dibimbing.id - Multi Factor Authentication Adalah: Fungsi dan Cara Aktifkan

Multi Factor Authentication Adalah: Fungsi dan Cara Aktifkan

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

12 February 2025

242

Image Banner

Multi Factor Authentication adalah metode keamanan yang menambahkan lebih dari satu langkah verifikasi saat login. Warga Bimbingan, cuma pakai password aja gak cukup buat lindungi akun dari peretasan! Dengan MFA, kamu butuh autentikasi tambahan seperti kode OTP atau biometrik biar akses tetap aman.

Banyak platform seperti Google dan WhatsApp sudah menerapkan fitur ini untuk melindungi data pengguna. Nah, MinDi bakal bahas fungsi, jenis, dan cara mengaktifkan Multi Factor Authentication. Yuk, simak sampai habis!

Baca juga : Threat Hunting: Arti, Pentingnya, Teknik, dan Manfaatnya


Apa Itu Multi Factor Authentication?


Multi Factor Authentication (MFA) adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna melewati lebih dari satu langkah verifikasi saat login untuk memastikan akses hanya diberikan kepada pemilik akun yang sah. 

Sistem ini menggabungkan beberapa faktor autentikasi, seperti password, kode OTP, biometrik, atau perangkat fisik, guna menambah perlindungan dari akses tidak sah. 

Dengan adanya MFA, meskipun password bocor atau dicuri, hacker tetap kesulitan masuk tanpa verifikasi tambahan. 

Teknologi ini banyak digunakan oleh layanan perbankan, platform digital, dan perusahaan besar untuk meningkatkan keamanan data pengguna.

Baca juga : Surface Web: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya


Fungsi dan Manfaat Multi Factor Authentication


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, di era digital yang penuh dengan ancaman siber, Multi Factor Authentication adalah solusi keamanan yang wajib diterapkan untuk melindungi akun dari akses tidak sah. Berikut adalah 5 fungsi dan manfaat utama Multi Factor Authentication (MFA):


1. Mencegah Akses Tidak Sah ke Akun


Tanpa MFA, hacker bisa dengan mudah masuk ke akun hanya dengan mencuri atau menebak password

Dengan adanya autentikasi tambahan seperti OTP atau biometrik, login tidak bisa dilakukan tanpa verifikasi lebih lanjut. Hal ini membuat akun jauh lebih aman, bahkan jika password bocor akibat serangan phishing atau kebocoran data.


2. Melindungi Data Sensitif dari Peretasan


Akun digital sering menyimpan informasi penting, seperti data pribadi, akses perbankan, atau dokumen perusahaan yang bersifat rahasia. 

MFA memberikan perlindungan ekstra dengan memastikan bahwa hanya pemilik akun yang bisa mengakses informasi tersebut. Ini sangat penting bagi pengguna layanan keuangan dan platform yang menangani data sensitif.


3. Mengurangi Risiko Serangan Phishing dan Brute Force


Serangan phishing sering kali menipu pengguna agar memberikan password mereka di situs palsu yang tampak asli. 

Namun, dengan MFA, hacker tetap tidak bisa login tanpa faktor autentikasi tambahan yang hanya dimiliki pemilik akun. Selain itu, MFA juga efektif mencegah serangan brute force yang mencoba menebak kombinasi password secara otomatis.


4. Meningkatkan Keamanan di Berbagai Platform


Hampir semua platform besar seperti Google, Facebook, dan layanan perbankan telah menerapkan MFA untuk melindungi akun penggunanya. 

Dengan mengaktifkan MFA di semua akun penting, kamu bisa memastikan tidak ada orang lain yang bisa mengaksesnya tanpa izin. Keamanan ini berlaku di berbagai perangkat, baik laptop, smartphone, maupun tablet.


5. Memberikan Kendali Lebih kepada Pengguna


MFA memungkinkan pengguna mendapatkan notifikasi setiap kali ada percobaan login dari perangkat atau lokasi yang tidak dikenal. 

Ini memberi kesempatan untuk segera mengamankan akun sebelum terjadi pembobolan. Selain itu, pengguna bisa memilih metode autentikasi yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti OTP, aplikasi autentikator, atau biometrik.

Baca juga : 13 Cyber Security Tools Terbaik untuk Keamanan Data


Jenis-Jenis Multi Factor Authentication


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, Multi Factor Authentication adalah sistem keamanan yang mengandalkan lebih dari satu metode verifikasi untuk memastikan bahwa hanya pemilik akun yang bisa mengaksesnya. Berikut adalah tiga jenis utama Multi Factor Authentication (MFA) yang paling umum digunakan:


1. Faktor Pengetahuan 


Jenis ini mengharuskan pengguna memasukkan informasi yang hanya mereka ketahui, seperti password, PIN, atau jawaban dari pertanyaan keamanan. 

Metode ini merupakan bentuk autentikasi paling dasar yang masih banyak digunakan di berbagai platform digital. Namun, jika informasi ini bocor atau ditebak oleh hacker, akun bisa menjadi rentan terhadap peretasan.


2. Faktor Kepemilikan 


Metode ini mengandalkan perangkat fisik yang dimiliki pengguna, seperti kode OTP (One-Time Password) yang dikirim melalui SMS/email, aplikasi autentikator, atau security key

Kode verifikasi ini bersifat unik dan berubah setiap waktu, sehingga lebih sulit untuk diretas dibandingkan password biasa. Namun, jika pengguna kehilangan perangkat autentikasi mereka, akses ke akun bisa menjadi sulit.


3. Faktor Biometrik


Autentikasi biometrik menggunakan karakteristik fisik pengguna, seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau pemindaian retina. 

Metode ini sangat aman karena data biometrik sulit untuk ditiru atau dicuri oleh pihak lain. Namun, tidak semua perangkat mendukung fitur ini, dan dalam beberapa kasus, kesalahan pemindaian bisa menghambat akses ke akun.

Baca juga : IT Auditor Adalah: Tugas, Keahlian, Proses Audit, dan Gaji


Cara Mengaktifkan Multi Factor Authentication


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, Multi Factor Authentication adalah langkah penting untuk meningkatkan keamanan akun digital dari ancaman siber. Berikut adalah 4 cara mengaktifkan Multi Factor Authentication (MFA) di berbagai layanan:


1. Mengaktifkan MFA di Pengaturan Akun


Sebagian besar platform digital menyediakan opsi Multi Factor Authentication di bagian pengaturan keamanan akun. 

Pengguna bisa masuk ke menu “Security” atau “Privacy” dan mengaktifkan fitur ini dengan memilih metode autentikasi tambahan seperti kode OTP atau autentikator aplikasi. Pastikan fitur ini aktif agar setiap kali login dari perangkat baru, sistem meminta verifikasi tambahan untuk keamanan ekstra.


2. Menggunakan Aplikasi Autentikator


Beberapa layanan memungkinkan pengguna untuk menghubungkan akun mereka dengan aplikasi autentikator seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator. 

Setelah dipasangkan, aplikasi ini akan menghasilkan kode verifikasi yang terus berubah setiap beberapa detik. Keamanan metode ini lebih tinggi dibandingkan OTP via SMS, karena kode tidak bisa dicegat oleh hacker.


3. Mengaktifkan Autentikasi Biometrik


Jika perangkat mendukung, pengguna bisa mengaktifkan autentikasi biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah untuk login yang lebih aman. 

Metode ini lebih praktis karena tidak memerlukan kode tambahan, cukup dengan verifikasi identitas fisik pengguna. Namun, pastikan perangkat memiliki fitur biometrik yang akurat agar tidak terjadi kesalahan saat pemindaian.


4. Menyimpan Kode Cadangan untuk Keadaan Darurat


Setelah mengaktifkan MFA, banyak platform akan memberikan kode cadangan (backup codes) yang dapat digunakan jika pengguna kehilangan akses ke metode utama autentikasi. 

Kode ini bisa dicatat atau disimpan di tempat yang aman untuk menghindari masalah akses di masa mendatang. Dengan kode cadangan, kamu tetap bisa login meskipun perangkat autentikator hilang atau tidak bisa menerima kode OTP.

Baca juga : 7 Perbedaan DoS dan DDoS Beserta Cara Mengatasinya


Tingkatkan Keamanan Digital! Kuasai Cyber Security Sekarang!


Setelah memahami Multi Factor Authentication Adalah: Fungsi dan Cara Aktifkan, kini saatnya kamu memperdalam keahlian di bidang Cyber Security untuk melindungi akun dan sistem dari serangan siber yang semakin canggih! 

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar cara mendeteksi, mencegah, dan mengatasi berbagai serangan siber, termasuk phishing, malware, brute force, hingga teknik hacking lainnya.

Belajar langsung dari mentor profesional dengan kurikulum praktis dan aplikatif, mulai dari penetration testing, network security, digital forensics, hingga ethical hacking. Dengan metode hands-on, kamu akan memiliki keterampilan untuk mengamankan sistem dan data dari ancaman siber.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 95%, peluang kariermu di dunia Cyber Security semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang Cyber Security Specialist yang siap menghadapi ancaman digital! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. What is Multi-Factor Authentication (MFA)? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!