NPV Adalah: Pengertian, Rumus, Cara Hitung dan Contoh Soal
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
โข
28 November 2024
โข
585
NPV atau Net Present Value adalah salah satu konsep penting dalam dunia keuangan dan investasi. Konsep ini membantu kita menilai apakah suatu proyek atau investasi layak dijalankan atau tidak.
Secara sederhana, NPV menghitung selisih antara nilai sekarang dari uang yang diterima di masa depan dengan biaya yang dikeluarkan sekarang. Jika hasilnya positif, berarti investasi tersebut menguntungkan.
Di artikel ini, MinDi akan jelasin rumus, cara hitung, dan contoh soal NPV dengan cara yang mudah dimengerti. Jadi, siap-siap jadi lebih jago menghitung NPV setelah baca artikel ini!
Pengertian NPV
NPV (Net Present Value) adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan suatu investasi atau proyek. Ini mengukur selisih antara nilai sekarang dari penerimaan di masa depan dengan biaya yang dikeluarkan saat ini.
Dengan kata lain, NPV menunjukkan apakah investasi akan menghasilkan keuntungan atau justru merugikan. Semakin tinggi nilai NPV, semakin menguntungkan investasi tersebut.
Konsep ini sangat berguna bagi investor untuk membuat keputusan yang lebih bijak. NPV membantu menilai apakah uang yang dikeluarkan saat ini sebanding dengan keuntungan yang akan didapatkan di masa depan.
Baca juga: Apa itu ROI? Definisi, Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh
Perbedaan NPV dan IRR
Sumber: Canva
NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return) keduanya digunakan untuk mengevaluasi investasi, tapi cara kerjanya sedikit berbeda. NPV mengukur selisih antara nilai sekarang dari penerimaan di masa depan dan biaya investasi yang dikeluarkan saat ini, dengan tujuan mencari nilai uang yang seharusnya diterima atau dibayar.
Sedangkan IRR adalah tingkat pengembalian (return) yang membuat nilai NPV dari proyek menjadi nol. Dalam kata lain, IRR adalah tingkat diskonto yang "break even" antara biaya dan keuntungan proyek, menunjukkan seberapa besar tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut.
Perbedaan utamanya: NPV memberi nilai absolut yang menunjukkan seberapa besar keuntungan atau kerugian dari investasi, sementara IRR memberi tingkat persentase yang menunjukkan seberapa menguntungkannya investasi tersebut.
Jadi, kalau NPV positif, berarti investasi menguntungkan, sementara kalau IRR lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diinginkan, investasi itu layak dilakukan.
Baca juga: Apa itu Desty Page? Arti, Fitur, & Contoh Penggunaan
Rumus NPV
Untuk menghitung NPV, kita perlu rumus yang sederhana, tapi hasilnya bisa memberikan gambaran yang jelas tentang apakah investasi atau proyek yang kita pilih layak atau tidak.
Pada dasarnya, rumus NPV melibatkan perhitungan nilai sekarang dari arus kas masa depan, dikurangi dengan biaya awal yang dikeluarkan. Semakin besar NPV, semakin menguntungkan investasi tersebut.
Rumus NPV yang sering digunakan adalah:
Keterangan:
- Ct = Arus kas pada periode ke-t (misalnya, keuntungan yang diperoleh setiap tahun)
- r = Tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang diinginkan (biasanya diwakili dengan persentase)
- t = Periode waktu (tahun, bulan, dll)
- Io = Biaya investasi awal atau pengeluaran yang dilakukan di awal proyek
Dengan rumus ini, kamu bisa menghitung NPV dengan cara mendiskontokan setiap arus kas yang akan datang ke nilai saat ini, lalu mengurangkannya dengan biaya investasi awal.
Jika hasil NPV positif, itu artinya proyek atau investasi tersebut menguntungkan.
Cara Menghitung NPV
Sumber: Canva
Menghitung NPV sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, kok! Yang penting adalah memahami langkah-langkah dasar dan memasukkan data yang benar. Nah, berikut ini cara menghitung NPV secara sederhana dan jelas:
1. Tentukan Arus Kas Masa Depan (Cash Flow)
Pertama, kamu perlu mengetahui proyeksi arus kas masa depan dari investasi atau proyek yang sedang kamu pertimbangkan.
Arus kas ini adalah pemasukan atau keuntungan yang diharapkan setiap tahun (atau periode tertentu). Misalnya, kamu prediksi arus kas selama 5 tahun ke depan.
2. Tentukan Tingkat Diskonto (Discount Rate)
Tingkat diskonto adalah angka yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diinginkan dari investasi.
Ini bisa berupa tingkat bunga atau tingkat keuntungan minimal yang kamu harapkan dari proyek tersebut. Biasanya, tingkat diskonto ini berkisar antara 8% hingga 15% tergantung risiko dan jenis investasinya.
3. Gunakan Rumus NPV
Setelah kamu punya data arus kas dan tingkat diskonto, saatnya pakai rumus NPV yang sudah disebutkan tadi. Kamu diskontokan arus kas setiap periode ke nilai sekarang menggunakan tingkat diskonto r, kemudian jumlahkan semuanya, lalu kurangi dengan biaya investasi awal.
4. Interpretasi Hasil
- Jika NPV > 0, artinya proyek atau investasi tersebut layak dilakukan karena diharapkan memberikan keuntungan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
- Jika NPV < 0, berarti proyek tersebut berisiko rugi dan sebaiknya dipertimbangkan ulang.
- Jika NPV = 0, berarti investasi tersebut hanya "break-even" atau tidak menghasilkan keuntungan tambahan.
Dengan cara ini, kamu bisa dengan mudah mengevaluasi apakah investasi yang kamu pilih akan membawa hasil positif atau justru sebaliknya!
Baca juga: Chief Marketing Officer (CMO): Tugas, Skill, Gaji, & Tips
Cara Menghitung NPV di Excelโ
Menghitung NPV di Excel sebenarnya sangat mudah, lho! Kamu hanya perlu menggunakan rumus built-in yang sudah disediakan oleh Excel. Berikut ini cara langkah demi langkah untuk menghitung NPV di Excel:
1. Siapkan Data
Pertama, kamu perlu menyiapkan data arus kas dan tingkat diskonto. Misalnya, data investasi kamu adalah:
- Biaya investasi awal (Year 0) = Rp 10.000.000
- Arus kas untuk tahun 1 = Rp 4.000.000
- Arus kas untuk tahun 2 = Rp 5.000.000
- Arus kas untuk tahun 3 = Rp 6.000.000
- Tingkat diskonto (rate) = 10%
Masukkan data ke dalam Excel:
Gambar hitung NPV di excel
- 10% adalah tingkat diskonto (rate).
- C2:C5 adalah rentang sel yang berisi arus kas dari tahun 1 hingga tahun 3.
2. Hasil NPV:
NPV = Rp 2.278.903
Ini berarti investasi tersebut menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp 2.278.903 setelah memperhitungkan tingkat diskonto 10%. Jadi, proyek ini layak dilakukan karena NPV positif!
Baca juga: Apa itu Meta Ads? Definisi, Manfaat, Fitur, & Cara Membuat
Contoh Soal NPV
Sebelum memutuskan untuk menjalankan suatu proyek, penting bagi investor untuk mengetahui apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak.
Salah satu cara untuk mengevaluasi kelayakannya adalah dengan menghitung NPV (Net Present Value). Yuk, kita lihat contoh perhitungannya!
Soal:
PT XYZ berencana menginvestasikan dana sebesar Rp 10.000.000 untuk sebuah proyek. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan arus kas sebagai berikut:
Tahun | Arus Kas |
0 | -Rp 10.000.000 |
1 | Rp 3.000.000 |
2 | Rp 4.000.000 |
3 | Rp 5.000.000 |
Tingkat diskonto yang digunakan adalah 10%.
Pertanyaan: Hitunglah NPV dari proyek ini!
Langkah Perhitungan:
1. Rumus NPV:
2. Hitung diskonto arus kas:
3. Jumlahkan hasil diskonto:
2.727.273 + 3.305.785 + 3.759.938 = 9.793.996
4. Kurangi dengan biaya investasi awal:
- NPV = 9.793.996 โ 10.000.000 = โ206.004
Hasil:
- NPV = - Rp 206.004
Baca juga: A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Tool, hingga Contoh
Siap Menguasai NPV untuk Keputusan Investasi yang Lebih Cerdas?
Warga Bimbingan sudah paham apa itu NPV dan bagaimana cara menghitungnya? Sekarang saatnya untuk menguasai konsep ini secara mendalam dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas!
Biar skill analisis keuangan dan investasi kamu makin terasah, yuk gabung di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id. Di sini, kamu akan belajar NPV dan konsep keuangan lainnya langsung dengan mentor berpengalaman, serta mendapatkan silabus lengkap untuk bisa diterapkan dalam dunia bisnis nyata.
Selain itu, kamu juga akan mempelajari digital marketing yang semakin relevan dalam dunia investasi. Dengan lebih dari 95% alumni yang sukses dan 700+ hiring partner, kamu akan membuka peluang karir yang lebih luas.
Punya pertanyaan seperti, "Bagaimana cara menggunakan NPV dalam strategi marketing?" atau "Bagaimana memanfaatkan NPV untuk analisis investasi digital?" Konsultasi gratis di sini. Dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier marketing dan keuanganmu!
Referensi :
- Net Present Value (NPV) [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.