dibimbing.id - Purposive Sampling: Pengertian, Contoh, hingga Tips

Purposive Sampling: Pengertian, Contoh, hingga Tips

Farijihan Putri

02 September 2024

168

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah gak kamu merasa frustrasi saat hasil analisis data gak nyambung sama tujuan penelitian?

Padahal, data yang dipilih udah acak, tapi insight-nya malah melenceng jauh. Mungkin ini saatnya kamu coba teknik purposive sampling!

Dalam konteks data analysis, teknik ini bisa bantu kamu dapetin data yang lebih relevan dan tepat sasaran.

Yuk, bahas bareng MinDi apa itu purposive sampling, alasan pentingnya, dan contoh penerapannya biar analisis datamu makin presisi!


Apa Itu Purposive sampling?

Bayangin, kamu lagi ngerjain penelitian dan butuh data yang pas banget buat menjawab pertanyaan penelitianmu. Nah, purposive sampling adalah trik jitu yang bisa kamu pakai.

Kamu nggak sembarangan pilih sampel, tapi secara sengaja milih orang atau data yang punya karakteristik tertentu yang menurut kamu mewakili populasi yang mau kamu teliti. 

Beda banget sama random sampling yang pilihannya acak, purposive sampling ini lebih selektif.

Metode ini sering dipakai dalam penelitian kualitatif. Fokusnya bukan buat dapetin hasil yang bisa digeneralisasi, tapi lebih ke memahami masalah secara mendalam. 

Dengan purposive sampling, kamu bisa fokus ke subjek yang paling nyambung dengan tujuan penelitianmu. Jadi, hasil analisis datanya juga bisa lebih tajam dan relevan.


Mengapa Menggunakan Purposive Sampling?


Sumber: Freepik

Setelah tau apa itu purposive sampling, mungkin kamu penasaran, “Emang kenapa sih harus pake metode ini?”

Nah, buat kamu yang lagi mikir-mikir, ada 5 alasan kenapa purposive sampling bisa jadi pilihan tepat dalam penelitianmu. Yuk, intip alasannya!


1. Fokus ke Target yang Spesifik

Dengan purposive sampling, kamu bisa langsung sasar kelompok yang benar-benar relevan dengan penelitianmu. Gak perlu buang-buang waktu nanganin data yang gak penting, langsung ke intinya!


2. Hemat Waktu dan Tenaga

Karena kamu cuma milih sampel yang benar-benar dibutuhkan, proses analisis data jadi lebih efisien. Waktumu gak habis buat ngurusin data yang gak nyambung, jadi kamu bisa fokus ke yang paling penting.


3. Dapatkan Insight yang Lebih Dalam

Kalau kamu pengen paham lebih dalam tentang fenomena tertentu, purposive sampling adalah jawabannya.

Karena subjeknya dipilih dengan cermat, hasilnya juga lebih kaya informasi dan bisa memberi insight yang mendalam.


4. Fleksibel untuk Penelitian Kualitatif

Metode ini cocok banget buat penelitian kualitatif di mana kamu butuh data yang detail dan relevan. Purposive sampling ngasih kamu kebebasan buat milih sampel yang pas buat menjawab pertanyaan penelitianmu.


5. Maksimalkan Sumber Daya

Dengan fokus ke sampel yang paling sesuai, kamu bisa maksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Jadi, hasil penelitianmu gak cuma akurat tapi juga efektif dari segi biaya dan waktu.


Contoh Purposive Sampling dalam Data Analytics


Sumber: Freepik

Setelah MinDi bahas kenapa purposive sampling itu keren, sekarang mungkin kamu bertanya-tanya, “Gimana sih penerapannya dalam dunia data analytics?”

Tenang, Warga Bimbingan! MinDi kasih 5 contoh penggunaan purposive sampling yang bakal bikin kamu makin paham dan siap mengaplikasikan dalam proyekmu!


1. Menganalisis Kepuasan Pelanggan

Bayangin kamu lagi mau tahu kenapa pelanggan setiamu terus balik belanja di toko online-mu. 

Dengan purposive sampling, kamu bisa fokus ke pelanggan yang udah sering belanja dan memberikan review positif, buat dapet insight lebih dalam tentang apa yang bikin mereka puas.


2. Memahami Perilaku Konsumen

Kamu pengen tahu kenapa generasi Z lebih suka belanja lewat aplikasi mobile dibanding website? 

Purposive sampling bisa bantu kamu pilih responden yang memang termasuk generasi Z dan sering belanja lewat aplikasi, jadi analisismu lebih tajam dan sesuai target.


3. Mengidentifikasi Tantangan Karyawan

Di sebuah perusahaan, kamu bisa pakai purposive sampling untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh karyawan di departemen tertentu. 

Misalnya, hanya mewawancarai karyawan di bagian sales yang sering menghadapi target tinggi, biar tahu persis apa yang jadi kendala mereka.


4. Evaluasi Program Pelatihan

Kamu baru saja menjalankan program pelatihan untuk tim IT-mu. Nah, dengan purposive sampling, kamu bisa pilih peserta yang paling aktif dan berpengalaman buat diinterview. 

Ini bakal bantu kamu dapet feedback yang lebih mendalam tentang efektivitas pelatihannya.


5. Studi Kasus Produk Baru

Lagi riset buat produk baru? Kamu bisa pakai purposive sampling untuk memilih konsumen yang sudah familiar dengan produk serupa atau mereka yang dianggap early adopters. 

Dengan begitu, kamu dapet pandangan yang lebih kaya tentang potensi produk barumu sebelum launching ke pasar luas.


Tips Melakukan Purposive Sampling

Setelah tahu manfaat dan contohnya, mungkin sekarang kamu udah mulai tertarik buat nyoba purposive sampling dalam analisismu. 

Tapi, sebelum langsung terjun, ada baiknya kamu tahu beberapa tips biar teknik ini bisa kamu terapkan dengan maksimal. Yuk, bahas 4 tips pentingnya!


1. Kenali Tujuan Penelitianmu dengan Jelas

Sebelum mulai memilih sampel, pastikan kamu benar-benar paham apa tujuan dari penelitianmu. 

Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih mudah menentukan karakteristik sampel yang paling relevan dan mendukung penelitianmu.


2. Pilih Kriteria Sampel dengan Tepat

Jangan asal pilih sampel, ya! Tentukan kriteria spesifik yang sesuai dengan tujuan penelitianmu. 

Misalnya, jika kamu ingin memahami perilaku konsumen, pastikan sampel yang kamu pilih memang punya pengalaman yang relevan dengan topik yang kamu teliti.


3. Jaga Objektivitas dalam Pemilihan Sampel

Meskipun kamu memilih sampel secara sengaja, tetap jaga objektivitasmu. Hindari bias pribadi dalam proses pemilihan agar hasil penelitian tetap valid dan bisa dipertanggungjawabkan.


4. Pastikan Ukuran Sampel Memadai

Walaupun purposive sampling fokus ke kualitas daripada kuantitas, pastikan ukuran sampelmu tetap memadai untuk memberikan hasil yang dapat dipercaya. 

Jangan terlalu sedikit, tapi juga gak perlu terlalu banyak, yang penting pas sesuai kebutuhan penelitianmu.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Tools Data Analyst, Ngulik Data Jadi Asik


Udah Paham Purposive Sampling?

Warga Bimbingan sekarang udah paham purposive sampling? Kalau udah, saatnya kamu tingkatin skill data analysis-mu! 

Yuk, gabung di Bootcamp Data Science dibimbing.id bareng mentor berpengalaman yang siap bimbing kamu dari awam sampe paham. 

Gak perlu khawatir soal masa depan, karena 90% alumni bootcamp ini berhasil dapet kerja lewat program ini. Ada penyaluran kerja dengan 700+ Hiring Partner dan kamu bisa gratis mengulang kelas sampai benar-benar paham. 

Kalau kamu masih punya pertanyaan kayak “Gimana sih cara dapet insight terbaik dari data?” atau “Tools apa yang cocok buat analisis data?” yuk konsultasi gratis dulu di sini.

dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir yang kamu impikan dengan kurikulum terlengkap dan praktek langsung sampe punya portofolio! Mulai langkahmu sekarang, yuk!


Referensi

  1. What Is Purposive Sampling? | Definition & Examples [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!