dibimbing.id - Tailwind Adalah: Definisi, Fungsi & Bedanya dengan Bootstrap

Tailwind Adalah: Definisi, Fungsi & Bedanya dengan Bootstrap

Muthiatur Rohmah

03 June 2024

4333

Image Banner

Bagi seorang developer website, pekerjaan ini bukan hanya mencakup isi website saja, seperti pemrograman dan coding. Namun lebih luas, seorang developer juga memperhatikan desain website mereka, agar UI menarik banyak pengunjung.


Seorang developer website pasti memerlukan aplikasi framework untuk mengembangkan tampilan desain website yang menarik. Ada beberapa aplikasi framework yang bisa digunakan, salah satunya adalah Tailwind. Lantas apa itu?


Tailwind adalah framework CSS yang menawarkan utilitas siap pakai untuk membangun desain website yang responsif dan cepat. Tailwind ini bisa memudahkan pekerjaan developer dalam hal desain website.


Ingin mempelajari lebih lanjut mengenai tailwind? Kenapa seorang developer harus menggunakan Tailwind? Apa saja keunggulan Tailwind sebagai framework CSS?


Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.



Apa itu Tailwind?



Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai tailwind, yuk pahami apa itu tailwind melalui beberapa pengertian berikut ini.


Dilansir dari hubspot, Tailwind adalah framework CSS yang berfokus pada utilitas (utility-first) yang dapat digunakan untuk membuat desain aplikasi dengan lebih cepat dan mudah. 


Framework ini menyediakan kelas-kelas utilitas yang dapat digunakan untuk mengontrol tata letak, warna, spasi, tipografi, bayangan, dan banyak lagi, sehingga pengguna dapat membuat desain komponen yang sepenuhnya kustom tanpa harus meninggalkan HTML atau menulis satu baris pun CSS custom. 


Dengan Tailwind, pengembang bisa menghindari penulisan kode CSS yang berulang dan memanfaatkan kelas utilitas yang sudah ada untuk menciptakan desain website yang fleksibel dan responsif.



Apakah Tailwind Berbayar?



Tailwind adalah framework open-source yang dapat digunakan secara gratis oleh siapa saja. Ini berarti, semua fitur dasar dan dokumentasi Tailwind CSS, tersedia tanpa biaya. 


Namun, ada produk tambahan yang ditawarkan oleh Tailwind yang berbayar, seperti Tailwind UI. Tailwind UI adalah kumpulan komponen antarmuka pengguna yang dibangun dengan Tailwind, yang dirancang untuk mempercepat proses pengembangan dengan menyediakan komponen siap pakai dan dapat disesuaikan. 


Tailwind merupakan framework yang dapat digunakan secara gratis, namun beberapa produk premium memiliki tarif yang harus dibayarkan, jika Sobat MinDi ingin menggunakannya.



Sejarah Perkembangan Tailwind



Sobat MinDi, setelah mengetahui apa itu tailwind secara jelas, langkah selanjutnya yuk pahami sejarah perkembangan tailwind menjadi aplikasi framework CSS yang memiliki banyak keunggulan.


Tailwind CSS pertama kali diperkenalkan pada November 2017 oleh Adam Wathan, Jonathan Reinink, David Hemphill, dan Steve Schoger. Tailwind hadir untuk memenuhi kebutuhan pengembang dalam membangun UI dengan cepat dan konsisten tanpa harus menulis CSS custom yang berulang. 


Sejak peluncurannya, Tailwind mendapatkan perhatian luas karena pendekatan utilitas-pertamanya yang berbeda dari framework CSS konvensional. Dengan dukungan komunitas yang berkembang pesat, Tailwind terus diperbarui dan diperbaiki, menambahkan fitur-fitur baru dan dokumentasi yang komprehensif. 


Keberhasilan Tailwind didukung oleh filosofi desain yang fleksibel dan efisien, sebagai salah satu framework CSS paling populer di kalangan pengembang web saat ini.



4 Fungsi Tailwind CSS



Penasaran apa saja fungsi Tailwind CSS? Yuk simak selengkapnya berikut ini.



1. Pendekatan Utilitas Pertama


Tailwind CSS mengadopsi pendekatan utilitas-pertama yang berarti dapat menyediakan kelas-kelas utilitas kecil dan bisa digunakan kembali yang langsung diterapkan di dalam HTML


Alih-alih menulis CSS custom untuk setiap elemen, Sobat MinDi cukup menambahkan kelas-kelas utilitas yang sudah tersedia seperti `bg-blue-500` untuk latar belakang biru atau `p-4` untuk padding. 


Pendekatan ini membuat pengembangan dapat lebih cepat dan fleksibel karena langsung melihat perubahan di HTML tanpa harus berpindah ke file CSS.



2. Reusability and Consistency


Dengan Tailwind CSS, Sobat MinDi bisa dengan mudah membuat dan menggunakan kembali kelas-kelas utilitas untuk menjaga konsistensi desain di seluruh aplikasi. 


Kelas-kelas utilitas yang kecil dan modular membuat pengembang dapat  menghindari penulisan kode CSS yang berulang dan memastikan bahwa elemen-elemen UI tetap konsisten. 


Hal ini juga membuat pemeliharaan kode menjadi lebih mudah, karena setiap perubahan dapat dilakukan di satu tempat dan langsung diterapkan di seluruh aplikasi.



3. Menghapus Gaya yang Tidak Terpakai


Tailwind CSS memiliki fitur yang memungkinkan Sobat MinDi untuk menghapus gaya-gaya yang tidak digunakan dari file CSS akhir. Fitur ini dikenal sebagai "purging" dan sangat berguna untuk mengurangi ukuran file CSS yang dihasilkan, sehingga meningkatkan performa aplikasi. 


Saat proses build, Tailwind akan memindai kode untuk mencari kelas-kelas yang digunakan dan menghapus yang tidak diperlukan, membuat file CSS menjadi lebih ringan dan efisien.



4. Kode Custom yang Sedikit


Dengan menggunakan Tailwind CSS, kebutuhan untuk menulis CSS kustom dapat diminimalkan. Karena Tailwind menyediakan berbagai kelas utilitas untuk hampir semua aspek desain, pengembang bisa fokus pada logika dan fungsionalitas aplikasi tanpa harus berurusan dengan detail CSS yang rumit.


 Hal ini tidak hanya mempercepat proses pengembangan tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan inkonsistensi dalam kode CSS.



Keunggulan Tailwind sebagai Framework CSS



Mengapa harus menggunakan tailwind dalam desain website? Apa saja keunggulan tailwind sebagai framework CSS yang efektif? 


Tenang saja, berikut akan MinDi jelaskan mengenai keunggulan tailwind sebagai framework CSS yang efektif dan efisien bagi developer website.


Dikutip dari hubspot, berikut adalah beberapa keunggulan utama dari Tailwind CSS:



1. Menjaga Ukuran File CSS Tetap Kecil


Jika menggunakan framework lain, Sobat MinDi perlu terus menulis CSS baru setiap kali menambahkan fitur atau komponen baru, yang membuat file CSS semakin besar dan berat. 


Dengan Tailwind, sebagian besar gaya sudah tersedia dalam bentuk utilitas yang dapat digunakan kembali, seperti utilitas flexbox dan padding. Hal ini berarti Sobat MinDi tidak perlu atau jarang menulis CSS baru, sehingga ukuran file CSS tetap kecil dan performa situs tetap optimal.



2. Tidak Perlu Menciptakan Nama Kelas


Ketika menggunakan Tailwind, Sobat MinDi bisa memilih kelas-kelas dari sistem desain yang sudah ditentukan sebelumnya. 


Hal ini berarti, pengembang tidak perlu repot-repot mencari nama kelas yang "sempurna" untuk gaya atau komponen tertentu, atau mengingat nama-nama kelas yang rumit seperti `sidebar-inner-wrapper`. Hal ini akan membuat proses pengembangan lebih sederhana dan konsisten.



3. Dapat Membuat Perubahan dengan Lebih Aman


Dengan framework tradisional, jika membuat perubahan pada CSS, pengembang bisa tanpa sengaja merusak tampilan di bagian lain dari situs website. 


Berbeda dengan Tailwind CSS, kelas-kelas utilitas di HTML bersifat lokal. Artinya, pengembang bisa mengubahnya tanpa perlu khawatir akan merusak tampilan di bagian lain dari situs. Ini membuat perubahan menjadi lebih aman dan lebih mudah dikelola.


Keunggulan-keunggulan ini menjadikan Tailwind sebagai pilihan yang efektif untuk developer yang ingin mempercepat proses pengembangan, menjaga konsistensi, dan meminimalkan risiko kesalahan dalam penataan tampilan situs web.


Baca Juga: 5 Contoh Studi Kasus Web Developer di Berbagai Bidang




Perbedaan Tailwind dan Bootstrap



Tailwind dan Bootstrap adalah dua framework CSS yang populer, namun memiliki pendekatan dan filosofi yang berbeda dalam hal desain dan pengembangan. Lantas apa saja perbedaan tailwind dan bootstrap?


Yuk simak beberapa perbedaan utama antara Tailwind dan Bootstrap berikut ini.



1. Pendekatan Desain


Tailwind menggunakan pendekatan utilitas-pertama (utility-first), yang berarti menyediakan kelas-kelas kecil dan modular untuk setiap properti CSS. Pengguna dapat menggabungkan kelas-kelas ini langsung di HTML untuk membangun desain kustom tanpa menulis CSS custom.


Bootstrap menggunakan pendekatan berbasis komponen, dengan menyediakan komponen UI siap pakai seperti tombol, form, navbar, dan lain-lain. Pengguna dapat menggunakan komponen ini langsung di HTML dan harus menambahkan kelas Bootstrap untuk styling.



2. Kustomisasi


Tailwind bersifat fleksibel sehingga pengembang dapat  membuat desain custom dengan mudah. Semua gaya ditentukan melalui kelas utilitas, sehingga pengembang memiliki kendali penuh atas tampilan akhir tanpa batasan dari gaya default.


Bootstrap memiliki gaya default yang kuat dan konsisten, tetapi kustomisasi bisa lebih rumit. Pengembang sering perlu menimpa gaya default dengan CSS custom untuk mencapai desain yang diinginkan.



3. Ukuran dan Kinerja


Tailwind menghasilkan file CSS yang besar, tetapi dilengkapi dengan fitur "purge" yang menghapus gaya yang tidak digunakan dalam proses build, sehingga menghasilkan file CSS yang lebih kecil dan efisien.


Bootstrap juga dapat menghasilkan file CSS yang besar, terutama jika semua komponen dan utilitas diimpor. Pengguna bisa mengimpor hanya bagian yang dibutuhkan untuk mengurangi ukuran file, tetapi memerlukan konfigurasi tambahan.



4. Belajar dan Penggunaan


Tailwind memiliki kurva belajar yang curam bagi pengembang yang belum terbiasa dengan pendekatan utilitas-pertama. Namun, sekali dikuasai, Tailwind bisa sangat cepat dan efisien digunakan.


Bootstrap lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh pemula karena menyediakan komponen dan kelas siap pakai dengan dokumentasi yang luas. Pengembang dapat dengan cepat membangun prototipe dan aplikasi fungsional dengan sedikit pengetahuan tentang CSS.



5. Komunitas dan Ekosistem


Tailwind memiliki komunitas yang berkembang pesat dan ekosistem yang terus bertambah, termasuk alat dan produk tambahan seperti Tailwind UI untuk komponen premium.


Bootstrap memiliki komunitas yang sangat besar dan telah ada lebih lama, dengan banyak tema, template, dan plugin pihak ketiga yang tersedia untuk memperluas fungsionalitasnya.


Secara keseluruhan, pilihan antara Tailwind dan Bootstrap tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi pengembang. 


Tailwind lebih cocok untuk mereka yang ingin kontrol penuh atas desain dan tidak keberatan menulis banyak kelas di HTML, sementara Bootstrap lebih cocok untuk developer yang menginginkan solusi cepat dengan komponen siap pakai dan gaya konsisten.


Baca Juga: Apa itu Topologi Star? Definisi, Cara Kerja & Kelebihannya



Cara Menggunakan Tailwind untuk Pemula



Sobat MinDi seorang pengembang website pemula dan ingin mencoba menggunakan tailwind? Tenang saja, yuk simak langkah penggunaan tailwind untuk pemula versi MinDi berikut ini.



1. Instal Tailwind CSS


Untuk mulai menggunakan Tailwind CSS, Sobat MinDi perlu menginstalnya terlebih dahulu. Ada beberapa cara untuk menginstal Tailwind, tetapi metode yang paling umum adalah melalui npm (Node Package Manager).


Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Pastikan Sobat MinDi memiliki Node.js dan npm terinstal di komputer kamu.

  • Buka terminal atau command prompt dan buat proyek baru:




  • Instal Tailwind CSS:




  • Buat file konfigurasi Tailwind:




Ini akan membuat file `tailwind.config.js` di direktori proyekmu.



2. Konfigurasi File CSS


Selanjutnya, buat file CSS yang akan digunakan untuk mengimpor Tailwind CSS.

  • Buat file `styles.css` di dalam direktori proyekmu.

  • Tambahkan direktif Tailwind berikut ke dalam `styles.css`:





3. Buat File Input dan Output


Langkah selanjutnya, konfigurasi Tailwind untuk memproses file CSS.


  • Di dalam file `package.json`, tambahkan script build untuk memproses CSS dengan Tailwind:




  •  Jalankan script build:




Hal ini akan menghasilkan file `output.css` yang sudah diproses oleh Tailwind.



4. Integrasi ke HTML


Sekarang, gunakan file CSS yang dihasilkan di dalam HTML.

  • Buat file `index.html` di direktori proyekmu.

  • Tambahkan link ke `output.css` di dalam file HTML:





5. Gunakan Kelas Tailwind


Mulailah menggunakan kelas-kelas utilitas Tailwind untuk membuat desain yang diinginkan. Kelas-kelas ini diterapkan langsung di elemen HTML.


Contohnya seperti:

  • Mengatur margin dan padding dengan utilitas `mx-auto`, `p-4`.

  • Menggunakan utilitas teks seperti `text-3xl`, `font-bold`, `underline`, `text-center`, `text-blue-500`.

  • Menerapkan utilitas warna dan spasi seperti `mt-4`, `text-gray-700`.


Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat MinDi dapat mulai menggunakan Tailwind CSS dalam proyek. 


Tailwind akan membantu Sobat MinDi untuk membangun desain kustom dengan cepat dan efisien menggunakan kelas-kelas utilitas yang siap pakai. Selamat mencoba dan semoga berhasil!



Ingin Belajar Tailwind Lebih Lanjut? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id



Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai tailwind secara lengkap, mulai dari pengertian, fungsi keunggulan, bedanya dengan bootstrap hingga cara menggunakan tailwind untuk pemula.


Jika Sobat MinDi seorang developer, pertimbangkan untuk menggunakan Tailwind dalam proses desain website yang cepat dan efisien. Sesuaikan UI dengan efektif melalui Tailwind CSS.


Ingin belajar Tailwind lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai web developer profesional?


Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.



FAQ Tailwind



  • Apakah Tailwind CSS cocok untuk proyek besar?


Ya, Tailwind CSS sangat cocok untuk proyek besar. Dengan pendekatan utilitas-pertama dan fitur kustomisasi yang kuat, Tailwind memungkinkan pengembangan yang cepat dan konsisten bahkan dalam proyek besar.


Reference:

  • Tailwind CSS: What It Is, Why Use It & Examples - Buka

  • 7 Reasons Why You Should Use Tailwind CSS Right Now - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!