dibimbing.id - Mengenal Test Plan: Arti, Komponen, Manfaat, dan Contoh

Mengenal Test Plan: Arti, Komponen, Manfaat, dan Contoh

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

08 May 2025

682

Image Banner

Test plan adalah dokumen penting yang memastikan pengujian perangkat lunak dilakukan secara terstruktur. Dengan test plan, pengujian menjadi lebih efisien, menghindari kesalahan, dan memastikan aplikasi berfungsi dengan baik.

Yuk, Warga Bimbingan, simak komponen dan manfaat test plan! MinDi siap membantu kamu memahami cara membuat test plan yang efektif untuk pengujian perangkat lunak.


Apa itu Test Plan?


Test plan adalah dokumen yang merinci strategi dan pendekatan yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak

Dalam test plan, dijelaskan tujuan pengujian, ruang lingkup, metodologi yang digunakan, serta sumber daya yang diperlukan. 

Test plan juga mencakup jadwal pengujian dan risiko yang mungkin dihadapi selama proses pengujian. 

Dengan memiliki test plan yang jelas, tim penguji dapat bekerja lebih terorganisir dan memastikan bahwa pengujian dilakukan secara efektif dan efisien.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Komponen Utama dalam Test Plan


Warga Bimbingan, Berikut adalah komponen utama dalam test plan yang bisa digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan pengujian perangkat lunak secara efektif:

  1. Scope: Menentukan area atau fitur perangkat lunak yang akan diuji. Ini mencakup pengujian fungsional dan non-fungsional.
  2. Schedule: Menyusun jadwal pengujian, termasuk timeline dan tenggat waktu untuk setiap fase pengujian.
  3. Resource Allocation: Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, termasuk tim pengujian, alat, dan perangkat keras yang akan digunakan.
  4. Environment: Menentukan lingkungan yang diperlukan untuk pengujian, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan konfigurasi sistem.
  5. Tools: Alat yang digunakan dalam proses pengujian, baik untuk otomatisasi, pelaporan, atau pengelolaan pengujian.
  6. Defect Management: Menyusun rencana pengelolaan dan pelaporan defect (bug) yang ditemukan selama pengujian.
  7. Risk Management: Identifikasi dan mitigasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengujian.
  8. Exit Parameters: Menentukan kondisi yang harus dipenuhi agar pengujian dapat dianggap selesai dan diterima.

Baca juga : Software Quality Assurance Adalah: Arti, Tujuan, dan Proses


Manfaat Test Plan


Sumber: Canva

Manfaat test plan sangat penting untuk memastikan pengujian perangkat lunak berjalan efektif, terutama bagi warga bimbingan yang ingin belajar perencanaan pengujian. Berikut lima manfaat utama dari test plan yang terstruktur:


1. Rencana Pengujian yang Jelas


Test plan memberikan panduan yang jelas mengenai tujuan dan ruang lingkup pengujian. 

Hal ini membantu tim pengujian dan pengembang untuk memahami fokus pengujian dan memastikan bahwa semua aspek penting perangkat lunak diuji dengan baik. Dengan test plan, pengujian menjadi lebih terarah dan terorganisir.


2. Meningkatkan Efisiensi Pengujian


Dengan adanya test plan yang terstruktur, tim pengujian dapat merencanakan dan mengalokasikan waktu serta sumber daya dengan lebih efisien. 

Ini menghindari tumpang tindih tugas dan memastikan setiap bagian pengujian dikerjakan sesuai jadwal. 

Waktu yang dihabiskan menjadi lebih produktif, dan pengujian dapat diselesaikan tepat waktu.


3. Meminimalkan Risiko dan Bug Tertinggal


Test plan membantu mengidentifikasi dan memitigasi risiko sejak awal dalam proses pengujian. 

Dengan perencanaan yang matang, potensi masalah dapat diprediksi dan diatasi sebelum pengujian dimulai. 

Hal ini mengurangi kemungkinan bug atau masalah yang terlewat dan memastikan perangkat lunak lebih stabil.


4. Meningkatkan Koordinasi Tim


Test plan meningkatkan koordinasi antara tim pengembang dan penguji dengan memberikan dokumen yang jelas dan terperinci. 

Semua pihak yang terlibat dalam pengujian dapat memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing. Ini meminimalkan miskomunikasi dan meningkatkan kolaborasi yang lebih baik antar tim.


5. Menyediakan Dokumentasi Pengujian


Test plan berfungsi sebagai dokumentasi yang dapat diacu di masa depan untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan cara yang konsisten. 

Jika ditemukan masalah atau perbaikan yang diperlukan, test plan menyediakan referensi untuk perbaikan di tahap berikutnya. 

Dokumentasi ini juga berguna untuk proyek pengujian di masa mendatang, membantu tim mengingat proses yang telah dilakukan.

Baca juga : Software Testing Automation: Manfaat, Cara Kerja, & Tools


Langkah-langkah Membuat Test Plan


Langkah-langkah membuat test plan sangat penting untuk memastikan pengujian perangkat lunak berjalan dengan baik dan terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti dalam membuat test plan yang efektif:

Langkah-langkah membuat test plan sangat penting untuk memastikan pengujian perangkat lunak berjalan dengan baik dan terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti dalam membuat test plan yang efektif:


1. Menentukan Tujuan Pengujian dan Ruang Lingkup


Langkah pertama adalah mendefinisikan tujuan pengujian yang jelas, seperti memverifikasi fungsionalitas, kinerja, atau keamanan perangkat lunak. 

Setelah itu, tentukan ruang lingkup pengujian, termasuk fitur dan area mana saja yang akan diuji. Hal ini memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan fokus dan tidak ada aspek yang terlewatkan.


2. Menyusun Strategi Pengujian dan Metodologi


Strategi pengujian harus mencakup jenis pengujian yang akan dilakukan, seperti pengujian fungsional, regresi, atau beban. 

Pilih juga metodologi yang tepat, apakah pengujian dilakukan secara manual atau otomatis. Strategi ini membantu tim pengujian memahami pendekatan yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan.


3. Menetapkan Sumber Daya yang Diperlukan


Tentukan siapa saja yang akan terlibat dalam pengujian, mulai dari tim penguji hingga perangkat yang dibutuhkan. 

Identifikasi juga alat pengujian yang diperlukan untuk mendukung proses, seperti perangkat lunak otomatisasi atau alat pelaporan. Memastikan semua sumber daya tersedia akan memperlancar proses pengujian.


4. Menyusun Jadwal Pengujian dan Alokasi Waktu


Buatlah jadwal pengujian yang mencakup waktu untuk setiap fase pengujian, mulai dari persiapan hingga pelaporan hasil. 

Tentukan alokasi waktu yang realistis agar pengujian dapat diselesaikan tepat waktu tanpa terburu-buru. Dengan jadwal yang jelas, pengujian dapat berjalan dengan efisien dan terorganisir.


5. Mengidentifikasi Risiko dan Rencana Mitigasi


Identifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengujian, seperti masalah teknis, keterbatasan sumber daya, atau perubahan kebutuhan. 

Setelah itu, buat rencana mitigasi untuk mengatasi risiko tersebut jika terjadi. Dengan langkah ini, tim pengujian dapat lebih siap dalam menghadapi hambatan yang mungkin muncul selama pengujian.

Baca juga : Sertifikat QA: Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya


Contoh Test Plan


Sumber: Canva

Untuk mengembangkan sebuah test plan, kita perlu mengikuti beberapa langkah dalam proses pengujian. 

Berikut adalah contoh test plan untuk aplikasi perangkat lunak fiktif, yaitu aplikasi E-Commerce XYZ.


1. Pendahuluan


Test plan ini disusun untuk aplikasi E-Commerce XYZ, versi 1.0, yang menawarkan berbagai produk kepada pelanggan dan memfasilitasi transaksi ritel online

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan aplikasi web memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan bebas dari cacat, serta memberikan pengalaman pengguna yang lancar.


2. Test Items


  1. Aplikasi Web: XYZ, versi 1.0
  2. Nomor Build: 101


3. Fitur yang Diuji:


  1. Login dan registrasi pengguna
  2. Pengelolaan profil pengguna
  3. Fungsionalitas pencarian dan filter produk
  4. Keranjang belanja dan proses checkout
  5. Integrasi dengan sistem pembayaran
  6. Notifikasi melalui email dan SMS
  7. Ekspor data


4. Test Environtment


  1. Sistem Operasi: Windows 11, MacOS
  2. Browser: Google Chrome, Firefox, Safari
  3. Perangkat Keras: Prosesor Intel i5, RAM 8GB
  4. Server: AWS


5. Jadwal Pengujian


  1. Perencanaan Pengujian: 15 April 2024 - 20 Mei 2024
  2. Pengembangan Kasus Pengujian: 21 Mei 2024 - 25 Juni 2024
  3. Eksekusi Pengujian: 26 Juni 2024 - 5 Juli 2024
  4. Penutupan Pengujian: 6 Juli 2024


6. Deliverables Pengujian


  1. Kasus pengujian
  2. Skrip pengujian
  3. Laporan pengujian
  4. Laporan cacat
  5. Laporan pengujian kinerja
  6. Laporan pengujian responsif


7. Tanggung Jawab Pengujian


Job

Stakeholder yang terlibat

Menulis Test Plan

Test Lead, Test Manager, Test Engineer

Menyetujuinya Test Plan

Customer, Test Manager

Melakukan Pengujian

Test Lead, Test Engineer

Memelihara Lingkungan Pengujian

Administrator Server


8. Pendekatan Pengujian


  1. Pengujian manual digunakan untuk menguji semua fungsionalitas aplikasi web untuk memastikan setiap fitur berfungsi dengan baik.
  2. Pengujian otomatisasi digunakan untuk menguji kinerja dan beban aplikasi agar dapat menangani penggunaan yang tinggi.
  3. Pengujian responsif akan dilakukan untuk memastikan aplikasi kompatibel dengan berbagai perangkat dan ukuran layar.


9. Exit Criteria


  1. Semua cacat yang ditemukan harus diperbaiki dan diverifikasi.
  2. Semua kasus pengujian harus dijalankan dan lulus dengan sukses.
  3. Semua deliverables pengujian harus diselesaikan dan diserahkan.
  4. Pengujian kinerja harus lulus batas ambang yang telah ditentukan untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik di bawah kondisi beban yang diharapkan.

Baca juga : Apa Itu QA Tester? Jenis, Skill, dan Cara Memulai Karier


Ingin Jadi Quality Assurance Professional?


Setelah memahami pentingnya test plan, kini saatnya untuk memanfaatkan pengetahuan ini dengan keterampilan praktis dalam dunia Quality Assurance

Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari cara menyusun dan melaksanakan test plan yang efektif, serta teknik pengujian perangkat lunak lainnya.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum yang aplikatif dan praktis. Dapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menguji aplikasi dan memastikan kualitas perangkat lunak dengan cara yang profesional.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 95%, peluang kariermu di dunia IT semakin terbuka lebar! 

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalananmu menjadi seorang Quality Assurance profesional. #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What is Test Plan? [Buka]
  2. How To Create A Test Plan (Steps, Examples, & Template) [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!