dibimbing.id - Kurangnya Keamanan Siber di sektor Perbankan dan Solusi

Kurangnya Keamanan Siber di sektor Perbankan dan Solusi

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

21 February 2025

462

Image Banner

Kurangnya keamanan siber di sektor perbankan menjadi tantangan utama seiring dengan meningkatnya ancaman digital. Serangan siber seperti phishing, malware, dan kebocoran data dapat berdampak besar pada kepercayaan nasabah serta stabilitas keuangan perusahaan.

Untuk mengatasi risiko ini, lembaga keuangan perlu memahami faktor yang menyebabkan kurangnya keamanan siber di sektor perbankan dan menerapkan solusi strategis.

Artikel ini akan membahas dampak dari lemahnya keamanan siber, penyebab utamanya, serta langkah-langkah efektif untuk meningkatkan perlindungan data dan sistem perbankan.

Baca juga : 15 Ide Bonding Organisasi Seru untuk Tim yang Lebih Solid


Apa Itu Keamanan Siber di Perbankan?


Keamanan siber di perbankan adalah upaya perlindungan sistem, data, dan transaksi keuangan dari ancaman digital seperti peretasan, pencurian data, dan serangan malware

Dalam era digital, bank harus memastikan bahwa informasi sensitif nasabah tetap aman melalui sistem enkripsi, autentikasi berlapis, dan deteksi ancaman secara real-time

Keamanan siber tidak hanya melindungi aset bank, tetapi juga menjaga kepercayaan nasabah dalam menggunakan layanan perbankan digital. 

Oleh karena itu, penerapan strategi keamanan yang ketat sangat penting untuk mengurangi risiko serangan yang dapat merugikan institusi keuangan dan masyarakat.

Baca juga : Skill Matrix Karyawan: Arti, Manfaat, Cara, dan Contoh


Dampak Kurangnya Keamanan Siber


Sumber: Canva

Kurangnya keamanan siber di sektor perbankan dapat menimbulkan berbagai risiko yang berdampak pada nasabah, operasional bank, serta stabilitas keuangan. Berikut adalah lima dampak utama dari lemahnya keamanan siber di perbankan:


1. Kebocoran Data Nasabah


Keamanan siber yang lemah dapat menyebabkan data pribadi dan keuangan nasabah dicuri oleh peretas. Informasi seperti nomor rekening, data kartu kredit, dan kredensial login dapat disalahgunakan untuk pencurian identitas atau transaksi ilegal. 

Hal ini tidak hanya merugikan nasabah tetapi juga mengancam reputasi bank sebagai lembaga yang dipercaya dalam mengelola keuangan.


2. Kerugian Finansial bagi Bank dan Nasabah


Serangan siber seperti phishing dan malware dapat mengakibatkan transaksi yang tidak sah, pencurian dana, atau manipulasi sistem perbankan. 

Bank yang tidak memiliki perlindungan yang cukup akan menghadapi risiko kehilangan dana dalam jumlah besar, baik akibat pencurian langsung maupun biaya pemulihan pasca-serangan. Selain itu, nasabah yang terkena dampak juga bisa kehilangan uang dari rekening mereka tanpa disadari.


3. Gangguan Operasional dan Layanan Perbankan


Serangan siber seperti Distributed Denial-of-Service (DDoS) dapat melumpuhkan sistem perbankan, menyebabkan layanan online banking dan transaksi terganggu. 

Nasabah yang tidak dapat mengakses rekening atau melakukan transaksi akan kehilangan kepercayaan terhadap bank. Gangguan ini juga dapat berdampak pada efisiensi operasional bank, memerlukan waktu dan biaya besar untuk pemulihan sistem.


4. Penurunan Kepercayaan dan Reputasi Bank


Keamanan siber yang lemah dapat merusak citra bank di mata nasabah dan investor. Jika serangan siber menyebabkan kebocoran data atau kerugian finansial, bank akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. 

Penurunan reputasi ini dapat berdampak pada loyalitas nasabah serta mempersulit bank dalam menarik investasi baru.


5. Sanksi Regulasi dan Denda


Banyak negara, termasuk Indonesia, menerapkan regulasi ketat terkait perlindungan data dan keamanan siber di sektor keuangan. 

Jika bank gagal memenuhi standar keamanan yang ditetapkan, mereka dapat dikenai denda atau sanksi hukum yang berdampak pada stabilitas bisnis. Selain itu, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi faktor penting dalam menjaga kredibilitas dan keberlanjutan layanan perbankan.

Baca juga : 7 Tujuan Pelatihan Karyawan dan Manfaatnya bagi Perusahaan


Penyebab Kurangnya Keamanan Siber


Sumber: Canva

Kurangnya keamanan siber di sektor perbankan disebabkan oleh berbagai faktor yang melemahkan sistem pertahanan terhadap ancaman digital. Berikut adalah empat penyebab utama lemahnya keamanan siber di perbankan:


1. Kurangnya Investasi dalam Infrastruktur Keamanan


Banyak lembaga keuangan belum mengalokasikan investasi yang cukup untuk memperkuat sistem keamanan siber mereka. 

Beberapa bank masih menggunakan sistem lama yang rentan terhadap serangan, tanpa pembaruan teknologi yang diperlukan. Tanpa investasi pada firewall, enkripsi data, serta sistem deteksi ancaman yang canggih, bank menjadi lebih mudah diserang.


2. Kelemahan dalam Sistem Autentikasi dan Enkripsi


Sistem keamanan yang lemah sering kali disebabkan oleh autentikasi pengguna yang tidak memadai, seperti penggunaan kata sandi sederhana tanpa autentikasi ganda. 

Selain itu, data nasabah yang tidak dienkripsi dengan baik dapat dengan mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Tanpa sistem autentikasi berlapis dan enkripsi yang kuat, risiko pencurian data dan akses ilegal ke rekening nasabah semakin tinggi.


3. Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan Keamanan Siber


Karyawan dan nasabah sering menjadi target utama serangan siber seperti phishing dan rekayasa sosial. 

Kurangnya pelatihan tentang bagaimana mengenali ancaman digital dapat membuat mereka lebih rentan terhadap serangan ini. Tanpa edukasi dan peningkatan kesadaran akan keamanan siber, banyak pelanggaran terjadi akibat human error yang sebenarnya bisa dicegah.


4. Kepatuhan yang Lemah terhadap Regulasi Keamanan Siber


Beberapa institusi perbankan masih menganggap regulasi keamanan siber sebagai formalitas, tanpa implementasi yang ketat. 

Kepatuhan yang rendah terhadap standar keamanan internasional dan nasional meningkatkan risiko kebocoran data serta ancaman serangan siber. Tanpa pengawasan ketat dan pembaruan kebijakan secara berkala, sistem keamanan perbankan menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi.

Baca juga : 12 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Solusi Meningkatkan Keamanan Siber


Sumber: Canva

Untuk melindungi data dan sistem perbankan dari ancaman siber, diperlukan langkah-langkah strategis yang efektif. Berikut adalah tiga solusi utama untuk meningkatkan keamanan siber di sektor perbankan:


1. Penerapan Sistem Keamanan Berlapis


Menggunakan multi-factor authentication (MFA), enkripsi data, dan firewall yang diperbarui dapat mencegah akses ilegal. 

Deteksi ancaman real-time juga diperlukan untuk mengidentifikasi serangan sebelum merugikan sistem. Dengan pendekatan ini, bank dapat meningkatkan perlindungan terhadap pencurian data dan peretasan.


2. Peningkatan Kesadaran dan Pelatihan Keamanan Siber


Pelatihan berkala bagi karyawan membantu mengenali ancaman seperti phishing dan malware lebih dini. 

Nasabah juga perlu diedukasi tentang keamanan data pribadi untuk mencegah penipuan digital. Langkah ini mengurangi risiko human error yang sering menjadi celah serangan siber.


3. Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar Keamanan


Mematuhi regulasi seperti ISO 27001 dan kebijakan OJK memastikan bank memiliki standar keamanan yang kuat. 

Audit berkala dan penerapan kebijakan perlindungan data dapat mencegah kebocoran informasi. Dengan kepatuhan yang ketat, sistem perbankan menjadi lebih aman dan terpercaya.

Baca juga : Kepuasan Kerja Karyawan: Faktor, Penyebab, dan Manfaatnya


Perkuat Keamanan Siber Perbankan dengan Corporate Training!


Setelah memahami Kurangnya Keamanan Siber di Perbankan: Dampak dan Solusi, kini saatnya perusahaan Anda meningkatkan perlindungan data dan sistem keuangan dengan strategi yang lebih efektif.

Yuk, ikuti Corporate Training di dibimbing.id! Kami menyediakan pelatihan khusus dalam Cyber Security, Data Protection, dan Fraud Prevention yang dirancang untuk membantu bank dan lembaga keuangan mengatasi ancaman digital.

Belajar langsung dari mentor profesional dengan kurikulum berbasis industri, program ini akan membekali tim IT, manajemen risiko, dan karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk memperkuat keamanan siber dan menjaga kepercayaan nasabah.

Dengan lebih dari 58+ perusahaan terkemuka yang telah bekerja sama dan tingkat kepuasan mencapai 90%, corporate training kami siap membantu meningkatkan kompetensi SDM perusahaan Anda.

Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan kebutuhan training perusahaan Anda sekarang di sini dan bangun sistem keamanan siber yang lebih tangguh dengan dibimbing.id! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Cybersecurity in Banking: Threats and Mitigation Strategies [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!