Mengenal Online Advertising dan Pemanfaatannya untuk UMKM
Nadia L Kamila
•
20 November 2023
•
2519
Online advertising adalah salah satu langkah mudah untuk membuat bisnis kecil atau UMKM mampu berkembang. Tak perlu bayar mahal beriklan di TV, radio, atau memasang baliho di pinggir jalan untuk promosi.
Hampir semua orang berinteraksi dengan internet, Sobat MinDi tinggal memanfaatkannya saja untuk promosi. Bagaimana caranya? Simak artikel ini ya!
Online Advertising Adalah
Online advertising adalah proses mempromosikan produk, layanan, atau pesan memanfaatkan teknologi digital untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada konsumen yang menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan online advertising dimulai sejak munculnya internet. Awalnya, periklanan digital terbatas pada iklan sederhana yang muncul di website-website. Namun seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya jumlah pengguna internet, cara beriklan di dunia digital pun berkembang dengan pesat. Selain itu, biaya untuk online advertising umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan periklanan tradisional seperti di televisi atau media cetak.
Salah satu faktor yang mendorong perkembangan online advertising adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens secara lebih spesifik. Dengan data yang tersedia dari kebiasaan pengguna internet, iklan bisa ditujukan kepada kelompok orang yang lebih mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
Manfaat Online Advertising
Di era digital saat ini, online advertising menjadi alat yang sangat penting bagi bisnis. Empat manfaat paling penting dari online advertising adalah:
1. Targeting yang Tepat
Online advertising memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens yang sangat spesifik. Dengan data yang tersedia melalui platform digital, bisnis dapat menargetkan iklan berdasarkan faktor-faktor seperti usia, lokasi, minat, perilaku online, dan bahkan tahap dalam siklus pembelian.
Manfaatnya adalah meningkatnya efektivitas iklan. Misalnya, sebuah toko pakaian wanita bisa menargetkan iklan hanya kepada wanita yang berusia 20-35 tahun dan memiliki minat pada fashion. Ini membuat setiap rupiah yang diinvestasikan dalam iklan lebih berpotensi untuk menghasilkan penjualan.
2. Biaya yang Lebih Efisien
Biaya online advertising cenderung lebih terjangkau daripada metode tradisional seperti iklan televisi atau cetak. Model pembayaran seringkali berbasis kinerja, seperti pay-per-click (PPC) di mana bisnis hanya membayar jika seseorang mengklik iklan mereka.
Manfaat ekonomi ini penting, terutama bagi bisnis kecil atau yang memiliki anggaran terbatas. Dengan biaya yang lebih rendah, bisnis dapat mencapai audiens yang sama besar, atau bahkan lebih besar, dibandingkan dengan offline advertising.
3. Mudah Diukur dan Dianalisis
Salah satu keunggulan terbesar online advertising adalah kemampuannya untuk mengukur kinerja iklan secara real-time. Platform seperti Google AdWords dan Facebook Ads menyediakan analisis mendetail mengenai berapa banyak orang yang melihat iklan, berapa banyak yang mengklik, dan berapa banyak yang melakukan konversi.
Data ini sangat berharga untuk mengoptimalkan kampanye dan memastikan bahwa anggaran iklan digunakan secara efektif. Bisnis dapat dengan cepat menyesuaikan strategi berdasarkan data ini, meningkatkan ROI (Return on Investment) dari kampanye mereka.
4. Meningkatkan Brand Awareness dan Engagement
Online advertising berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesadaran merek (brand awareness). Dengan kehadiran di berbagai platform digital, merek dapat terus menerus terlihat oleh audiens target mereka.
Selain itu, online advertising mendorong engagement atau keterlibatan. Melalui konten interaktif, iklan sosial media, atau email marketing, bisnis dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen, membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Dengan berbagai manfaat ini, tak heran banyak orang memilih online advertising sebagai platform untuk mempromosikan bisnis mereka. Oleh karena itu, lowongan pekerjaan digital marketer pun sangat banyak untuk mengelola iklan secara online.
Peluang kerja sebagai digital marketer ini menarik karena tidak memerlukan background pendidikan tertentu, asalkan memiliki skill yang dibutuhkan. Oleh karena itu Dibimbing membuka Bootcamp Digital Marketing yang bisa diikuti oleh calon digital marketer untuk belajar dan mengasah skill mereka.
Bootcamp ini bisa kamu ikuti setiap akhir pekan dan juga telah dilengkapi dengan silabus dan kurikulum pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Setelah lulus bootcamp, kamu telah siap untuk terjun langsung dalam dunia kerja.
Jenis-Jenis Online Advertising
Online advertising adalah strategi periklanan secara online dan ada banyak jenisnya. Berikut adalah beberapa online advertising yang paling sering digunakan dalam dunia bisnis.
1. Iklan Pay Per Click (PPC)
PPC adalah model periklanan di mana pengiklan membayar setiap kali iklan mereka diklik. Jenis iklan ini sangat efektif untuk menarik lalu lintas ke situs web dengan cepat.
Google Ads adalah contoh terpopuler dari PPC, di mana iklan muncul di halaman hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang ditargetkan.
Kelebihan PPC adalah kemampuannya untuk menjangkau audiens yang sudah tertarik dengan produk atau layanan tertentu, sekaligus memberikan kontrol penuh atas anggaran dan penargetan iklan.
2. Social Media Advertising
Social media advertising melibatkan periklanan di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan TikTok. Jenis iklan ini memungkinkan bisnis untuk menargetkan pengguna berdasarkan demografi, lokasi, perilaku, dan minat yang sangat spesifik.
Kelebihan utama dari social media advertising adalah kemampuannya untuk berinteraksi secara langsung dengan audiens dan membangun hubungan yang lebih personal. Iklan ini juga bisa viral, meningkatkan kesadaran merek secara signifikan.
3. Display Advertising
Display advertising adalah penempatan banner iklan pada website atau blog. Iklan ini bisa berupa teks, gambar, atau video. Display ads sering ditemukan di samping, atas, atau bawah konten website.
Kelebihannya termasuk visibilitas yang tinggi dan kemampuan untuk membangun kesadaran merek. Iklan ini juga bisa ditargetkan berdasarkan perilaku pengguna internet, meningkatkan kemungkinan interaksi.
4. Video Advertising
Video advertising adalah penggunaan video untuk mempromosikan produk atau layanan. Iklan video umumnya muncul sebelum atau selama video di platform seperti YouTube.
Manfaat utama dari video advertising adalah kemampuannya untuk menyampaikan pesan secara kreatif dan menarik, yang sering kali lebih efektif dalam membangun koneksi emosional dengan audiens. Iklan video juga memiliki potensi tinggi untuk menjadi viral sehingga mampu memberikan eksposur yang lebih besar.
5. Email Marketing
Email marketing adalah penggunaan email untuk mengirim iklan, promosi, atau informasi bisnis kepada pelanggan. Ini adalah alat yang ampuh untuk membangun hubungan dengan pelanggan, mendorong loyalitas, dan meningkatkan penjualan ulang.
Kelebihan dari email marketing termasuk kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan yang sangat dipersonalisasi langsung ke inbox pelanggan. Hal ini juga memberikan data yang berharga tentang preferensi dan perilaku pelanggan, yang dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi pemasaran lebih lanjut.
6. Search Engine Marketing (SEM)
SEM adalah strategi periklanan yang bertujuan meningkatkan visibilitas sebuah situs web di mesin pencari melalui iklan berbayar. Dalam SEM, iklan biasanya muncul di bagian atas halaman hasil pencari (SERP) sebagai 'Ad', di atas hasil pencarian organik.
Kelebihan utama SEM adalah kemampuannya untuk menampilkan iklan kepada pengguna yang sudah mencari informasi atau produk terkait, meningkatkan potensi klik dan konversi. Alat yang sering digunakan untuk SEM adalah Google AdWords.
7. Remarketing atau Retargeting
Remarketing adalah teknik di mana pengiklan menargetkan kembali pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web mereka. Jenis iklan ini memanfaatkan cookie untuk mengidentifikasi pengunjung sebelumnya dan menampilkan iklan khusus kepada mereka saat mereka menjelajahi bagian lain dari internet.
Keuntungan dari strategi ini adalah kemampuannya untuk tetap berada di benak konsumen dan meningkatkan kemungkinan mereka kembali ke situs web untuk melakukan pembelian. Strategi ini sangat efektif karena menargetkan orang-orang yang sudah menunjukkan minat terhadap produk atau layanan.
8. Native Advertising
Native advertising adalah iklan yang dirancang untuk menyatu secara alami dengan konten yang ada di sebuah platform, sehingga terlihat lebih seperti bagian dari konten daripada iklan terpisah.
Iklan jenis ini biasanya muncul di bagian bawah artikel sebagai "promoted stories" atau "related content". Kelebihan utama dari native advertising adalah tidak mengganggu pengalaman pengguna dan seringkali memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi karena terintegrasi dengan konten yang relevan dan menarik.
9. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah model bisnis di mana sebuah perusahaan membayar komisi kepada individu atau bisnis lain (afiliasi) untuk mengarahkan lalu lintas atau penjualan ke situs web mereka melalui link referral.
Contoh umumnya seperti blogger atau influencer yang mempromosikan produk dan mendapatkan komisi dari penjualan yang dihasilkan dari link yang mereka bagikan.
Kelebihan dari affiliate marketing adalah kemampuannya untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan memanfaatkan jaringan dan kredibilitas afiliasi, serta pembayaran yang berbasis kinerja, artinya biaya hanya dikeluarkan saat terjadi penjualan.
Contoh Strategi Pemanfaatan Online Advertising untuk UMKM
Di awal, MinDi sudah menyampaikan bahwa online advertising menjadi salah satu solusi promosi untuk bisnis kecil ataupun bisnis yang baru merintis.
Bagi bisnis kecil, ada empat contoh strategi online advertising yang bisa diterapkan langsung:
1. Social Media Advertising
Sebuah UMKM yang menjual produk kecantikan bisa membuat kampanye iklan di Instagram. Dengan menargetkan audiens berdasarkan gender, usia, dan minat pada produk kecantikan, UMKM dapat menampilkan iklan kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan produknya.
Misalnya, membuat iklan untuk lipstik dengan menargetkan wanita usia 20-35 tahun yang sering melihat konten tentang makeup.
2. Email Marketing
Sebuah kafe kecil dapat mengumpulkan alamat email dari pelanggannya dan mengirimkan newsletter bulanan yang berisi informasi tentang menu baru, promosi khusus, atau event mendatang.
Misalnya, kamu bisa mengirim email tentang "Diskon Akhir Pekan" atau "Menu Baru Bulan Ini" untuk menarik pelanggan kembali ke kafe.
3. Pay Per Click (PPC)
Toko online yang menjual produk olahraga bisa menggunakan Google Ads untuk menarik lalu lintas ke situs web mereka. Mereka dapat membuat iklan dengan kata kunci seperti "sepatu lari murah" atau "peralatan fitness terbaik" untuk menarik orang yang sedang mencari produk tersebut di Google.
4. Content Marketing
UMKM yang bergerak di bidang jasa desain interior bisa membuat blog atau video tentang tips dekorasi rumah dan cara mengatur ruang kerja di rumah.
Konten ini dapat dibagikan di media sosial untuk menarik audiens dan mengarahkan mereka ke situs web UMKM. Misalnya, membuat video tentang "5 Cara Mudah Mendekorasi Ruang Tamu Anda" dan membagikannya di YouTube atau Instagram.
Strategi-strategi ini relatif mudah dan terjangkau untuk diimplementasikan oleh bisnis kecil.
Dengan kreativitas dan pemahaman yang baik tentang audiens target mereka, UMKM dapat meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis mereka melalui online advertising.
Kamu bisa praktek langsung bagaimana membuat kampanye pemasaran yang efektif untuk UMKM ini setelah mempelajari tentang materi online advertising.
Online advertising adalah salah satu materi yang akan Sobat MinDi pelajari dalam Bootcamp Digital Marketing Dibimbing. So, jika kamu tertarik berkarir dalam bidang ini, jangan sampai ketinggalan untuk daftar ya!
Tags