Apa itu Cloud Storage? Definisi, Fungsi, Cara Kerja & Contoh

Muthiatur Rohmah

•

27 June 2024

•

1322

Image Banner

Teknologi yang semakin canggih hingga hari ini memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Salah satu contohnya adalah perkembangan penyimpanan data atau media.

Dulu penyimpanan data atau media dilakukan dalam bentuk flashdisk atau harddisk. Namun sekarang kita dapat menyimpan data secara online melalui google drive atau onedrive, penyimpanan ini sangat praktis dan mudah digunakan.

Google drive atau onedrive merupakan contoh dari cloud storage, lantas apa itu? Cloud storage adalah layanan penyimpanan data digital yang memungkinkan pengguna menyimpan, mengelola, dan mengakses data mereka melalui internet.

Penasaran mengenai cloud storage lebih lanjut? Apa saja fungsi cloud storage? Bagaimana cara kerjanya? Yuk simak penjelasan lengkap mengenai cloud storage hanya pada artikel ini.


Apa itu Cloud Storage?

Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cloud storage, yuk pahami dulu apa itu cloud storage melalui beberapa pengertian berikut ini.

Dikutip dari Amazon Web Service, Cloud storage adalah layanan penyimpanan data digital yang berfungsi untuk menyimpan data dan file di internet melalui perangkat penyimpanan fisik sendiri. 

Penyedia layanan ini memastikan data kita tersimpan dengan aman di server mereka, yang bisa diakses kapan saja dan dari mana saja melalui internet. 

Dengan cloud storage, penyimpanan data akan lebih mudah, fleksibel. Dengan cloud storage, penyimpanan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan tanpa batasan fisik, serta jaminan bahwa data akan selalu tersedia dan terlindungi.


Apa Saja Fungsi Cloud Storage?

Setelah memahami tentang pengertian cloud storage, Sobat MinDi pasti bertanya-tanya mengenai apa saja fungsi cloud storage dalam hal penyimpanan data?

Yuk simak beberapa fungsi cloud storage berikut ini.


1. Penyimpanan dan Cadangan Data

Cloud storage memungkinkan pengguna untuk menyimpan data mereka secara aman di server jarak jauh. Hal ini memberikan solusi cadangan data yang andal, menghindarkan risiko kehilangan data akibat kerusakan perangkat keras atau kesalahan manusia. 

Pengguna dapat mengatur backup otomatis untuk memastikan data penting selalu tersimpan dengan baik.


2. Akses Data dari Mana Saja

 Salah satu keunggulan utama cloud storage adalah kemampuan untuk mengakses data dari mana saja dan kapan saja, selama ada koneksi internet. 

Hal ini sangat berguna bagi individu dan perusahaan yang membutuhkan fleksibilitas untuk bekerja atau mengakses informasi dari berbagai lokasi dan perangkat.


3. Kolaborasi dan Berbagi File

Cloud storage memudahkan kolaborasi dengan memungkinkan pengguna untuk berbagi file dan folder dengan orang lain. 

Beberapa layanan cloud storage menawarkan fitur kolaborasi waktu nyata, di mana beberapa pengguna dapat mengedit dan mengomentari dokumen yang sama secara bersamaan, meningkatkan produktivitas dan koordinasi tim.


4. Skalabilitas dan Penghematan Biaya

Cloud storage menyediakan kapasitas penyimpanan yang dapat dengan mudah ditingkatkan sesuai kebutuhan, tanpa harus membeli perangkat keras tambahan. 

Hal ini memberikan solusi yang hemat biaya, terutama bagi bisnis yang mungkin memiliki kebutuhan penyimpanan yang bervariasi. 

Pengguna hanya membayar untuk kapasitas penyimpanan yang mereka gunakan, sehingga lebih efisien dibandingkan harus mengelola infrastruktur penyimpanan sendiri.


Bagaimana Cara Kerja Cloud Storage?

Sobat MinDi penasaran mengenai cara kerja cloud storage? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Cloud storage bekerja dengan cara menyimpan data di server jarak jauh yang dikelola oleh penyedia layanan cloud. 

Ketika pengguna mengunggah data ke cloud storage, data tersebut dikirim melalui internet ke pusat data penyedia, di mana data tersebut disimpan di dalam server-server yang aman dan redundant (memiliki salinan cadangan). 

Penyedia layanan mengelola dan memelihara infrastruktur penyimpanan ini, memastikan data selalu tersedia dan terlindungi. 

Pengguna dapat mengakses, mengelola, dan berbagi data mereka melalui antarmuka web atau aplikasi khusus di perangkat mereka, seperti komputer, tablet, atau smartphone. 

Selain itu, cloud storage menawarkan fitur-fitur seperti backup otomatis, sinkronisasi antar perangkat, dan kolaborasi waktu nyata, yang membuat penyimpanan dan pengelolaan data menjadi lebih mudah dan efisien.


Contoh Cloud Storage yang Aman & Efektif

Sobat MinDi ingin coba menggunakan cloud storage? Yuk simak beberapa contoh cloud storage aman dan efektif yang dapat Sobat MinDi jadikan rekomendasi.


1. Google Drive

Google Drive menggunakan enkripsi SSL/TLS untuk data yang ditransfer dan enkripsi AES 256-bit untuk data yang disimpan. Fitur autentikasi dua faktor juga tersedia untuk meningkatkan keamanan akun.

Google drive menawarkan integrasi yang mulus dengan produk Google lainnya seperti Google Docs, Sheets, dan Slides, serta menyediakan 15 GB ruang penyimpanan gratis dengan opsi untuk meningkatkan kapasitas.


2. OneDrive

OneDrive menggunakan enkripsi data baik saat transit maupun saat disimpan. Pengguna juga dapat mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan tambahan.

OneDrive terintegrasi dengan suite Microsoft Office, memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengedit dokumen secara langsung dari aplikasi Office. Menyediakan 5GB ruang penyimpanan gratis dengan pilihan untuk memperbesar kapasitas.


3. Dropbox

Dropbox menawarkan enkripsi AES 256-bit untuk data yang disimpan dan enkripsi SSL/TLS untuk data yang ditransfer. Autentikasi dua faktor juga tersedia.

Dropbox dikenal karena antarmukanya yang sederhana dan mudah digunakan. Fitur sinkronisasi yang kuat memastikan bahwa file selalu up-to-date di semua perangkat. Menyediakan 2GB ruang penyimpanan gratis dengan opsi peningkatan.


4. iCloud Drive

iCloud Drive menggunakan enkripsi end-to-end untuk data yang disimpan dan transfer data yang aman. Fitur autentikasi dua faktor juga tersedia.

iCloud Drive terintegrasi dengan ekosistem Apple, memungkinkan penyimpanan dan sinkronisasi file secara otomatis di semua perangkat Apple seperti iPhone, iPad, dan Mac. Cloud storage ini juga menyediakan 5GB ruang penyimpanan gratis dengan opsi peningkatan.


5. Amazon S3 (Simple Storage Service)

Amazon S3 menawarkan enkripsi untuk data yang disimpan dan enkripsi SSL untuk data yang ditransfer. Pengguna juga dapat mengelola izin akses untuk keamanan tambahan.

Amazon S3 dirancang untuk penyimpanan data yang sangat besar dengan skalabilitas yang tinggi. Cocok untuk bisnis yang memerlukan penyimpanan data besar dengan akses cepat dan andal. 

Amazon S3 memiliki struktur harga yang berdasarkan penggunaan, tanpa ruang penyimpanan gratis.

Layanan-layanan cloud storage ini tidak hanya aman tetapi juga menawarkan berbagai fitur yang memudahkan penyimpanan, pengelolaan, dan akses data, menjadikannya pilihan yang efektif untuk kebutuhan penyimpanan cloud.

Baca Juga: Data Modelling Adalah: Definisi, Fungsi, Jenis & Langkahnya


Apa Saja Tipe Cloud Storage?

Ingin mulai menggunakan layanan cloud storage? Yuk simak dulu beberapa tipe cloud storage yang harus dipahami berikut ini.

Berikut adalah penjelasan tentang tiga tipe utama cloud storage: Object storage, File storage, dan Block storage.


1. Object Storage

Object storage menyimpan data sebagai objek, di mana setiap objek terdiri dari data itu sendiri, metadata yang mendeskripsikan data, dan pengenal unik. 

Objek-objek ini disimpan dalam sebuah repository datar yang disebut bucket, yang memungkinkan penyimpanan data dalam jumlah besar dengan struktur yang mudah dikelola.

Object storage sangat cocok untuk menyimpan data tidak terstruktur seperti foto, video, file cadangan, dan arsip data. Contoh layanan object storage adalah Amazon S3 dan Google Cloud Storage.

Object storage memiliki skalabilitas tinggi, cocok untuk data tidak terstruktur, dan menyediakan fitur metadata yang kaya untuk manajemen data.


2. File Storage

File storage menyimpan data dalam format hierarkis dengan folder dan subfolder, mirip dengan sistem file pada komputer lokal. Data disimpan dan diakses melalui protokol standar seperti NFS (Network File System) atau SMB (Server Message Block).

File storage cocok untuk aplikasi yang memerlukan akses bersama ke file dan struktur direktori yang familiar, seperti aplikasi berbasis konten, sistem kolaborasi, dan direktori home pengguna. Contoh layanan file storage adalah Amazon EFS (Elastic File System) dan Google Filestore.

File storage memudahkan akses bersama dan manajemen file dengan struktur direktori yang familiar.


3. Block Storage

Block storage menyimpan data dalam blok-blok individual yang ditetapkan secara langsung ke server, mirip dengan penyimpanan pada hard drive fisik. 

Setiap blok memiliki pengenal unik, dan blok-blok ini dapat dikonfigurasi dan diakses oleh sistem operasi sebagai drive disk yang terpisah. 

Block storage ideal untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi dan akses cepat ke data, seperti basis data, aplikasi enterprise, dan lingkungan virtualisasi. Contoh layanan block storage adalah Amazon EBS (Elastic Block Store) dan Google Persistent Disk.

Block storage memberikan performa tinggi dan akses cepat, cocok untuk aplikasi yang memerlukan IOPS (Input/Output Operations Per Second) tinggi.

Dengan memahami ketiga tipe cloud storage ini, perusahaan dapat memilih solusi penyimpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan data mereka.


Tantangan Menggunakan Cloud Storage

Sudah yakin menggunakan cloud storage? Yuk simak beberapa tantangan menggunakan cloud storage yang perlu Sobat MinDi pertimbangkan berikut ini.


1. Keamanan dan Privasi Data

Menyimpan data di cloud berarti data tersebut berada di server yang dikelola oleh pihak ketiga. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi data, terutama untuk informasi sensitif. Risiko pelanggaran data, akses tidak sah, dan serangan siber adalah ancaman nyata.

Implementasi enkripsi data, autentikasi dua faktor, dan kontrol akses yang ketat dapat membantu mengurangi risiko ini.


2. Ketergantungan pada Koneksi Internet

Akses data di cloud storage sangat bergantung pada koneksi internet. Koneksi yang lambat atau tidak stabil dapat mengganggu akses data, terutama dalam situasi yang memerlukan akses cepat atau transfer data besar.

Memastikan koneksi internet yang cepat dan stabil serta memiliki rencana cadangan, seperti penyimpanan lokal sementara, dapat membantu mengatasi masalah ini.


3. Biaya

Meskipun cloud storage menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas, biaya penyimpanan dan penggunaan dapat meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah data. Biaya tambahan untuk transfer data keluar (egress fees) juga dapat menambah beban biaya.

Memilih layanan cloud storage dengan model penetapan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, serta memantau penggunaan untuk mengoptimalkan biaya.


4. Kepatuhan dan Regulasi

Banyak industri yang harus mematuhi regulasi dan standar kepatuhan tertentu (seperti GDPR, HIPAA) terkait penyimpanan dan pengelolaan data. 

Menggunakan cloud storage dapat menimbulkan tantangan dalam memastikan bahwa data disimpan dan dikelola sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Memilih penyedia layanan cloud yang menawarkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar industri, serta memahami kewajiban dan tanggung jawab perusahaan dalam pengelolaan data.

Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan cloud storage secara maksimal sambil meminimalkan risiko dan hambatan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Data Warehouse & Data Mining: Pengertian & Perbedaannya


Tertarik Belajar Cloud Storage Lebih Dalam? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing

Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai cloud storage mulai dari pengertian, cara kerja hingga tipe cloud storage yang aman dan efektif. Jika Sobat MinDi ingin mulai menggunakan cloud storage, pastikan untuk memahami informasi ini dengan jelas.

Kesimpulannya, Cloud storage adalah solusi penyimpanan data berbasis internet yang menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan akses mudah dari mana saja, meskipun menghadapi tantangan terkait keamanan, biaya, dan kepatuhan regulasi.

Ingin mempelajari tentang penyimpanan data perusahaan lebih lanjut? Atau tertarik switch career sebagai data engineer profesional? Bingung harus mulai dari mana?

Ingin belajar hadoop lebih lanjut? Atau tertarik switch career sebagai data engineer profesional? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp data engineering dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.

Belum memiliki pengalaman tentang data engineering sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Reference:

  1. What is Cloud Storage? - Buka
  2. What is Cloud Storage? - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.