Retargeting Ads: Pengertian, Fungsi, Jenis, Alat, & Tipsnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
22 February 2024
•
489
Meningkatkan konversi untuk setiap kunjungan pelanggan adalah fokus utama dari digitalisasi usaha dan merek. Retargeting ads adalah salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk mewujudkan hal tersebut.
Pasalnya, retargeting ads adalah alat pemasaran yang sangat efektif, terutama di dunia e-commerce dan bisnis online. Untuk lebih lengkapnya, simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Retargeting Ads?
Retargeting ads adalah strategi pemasaran untuk menjangkau audiens yang sudah mengunjungi platform merek tetapi belum melakukan aksi tertentu. Tindakan tersebut bisa mencakup pembelian, pendaftaran, atau pengisian formulir.
Teknik ini memanfaatkan cookie dan teknologi pelacakan lainnya untuk mengidentifikasi pengunjung. Selanjutnya, iklan khusus akan ditampilkan pada mereka saat menjelajahi bagian lain dari internet.
Iklan tersebut bisa ditampilkan di media sosial, website berita, atau platform video. Tujuannya adalah untuk mengingatkan pengunjung tentang produk atau layanan yang mereka lihat.
Hal tersebut pada akhirnya akan mendorong mereka untuk kembali ke situs asal dan menyelesaikan aksi yang diinginkan.
Fungsi Retargeting Ads
Retargeting ads memiliki berbagai fungsi penting dalam strategi pemasaran digital. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya: Meningkatkan Konversi: Dengan retargeting, pengunjung yang telah berminat pada produk akan terdorong untuk menyelesaikan proses pembelian. Meningkatkan Kesadaran Merek: Pengulangan tayangan iklan membantu memperkuat pesan merek dan meningkatkan kemungkinan bahwa konsumen mengingatnya. Personalisasi Pengalaman Pelanggan: Iklan bisa disesuaikan berdasarkan minat dan interaksi audiens. Ini akan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pengguna. Pengoptimalan Anggaran Pemasaran: Menargetkan pengguna yang sudah menunjukkan minat bisa membuat merek untuk mengalokasikan anggaran pemasaran secara lebih efektif. Cross-Selling dan Up-selling: Pengiklan bisa menawarkan produk atau layanan terkait kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian. Baca Juga: Mengenal Online Advertising dan Pemanfaatannya untuk UMKM
Jenis Retargeting Ads
Berikut adalah beberapa jenis-jenis dari retargeting ads:
Pixel-Based Retargeting: Pixel ini bekerja dengan mengidentifikasi pengguna yang mengunjungi situs. Kemudian, Pixel akan menampilkan iklan khusus kepada mereka saat mereka menjelajahi internet.
List-Based Retargeting: Menggunakan daftar kontak yang sudah ada, seperti daftar email pelanggan. Pengiklan dapat mengunggah daftar ini ke platform iklan, seperti Facebook atau Google.
Dynamic Retargeting: Menyesuaikan iklan yang ditampilkan kepada pengguna berdasarkan perilaku spesifik mereka di situs. Contoh perilakunya adalah produk atau halaman yang mereka lihat.
Search Retargeting: Menargetkan pengguna berdasarkan kata kunci yang telah mereka cari di mesin pencari.
Social Media Retargeting: Melibatkan penargetan ulang pengguna yang telah berinteraksi dengan merek di platform media sosial.
Email Retargeting: Bekerja dengan memasukkan Pixel dalam email yang dikirim kepada pelanggan atau prospek.
Alat Penunjang Retargeting Ads
Berikut ini adalah beberapa alat penunjang utama untuk retargeting ads: Google Ads: Platform ini memungkinkan pengiklan untuk menargetkan pengguna yang telah mengunjungi situs web sebelumnya. Facebook Ads: Memanfaatkan data demografis dan perilaku pengguna untuk menjangkau kembali audiens yang sudah berinteraksi dengan beragam platform merek. AdRoll: Platform spesialisasi retargeting yang menawarkan solusi cross-platform. Ini memungkinkan pengiklan untuk menargetkan ulang pengguna di web, sosial media, dan email. Criteo: Platform yang menawarkan solusi retargeting untuk pengiklan e-commerce. Platform ini menggunakan algoritme canggih untuk menampilkan iklan produk paling relevan pada pengguna. Retargeter: Platform yang menawarkan berbagai layanan retargeting, termasuk web, media sosial, dan email. Perfect Audience: Platform untuk retargeting melalui web, Facebook, Twitter, dan email. LinkedIn Ads: Menargetkan ulang pengunjung website merek dengan iklan yang disesuaikan pada LinkedIn. Pinterest Ads: Menawarkan retargeting berbasis visual. Twitter Ads: Platform yang menawarkan retargeting kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan konten merek di Twitter. Baca Juga: Contoh Iklan Berbayar dan Bagaimana Strategi Pembuatannya
Cara Menggunakan Retargeting Ads
Ada berbagai cara yang harus dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas kampanye retargeting ads. Berikut adalah beberapa langkah-langkahnya:
Lakukan segmentasi audiens berdasarkan perilaku mereka.
Temukan frekuensi tayangan iklan yang cukup untuk masing-masing audiens target.
Gunakan call-to-action (CTA) untuk mendorong pengguna melakukan sebuah aksi yang diharapkan.
Gunakan data perilaku pengunjung untuk menyesuaikan iklan
Manfaatkan dynamic retargeting untuk e-commerce.
Pertimbangkan siklus pembelian produk pengunjung dan atur jangka waktu retargeting agar sesuai.
Lakukan A/B testing pada berbagai elemen kampanye retargeting.
Pertimbangkan privasi pengguna.
Pastikan pesan iklan retargeting konsisten dengan kampanye pemasaran lainnya.
Gunakan alat analitik untuk memantau kinerja kampanye retargeting secara berkala.
Itulah pembahasan mengenai retargeting ads yang mencakup pengertian hingga cara menggunakannya. Selain retargeting ads, ada beragam strategi pemasaran digital lainnya yang bisa kamu gunakan untuk tingkatkan penjualanmu.
Apabila kamu tertarik untuk mempelajarinya, MinDi rekomendasikanmu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing Dibimbing.id. Program ini menawarkan pembelajaran lengkap dengan silabus beginner-friendly.
Di sini, kamu bisa belajar konsep dasar, beragam strategi pemasaran, hingga praktik dengan real-case project. Kamu bakal dibimbing sampai jadi!
So, nggak usah tunggu lama lagi! Daftar dan mulai karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.