dibimbing.id - 10 Tugas Backend Developer, Bukan Cuma Ngoding Aja Loh!

10 Tugas Backend Developer, Bukan Cuma Ngoding Aja Loh!

Farijihan Putri

19 August 2024

424

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah nggak sih kamu mikir, jadi Backend Developer itu cuma soal ngoding? Eits, tunggu dulu! Kalau kamu masih berpikir begitu, kamu bisa jadi salah besar. 

Faktanya, ada banyak tugas lain yang harus dikuasai seorang Backend Developer biar nggak cuma jadi tukang koding biasa. 

Persaingan makin ketat, so penting banget buat kamu tahu apa aja yang harus dikerjain di balik layar sebuah aplikasi atau website

Jadi, jangan cuma fokus sama ngoding aja, yuk bahas 10 tugas penting lainnya yang wajib kamu tahu bareng MinDi!


10 Tugas Backend Developer yang Harus Kamu Kuasai

Warga Bimbingan, pernah nggak sih kamu berpikir kalau jadi Backend Developer itu kerjanya cuma duduk di depan layar sambil ngoding dari pagi sampai malam?

Ngoding memang jadi jantungnya, tapi kalau cuma fokus di situ aja, kamu bisa ketinggalan jauh dari para pesaingmu. Ada banyak hal yang mesti kamu lakukan. Yuk, bongkar satu per satu!


1. Merancang Struktur Database yang Efisien


Sumber: Freepik

Oke, ngoding itu penting, tapi tau nggak sih, salah satu tugas pertama dan utama dari seorang Backend Developer adalah merancang struktur database

Database ini ibarat fondasi dari sebuah aplikasi, dan kalau fondasinya nggak kuat, aplikasi juga bakal gampang runtuh. 

Kamu harus memastikan data yang disimpan bisa diakses dengan cepat dan efisien, tanpa bikin server jadi lemot. 

Jangan lupa, semakin kompleks aplikasi yang kamu kerjakan, semakin penting pula desain database yang kamu buat. 

Jadi, pastikan kamu punya pengetahuan yang solid tentang normalisasi, indexing, dan query optimization.


2. Mengembangkan dan Mengelola API

Warga Bimbingan, kalau kamu belum akrab dengan API (Application Programming Interface), maka sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai belajar. 

API adalah jembatan antara frontend dan backend, yang memungkinkan berbagai sistem atau aplikasi bisa 'berkomunikasi' satu sama lain. 

Sebagai Backend Developer, tugas kamu adalah memastikan API yang kamu buat bekerja dengan sempurna: responsif, aman, dan mudah digunakan. 

Kamu juga harus memikirkan bagaimana cara memversioning API agar kompatibel dengan berbagai versi aplikasi yang digunakan oleh user.


3. Menjaga Keamanan Data

Ini nih tugas yang sering diremehkan tapi sebenarnya sangat krusial. Dalam era digital ini, keamanan data jadi prioritas utama. 

Sebagai Backend Developer, kamu harus memastikan data user yang disimpan di server tetap aman dan terlindungi dari serangan cyber

Kamu perlu menerapkan enkripsi, otentikasi yang kuat, dan berbagai protokol keamanan lainnya. 

Ingat, satu kebocoran data saja bisa bikin perusahaan tempat kamu bekerja kehilangan kepercayaan dari pelanggan. Jadi, jangan main-main soal ini!


4. Optimasi Kinerja Server


Sumber: Freepik

Siapa sih yang nggak kesal kalau aplikasi yang digunakan tiba-tiba lemot atau bahkan crash? Nah, inilah tugas penting lainnya dari seorang Backend Developer yaitu mengoptimalkan kinerja server

Kamu harus memastikan server bisa menangani lonjakan trafik, terutama saat banyak pengguna mengakses aplikasi secara bersamaan. 

Penggunaan caching, load balancing, dan scaling adalah beberapa teknik yang bisa kamu terapkan untuk menjaga kinerja server tetap optimal.


5. Monitoring dan Logging Sistem

Warga Bimbingan, jangan pernah merasa tugas kamu selesai setelah aplikasi diluncurkan. Justru, di sinilah tugas berikutnya dimulai: monitoring dan logging.

Kamu harus terus memantau sistem untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul secara tiba-tiba. 

Logging adalah cara untuk mencatat setiap aktivitas atau kesalahan yang terjadi di sistem. Dengan begitu, kalau ada masalah, kamu bisa cepat mendiagnosis dan memperbaikinya sebelum berdampak besar pada user.

Baca: 10 Framework Backend Populer, Bikin Aplikasi Makin Kenceng


6. Mengimplementasikan Otentikasi dan Otorisasi

Kamu pasti nggak mau kan kalau user yang nggak berhak tiba-tiba bisa mengakses data yang sensitif? Otentikasi dan otorisasi adalah dua hal penting yang harus diimplementasikan oleh seorang Backend Developer. 

Otentikasi memastikan user yang masuk adalah benar-benar user yang terdaftar, sementara otorisasi menentukan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh user tersebut. 

Tanpa dua elemen ini, sistem kamu bisa jadi rawan disusupi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


7. Menerapkan DevOps dan CI/CD

Kalau kamu belum akrab dengan istilah DevOps dan CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment), sekarang saatnya kamu mengenalnya lebih dalam. 

DevOps adalah pendekatan yang mengintegrasikan tim pengembangan dan operasional untuk meningkatkan efisiensi kerja. Sedangkan CI/CD adalah praktik otomatisasi untuk pengujian dan deployment kode

Dengan menerapkan ini, kamu bisa lebih cepat dan efisien dalam merilis fitur baru, sekaligus meminimalkan risiko bug yang bisa merusak aplikasi.


8. Mengelola Infrastruktur Cloud


Sumber: Freepik

Jaman sekarang, banyak perusahaan yang sudah beralih ke cloud untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi. 

Sebagai Backend Developer, kamu juga harus bisa mengelola infrastruktur cloud ini. Baik itu AWS, Google Cloud, atau Azure, kamu perlu memahami cara kerja dan fitur-fitur yang ditawarkan oleh platform cloud

Mengelola instance, mengatur storage, hingga mengoptimalkan biaya operasional adalah beberapa tugas yang harus kamu kuasai di area ini.


9. Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Tim

Mungkin kamu mikir, “Backend Developer kan kerjanya di belakang layar, ngapain perlu komunikasi segala?” Nah, justru karena kamu kerja di belakang layar, komunikasi dengan tim lain jadi lebih penting. 

Kamu harus bisa berkomunikasi dengan tim frontend, DevOps, dan bahkan dengan product owner untuk memastikan semua fitur berjalan sesuai rencana. 

Komunikasi yang baik juga membantu dalam menghindari miskomunikasi yang bisa berujung pada kesalahan yang fatal di kemudian hari.


10. Terus Belajar dan Mengikuti Tren Teknologi

Last but not least, sebagai Backend Developer, kamu harus selalu update dengan perkembangan teknologi. Teknologi terus berkembang, dan apa yang relevan hari ini mungkin tidak akan relevan lagi tahun depan. 

Ikuti perkembangan terbaru tentang framework, tools, dan best practices di dunia backend development. Jangan pernah berhenti belajar, karena di industri ini, mereka yang berhenti belajar akan segera tertinggal.

Baca Juga: Framework Backend: Arti, Fungsi, Jenis, Tips & Studi Kasus


Udah Tahu kan Tugas Backend Developer Apa Saja?

Nah, Warga Bimbingan, sekarang kamu udah punya gambaran yang lebih jelas tentang apa aja sih tugas Backend Developer itu. Ternyata, nggak cuma ngoding doang, ya! 

Dan, yang nggak kalah penting, selalu ada kebutuhan buat terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

Kalau kamu merasa masih perlu meningkatkan skill, terutama di bidang Golang, kenapa nggak coba ikut Bootcamp Golang Backend Development

Dalam bootcamp ini, kamu akan diajari dari dasar sampai paham betul, plus bisa ngulang materi gratis sampai benar-benar menguasai. Gak kalah penting, 94% alumni bootcamp ini sudah sukses mendapatkan pekerjaan!

Kalau ada tugas-tugas backend yang masih bikin kamu bingung, mulai dari desain database, pengelolaan API, sampai optimasi kinerja server, jangan sungkan buat konsultasi gratis di sini ya! 

dibimbing.id siap bantu #BimbingSampeJadi developer backend yang paham seluk-beluk pekerjaannya dan siap bersaing di dunia kerja!


Referensi

  1. What Does a Back-End Developer Do? [Buka]
  2. Back-end developer job description template [Buka]


Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!