dibimbing.id - Phishing as a Service (PhaaS): Arti, Risiko, dan Dampak

Phishing as a Service (PhaaS): Arti, Risiko, dan Dampak

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

02 July 2025

396

Image Banner

Phishing as a Service (PhaaS) memungkinkan peretas melakukan serangan phishing tanpa keahlian teknis. Warga Bimbingan, layanan ini banyak ditemukan di dark web dan mempermudah serangan.

Yuk, simak risiko PhaaS yang mengancam data pribadi, dan penting bagi Warga Bimbingan untuk tahu cara melindungi diri dari serangan ini.


Apa Itu Phishing as a Service (PhaaS)? 


Phishing as a Service (PhaaS) adalah layanan yang memungkinkan peretas untuk menyewa alat dan infrastruktur phishing tanpa memerlukan keterampilan teknis. 

Layanan ini sering ditemukan di dark web, di mana pihak ketiga menyediakan berbagai alat untuk melakukan serangan phishing secara mudah. 

PhaaS memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk meluncurkan serangan dengan lebih cepat, menargetkan individu atau organisasi tanpa harus membuat perangkat atau alat sendiri. 

Dengan kemudahan akses ini, PhaaS telah menjadi salah satu metode populer yang digunakan untuk mencuri informasi sensitif dan kredensial pengguna.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat


Cara Kerja PhaaS


Cara kerja PhaaS dimulai dengan peretas yang menyewa layanan dari penyedia PhaaS di dark web, yang menawarkan alat phishing siap pakai. 

Peretas kemudian menggunakan alat ini untuk membuat halaman palsu yang meniru situs web asli, bertujuan untuk mencuri data sensitif seperti kredensial pengguna.

Dengan PhaaS, serangan phishing dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tanpa membutuhkan keahlian teknis mendalam. 

Peretas juga bisa mengotomatisasi serangan, mengirimkan email phishing massal, dan memperoleh data korban dengan sedikit usaha.

Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja


Target dan Risiko PhaaS


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, pasti ingin tahu siapa saja yang menjadi target serangan ini dan apa risikonya. Berikut adalah beberapa target utama dan risiko yang terkait dengan PhaaS:


1. Perusahaan dan Organisasi


PhaaS sering menargetkan perusahaan untuk mencuri data sensitif, seperti informasi pelanggan dan kredensial internal. 

Serangan ini dapat merusak reputasi dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, perusahaan bisa menghadapi sanksi hukum karena kebocoran data.


2. Individu dan Pengguna Pribadi


Individu menjadi sasaran untuk mencuri data pribadi, seperti nomor kartu kredit atau akses akun online

Serangan ini dapat mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial. Informasi yang dicuri juga bisa disalahgunakan untuk penipuan.


3. Layanan E-commerce dan Perbankan Online


PhaaS sering menargetkan layanan e-commerce dan perbankan online untuk mencuri data akun dan uang pengguna. 

Serangan ini merusak kepercayaan pelanggan dan reputasi perusahaan. Informasi yang dicuri bisa digunakan untuk transaksi ilegal.


4. Sistem Pemerintahan dan Infrastruktur Kritis


Pemerintah dan infrastruktur kritis menjadi target karena peretas dapat mencuri data sensitif atau merusak sistem penting. 

Serangan ini bisa mengancam stabilitas nasional atau keamanan publik. Data yang terkompromi bisa digunakan untuk sabotase atau spionase.

Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula


Dampak Phishing as a Service


Sumber: Canva

PhaaS memiliki dampak yang cukup besar, baik bagi individu, organisasi, maupun sektor bisnis. Berikut adalah beberapa dampak utama dari Phishing as a Service:


1. Kerugian Finansial


PhaaS dapat menyebabkan kerugian finansial baik untuk individu maupun perusahaan. Peretas dapat mencuri informasi pribadi atau data kartu kredit korban yang kemudian digunakan untuk transaksi ilegal. 

Bagi perusahaan, ini bisa berujung pada biaya pemulihan yang besar dan potensi hilangnya pendapatan jika serangan berhasil.


2. Kerusakan Reputasi


Serangan phishing dapat merusak reputasi perusahaan atau individu yang menjadi target. Pengguna yang merasa terjebak dalam serangan phishing akan kehilangan kepercayaan terhadap platform yang mereka anggap aman. 

Bagi perusahaan, hilangnya kepercayaan pelanggan dapat mengarah pada penurunan jumlah pengunjung dan berkurangnya loyalitas konsumen.


3. Ancaman Keamanan Data


PhaaS mengancam data sensitif yang ada di tangan individu dan organisasi. Data yang dicuri, seperti kredensial login atau informasi pribadi, bisa digunakan untuk serangan lebih lanjut, seperti peretasan akun atau pencurian identitas. 

Jika data perusahaan terkompromi, dapat terjadi kebocoran informasi yang mempengaruhi keseluruhan sistem keamanan organisasi.

Baca juga : Apa Itu Metasploit? Fungsi, Fitur, dan Cara Menggunakannya


Cara Melindungi Diri dari PhaaS


Sumber: Canva

Setelah mengetahui dampak dari PhaaS, Warga Bimbingan pasti ingin tahu bagaimana cara melindungi diri. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari serangan phishing ini:


1. Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA)


Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada akun penting dapat memberikan lapisan keamanan tambahan. 

Dengan 2FA, meskipun peretas berhasil mencuri kata sandi, mereka masih membutuhkan kode yang dikirim ke perangkat lain untuk masuk. Ini membuat akun kamu lebih sulit untuk dibobol, bahkan jika data login sudah terkompromi.


2. Periksa URL dan Email Secara Teliti


Sebelum mengklik link atau memasukkan informasi di halaman login, selalu periksa URL dan email pengirim. 

Pastikan situs web memiliki “https” di URL dan domain email pengirim terlihat sah. Perhatikan tanda-tanda phishing, seperti URL yang sedikit berbeda atau email yang mengandung kesalahan ejaan yang mencurigakan.


3. Gunakan Antivirus dan Pemblokir Phishing


Instal perangkat lunak antivirus yang dapat mendeteksi dan memblokir serangan phishing. Banyak program antivirus modern juga menyediakan pemblokir phishing yang bisa mengenali dan memperingatkan kamu tentang situs atau email yang mencurigakan. 

Dengan pemrograman yang terus diperbarui, antivirus dapat membantu melindungi kamu dari ancaman yang terus berkembang.


4. Edukasi Diri dan Orang Lain


Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan selalu mendidik diri tentang ancaman phishing terbaru. 

Pelajari tanda-tanda phishing dan ajarkan juga kepada orang di sekitar kamu, seperti keluarga atau rekan kerja. 

Semakin banyak orang yang tahu cara mengenali serangan phishing, semakin kecil peluang serangan berhasil.

Baca juga : Apa Itu Nmap? Ini Penjelasan Lengkap Fungsi dan Contohnya


Ingin Jadi Cyber Security Professional?


Setelah mempelajari Phishing as a Service (PhaaS): Arti, Risiko, dan Dampak, saatnya memperdalam kemampuan di dunia Cyber Security! Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id!

Di bootcamp ini, kamu akan mempelajari berbagai topik penting seperti keamanan jaringan, deteksi serangan, dan perlindungan data dari mentor berpengalaman. 

Kurikulum praktis yang aplikatif akan membuatmu siap menghadapi tantangan dunia Cyber Security.

Dengan lebih dari 840+ hiring partners dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia Cyber Security semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi Cyber Security Professional. #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What is phishing-as-a-service (PhaaS)? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!