Augmented Reality: Pengertian, Komponen, Jenis, & Contohnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
01 February 2024
•
1360
Di era perkembangan teknologi, augmented reality adalah salah satu inovasi teknologi paling menarik. Augmented reality adalah jembatan antara dunia nyata dan elemen digital.
Lebih lanjut, augmented reality merupakan teknologi yang memperkenalkan cara baru dalam melihat dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Untuk mempelajari lengkapnya, simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Augmented Reality?
Secara garis besar, augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan lingkungan nyata. Teknologi ini menciptakan pengalaman yang nyata dan interaktif.
Berbeda dengan virtual reality yang menciptakan lingkungan buatan sepenuhnya, AR memperkaya pandangan dunia nyata dengan lapisan informasi tambahan.
Misalnya, pengguna bisa melihat grafik atau teks yang ter-overlay pada pandangan dunia nyata mereka melalui kacamata AR atau layar smartphone. Lebih lanjut, AR bekerja dengan menggunakan berbagai teknologi.
Teknologi tersebut meliputi pengenalan objek, pelacakan posisi, dan pemrosesan gambar. Selain itu, aplikasi AR sangat beragam. AR bisa digunakan di pendidikan, hiburan, periklanan, hingga medis.
Secara keseluruhan, augmented reality adalah teknologi yang memberikan pengalaman imersif dengan menambahkan dimensi baru pada interaksi manusia dengan sekitarnya.
Hal tersebut bukan hanya berupa tambahan informasi visual tapi juga interaksi yang lebih dalam. Sehingga, pengguna bisa berinteraksi dengan informasi tersebut seolah-olah itu adalah bagian dari lingkungan fisik mereka.
Komponen dalam Augmented Reality
Dalam augmented reality, komponen di dalamnya sangat penting untuk menciptakan pengalaman imersif dan interaktif. Beberapa komponen utama dalam augmented reality adalah:
1. Perangkat Tampilan
Komponen pertama dalam augmented reality adalah perangkat tampilan. Perangkat tersebut bisa berupa smartphone, tablet, kacamata AR khusus, atau head-mounted display (HMD).
Perannya adalah untuk menampilkan informasi digital yang terintegrasi dengan lingkungan nyata.
Baca Juga: Software Engineer Versus Software Developer
2. Kamera dan Sensor
Kedua, komponen dalam augmented reality adalah kamera dan sensor. Kedua komponen ini digunakan untuk mengumpulkan data dari dunia nyata.
Data tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan orientasi dan posisi objek di dunia nyata. Lebih lanjut, sensor bisa termasuk GPS, giroskop, dan akselerometer. Hal ini membantu dalam menentukan posisi dan orientasi perangkat pengguna.
3. Pemrosesan Gambar dan Visi Komputer
Ketiga, komponen dalam augmented reality adalah pemrosesan gambar dan visi komputer. Teknologi ini berfungsi untuk mengenali objek dan lokasi di dunia nyata.
Hal tersebut memungkinkan sistem AR untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata. Ini memungkinkan penempatan elemen digital secara akurat di lingkungan pengguna.
4. Perangkat Lunak
Berikutnya adalah perangkat lunak. Software AR bertanggung jawab untuk menggabungkan elemen digital dengan lingkungan nyata. Penggabungan tersebut mencakup pengembangan aplikasi AR, user interface, dan algoritma yang bekerja di belakang layar.
5. Penghubung Jaringan
Lalu, komponen dalam augmented reality adalah penghubung jaringan. Hal ini digunakan untuk AR yang membutuhkan pembaruan data secara real-time atau interaksi sosial, serta koneksi jaringan yang stabil dan cepat.
Penghubung jaringan memungkinkan pertukaran data antara perangkat AR dengan server antar pengguna.
6. User Interface (UI)
Setelah itu, komponen berikutnya adalah user interface yang memungkinkan interaksi antara pengguna dengan aplikasi AR.
UI dalam AR sering kali menggunakan input seperti sentuhan, suara, dan gerakan. Input tersebut memudahkan pengguna berinteraksi dengan informasi digital.
7. Konten Digital
Terakhir, komponen augmented reality adalah konten digital, Ini mencakup elemen visual atau informasi yang diperkaya di atas dunia nyata.
Contohnya adalah teks, gambar, video, atau grafik 3D. Konten ini dibuat dan dioptimalkan agar tampak seintegratif dan senyata mungkin di dunia nyata.
Baca Juga: Software Engineer: Tanggung Jawab dan Gaji
Jenis - Jenis Augmented Reality
Augmented reality memiliki jenis-jenis yang beragam dengan cara kerja berbeda. Berikut adalah beberapa jenis utama AR:
1. Marker- Based Augmented Reality
Pertama, jenisnya adalah marker-based augmented reality. Jenis AR ini menggunakan marker atau QR code sebagai titik referensi untuk menempatkan objek virtual.
Pada saat kamera perangkat mendeteksi marker, software AR akan mengenali posisi dan orientasinya untuk menampilkan konten yang sesuai di atasnya.
Lebih lanjut, marker-based augmented reality adalah teknologi yang sering kali digunakan dalam pemasaran dan pendidikan.
2. Markerless Augmented Reality
Selanjutnya, jenis augmented reality adalah markerless. Tidak seperti marker-based, jenis ini menggunakan sensor seperti GPS, akselerometer, dan kompas.
Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi dan orientasi objek dalam ruang. Hal ini memungkinkan penggunaan AR di berbagai lingkungan tanpa perlu marker fisik.
Contoh dari markerless augmented reality adalah aplikasi navigasi dan permainan yang menggunakan lingkungan sekitar.
3. Projection-Based Augmented Reality
Berikutnya, jenis augmented reality adalah projection-based. Teknologi ini melibatkan proyeksi cahaya atau gambar ke permukaan fisik. Selain itu, projection-based AR sering kali memungkinkan interaksi dengan proyeksi tersebut.
Hal ini dapat digunakan dalam pabrik untuk panduan perakitan atau di ruang kelas untuk pendidikan interaktif.
4. Superimposition-Based Augmented Reality
Terakhir adalah superimposition-based augmented reality yang menggantikan pandangan asli objek dengan pandangan lengkap dan kaya.
Pada kategori ini, pengenalan objek sangat dibutuhkan untuk mengganti pandangan objek nyata dengan versi virtual. Contoh penggunaannya termasuk aplikasi yang memungkinkan pengguna melihat bagaimana furnitur akan terlihat di rumah mereka.
Baca Juga: 10 Tools Business Intelligence yang Wajib Kamu Ketahui
Perangkat Pendukung Augmented Reality
Perangkat pendukung augmented reality memiliki peran penting dalam menyediakan pengalaman yang imersif dan efektif. Setiap perangkat ini memiliki kelebihan dan kegunaannya sendiri. Berikut adalah beberapa perangkatnya:
1. Smartphone dan Tablet
Pertama, perangkat pendukung augmented reality adalah smartphone dan tablet. Perangkat ini adalah yang paling umum dan mudah diakses.
Dengan kamera, sensor, dan layar berkualitas tinggi, perangkat tersebut mampu menampilkan elemen AR di atas gambar yang ditangkap kamera.
2. Kacamata AR dan Headsets
Berikutnya, perangkat pendukung augmented reality adalah kacamata AR dan headsets. Beberapa contohnya adalah Microsoft HoloLens, Magic Leap, dan Google Glass. Perangkat ini dirancang khusus untuk pengalaman AR.
Mereka memberikan tampilan hands-free dan lebih imersif daripada smarttphone atau tablet. Lebih lanjut, kacamata dan headset AR seringkali dilengkapi dengan sensor lanjutan, kamera, dan layar.
Perlengkapan tersebut mampu menampilkan informasi digital langsung ke dalam pandangan pengguna.
3. Wearable AR Devices
Berikutnya adalah wearable AR devices. Perangkat ini memiliki bentuk seperti sarung tangan atau pakaian yang terintegrasi dengan teknologi AR.
Hal ini memungkinkan pengguna atau berinteraksi dengan elemen AR melalui gerakan tubuh atau sentuhan. Ini berguna dalam memberikan pengalaman yang lebih alami dan intuitif.
4. AR Mirrors
Terakhir adalah AR mirrors. Dengan perangkat ini, pengguna bisa melihat refleksi diri mereka dengan elemen AR yang diterapkan.
Perangkat ini biasanya digunakan dalam industri ritel. Umumnya, digunakan untuk mencoba pakaian atau makeup virtual. Dengan cermin AR, pengguna bisa melihat hasil tanpa perlu memakai produk tersebut secara fisik.
Baca Juga: 12 Langkah Praktis Cara Menjadi Web Developer
Apa Saja Contoh Augmented Reality?
Dalam dunia nyata, ada beberapa contoh aplikasi atau produk yang menggunakan teknologi augmented reality. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Pokémon GO
Aplikasi Pokémon GO adalah game mobile yang menggunakan augmented reality. Aplikasi ini memungkinkan pemain untuk menangkap karakter yang muncul di lokasi dunia nyata.
Lebih lanjut, aplikasi ini menggunakan GPS dan kamera smartphone untuk menempatkan karakter dalam lingkungan nyata pemain. Secara keseluruhan, aplikasi ini menciptakan pengalaman bermain game yang unik dan interaktif.
2. IKEA Place
Kedua adalah IKEA Place yang memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana penempatan furnitur di dalam rumah mereka sebelum membelinya.
Dengan aplikasi ini, pengguna bisa memilih produk dari katalog IKEA dan menggunakan AR untuk menempatkannya secara virtual di ruangan yang digunakan.
Pada intinya, aplikasi ini berfungsi untuk memberikan gambaran tentang tampilan dan ukuran produk tersebut dalam ruangan.
3. Snapchat Lenses
Terakhir adalah Snapchat Lenses. Ini merupakan aplikasi media sosial populer yang memanfaatkan AR melalui fitur lenses.
Dengan fitur tersebut, pengguna bisa menerapkan filter dan efek interaktif pada wajah atau lingkungan mereka secara real-time. Hal ini mencakup segala sesuatu mulai dari efek sederhana hingga transformasi wajah.
Demikian pembahasan mengenai augmented reality dari pengertian hingga contohnya. Dari penjelasan di atas, augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan lingkungan nyata dan konten digital menjadi satu.
Dengan kemampuannya untuk gabungkan elemen digital ke dalam pengalaman dunia nyata, AR membuka berbagai jalan baru di beragam sektor. Hal ini juga termasuk web development untuk tingkatkan pengalaman pengguna.
Berbicara tentang web development, MinDi mau memberikan rekomendasi bagi kamu yang tertarik untuk pelajarinya. Bagi Sobat MinDi yang mau belajar ini, Mindi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing.
Lewat program ini, kamu bisa belajar A-Z web development dari nol sampai mahir. Selain itu, program ini cocok bagi kamu para career-switcher yang baru mau memulai.
Di sini, kamu bakal dibimbing sampai jadi! Kamu bakal dapatkan banyak pembelajaran dengan silabus beginner-friendly hingga praktik menggunkan real-case project. So, segera daftarkan dirimu dan bangun karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.