatan, kontribusi pensiun, bonus, dan fleksibilitas kerja sebagai bagian dari paket.


Kompensasi yang adil dan kompetitif adalah salah satu faktor utama dalam keputusan karyawan untuk bergabung atau bertahan dengan sebuah perusahaan. Menawarkan benefit yang menarik dapat membantu mengurangi turnover karena alasan finansial.


Baca Juga: 9 Goal Setting Mahasiswa & Pelajar Terbaik Beserta Tipsnya



Kurangi Tingkat Turnover melalui Manajemen SDM yang Bijak


Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai employee turnover, mulai dari pengertian, penyebab, tipe hingga tips mengurangi turnover. 


Penjelasan mengenai employee turnover ini merupakan hal yang penting, terlebih jika Sobat MinDi bekerja di bidang human resources.


HR merupakan divisi yang mengatur mengenai manajemen SDM sebuah perusahaan, hal ini juga termasuk tingkat turnover perusahaan. Oleh sebab itu peran HR sangat diperlukan bagi perusahaan dalam menurunkan tingkat turnover.


Tertarik belajar HR? Ingin menjadi master di bidang Human Resources?


Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.


Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.


Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.



FAQ Employee Turnover


  • Apa itu employee turnover?


Employee turnover merujuk pada proses di mana karyawan meninggalkan suatu perusahaan dan digantikan oleh karyawan baru. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk resignasi sukarela, pemecatan, atau pensiun.


  • Mengapa tingkat turnover penting bagi suatu perusahaan?


Tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan adanya masalah dalam lingkungan kerja, manajemen, atau kebijakan perusahaan yang mungkin memerlukan perhatian. 


Selain itu, biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru sering kali tinggi, sehingga tingkat turnover yang rendah lebih diinginkan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan stabilitas perusahaan.


  • Apa saja dampak dari employee turnover yang tinggi?


Dampaknya meliputi penurunan moral dan produktivitas, gangguan operasional, pengetahuan dan keterampilan institusional yang hilang, serta biaya yang meningkat terkait dengan rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.


  • Bagaimana cara mengurangi employee turnover?


Untuk mengurangi turnover, perusahaan dapat fokus pada peningkatan kepuasan karyawan, menyediakan peluang pengembangan karir, memperbaiki proses perekrutan untuk memastikan kecocokan yang baik antara karyawan dan perusahaan, dan menawarkan kompensasi serta manfaat yang kompetitif.


  • Apakah selalu buruk memiliki turnover yang tinggi?

 

Tidak selalu. Dalam beberapa kasus, turnover bisa bermanfaat, seperti ketika menggantikan karyawan yang performanya buruk dengan karyawan yang lebih kompeten. Namun, secara umum, turnover yang tinggi bisa merugikan dan sebaiknya dihindari.


Reference:

  • Employee Turnover - BambooHR - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!