dibimbing.id - Apa itu Program Compiler? Pengertian, Cara Kerja & Fungsinya

Apa itu Program Compiler? Pengertian, Cara Kerja & Fungsinya

Muthiatur Rohmah

•

25 April 2024

•

408

Image Banner

Program compiler diibaratkan sebagai jembatan antara kode yang ditulis oleh programmer dan mesin yang menjalankan kode tersebut.


Compiler adalah alat yang mengubah kode sumber yang ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi menjadi bahasa mesin yang dapat dieksekusi oleh komputer. 


Proses ini tidak hanya melibatkan translasi sederhana, tetapi juga optimisasi kode untuk memastikan efisiensi dan efektivitas eksekusi.


Penasaran lebih lanjut mengenai apa itu program compiler? Yuk simak pengertian, cara kerja hingga fungsi program compiler pada artikel ini.



Apa itu Program Compiler?



Program compiler adalah sebuah software yang bertugas mengubah kode sumber menjadi natural language processing sehingga dapat dipahami oleh prosesor komputer. 


Program Compiler melakukan analisis mendalam terhadap kode sumber untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan struktur logika, mengeliminasi redundansi, dan meningkatkan efisiensi eksekusi. 


Selain itu, compiler juga melakukan pengecekan error untuk memastikan bahwa kode sumber bebas dari kesalahan sintaks atau semantik sebelum dijalankan, membantu pengembang dalam mendeteksi dan memperbaiki bug sebelum distribusi software. 


Program compiler tidak hanya mengubah bahasa, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kinerja dari software yang dihasilkan.



Fungsi Program Compiler



Program compiler memiliki beberapa fungsi kunci dalam proses pengembangan software, untuk memastikan bahwa kode yang ditulis oleh pengembang dapat dijalankan secara efisien dan efektif pada komputer. 


Yuk simak beberapa fungsi program compiler berikut ini:


1. Translasi Kode


Fungsi utama program compiler adalah mengubah kode sumber yang ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi menjadi bahasa mesin atau kode objek yang dapat dijalankan langsung oleh CPU. 


Proses ini memungkinkan programmer untuk menulis kode dalam bahasa yang lebih mudah dipahami dan lebih abstrak, sementara mesin dapat menjalankan instruksi secara efektif.



2. Optimisasi Kode


Compiler tidak hanya menerjemahkan kode, tetapi juga melakukan optimisasi pada kode objek yang dihasilkan. 


Optimisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi eksekusi program, baik dari segi waktu maupun penggunaan sumber daya. 


Optimisasi bisa termasuk mengurangi jumlah operasi komputasi, meminimalkan penggunaan memori, atau menghilangkan kode yang tidak pernah dijalankan (dead code elimination).



3. Pengecekan Kesalahan


Sebelum kode sumber dikompilasi menjadi bahasa mesin (natural language processing), compiler melakukan pemeriksaan sintaks dan semantik untuk memastikan bahwa kode tersebut bebas dari kesalahan. 


Ini termasuk memeriksa tata bahasa, tipe data, dan kesalahan logis lainnya. Compiler memberikan umpan balik kepada pengembang tentang kesalahan yang ditemukan sehingga mereka dapat memperbaikinya sebelum program dijalankan.



4. Linking


Setelah proses kompilasi, beberapa file objek yang dihasilkan dari berbagai modul kode sumber mungkin perlu dihubungkan bersama menjadi satu file eksekusi. 


Program compiler seringkali terintegrasi dengan linker yang menggabungkan berbagai modul ini, menyelesaikan referensi silang antara mereka, dan menghasilkan file executable final.



5. Generasi Kode yang Dapat Dipindahkan


Program compiler dirancang untuk menghasilkan kode yang bisa dijalankan di berbagai platform hardware dan sistem operasi. 


Hal ini memungkinkan programmer untuk menulis kode sekali dan menjalankannya di mana saja, meningkatkan portabilitas aplikasi.



6. Penanganan Abstraksi Tingkat Tinggi


Program compiler berfungsi untuk penggunaan konstruk abstrak tingkat tinggi dalam pemrograman, seperti kelas, fungsi, dan eksepsi. 


Compiler bertanggung jawab untuk menerjemahkan konstruk ini menjadi instruksi-instruksi mesin yang dapat dieksekusi, memudahkan programmer dalam menyusun kode yang kompleks dan modular.


Fungsi-fungsi compiler tersebut berperan penting dalam proses pengembangan software untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan lancar, efisien, dan bebas dari kesalahan saat di-deploy ke pengguna akhir.


Baca Juga: Algoritma Pemrograman: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contoh




Fase Program Compiler



Program compiler melakukan tugasnya dalam beberapa fase yang terorganisir untuk secara efisien menerjemahkan kode sumber menjadi bahasa mesin (natural language processing)


Setiap fase program compiler memiliki tugas spesifik yang bertujuan untuk mengoptimalkan dan mempersiapkan kode untuk eksekusi. 


Berikut adalah fase-fase utama dalam proses compiler yang perlu kita pahami:


1. Analisis Leksikal (Lexical Analysis)


Pada fase ini, compiler membaca stream karakter dari kode sumber dan mengubahnya menjadi token yang merupakan unit dasar seperti kata kunci, identifier, operator, dan simbol. 


Proses ini sering disebut sebagai tokenizing atau scanning. Lexer (lexical analyzer) menghilangkan komentar dan spasi untuk mempersiapkan token yang akan dianalisis lebih lanjut.



2. Analisis Sintaksis (Syntax Analysis)


Pada tahap ini, parser (syntax analyzer) mengambil token yang dihasilkan oleh lexical analyzer dan memeriksa susunan token tersebut untuk memastikan bahwa urutannya sesuai dengan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.


Pada fase ini, sering menggunakan teknik seperti parsing pohon untuk membangun parse tree. Jika terdapat kesalahan sintaksis, compiler akan melaporkan kepada pengembang.



3. Analisis Semantik (Semantic Analysis)


Setelah struktur sintaksis benar, compiler melakukan analisis semantik di mana ia memeriksa komponen parse tree untuk kesalahan semantik seperti tipe data yang tidak cocok atau variabel yang tidak didefinisikan. 


Fase ini memastikan bahwa semua konstruksi bahasa memiliki makna yang valid dan dapat dieksekusi.



4. Generasi Kode Sementara (Intermediate Code Generation)


Compiler kemudian mengubah parse tree menjadi bentuk kode sementara yang lebih abstrak dan independen mesin. 


Kode sementara ini biasanya lebih mudah untuk dioptimalkan dan diubah ke dalam bahasa mesin. Contoh umum dari kode sementara adalah kode tiga alamat (three-address code).



5. Optimasi Kode (Code Optimization)


Fase ini bertujuan untuk meningkatkan kode sementara sehingga berjalan lebih efisien pada mesin target. Optimasi dapat meliputi pengurangan jumlah instruksi, optimalisasi loop, penghapusan kode yang tidak tercapai, dan banyak lagi. 


Tujuan dari optimasi adalah untuk mengurangi waktu eksekusi dan kebutuhan sumber daya tanpa mengubah output program.



6. Generasi Kode Objek (Code Generation)


Tahap akhir dari program compiler adalah mengubah kode sementara yang telah dioptimalkan menjadi kode objek yang spesifik untuk mesin target. 


Ini termasuk alokasi sumber daya seperti register dan mengatur kode sumber ke dalam instruksi mesin yang dapat dieksekusi langsung oleh CPU.


Setiap fase compiler memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kode sumber diterjemahkan menjadi program yang efisien dan berfungsi penuh, siap untuk dijalankan pada komputer.



Jenis Program Compiler



Program compiler dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk bahasa sumber yang mereka kompilasi, tujuan yang mereka layani, dan teknologi yang mereka gunakan. 


Berikut adalah beberapa jenis compiler yang paling umum ditemui dalam pengembangan perangkat lunak:


1. Compiler Bahasa Tinggi ke Bahasa Mesin


Jenis ini  adalah tipe compiler yang paling umum, yang mengambil kode sumber yang ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C++, Java, atau Python.


Kemudian mengubahnya menjadi bahasa mesin yang dapat langsung dijalankan oleh CPU komputer. Contoh populer termasuk GCC untuk C/C++ dan javac untuk Java.



2. Cross-Compiler


Cross-compiler adalah program yang mengkompilasi kode untuk platform atau arsitektur yang berbeda dari yang ia sendiri jalankan. 


Misalnya, compiler yang berjalan pada sistem operasi Windows dapat menghasilkan kode yang ditujukan untuk sistem Linux atau sistem embedded yang tidak memiliki sistem operasi sama sekali.



3. Source-to-Source Compiler (Transcompiler atau Transpiler)


Compiler jenis ini mengonversi kode sumber dari satu bahasa pemrograman ke bahasa pemrograman lain yang pada level yang sama atau serupa. 


Misalnya, Babel, yang mengubah kode JavaScript modern (ES6+) menjadi versi yang lebih kompatibel dengan browser lama.



4. Optimizing Compiler


Compiler ini berfokus pada peningkatan efisiensi kode objek yang dihasilkan. Optimizing compilers melakukan analisis mendalam dan transformasi kode sumber untuk mengurangi waktu eksekusi dan penggunaan sumber daya, seperti memory footprint dan daya.



5. Just-In-Time (JIT) Compiler


JIT compilers adalah bagian dari runtime sistem bahasa pemrograman yang mengkompilasi bytecode menjadi kode mesin secara dinamis pada saat eksekusi program, bukan sebelumnya. 


Contohnya termasuk JIT compiler yang digunakan dalam Java Virtual Machine dan .NET Framework. JIT compilers bertujuan untuk mengoptimalkan kecepatan eksekusi program tanpa mengorbankan waktu startup.



6. Bytecode Compiler


Compiler ini mengkompilasi kode sumber menjadi intermediate code atau bytecode yang tidak terikat pada tipe hardware tertentu dan memerlukan interpreter atau JIT compiler untuk menjalankannya. 


Contoh umum adalah Java dan Python yang mengkompilasi kode sumber menjadi bytecode yang kemudian dijalankan oleh virtual machine khusus.



7. Hardware Description Language (HDL) Compiler


Compiler jenis ini digunakan dalam desain elektronik untuk mengkompilasi kode sumber yang ditulis dalam bahasa deskripsi perangkat keras seperti VHDL atau Verilog.


Setiap jenis program compiler ini berperan penting dalam berbagai aspek pengembangan perangkat lunak dan hardware, memfasilitasi pembuatan aplikasi dan sistem yang berjalan di berbagai perangkat dan platform.


Nah, Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai program compiler yang sangat penting dipahami, terlebih jika kamu seorang web developer.


Baca Juga: Contoh Program Array C++ Seperti Apa?


Tertarik belajar program compiler lebih lanjut? Ingin switch career di dunia web development?


Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!