Apa itu Pitching Deck? Tujuan, Susunan, hingga Tips

Farijihan Putri
•
11 April 2025
•
666

Pitching deck adalah senjata utama buat kamu yang mau “menjual” ide bisnis ke investor, mitra, atau calon klien secara meyakinkan dan ringkas. Di dunia business development, presentasi ini bukan cuma pajangan slide keren tapi penentu apakah ide kamu layak didanai atau sekadar wacana.
Kamu punya ide brilian, model bisnis mantap, dan semangat 100%? Sayangnya, itu semua nggak cukup kalau kamu nggak bisa menyampaikannya secara jelas dan menarik. Nah, disinilah pitching deck berperan penting untuk menyusun cerita bisnismu menjadi kuat, meyakinkan, dan bikin orang tertarik buat denger lebih lanjut.
Di artikel ini, Warga Bimbingan bakal diajak bahas tuntas soal apa itu pitching deck, tujuan utamanya, susunan yang ideal, sampai tips-tips jitu biar presentasimu nggak cuma dilihat, tapi juga diingat dan di-approve!. Siap ningkatin skill presentasimu ke level profesional? Yuk, lanjut baca sampai habis!
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Business Development Terbaik
Apa itu Pitching Deck?
Pitching deck adalah rangkaian slide presentasi yang kamu gunakan buat menjelaskan ide atau rencana bisnismu secara singkat, padat, dan meyakinkan. Biasanya saat pitching ke investor, klien, atau mitra potensial.
Isinya meliputi gambaran bisnis, masalah yang ingin diselesaikan, solusi yang kamu tawarkan, model bisnis, hingga proyeksi keuangan.
Tujuannya bikin audiens tertarik, paham arah bisnismu, dan membuat mereka langsung pengen ikut terlibat atau berinvestasi. Jadi, kalau kamu serius mau bawa ide bisnismu ke level selanjutnya, pitching deck ini wajib banget kamu kuasai,
4 Tujuan Pitch Deck
Pitch deck memiliki tujuan penting yang harus kamu capai lewat setiap slidenya. Yuk, kenali 4 tujuan utamanya biar kamu bisa bikin deck yang tepat sasaran!
1. Meyakinkan Investor atau Mitra Potensial
Tujuan utama pitch deck tentu aja buat meyakinkan audiens ide bisnismu layak didukung. Kamu perlu menunjukkan kamu paham pasar, punya solusi yang jelas, dan tim yang kompeten.
Kalau semua poin ini tersampaikan dengan baik, peluang untuk dapat investasi atau kolaborasi menjadi makin besar.
2. Menjelaskan Konsep Bisnis Secara Ringkas dan Jelas
Pitching deck adalah alat komunikasi cepat yang bisa bantu audiens memahami inti dari bisnismu hanya dalam beberapa menit.
Makanya, isi dan susunan slidenya harus runtut, to the point, dan nggak bertele-tele. Hindari istilah yang terlalu teknis, apalagi kalau audiensnya bukan dari background yang sama.
3. Menunjukkan Potensi Pertumbuhan Bisnis
Selain menjelaskan ide, kamu juga perlu kasih gambaran soal prospek ke depan. Apakah pasarnya besar? Apakah bisnismu scalable?
Dengan menampilkan data dan prediksi pertumbuhan yang realistis, kamu bisa tunjukin bahwa ide ini bukan sekadar keren tapi juga punya potensi cuan nyata.
4. Membantu Audiens Mengambil Keputusan
Akhirnya, pitch deck yang baik itu bisa ngebantu audiens bikin keputusan, baik itu lanjut diskusi, investasi, atau dukungan lainnya. Biar mereka yakin, pastikan call-to-action-mu jelas di akhir presentasi. Jadi jangan cuma berhenti di cerita menarik, tapi arahkan mereka ke langkah selanjutnya.
Baca Juga: 4 Contoh Presentasi Bisnis yang Menarik dan Memukau
Susunan Umum Pitch Deck
Sumber: Freepik
Biar presentasimu makin rapi dan impactful, kamu perlu tahu susunan umum yang biasa dipakai dalam pitch deck. Urutannya penting supaya alur ceritamu gampang diikuti dan pesan utamanya sampai ke audiens. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Slide Pembuka (Judul, Logo, Kontak)
Slide pertama ini adalah kesan pertama yang bakal dilihat audiens. Tampilkan identitas bisnismu sejelas mungkin. Cukup tampilkan nama startup, logo, dan informasi kontak yang mudah dihubungi. Boleh juga tambahkan tagline singkat biar langsung menarik perhatian.
2. Masalah yang Dipecahkan
Pitching deck adalah media buat menunjukkan bahwa kamu paham masalah nyata di pasar. Jelaskan masalah utama yang dihadapi target audiens dengan cara yang relate dan mudah dipahami. Gunakan data atau cerita singkat untuk memperkuat urgensinya.
3. Solusi yang Ditawarkan
Setelah menjelaskan masalah, saatnya tampilkan solusi dari bisnismu. Jelaskan bagaimana produk atau layananmu bisa mengatasi masalah tersebut secara efektif. Buat audiens merasa, produkmu adalah solusi yang mereka cari.
4. Model Bisnis
Di bagian ini, kamu perlu jelaskan gimana cara bisnis menghasilkan uang. Apakah dari penjualan langsung, langganan, komisi, atau model lainnya? Transparansi model bisnis bikin investor percaya sama arah strategi kamu.
5. Analisis Pasar
Pitching deck adalah tempat buat nunjukin seberapa besar peluang pasar yang mau kamu garap. Jelaskan target market, tren industri, dan potensi pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan. Jangan lupa tampilkan data yang mendukung biar makin kredibel.
6. Penawaran Produk/Layanan
Tampilkan fitur utama dari produk atau layananmu dan apa yang bikin beda dari kompetitor. Kalau bisa, tunjukkan juga demo singkat atau screenshot untuk memperjelas. Audiens pengen tahu what makes your solution unique and worth trying.
7. Tim Manajemen
Siapa aja orang di balik bisnis ini? Jelaskan peran, pengalaman, dan kekuatan masing-masing anggota tim intimu. Investor biasanya ngelihat apakah tim ini solid dan mampu eksekusi ide dengan baik.
8. Proyeksi Keuangan
Pitching deck adalah alat untuk menunjukkan rencana keuangan ke depan. Tampilkan estimasi revenue, biaya operasional, dan titik balik modal (break even point). Tapi jangan overpromise, realistis tapi optimis lebih disukai.
9. Permintaan Investasi
Terakhir, jelaskan kamu butuh berapa dana dan akan digunakan untuk apa saja. Misalnya untuk pengembangan produk, marketing, atau perekrutan tim. Sertakan juga apa yang ditawarkan sebagai imbal balik, misalnya equity atau bentuk lainnya.
Baca Juga: 10 SMART Goals dalam Business Development yang Efektif
Tips Membuat Pitch Deck
Sumber: Freepik
Biar pitching nggak cuma menarik tapi juga ngena, kamu perlu tahu cara bikin pitch deck yang efektif dan mudah dipahami. Nah, berikut ini 5 tips jitu yang bisa kamu terapkan langsung:
1. Fokus pada Cerita, Bukan Hanya Data
Investor itu manusia juga, mereka suka cerita yang punya alur, bukan cuma deretan angka. Bangun narasi yang kuat mulai dari masalah, solusi, sampai dampak yang bisa dihasilkan. Kalau ceritanya menyentuh dan logis, data pun akan terasa lebih hidup.
2. Keep It Simple dan Visual
Pitching deck itu harus enak dilihat dan gampang dicerna. Hindari teks yang terlalu panjang atau desain yang terlalu ramai. Gunakan visual seperti grafik, ikon, atau gambar yang relevan supaya audiens cepat paham inti pesanmu.
3. Tonjolkan Value Proposition
Apa yang bikin bisnismu beda dari yang lain? Jangan sampai bagian ini tenggelam, karena inilah alasan utama kenapa audiens harus peduli sama ide kamu. Sampaikan dengan bahasa yang lugas dan relate tanpa jargon teknis yang bikin ngantuk.
4. Tampilkan Angka dengan Percaya Diri
Meski cerita penting, angka juga tetap menjadi penentu. Proyeksi keuangan, ukuran pasar, atau potensi pertumbuhan bisa menunjukkan bahwa bisnismu punya arah yang jelas. Tapi ingat, sampaikan angka dengan konteks biar lebih kuat dan meyakinkan.
5. Akhiri dengan Call-to-Action yang Jelas
Setelah semua penjelasan, jangan biarkan audiens bingung harus ngapain. Ajak mereka ambil langkah selanjutnya, apakah itu lanjut meeting, investasi, atau bentuk dukungan lainnya. Tambahkan juga kalimat penutup yang percaya diri biar makin nempel.
Baca Juga: Materi Business Development: Panduan Sukses Kembangkan Bisnis
Siap Punya Pitch Deck yang Bikin Investor Melirik?
Pitching deck adalah kunci penting buat meyakinkan investor, mitra, atau calon klien kalau bisnismu layak didukung.
Nah, kalau kamu pengen mahir bikin pitch deck sekaligus mengasah kemampuan business development dari nol sampai siap kerja, yuk gabung Bootcamp Business Development di dibimbing.id!
Kamu bakal belajar bareng mentor berpengalaman, pakai silabus terlengkap, banyak praktek nyata buat portfolio, bisa gratis mengulang kelas, dan pastinya didukung 840+ hiring partner untuk bantu penyaluran kerja. Udah ada 96% alumni yang berhasil kerja lewat bootcamp ini, lho.
Penasaran kayak “Kelasnya cocok buat pemula nggak, sih?” atau “Berapa lama sampai bisa dapet kerja setelah bootcamp?” Jangan ragu konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!
Tags