8 Teknik Storytelling dalam Desain UI/UX, Yuk Pelajari!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
25 March 2024
•
57
Menceritakan sebuah kisah yang menarik adalah sebuah hal yang penting dalam desain UI/UX. Pasalnya, penerapan teknik storytelling dalam desain UI/UX bisa membangun koneksi antar pengguna dan produk.
Dari metafora visual hingga personalisasi pengalaman pengguna, teknik storytelling dalam desain UI/UX bisa menciptakan interaksi dengan konsumen. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!
8 Teknik Storytelling Dalam Desain UI/UX
Seperti yang disebutkan, storytelling memiliki dampak signifikan pada desain UI/UX. Mulai dari membangun koneksi emosional hingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa teknik storytelling utama yang bisa diterapkan dalam desain UI/UX:
1. Menggunakan Metafora dan Analogi
Teknik storytelling dalam desain UI/UX adalah menggunakan metafora dan analogi. Kedua hal ini bisa membantu pengguna memahami konsep kompleks dengan lebih mudah.
Ini bisa dilakukan dengan mengaitkan elemen desain dengan pengalaman atau objek nyata yang sudah dikenal oleh pengguna. Dengan begitu, desainer UI/UX dapat membuat antarmuka yang lebih intuitif dan mudah digunakan.
2. Menggabungkan Narasi Visual
Berikutnya adalah menggabungkan narasi visual. Beberapa elemen visual seperti gambar, grafik, dan video dapat digunakan untuk menceritakan cerita. Selain itu, elemen visual ini bisa menyampaikan pesan tanpa perlu banyak teks.
Penggunaan warna, bentuk, dan komposisi visual yang konsisten dapat membantu membangun suasana serta meningkatkan pemahaman pengguna.
3. Menyampaikan Kisah dengan Data
Teknik berikutnya adalah menyampaikan kisah dengan data. Hal ini bisa diterapkan dalam aplikasi atau situs web yang berorientasi data. Visualisasi data yang baik bisa menceritakan kisah di balik angka-angka.
Desainer bisa menggunakan diagram, grafik, dan infografis untuk membantu pengguna memahami tren dan pola dengan cepat.
4. Personalisasi Pengalaman
Teknik storytelling dalam desain UI/UX adalah personalisasi pengalaman. Hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan pengalaman pengguna berdasarkan data dan preferensinya.
Hal tersebut membantu menciptakan narasi yang lebih relevan dan menarik bagi setiap individu. Beberapa contoh personalisasi antara lain fitur seperti rekomendasi produk yang disesuaikan, pesan sambutan personal, atau konten yang disesuaikan.
Baca Juga: 5 Tahapan Desain Thinking dan Aplikasinya dalam UI/UX
5. Menggunakan Cerita dalam Kasus Pengguna
Teknik storytelling dalam desain UI/UX adalah menggunakan cerita dalam kasus pengguna. Hal ini dapat menunjukkan bagaimana produk atau layanan dapat menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan spesifik. Pada akhirnya, pengguna memvisualisasikan manfaat produk dalam konteks kehidupan nyata mereka.
6. Membangun Interaksi
Berikutnya adalah membangun interaksi. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan desain interaktif yang memikat. Contohnya adalah animasi, microinteractions, dan transisi halus.
Elemen tersebut dapat menambahkan dimensi naratif ke dalam pengalaman pengguna. Interaksi semacam itu akan memperkuat pesan visual. Selain itu, interaksinya akan membuat penggunaan produk menjadi lebih menyenangkan dan menarik.
Baca Juga: Cek Perbedaan Desain UI dan UX, Lewat Hal-Hal Ini!
7. Membangun Emosi melalui UX Writing
Teknik storytelling dalam desain UI/UX berikutnya adalah dengan membangun emosi melalui teks. Ini bisa dilakukan pada teks dalam UI. Misalnya, tulisan untuk judul, tombol, dan pesan kesalahan.
Elemen-elemen tersebut menawarkan peluang untuk menceritakan cerita dan membangun koneksi emosional. Untuk menerapkan teknik ini, kamu harus memilih kata-kata yang tepat.
Selain itu, pastikan untuk menggunakan tone of voice yang konsisten dengan persona merek. Hal ini nantinya dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
8. Menggunakan Storyboard dan Sketsa
Teknik storytelling dalam desain UI/UX terakhir adalah menggunakan storyboard dan sketsa. Kedua hal ini dapat membantu tim memvisualisasikan dan menyempurnakan narasi produk sebelum pengembangan UI. Ini memungkinkan identifikasi dan penyelesaian masalah potensial dalam alur cerita sejak dini.
Itulah beberapa teknik storytelling dalam desain UI/UX. Dengan mengimplementasikan teknik storytelling di atas, desain UI/UX akan menjadi lebih estetis. Bukan hanya itu, ini juga memperdalam pemahaman pengguna tentang produk dan membangun ikatan emosional dengan konsumen.
Setelah mempelajari beberapa teknik di atas, apakah kamu tertarik untuk memperdalam ilmu di UI/UX? Apabila tertarik, MinDi punya rekomendasi program yang cocok.
Bagi yang tertarik, MinDi sarankan kamu untuk ikut Bootcamp UI/UX Design Dibimbing.id. Lewat program ini, kamu bisa belajar semua hal tentang UI/UX dari nol.
Mulai dari teori, tools penunjang, scope of work, hingga praktik dengan real-case project. Selain itu, pembelajarannya dilengkapi dengan kurikulum beginner-friendly.
Jadi, kamu yang baru mulai atau beralih karir juga bisa belajar dari awal tanpa kesulitan. Menarik kan? Segera daftarkan dirimu dan kembangkan skills serta karir di UI/UX bersama Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.