dibimbing.id - Contoh Array: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggunaannya

Contoh Array: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggunaannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

01 August 2023

•

37464

Image Banner

Contoh array sering kali bikin kamu mikir keras ya, Warga Bimbingan? Terutama buat kamu yang baru belajar programming dan tiba-tiba harus ngatur banyak data dalam satu tempat.

Masalahnya, kalo kamu nggak paham cara kerja array dengan baik, alhasil data bisa berantakan dan kode kamu malah error terus. Duh, nggak asik banget kan?

Jangan khawatir! MinDi bakal ngasih kamu penjelasan lengkap soal contoh array, jenis-jenisnya, dan gimana cara pakenya biar hidupmu (dan kodenya) lebih teratur. Yuk, simak terus artikel ini biar makin pro dalam ngoding!


Apa Itu Array?

Array adalah struktur data yang memungkinkan kamu menyimpan banyak nilai dalam satu variabel, di mana setiap nilai disimpan pada indeks tertentu. Ini seperti rak buku, di mana setiap buku punya tempatnya sendiri, dan kamu bisa mengambil atau mengakses buku berdasarkan nomor raknya.

Dalam penggunaan sehari-hari, contoh array bisa kamu lihat ketika menyimpan data seperti nilai ujian, daftar barang, atau nama-nama siswa. Misalnya, kamu bikin array yang menampung 5 nilai ujian dalam satu variabel, daripada bikin variabel terpisah untuk setiap nilai.

Dengan array, hidup jadi lebih rapi dan efisien. Jadi, kalo kamu lagi ngoding dan butuh nyimpen banyak data, array ini bakal jadi solusi yang tepat buat mempermudah pekerjaanmu!

Baca juga : 18 Skill yang Harus dimiliki Programmer, Kamu Wajib Tahu!


Contoh Array Berdasarkan Ukurannya

Sumber: Canva

Array bisa dibedakan berdasarkan ukurannya. Ada yang ukurannya tetap alias fixed, dan ada juga yang fleksibel atau dinamis. 

Yuk, kita bahas satu-satu, lengkap dengan contoh array biar makin jelas!


1. Array Berukuran Tetap 

Fixed Sized Array adalah array yang ukurannya udah ditetapkan dari awal. Jadi, kamu nggak bisa nambah atau kurangin elemen di dalamnya setelah array dibuat. Ibarat kamu punya rak sepatu dengan 5 slot, kamu cuma bisa taruh 5 pasang sepatu, nggak lebih.

  1. Contoh Array C++

kita bisa bikin contoh array fixed sized dengan cara yang sederhana. Ukuran array ini nggak bisa diubah.

#include <iostream>

using namespace std;


int main() {

  // Fixed Sized Array dengan 5 elemen

  int contohArray[5] = {10, 20, 30, 40, 50};


  // Menampilkan elemen array

  for(int i = 0; i < 5; i++) {

    cout << "Elemen ke-" << i << ": " << contohArray[i] << endl;

  }


  return 0;

}



  1. Contoh Array Java

Java juga memungkinkan kita untuk bikin fixed sized array, di mana kita udah tentuin jumlah elemen dari awal.

public class Main {

  public static void main(String[] args) {

    // Fixed Sized Array dengan 5 elemen

    int[] contohArray = {10, 20, 30, 40, 50};


    // Menampilkan elemen array

    for (int i = 0; i < contohArray.length; i++) {

      System.out.println("Elemen ke-" + i + ": " + contohArray[i]);

    }

  }

}



2. Array Berukuran Dinamis 

Nah, kalo dynamic sized array beda lagi ceritanya. Di sini, kamu bisa nambah elemen kapan aja, sesuai kebutuhan. Ibarat tas yang expandable, kapasitasnya bisa nambah terus sesuai keperluan kamu.

  1. Contoh Array C++

Kalo di C++, kamu bisa pake vector untuk bikin array yang dinamis.

#include <iostream>

#include <vector>

using namespace std;


int main() {

  // Dynamic Sized Array menggunakan vector

  vector<int> contohArray = {10, 20, 30};


  // Menambahkan elemen baru

  contohArray.push_back(40);

  contohArray.push_back(50);


  // Menampilkan elemen array

  for(int i = 0; i < contohArray.size(); i++) {

    cout << "Elemen ke-" << i << ": " << contohArray[i] << endl;

  }


  return 0;

}


  1. Contoh Array Java

Java punya ArrayList yang bisa kamu gunakan untuk bikin dynamic sized array.

import java.util.ArrayList;


public class Main {

  public static void main(String[] args) {

    // Dynamic Sized Array menggunakan ArrayList

    ArrayList<Integer> contohArray = new ArrayList<Integer>();


    // Menambahkan elemen baru

    contohArray.add(10);

    contohArray.add(20);

    contohArray.add(30);

    contohArray.add(40);

    contohArray.add(50);


    // Menampilkan elemen array

    for (int i = 0; i < contohArray.size(); i++) {

      System.out.println("Elemen ke-" + i + ": " + contohArray.get(i));

    }

  }

}


Baca juga: 10 Jenis Bahasa Pemrograman Paling Populer 2024, Yuk Simak!


Jenis-Jenis Array Berdasarkan Dimensi

Sumber : Canva

Warga Bimbingan! Kali ini MinDi bakal ngajak kamu buat kenalan sama jenis-jenis array berdasarkan dimensinya. 

Yuk, kita bahas satu per satu contoh array dalam berbagai dimensi, biar makin paham!


1. One-dimensional array (1-D arrays)

One-dimensional array (1D) adalah array yang paling dasar. Ibaratnya kayak deretan kursi di bioskop, data disusun dalam satu baris panjang. 

Setiap elemen bisa diakses dengan indeks, dan ini cocok buat data yang simpel dan terstruktur. Contoh array 1D ini sering dipake buat menyimpan daftar nilai, angka, atau data linear lainnya.

Contoh Array Satu Dimensi C++ :

#include <iostream>

using namespace std;


int main() {

  // Membuat 1D Array dengan 5 elemen

  int contohArray[5] = {10, 20, 30, 40, 50};


  // Menampilkan elemen array

  for(int i = 0; i < 5; i++) {

    cout << "Elemen ke-" << i << ": " << contohArray[i] << endl;

  }


  return 0;

}


Contoh Array Satu Dimensi Java:

public class Main {

  public static void main(String[] args) {

    // Membuat 1D Array dengan 5 elemen

    int[] contohArray = {10, 20, 30, 40, 50};


    // Menampilkan elemen array

    for (int i = 0; i < contohArray.length; i++) {

      System.out.println("Elemen ke-" + i + ": " + contohArray[i]);

    }

  }

}


Array 1D ini simple dan efektif buat data yang nggak terlalu kompleks, kayak daftar harga atau nomor anggota.

Baca juga : Apa Itu Pemrograman C++? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerja


2. Two-dimensional array (2D array)

Kalo 1D itu kayak deretan kursi, two-dimensional array (2D) lebih kayak papan catur—ada baris dan kolom. 

Contoh array 2D ini sering dipake buat data yang berbentuk tabel atau matriks, misalnya data nilai siswa dalam beberapa mata pelajaran. 

Di data engineering, array 2D bakal sering kamu temuin buat ngelola data yang punya lebih dari satu atribut, misalnya database atau tabel.

Contoh Array  Satu Dimensi C++ :

#include <iostream>

using namespace std;


int main() {

  int array[2][3] = {{1, 2, 3}, {4, 5, 6}};


  for (int i = 0; i < 2; i++) {

    for (int j = 0; j < 3; j++) {

      cout << array[i][j] << " ";

    }

    cout << endl;

  }


  return 0;

}


Contoh Array  Dua Dimensi Java :

public class Main {

  public static void main(String[] args) {

    int[][] array = { {1, 2, 3}, {4, 5, 6} };


    for (int i = 0; i < array.length; i++) {

      for (int j = 0; j < array[i].length; j++) {

        System.out.print(array[i][j] + " ");

      }

      System.out.println();

    }

  }

}


3. Three-dimensional array (3D array)

Nah, kalo array 3D ini levelnya udah makin tinggi, Warga Bimbingan! Bayangin kayak kubus Rubik yang punya banyak lapisan. 

Three-dimensional array (3D) dipake buat menyimpan data yang lebih dinamis, misalnya data yang punya lebih dari dua atribut seperti koordinat dalam ruang 3D, atau data cuaca dalam beberapa waktu. 

Buat kamu yang bercita-cita jadi data engineer, paham array 3D bisa berguna banget buat modeling data yang lebih kompleks.

Contoh Array Tiga Dimensi C++ :

#include <iostream>

using namespace std;


int main() {

  int array[2][2][2] = {{{1, 2}, {3, 4}}, {{5, 6}, {7, 8}}};


  for (int i = 0; i < 2; i++)

    for (int j = 0; j < 2; j++)

      for (int k = 0; k < 2; k++)

        cout << array[i][j][k] << " ";


  return 0;

}


Contoh Array Tiga Dimensi Java :

public class Main {

  public static void main(String[] args) {

    int[][][] array = {{{1, 2}, {3, 4}}, {{5, 6}, {7, 8}}};


    for (int i = 0; i < array.length; i++) {

      for (int j = 0; j < array[i].length; j++) {

        for (int k = 0; k < array[i][j].length; k++) {

          System.out.print(array[i][j][k] + " ");

        }

      }

    }

  }

}


Baca juga: 12 Bahasa Pemrograman Front End Teratas & Terpopuler 2024


Kapan Menggunakan Array dibanding Struktur Data Lain?

Sumber : Canva

Sebelum kita mutusin buat pake array, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan. 

Dengan memahami contoh array, kamu bakal tau kapan sebaiknya memilih struktur data ini daripada yang lain. Yuk, simak kapan sebaiknya kamu menggunakan array:


1. Jumlah data sudah diketahui

Kalo kamu udah tau pasti berapa jumlah data yang bakal diolah, array adalah pilihan yang tepat. Misalnya, kamu punya 10 data nilai ujian. Nggak perlu repot-repot bikin variabel satu per satu, cukup simpan semuanya dalam satu array.


2. Akses data yang cepat dan sederhana

Salah satu kelebihan array adalah kecepatan aksesnya. Dengan array, kamu bisa langsung mengakses elemen tertentu berdasarkan indeks. Contohnya, kalo kamu butuh nilai ujian siswa ke-5, kamu bisa langsung ambil dari array tanpa harus ngecek satu-satu.


3. Data bersifat statis atau tidak sering berubah

Array cocok banget kalo datanya nggak sering berubah-ubah. Misalnya, kalo kamu udah tau data barang di gudang dan jumlahnya tetap, maka array jadi pilihan yang tepat karena strukturnya yang simpel dan efisien.

Tapi inget ya, kalo data kamu sering berubah-ubah atau kamu butuh struktur yang lebih fleksibel, bisa jadi array bukan pilihan terbaik. Struktur data kayak linked list atau queue mungkin lebih cocok di situasi itu. Jadi, pahami dulu kebutuhannya, baru tentuin pilihan!


Pengen Jadi Web Developer Profesional yang Dicari Banyak Perusahaan? Daftar Sekarang!

Warga Bimbingan, kalau kamu serius mau belajar web development dan siap jadi developer handal, saatnya upgrade skill kamu di Bootcamp Web Developer dibimbing.id!

Di sini, kamu bakal belajar dari dasar sampai mahir dengan mentor berpengalaman, plus materi yang bisa kamu ulang kapan aja secara gratis. Nggak cuma teori, kamu juga bakal langsung praktek bikin website profesional yang bisa jadi portfolio buat karier kamu ke depannya.

Dibimbing.id punya 700+ hiring partner, dan 95% alumni sudah berhasil mendapatkan pekerjaan. Jadi, kalau kamu beneran pengen jadi web developer yang dicari banyak perusahaan, ini kesempatan yang nggak boleh kamu lewatkan!

Yuk, gabung sekarang di Bootcamp Web Developer dibimbing.id! Kalau masih ada pertanyaan, jangan ragu buat konsultasi gratis dulu, ya. #BimbingSampeJadi

Referensi: 

  1. Arrays in Data Structure: A Guide With Examples [Buka]
  2. Types of Arrays [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!