dibimbing.id - Apa Itu Smoke Testing? Pengertian, Manfaat, dan Proses

Apa Itu Smoke Testing? Pengertian, Manfaat, dan Proses

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

16 April 2025

553

Image Banner

Apa itu smoke testing? Bayangkan aplikasi yang sudah lama dikembangkan tiba-tiba gagal berjalan di tahap awal. Warga Bimbingan, masalah seperti crash besar bisa menghambat seluruh proses pengujian.

Itulah pentingnya smoke testing untuk mendeteksi masalah sejak awal dan menghindari kerugian waktu. Tanpa langkah ini, pengujian lebih lanjut bisa sia-sia.

Dengan melakukan smoke testing, kamu bisa memastikan aplikasi berjalan dengan baik sebelum diuji lebih lanjut, menghemat waktu dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. Yuk, simak lebih lanjut!


Apa Itu Smoke Testing?


Smoke testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik pada tahap awal pengujian. 

Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa apakah aplikasi dapat dijalankan tanpa mengalami crash atau masalah besar yang dapat mengganggu pengujian lebih lanjut. 

Biasanya, pengujian ini dilakukan setelah build baru dari aplikasi dibuat, untuk memastikan bahwa aplikasi dalam kondisi stabil sebelum diuji lebih mendalam. 

Meskipun hanya mencakup pengujian dasar, smoke testing sangat penting untuk mengidentifikasi masalah besar yang bisa menghambat pengujian lebih lanjut.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Proses Smoke Testing


Sumber: Canva

Setelah mengetahui apa itu smoke testing, Warga Bimbingan, mari kita bahas langkah-langkah pengujian untuk memastikan aplikasi berjalan lancar sejak awal.


1. Menyiapkan Build Aplikasi


Sebelum melakukan smoke testing, pengembang harus menyiapkan build aplikasi yang baru. Build ini harus mencakup semua fitur utama dan fungsionalitas yang telah dikembangkan. 

Proses ini memastikan bahwa aplikasi siap diuji tanpa ada masalah besar yang muncul setelah build terbaru diterapkan.


2. Menjalankan Pengujian Dasar


Setelah build disiapkan, penguji akan menjalankan serangkaian tes dasar untuk memverifikasi bahwa aplikasi bisa dijalankan tanpa crash

Tes ini tidak mendalam, tetapi cukup untuk memastikan aplikasi dapat berfungsi sesuai ekspektasi pada level dasar. Pengujian ini sering mencakup pengecekan fitur utama seperti login, navigasi, dan fungsi penting lainnya.


3. Mencatat Hasil dan Bug


Selama smoke testing, penguji akan mencatat hasil pengujian dan melaporkan setiap bug atau masalah yang ditemukan. 

Jika aplikasi tidak dapat melewati pengujian ini, pengujian lebih lanjut akan ditunda hingga masalah besar diperbaiki. Hasil pengujian ini sangat penting untuk memutuskan apakah aplikasi bisa melanjutkan ke tahap pengujian lebih lanjut.

Baca juga : Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli


Manfaat Smoke Testing


Sumber: Canva

Sekarang, Warga Bimbingan, setelah memahami proses smoke testing, MinDi akan menjelaskan manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan pengujian ini.


1. Mengidentifikasi Masalah Besar Lebih Awal


Dengan smoke testing, masalah besar dalam aplikasi dapat terdeteksi segera setelah build baru diterapkan. 

Pengujian dasar ini mencegah aplikasi berlanjut ke pengujian lebih lanjut jika ada bug kritis yang menghalangi fungsi utama. Semakin cepat masalah ditemukan, semakin cepat perbaikan dapat dilakukan sebelum meluas.


2. Menghemat Waktu dan Sumber Daya


Melakukan smoke testing memungkinkan tim pengujian untuk memfokuskan waktu dan sumber daya hanya pada aplikasi yang stabil. 

Jika aplikasi gagal pada pengujian dasar, tim dapat memperbaikinya terlebih dahulu tanpa melanjutkan pengujian yang lebih rumit dan memakan waktu. Ini mengurangi waktu yang terbuang untuk pengujian yang tidak efektif.


3. Memastikan Kestabilan Aplikasi


Smoke testing memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa crash atau masalah besar di awal pengujian. 

Pengujian ini memberikan gambaran awal tentang apakah aplikasi dapat dijalankan dengan baik, sehingga pengujian lebih mendalam dapat dilakukan tanpa masalah teknis. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan tim pengujian terhadap build yang sedang diuji.


4. Meningkatkan Efisiensi Pengujian


Dengan melakukan smoke testing, tim QA dapat dengan cepat mengetahui apakah build aplikasi cukup stabil untuk diuji lebih lanjut. 

Ini mempercepat proses pengujian secara keseluruhan karena pengujian mendalam hanya dilakukan pada aplikasi yang lulus smoke testing. Dengan begitu, waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk pengujian lebih efisien.

Baca juga : 10 Contoh KPI Quality Assurance untuk Ukur Performa QA


Kelebihan dan Kekurangan Smoke Testing


Sumber: Canva

Setelah manfaat smoke testing, MinDi akan membahas kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:


Kelebihan Smoke Testing


Smoke testing memungkinkan deteksi masalah besar lebih awal, sehingga mencegah aplikasi melanjutkan ke pengujian lebih mendalam jika ada bug kritis. 

Hal ini menghemat waktu dan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk pengujian lebih rinci. Pengujian dasar ini memberikan gambaran langsung tentang kestabilan aplikasi.

Berikut adalah kelebihan smoke testing:

  1. Menemukan masalah besar lebih awal
  2. Menghemat waktu dan sumber daya
  3. Memastikan aplikasi berjalan stabil sebelum pengujian mendalam


Kekurangan Smoke Testing


Namun, smoke testing hanya mencakup pengujian dasar dan tidak bisa mendeteksi masalah yang lebih spesifik atau kompleks. 

Hal ini berarti masalah yang lebih mendalam bisa terlewat dan tidak terdeteksi. Selain itu, pengujian ini tidak menggantikan pengujian lebih mendalam seperti functional atau regression testing.

Berikut adalah kekurangan smoke testing:

  1. Hanya menguji fungsionalitas dasar
  2. Tidak efektif untuk menemukan masalah kompleks
  3. Tidak bisa menggantikan pengujian mendalam lainnya

Baca juga : 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif


Contoh Kasus Smoke Testing


Sumber: Canva

Kini, MinDi akan memberikan contoh kasus nyata penerapan smoke testing. Yuk, simak tiga contoh di bawah ini:


1. Aplikasi Mobile Baru


Dalam pengembangan aplikasi mobile baru, smoke testing dilakukan setelah build aplikasi selesai untuk memastikan aplikasi bisa dijalankan tanpa crash

Pengujian dasar seperti membuka aplikasi, login, dan navigasi antar halaman diuji pada tahap ini. 

Jika aplikasi tidak dapat melewati pengujian dasar, pengujian lebih lanjut akan dihentikan sampai masalah besar diperbaiki.


2. Pembaruan Sistem Perangkat Lunak


Setelah pembaruan atau patch perangkat lunak diterapkan, smoke testing dilakukan untuk memastikan bahwa update tidak merusak fungsionalitas dasar aplikasi. 

Pengujian dilakukan untuk memverifikasi apakah aplikasi tetap berjalan dengan lancar setelah pembaruan. 

Jika aplikasi mengalami crash atau tidak bisa berfungsi dengan baik, tim pengembang segera melakukan perbaikan.


3. Pengujian Build Aplikasi Web


Pada build aplikasi web baru, smoke testing digunakan untuk memeriksa apakah aplikasi dapat diakses dan berfungsi di berbagai browser. 

Pengujian ini mencakup pengujian dasar seperti loading halaman dan navigasi. Jika aplikasi tidak berjalan lancar pada satu atau lebih browser, pengujian lebih lanjut akan ditunda hingga masalah diatasi.

Baca juga : Contoh Bug Report: Arti, Elemen, dan Tips Menulis Efektif


Yuk, Ikuti Bootcamp Quality Assurance!


Setelah memahami pentingnya smoke testing dan pengujian perangkat lunak lainnya, kini saatnya kamu memperdalam keterampilan QA lebih lanjut! 

Di Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, menguasai teknik pengujian manual dan otomatisasi, serta mempersiapkan diri untuk karier di dunia QA.

Mulai belajarnya dari awal, ditemani sampai kerja! Belajar gratis, mengulang batch kapan saja, dan mendapatkan akses materi seumur hidup. 

Kami juga menyediakan penyaluran kerja ke lebih dari 840+ hiring partners serta didampingi oleh lebih dari 338 mentor profesional berkualitas. Selain itu, kamu akan bergabung dalam komunitas dengan 65.000+ Digital Learners untuk memperluas jaringan.

Dengan tingkat keberhasilan alumni 95%, peluang kariermu semakin terbuka lebar! Jadi, tunggu apa lagi? 

Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang profesional Quality Assurance! #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What is Smoke Testing? | Definition from TechTarget [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!