Apa itu Server Side Rendering? Arti, Proses, Manfaat & Risiko

Muthiatur Rohmah

•

04 June 2024

•

2929

Image Banner

Halaman website yang terasa lambat saat dimuat, kadang membuat pengguna frustasi dan akhirnya meninggalkan situs tersebut. Bagaimana solusinya? Sobat MinDi bisa menerapkan Server Side Rendering. Lantas apa itu? 


Server Side Rendering adalah teknologi yang membuat halaman web di-render pada server terlebih dahulu sebelum dikirim ke browser pengguna. Dengan cara ini, halaman yang ingin dilihat pengguna akan dimuat lebih cepat tanpa perlu menunggu proses panjang di sisi klien. 


Hasilnya? Pengalaman browsing yang lebih cepat dan lebih lancar, ditambah lagi situs web yang lebih ramah SEO. 


Penasaran mengenai Server Side Rendering secara lebih dalam? Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.



Apa itu Server Side Rendering?



Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai SSR, yuk pahami terlebih dahulu apa itu server side rendering melalui beberapa pengertian berikut ini.


Dilansir dari EPAM, Server Side Rendering adalah teknik yang menghasilkan halaman web di server daripada di browser. 


Ketika JavaScript sebuah situs web dirender di server, halaman yang telah sepenuhnya dirender dikirim ke klien, dan bundle JavaScript klien kemudian berfungsi untuk mengaktifkan framework Single Page Application


Dengan kata lain, Server Side Rendering memastikan bahwa konten halaman web siap ditampilkan begitu diterima oleh browser, sehingga mengurangi waktu muat dan meningkatkan performa SEO situs web.


Dengan Server side Rendering, pengalaman pengguna meningkat karena halaman web ditampilkan lebih cepat.  SSR memberikan keuntungan signifikan untuk SEO karena mesin pencari dapat mengindeks halaman yang telah dirender dengan lebih efektif. Hal ini berarti konten situs lebih mudah ditemukan di hasil pencarian. 


Dengan demikian, Server Side Rendering tidak hanya meningkatkan kecepatan dan responsivitas situs web, tetapi juga memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan visibilitas di mesin pencari.



Bagaimana Proses Kerja Server Side Rendering?



Sobat MinDi penasaran mengenai bagaimana proses kerja Server Side Rendering yang dapat meningkatkan kecepatan situs website?



Yuk simak proses kerja Server Side Rendering dalam mengoptimalkan pemuatan website berikut ini.


  • Permintaan dari Klien: Ketika pengguna mengakses sebuah URL, browser mengirimkan permintaan HTTP ke server.

  

  • Pengolahan di Server: Server menerima permintaan tersebut dan mulai memprosesnya. Pada titik ini, server akan menjalankan JavaScript aplikasi untuk menghasilkan HTML yang sesuai dengan permintaan tersebut.


  • Render Halaman di Server: Server mengeksekusi kode JavaScript dan mengumpulkan semua data yang diperlukan, lalu merender halaman web dalam bentuk HTML lengkap.


  • Mengirim HTML ke Klien: Setelah halaman dirender, server mengirimkan HTML lengkap tersebut kembali ke browser klien sebagai respons terhadap permintaan HTTP.


  • Menampilkan Halaman di Browser: Browser klien menerima HTML yang sudah dirender dan langsung menampilkan halaman web kepada pengguna. Karena HTML sudah lengkap, halaman bisa ditampilkan dengan cepat.


  • Hidrasi oleh JavaScript: Setelah HTML ditampilkan, bundle JavaScript klien diunduh dan dijalankan. Proses ini disebut "hydration", di mana JavaScript mengambil alih kontrol halaman dan mengaktifkan interaktivitas Single Page Application (SPA). Pada tahap ini, semua event listeners dan fitur interaktif lainnya menjadi aktif.


  • Interaksi Pengguna: Pengguna dapat mengakses dengan halaman, dan SPA akan menangani navigasi dan pembaruan halaman tanpa perlu reload penuh, memberikan pengalaman yang mulus dan responsif.


Proses Server Side Rendering memastikan halaman web dapat ditampilkan lebih cepat kepada pengguna dan diindeks lebih baik oleh mesin pencari, sekaligus memberikan kemampuan interaktif dari SPA setelah halaman dimuat.


Baca Juga: Mengenal Pengertian Cluster Server, Cara Kerja, dan Jenisnya



Apa Saja Manfaat Menggunakan Server Side Rendering?



Setelah memahami pengertian dan proses kerja server side rendering, Sobat MinDi pasti bertanya-tanya mengenai apa saja manfaat server side rendering?


Tenang saja, berikut akan MinDi jelaskan mengenai beberapa manfaat server side rendering yang perlu Sobat MinDi pahami.




1. Waktu Muat Lebih Cepat


Server side rendering membuat halaman web dirender pada server dan dikirimkan sebagai HTML lengkap ke browser klien. 


Karena halaman sudah dirender sepenuhnya sebelum dikirim, browser hanya perlu menampilkan HTML tersebut, yang secara signifikan mengurangi waktu muat halaman. Hal ini akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan responsif.



2. Indeks yang Lebih Mudah oleh Mesin Pencari


Dengan Server side rendering, konten situs web dirender sepenuhnya di server sebelum dikirim ke klien. Hal ini berarti mesin pencari dapat mengakses dan mengindeks konten lengkap dari halaman web tanpa harus menjalankan JavaScript. 


Hal ini meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web di hasil pencarian, karena mesin pencari dapat mengindeks konten dengan lebih efektif.



3. Masalah Indeksasi Media Sosial Lebih Sedikit


Banyak platform media sosial menggunakan "scrapers" untuk mengumpulkan metadata dari halaman web ketika tautan dibagikan. Dengan server side rendering, metadata ini sudah tersedia dalam HTML yang dirender oleh server, sehingga platform media sosial dapat mengakses informasi ini dengan lebih mudah. 


Hal ini berarti preview link dan informasi lainnya dapat ditampilkan dengan lebih akurat ketika halaman dibagikan di media sosial.



4. Lebih Baik dalam Hal Aksesibilitas


Server side rendering  memastikan bahwa konten halaman web segera tersedia bagi semua pengguna, termasuk mereka yang menggunakan perangkat bantu seperti pembaca layar. 


Karena konten sudah dirender di server, halaman dapat diakses dan dibaca dengan lebih cepat oleh teknologi bantu, meningkatkan aksesibilitas bagi pengguna dengan kebutuhan khusus. Hal ini juga berarti situs web lebih inklusif dan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.



Dampak Penggunaan Server Side Rendering



Seperti teknologi pada umumnya, server side rendering juga memiliki beberapa dampak atau kekurangan dalam proses kerjanya.


Penasaran mengenai apa saja dampak penggunaan server side rendering? Simak secara jelas berikut ini, yang bisa Sobat MinDi jadikan bahan pertimbangan sebelum mulai memutuskan menggunakan server side rendering.



1. Peningkatan Biaya


Penggunaan server side rendering  memerlukan sumber daya server tambahan karena server harus menangani rendering halaman web untuk setiap permintaan pengguna. Hsl ini bisa meningkatkan biaya hosting dan infrastruktur, terutama jika situs web memiliki volume lalu lintas yang tinggi. 


Selain itu, pengembangan dan pemeliharaan aplikasi SSR bisa lebih kompleks dan membutuhkan keahlian khusus, yang dapat meningkatkan biaya pengembangan.



2. Kemungkinan Rendering Halaman yang Lebih Lambat


Meskipun server side rendering dapat mengurangi waktu muat awal di browser, proses rendering di server mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan client-side rendering, terutama jika halaman memerlukan banyak data atau memiliki logika rendering yang kompleks. 


Hal ini bisa menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman HTML ke klien, terutama jika server sedang sibuk atau beban lalu lintas tinggi.



3. Masalah dengan Kompatibilitas


Tidak semua fitur dan teknologi client-side bekerja dengan baik di server. Misalnya, beberapa API browser yang digunakan dalam JavaScript tidak tersedia di lingkungan server. 


Hal ini bisa menyebabkan masalah kompatibilitas dan memerlukan solusi khusus atau perubahan pada kode aplikasi untuk memastikan semuanya bekerja dengan baik saat dirender di server.



4. Ukuran HTML yang Lebih Besar


Karena server side rendering menghasilkan halaman HTML lengkap dengan semua konten yang diperlukan, ukuran file HTML yang dikirim ke klien bisa lebih besar dibandingkan dengan halaman yang dirender di sisi klien. 


Hal ini bisa meningkatkan waktu unduh halaman, terutama bagi pengguna dengan koneksi internet lambat. Selain itu, jika tidak dioptimalkan dengan baik, ukuran HTML yang lebih besar bisa berdampak negatif pada kinerja keseluruhan situs web.


Dengan mempertimbangkan dampak-dampak ini, penting untuk menilai apakah manfaat server side rendering sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia untuk proyek web Sobat MinDi.


Baca Juga: Proxy Server Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, & Jenis



Perbedaan Server Side Rendering dan Client Side Rendering



Server-side Rendering (SSR) dan Client-side Rendering (CSR) adalah dua pendekatan yang berbeda untuk merender halaman web. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:



1. Proses Rendering


Server side rendering dilakukan di server. Server memproses permintaan, mengeksekusi JavaScript, dan menghasilkan HTML lengkap yang kemudian dikirim ke klien.


Sedangkan client side rendering dilakukan di browser klien. Server mengirimkan HTML minimal dan JavaScript ke klien, yang kemudian menjalankan JavaScript untuk merender halaman secara dinamis.

   


2. Waktu Muat Awal

Server side rendering biasanya lebih cepat karena halaman yang telah dirender lengkap dikirim ke browser, sehingga browser hanya perlu menampilkan HTML tanpa menunggu JavaScript tambahan untuk dijalankan.


Sedangkan client side rendering mungkin lebih lambat pada awalnya karena browser harus mengunduh dan mengeksekusi JavaScript sebelum menampilkan konten. Namun, setelah halaman pertama dimuat, navigasi antar halaman bisa lebih cepat.

   


3. SEO dan Indeksasi


Server side rendering lebih baik untuk SEO karena mesin pencari dapat mengindeks konten yang sudah dirender di server. Konten sudah tersedia dalam HTML yang dihasilkan, memudahkan mesin pencari untuk mengindeks halaman.


Sedangkan client side rendering lebih sulit untuk SEO karena mesin pencari mungkin mengalami kesulitan mengindeks konten yang dirender secara dinamis oleh JavaScript. Beberapa mesin pencari mungkin tidak menjalankan JavaScript dengan baik.

   


4. Kompleksitas Infrastruktur


Server side rendering membutuhkan infrastruktur server yang lebih kompleks dan sumber daya tambahan untuk menangani rendering di server, terutama untuk situs dengan lalu lintas tinggi.


Sedangkan client side rendering lebih sederhana di sisi server karena server hanya perlu mengirimkan HTML minimal dan file JavaScript. Beban rendering dialihkan ke klien.



5. Interaktivitas


Pada teknik server side rendering, setelah HTML lengkap dikirim dan ditampilkan di browser, JavaScript klien mengambil alih untuk menambah interaktivitas (proses hidrasi). 


Sedangkan pada client server side rendering, halaman biasanya lebih interaktif setelah JavaScript dimuat sepenuhnya, memungkinkan pengalaman Single Page Application (SPA) dengan navigasi cepat tanpa reload penuh halaman.


Kesimpulannya, Server side rendering lebih cepat di waktu muat awal, lebih baik untuk SEO, tetapi memerlukan infrastruktur server yang lebih kompleks dan bisa menyebabkan masalah kompatibilitas.


Sedangkan client side rendering memungkinkan pengalaman aplikasi yang lebih interaktif dan navigasi cepat setelah muatan awal, tetapi mungkin lebih lambat di waktu muat awal dan lebih menantang untuk SEO. 


Manakah yang lebih baik? Pilihan antara SSR dan CSR tergantung pada kebutuhan spesifik proyek, termasuk kinerja, SEO, dan interaktivitas yang diinginkan.



Ingin Belajar Server Side Rendering Lebih Dalam? Yuk Ikut Bootcamp Dibimbing.id



Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai server side rendering, mulai dari pengertian, manfaat, dampak, proses kerja hingga bedanya dengan client side rendering.


Kesimpulannya, Server-side rendering adalah teknik yang memungkinkan halaman web dirender di server sebelum dikirim ke klien, sehingga menghasilkan waktu muat lebih cepat dan SEO yang lebih baik.


Gimana, tertarik belajar server side rendering lebih lanjut? Atau ingin switch career sebagai web developer profesional?


Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.



FAQ Server Side Rendering



  • Apakah SSR lebih baik daripada Client-side Rendering (CSR)?


Tidak selalu. SSR lebih baik untuk waktu muat awal dan SEO, sementara CSR dapat memberikan pengalaman aplikasi yang lebih interaktif dan navigasi cepat setelah halaman pertama dimuat. Pilihan tergantung pada kebutuhan spesifik proyek.


  • Apakah SSR memerlukan server yang lebih kuat?


Ya, SSR memerlukan server yang lebih kuat karena beban rendering dipindahkan ke server, sehingga memerlukan sumber daya tambahan terutama untuk menangani lalu lintas yang tinggi.


  • Bagaimana cara mengatasi masalah kompatibilitas dengan SSR?


Mengatasi masalah kompatibilitas memerlukan penyesuaian kode JavaScript dan menggunakan solusi khusus untuk memastikan semua fitur bekerja dengan baik di lingkungan server.


  • Apakah semua situs web harus menggunakan SSR?


Tidak, tidak semua situs web membutuhkan SSR. Situs yang sangat interaktif atau yang tidak terlalu memerlukan SEO mungkin lebih cocok menggunakan CSR. Pilihan harus didasarkan pada kebutuhan dan tujuan spesifik situs web.


Reference:

  • What is server-side rendering: definition, benefits and risks - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.