5 Contoh Penerapan Metode Waterfall dalam Proyek yang Efektif

Farijihan Putri
•
24 January 2025
•
378

Kali ini, MinDi bakal bahas tentang contoh metode Waterfall dalam project management. Kalau Warga Bimbingan udah sering denger soal Waterfall, tapi masih bingung gimana cara pakainya dalam dunia nyata, tenang aja.
Di artikel ini, MinDi bakal ngasih contoh-contoh konkret yang bisa kamu tiru dan aplikasikan langsung dalam proyekmu.
Oh iya, buat yang belum tahu, MinDi sebelumnya juga pernah menulis artikel tentang metode Waterfall, loh! Kamu bisa baca itu dulu biar lebih paham dasar-dasarnya. Tapi, kali ini MinDi bakal ngulik lebih dalam soal penerapannya yang pastinya lebih menantang. Yuk, kita mulai!
Metode Waterfall Cocok untuk Apa?
Metode Waterfall cocok digunakan untuk proyek yang memiliki tahapan yang jelas dan urutan yang tetap, seperti dalam pengembangan perangkat lunak atau manajemen konstruksi.
Penerapan metode Waterfall sangat efektif ketika kebutuhan proyek sudah dipahami sepenuhnya di awal, sehingga memungkinkan tim untuk bekerja dengan fokus pada satu fase sebelum melanjutkan ke fase berikutnya.
Nah, salah satu contoh aplikasi yang menggunakan metode Waterfall adalah pengembangan aplikasi perangkat lunak yang memerlukan proses yang terstruktur dan urutan yang sistematis, mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Dengan begitu, setiap langkah dapat kamu pantau secara mudah dan meminimalisir risiko perubahan yang besar di tengah jalan.
Baca Juga: 11 Pelatihan & Sertifikasi Project Management Gratis
5 Contoh Metode Waterfall
Inilah 5 contoh penerapan metode Waterfall yang sesuai dengan tahapan metode waterfall. Yuk, simak dan temukan bagaimana tiap contoh proyek bisa diatur dengan langkah-langkah yang sistematis!
1. Construction Projects
Sumber: Freepik
Metode Waterfall sangat cocok kamu gunakan dalam proyek konstruksi karena setiap tahapan harus diselesaikan secara berurutan, tanpa ada tumpang tindih. Selain itu, setiap bagian dari proyek ini dapat kamu selesaikan dengan detail yang teliti dan terstruktur.
Berikut adalah tahapan metode Waterfall dalam proyek konstruksi:
- Requirements Analysis: Mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi proyek konstruksi, termasuk anggaran dan waktu.
- Design: Membuat desain arsitektural dan teknik, serta rencana keseluruhan proyek.
- Implementation: Melakukan konstruksi sesuai desain yang telah disetujui.
- Testing: Meninjau kualitas dan kelayakan bangunan melalui inspeksi dan uji coba.
- Deployment & Maintenance: Menyelesaikan proyek dengan serah terima dan pemeliharaan pasca konstruksi untuk memastikan fungsionalitasnya.
Melalui penerapan ini, proyek konstruksi berjalan dengan alur yang jelas, dan setiap tahapan dipastikan telah diselesaikan sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
2. Healthcare Projects
Metode Waterfall juga banyak diterapkan pada proyek-proyek di sektor kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi atau infrastruktur rumah sakit.
Dalam proyek ini, setiap fase harus diselesaikan dengan detail sebelum melanjutkan ke fase berikutnya karena kesalahan pada satu tahap bisa berdampak besar pada keseluruhan sistem.
Nah, ini adalah contoh metode Waterfall yang sangat cocok untuk memastikan keamanan dan kualitas dalam proyek kesehatan. Berikut tahapannya.
- Requirements Analysis: Identifikasi kebutuhan sistem, perangkat medis, serta standar kesehatan yang harus dipenuhi.
- Design: Merancang sistem informasi rumah sakit atau perangkat medis sesuai dengan regulasi dan kebutuhan operasional.
- Implementation: Membangun dan mengembangkan sistem atau infrastruktur yang telah dirancang.
- Testing: Melakukan uji coba sistem untuk memastikan bahwa semua fungsi bekerja dengan baik dan aman digunakan.
- Deployment & Maintenance: Melakukan implementasi akhir dan pemeliharaan sistem untuk menjamin operasional jangka panjang.
Dengan penerapan yang tepat, metode Waterfall memastikan semua tahapan dalam proyek kesehatan dilaksanakan secara cermat dan sesuai rencana.
3. Manufacturing Projects
Penerapan metode Waterfall dalam proyek manufaktur sangat efektif untuk memastikan setiap tahap produksi berlangsung sesuai rencana dan dengan kualitas yang terjaga.
Dalam industri ini, tahapan yang jelas dan tidak bisa dilompati sangat penting untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar.
- Requirements Analysis: Menentukan spesifikasi produk dan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
- Design: Merancang desain produk dan proses manufaktur, termasuk spesifikasi mesin dan teknologi yang digunakan.
- Implementation: Proses pembuatan produk berdasarkan desain yang telah dibuat.
- Testing: Melakukan pengujian untuk memastikan produk memenuhi kualitas dan standar yang ditetapkan.
- Deployment & Maintenance: Produksi massal dan pemeliharaan rutin mesin serta kualitas produk yang terus dipantau.
Dengan langkah-langkah yang jelas, penerapan metode Waterfall dalam proyek manufaktur dapat membantu memastikan bahwa setiap aspek diproses dengan teliti dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
4. Software Development Projects
Sumber: Freepik
Contoh metode Waterfall selanjutnya, bisa kamu lihat dalam proyek pengembangan perangkat lunak, terutama untuk aplikasi yang memiliki kebutuhan yang jelas dan tetap sejak awal.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang terstruktur, pengembang dapat memastikan setiap fase proyek berjalan lancar, mengurangi risiko kesalahan dan penundaan. Simak tahapan-tahapan di bawah ini!
- Requirements Analysis: Mengumpulkan kebutuhan pengguna dan spesifikasi sistem yang harus dipenuhi.
- Design: Merancang arsitektur perangkat lunak, antarmuka pengguna, dan fungsionalitas yang diperlukan.
- Implementation: Pengkodean dan pengembangan perangkat lunak sesuai dengan desain yang telah disetujui.
- Testing: Menguji perangkat lunak untuk memastikan bahwa semua fitur berfungsi dengan baik dan bebas dari bug.
- Deployment & Maintenance: Menyebarkan perangkat lunak ke pengguna dan memberikan pemeliharaan untuk memperbaiki masalah atau meningkatkan fungsionalitas.
5. Event Planning Projects
Penerapan metode Waterfall juga bisa kamu lihat dalam event planning project, seperti konferensi atau pernikahan. Tujuannya untuk memastikan semua tahapan dilakukan secara berurutan dan detail.
- Requirements Analysis: Mengidentifikasi tujuan acara, kebutuhan logistik, dan anggaran yang tersedia.
- Design: Merancang konsep acara, memilih lokasi, dan menentukan berbagai elemen penting seperti dekorasi dan hiburan.
- Implementation: Melaksanakan perencanaan, termasuk pengaturan tempat, catering, serta koordinasi dengan vendor.
- Testing: Melakukan uji coba untuk memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, seperti pengaturan tempat dan teknis acara.
- Deployment & Maintenance: Menyelenggarakan acara dan menangani masalah yang muncul pada hari-H, serta pemeliharaan untuk evaluasi dan perbaikan acara di masa depan.
Melalui langkah-langkah yang sistematis, penerapan metode Waterfall dalam perencanaan acara memastikan setiap detail diperhatikan secara seksama dan acara berlangsung dengan sukses.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bootcamp Product Management Terbaru 2025
Yuk, Terapkan Metode Waterfall di Proyekmu!
Sekarang Warga Bimbingan sudah punya gambaran tentang contoh metode Waterfall yang bisa diterapkan di berbagai proyek, kan? Kalau kamu siap mendalami lebih dalam dan ingin menerapkan ilmu ini di proyek nyata, Bootcamp Product and Project Management dibimbing.id adalah tempat yang tepat!
Di program ini, kamu bakal belajar bersama mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap. Kamu juga bisa langsung praktek untuk membangun portofolio dan gratis mengulang kelas. Selain itu, 90% alumni sudah sukses mendapatkan pekerjaan berkat lebih dari 700+ hiring partner untuk penyaluran kerja.
Ada pertanyaan seputar cara bikin portofolio yang memikat recruiter atau masih bingung bagaimana menyesuaikan Waterfall untuk proyek spesifik kamu? Jangan khawatir, kami siap bantu! Konsultasi gratis, langsung aja klik di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Examples of Waterfall Type Projects in Project Management [Buka]
Tags