dibimbing.id - Skype Akan Tutup? Penyebab, Dampak, dan Alternatifnya

Skype Akan Tutup? Penyebab, Dampak, dan Alternatifnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

12 March 2025

501

Image Banner

Skype akan tutup pada 5 Mei 2025 setelah 21 tahun beroperasi. Microsoft mengonfirmasi bahwa pengguna akan dialihkan ke Microsoft Teams, yang dianggap lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.

Keputusan ini diambil karena persaingan ketat dengan Zoom dan Google Meet, serta penurunan pengguna aktif Skype menjadi 36 juta pada 2023, jauh dibandingkan 320 juta pengguna Teams.

Buat Warga Bimbingan yang masih pakai Skype, tenang! Microsoft akan memigrasikan kontak dan chat ke Teams. Yuk, simak alasan penutupan Skype, dampaknya, dan alternatif terbaik yang bisa kamu gunakan!

Baca juga : Apa itu Agile Product Management? Prinsip, Metode, & Tools


Benarkah Skype Akan Tutup?


Ya, Skype akan tutup secara resmi pada 5 Mei 2025, seperti yang diumumkan oleh Microsoft. 

Setelah lebih dari dua dekade beroperasi, perusahaan memutuskan untuk menghentikan layanan ini dan mengalihkan penggunanya ke Microsoft Teams, yang dianggap lebih modern dan inovatif. 

Langkah ini dilakukan karena jumlah pengguna aktif harian Skype terus menurun, sementara Teams mengalami pertumbuhan pesat dengan lebih dari 320 juta pengguna pada 2023. 

Microsoft juga memastikan bahwa proses migrasi akan berjalan lancar, sehingga pengguna tetap bisa mengakses riwayat percakapan dan kontak mereka di platform baru.

Baca juga : 5 Contoh Penerapan Metode Waterfall dalam Proyek yang Efektif


Penyebab Skype Akan Tutup


Sumber: Canva

Microsoft telah mengumumkan bahwa Skype akan tutup setelah 21 tahun beroperasi. Berikut adalah penyebab utama di balik penghentian layanan ini.


1. Penurunan Pengguna yang Signifikan


Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna aktif harian Skype terus menurun. Pada tahun 2023, Skype hanya memiliki 36 juta pengguna aktif, jauh lebih rendah dibandingkan 320 juta pengguna Teams. 

Angka ini menunjukkan bahwa banyak pengguna telah beralih ke platform lain yang lebih fleksibel dan kaya fitur.


2. Persaingan Ketat dengan Platform Lain


Skype kini kalah saing dengan aplikasi komunikasi lain seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams. 

Selama pandemi, Zoom menjadi pilihan utama untuk video call, sementara Microsoft terus mengembangkan Teams untuk kebutuhan bisnis dan pendidikan. Dengan fitur yang lebih unggul, Teams akhirnya menjadi lebih relevan dibandingkan Skype.


3. Fokus Microsoft pada Microsoft Teams


Microsoft memilih untuk mengalokasikan sumber dayanya ke Teams, yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan, pemerintah, serta institusi pendidikan. 

Bahkan, Microsoft tidak lagi menyebutkan Skype dalam laporan keuangan mereka sejak 2017, menandakan bahwa platform ini sudah tidak menjadi prioritas utama.


4. Perubahan Tren Komunikasi Digital


Saat ini, pengguna lebih memilih aplikasi komunikasi berbasis cloud dengan integrasi ke berbagai alat produktivitas. 

Skype yang awalnya hanya fokus pada panggilan dan perpesanan tidak mampu bersaing dengan platform yang menawarkan lebih banyak fitur kolaborasi, seperti integrasi dengan dokumen kerja dan ruang diskusi virtual.


5. Efisiensi dan Penyederhanaan Layanan Microsoft


Microsoft merasa bahwa memiliki dua layanan komunikasi (Skype dan Teams) justru membingungkan pasar. 

Dengan menutup Skype dan mendorong pengguna ke Teams, Microsoft dapat lebih fokus mengembangkan satu platform yang lebih kuat dan inovatif. Selain itu, ini juga memungkinkan mereka menghadirkan pembaruan lebih cepat dan lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

Jika kamu ingin mempelajari bagaimana perusahaan seperti Microsoft mengambil keputusan besar seperti ini, ikuti Bootcamp Product Management di Dibimbing.id dan pelajari strategi bisnis berbasis data!

Baca juga : Product Management Process: Tahapan, Strategi, dan Contoh


Alternatif Pengganti Skype yang Bisa Digunakan


Sumber: Canva

Dengan Skype akan tutup, pengguna tentu perlu mencari platform komunikasi lain yang bisa menggantikan fungsinya. Berikut beberapa pilihan terbaik yang bisa kamu gunakan:


1. Microsoft Teams


Sebagai pengganti resmi Skype, Microsoft Teams menawarkan fitur yang jauh lebih lengkap, terutama untuk kebutuhan bisnis dan kolaborasi tim. 

Selain chat dan video call, Teams memungkinkan pengguna berbagi dokumen, mengintegrasikan aplikasi kerja, serta mengatur ruang diskusi virtual dalam satu platform

Microsoft juga memastikan bahwa pengguna Skype dapat bermigrasi dengan mudah ke Teams tanpa kehilangan kontak dan riwayat percakapan mereka.


2. Zoom


Zoom menjadi aplikasi komunikasi paling populer sejak pandemi, terutama untuk keperluan meeting online, webinar, dan kolaborasi tim. 

Keunggulan Zoom terletak pada kualitas video call yang stabil, fitur breakout room untuk diskusi kelompok, serta berbagai opsi integrasi dengan aplikasi produktivitas. 

Selain itu, Zoom juga tersedia dalam versi gratis dengan durasi meeting hingga 40 menit, menjadikannya pilihan utama bagi pengguna individu maupun perusahaan.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Product Management Terbaik 2025


3. Google Meet


Bagi pengguna ekosistem Google, Google Meet adalah alternatif yang praktis dan mudah digunakan. 

Dengan integrasi langsung ke Gmail dan Google Calendar, pengguna bisa menjadwalkan meeting dengan cepat tanpa perlu aplikasi tambahan. 

Selain itu, Google Meet juga menawarkan fitur enkripsi tingkat tinggi, sehingga lebih aman untuk percakapan bisnis dan profesional.


4. Discord


Awalnya dikenal sebagai platform komunikasi untuk komunitas gaming, Discord kini semakin banyak digunakan untuk komunikasi tim dan komunitas profesional. 

Dengan fitur voice chat yang stabil, saluran diskusi berbasis teks, dan kemampuan berbagi layar, Discord bisa menjadi alternatif menarik bagi pengguna Skype yang mencari pengalaman komunikasi lebih interaktif.

Baca juga : Product Marketing vs Product Management: Kenali Bedanya!


Bangun Karier di Product Management Bersama Dibimbing.id!


Keputusan Skype akan tutup menjadi contoh nyata bahwa manajemen produk yang tepat sangat penting dalam mempertahankan daya saing. 

Jika kamu ingin memahami strategi pengelolaan produk digital, inilah saat yang tepat untuk bergabung di Bootcamp Product Management Dibimbing.id!

Di sini, kamu bisa belajar langsung dari 338+ mentor profesional dengan akses materi seumur hidup, sehingga bisa belajar kapan saja. 

Tidak hanya itu, bootcamp ini juga memberikan kesempatan penyaluran kerja ke 840+ hiring partners, serta networking dengan 65.000+ digital learners. Jika butuh pendalaman materi, ada opsi mengulang batch secara gratis tanpa biaya tambahan.

Dapatkan pengalaman belajar berbasis studi kasus nyata dan bangun portofolio yang menarik. Siap jadi Product Manager masa depan? Daftar sekarang di sini! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Skype Ditutup! Microsoft Minta Pengguna Beralih ke Teams [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!