dibimbing.id - A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Tool, hingga Contoh

A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Tool, hingga Contoh

Farijihan Putri

•

19 November 2024

•

76

Image Banner

A/B testing itu sebenarnya sederhana banget, loh Warga Bimbingan. Bayangin kamu punya dua versi tombol: satu warna merah, satu lagi biru. Nah, kamu tes mana yang lebih sering diklik oleh pengunjung. Itulah inti dari A/B testing!

Dengan metode ini, kamu bisa tahu mana strategi yang paling efektif tanpa perlu tebak-tebakan. Di artikel ini, MinDi bakal bahas apa itu A/B testing, kenapa penting, alat apa saja yang bisa dipakai, sampai contoh. Yuk, simak biar makin paham dan bisnismu makin cuan!


Apa itu A/B Testing?


A/B testing adalah metode untuk membandingkan dua versi dari sesuatu, bisa website, email, atau iklan untuk melihat mana yang lebih efektif.

Misalnya, kamu ingin tahu apakah tombol "Beli Sekarang" warna merah lebih menarik dibandingkan tombol warna biru. 

Jadi, kamu tunjukkan dua versi tersebut ke dua kelompok pengguna berbeda dan lihat mana yang menghasilkan lebih banyak klik.

Intinya, A/B testing membantu kamu membuat keputusan berbasis data, bukan sekadar tebakan. Seru, kan? Nah, ini cara cerdas buat meningkatkan performa bisnismu! 


Fungsi A/B Testing


Sumber: Freepik

Di balik uji coba sederhana ini, ada insight besar yang bisa bantu Warga Bimbingan memahami apa yang sebenarnya audiens inginkan. Yuk, kita bahas satu per satu fungsinya!


1. Membantu Memahami Target Audience


Dengan A/B testing, kamu bisa tahu preferensi audiens secara nyata, bukan sekedar asumsi. 

Misalnya, apakah mereka lebih suka headline yang formal atau yang santai? Data yang kamu dapatkan bisa jadi panduan untuk menciptakan konten yang benar-benar relevan dengan mereka.


2. Mengikuti Tren


Tren terus berubah dan A/B testing membantumu beradaptasi dengan cepat. 

Kamu bisa mencoba ide baru, seperti desain modern atau gaya bahasa kekinian tanpa risiko besar. Hasil tes akan menunjukkan apakah tren itu cocok untuk audiens atau tidak.


3. Meningkatkan Conversion Rate


A/B testing membantu kamu menemukan elemen yang benar-benar bekerja untuk menarik pengunjung menjadi pelanggan. 

Misalnya, apakah diskon besar atau pesan urgensi lebih efektif untuk memicu pembelian? Dengan tes ini, kamu bisa optimalkan setiap aspek strategi untuk hasil maksimal.


4. Mengurangi Bounce Rates


Kalau banyak pengunjung keluar tanpa interaksi , mungkin ada elemen yang nggak menarik atau membingungkan. A/B testing bisa membantu menemukan bagian mana yang perlu diperbaiki. 

Misalnya, apakah menambah video atau mempercepat loading halaman bisa bikin pengunjung lebih betah?

Baca Juga: Bounce Rate: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, & Tipsnya


Apa Saja Elemen untuk A/B Testing?


A/B testing bisa kamu terapkan ke berbagai elemen dalam konten atau strategi bisnis.

Setiap elemen ini memiliki peran besar dalam menarik perhatian audiens dan meningkatkan performa. Yuk, kita bahas elemen-elemen penting yang sering diuji!


1. Judul


Judul adalah hal pertama yang audiens lihat. Makanya, penting banget untuk menarik perhatian.

Coba tes antara judul yang langsung to the point dengan yang lebih kreatif. Hasilnya bisa menunjukkan mana yang lebih memikat audiensmu.


2. Call-to-action (CTA)


CTA adalah elemen penting untuk mendorong aksi, seperti "Beli Sekarang" atau "Daftar Gratis". Tes berbagai frasa, ukuran tombol, atau bahkan posisinya di halaman. Mana yang lebih sering diklik? Tes ini akan memberimu jawabannya.


3. Deskripsi


Deskripsi membantu menjelaskan apa yang kamu tawarkan. Tes versi singkat dan to the point versus versi lebih panjang yang detail. Dengan begitu, kamu tahu mana yang lebih efektif menarik minat audiens.


4. Copywriting


Bahasa yang kamu gunakan bisa sangat mempengaruhi hasil. Coba tes copywriting formal versus santai, atau gaya deskriptif versus persuasif. Hasilnya akan memberitahu gaya mana yang lebih resonate dengan targetmu.


5. Foto/Ilustrasi


Visual seringkali menjadi daya tarik utama. Tes antara foto produk asli dengan ilustrasi atau desain grafis. Bahkan, mengubah sudut pandang atau warna foto juga bisa memberikan hasil berbeda.


6. Layout


Susunan elemen pada halaman bisa mempengaruhi fokus pengunjung. Tes layout dengan CTA di atas versus di bawah, atau tata letak simpel versus lebih ramai. Kamu bisa lihat mana yang membuat audiens lebih nyaman dan fokus.


7. Warna


Warna bisa mempengaruhi emosi dan keputusan audiens. Tes warna berbeda untuk tombol, latar belakang, atau teks. Apakah warna cerah lebih menarik perhatian atau warna netral membuat audiens lebih fokus?

Baca Juga: Contoh Copywriting yang Memikat & Tekniknya, Lengkap


Tools A/B Testing


Sumber: Freepik

A/B testing menjadi jauh lebih praktis dengan bantuan tools yang dirancang khusus. Tiap tool punya keunggulan dan fitur unik, kamu tinggal pilih sesuai kebutuhan bisnismu. Berikut ini penjelasan lebih detailnya!


1. Optimizely


Optimizely adalah salah satu platform A/B testing terbaik untuk website dan aplikasi. Dengan antarmuka yang intuitif, kamu bisa membuat eksperimen kompleks tanpa perlu coding

Selain A/B testing, Optimizely juga mendukung multivariate testing untuk mengeksplor kombinasi elemen yang lebih luas. Cocok untuk bisnis menengah hingga besar yang ingin memaksimalkan pengalaman pengguna.


2. Hubspot’s A/B Testing Kit


Hubspot menyediakan kit lengkap untuk A/B testing, termasuk panduan langkah demi langkah, template, dan alat analitik. Alat ini sangat membantu untuk menguji performa email marketing, landing page, atau CTA. 

Dengan integrasi penuh ke dalam ekosistem Hubspot, kamu bisa dengan mudah melihat dampak dari perubahan yang diuji pada konversi dan engagement audiens.


3. Oracle Maxymiser


Oracle Maxymiser adalah tool premium yang dirancang untuk perusahaan besar. Selain A/B testing, platform ini menawarkan fitur personalisasi berbasis AI, yang memungkinkan kamu memberikan pengalaman khusus untuk setiap segmen audiens. 

Oracle Maxymiser sangat cocok untuk brand yang ingin bereksperimen dalam skala besar dan mendapatkan insight mendalam.


4. VWO (Visual Website Optimizer)


VWO adalah platform all in one untuk optimasi pengalaman pengguna. Dengan VWO, kamu bisa melakukan A/B testing, membuat heat maps untuk melacak interaksi pengguna, dan menjalankan survei langsung di situs. 

Fitur funnel analysis-nya membantu kamu memahami bagaimana pengunjung berinteraksi dengan kontenmu, sehingga kamu bisa fokus pada bagian yang paling berpengaruh.


5. Google Optimize


Google Optimize adalah tool gratis yang terintegrasi penuh dengan Google Analytics. 

Alat ini memungkinkan kamu menguji berbagai versi website, melihat laporan performanya, dan langsung menghubungkannya dengan data Google Analytics untuk insight yang lebih mendalam. 

Cocok untuk bisnis kecil atau pemula yang ingin mencoba A/B testing tanpa perlu investasi besar.


Contoh A/B Testing


MinDi udah nyiapin dua contoh A/B testing. Yuk Warga Bimbingan, simak contohnya di bawah ini!


1. Menguji Warna Tombol Call-to-Action (CTA)


Sebuah e-commerce ingin mengetahui apakah tombol "Beli Sekarang" warna merah lebih efektif dibandingkan warna biru. Mereka membuat dua versi halaman produk:

  1. Versi A: Tombol CTA berwarna merah.
  2. Versi B: Tombol CTA berwarna biru.

Hasilnya? Versi A menghasilkan 20% lebih banyak klik dibandingkan Versi B. Dari sini, bisnis tersebut tahu bahwa warna merah lebih menarik perhatian audiensnya, sehingga tombol itu digunakan di seluruh halaman.


2. Menguji Judul Email Marketing


Sebuah perusahaan SaaS (Software as a Service) ingin meningkatkan open rate email promosinya. Mereka mengirim dua versi email ke dua kelompok audiens:

  1. Versi A: Judul email "Diskon 20% untuk Langganan Tahun Pertama!"
  2. Versi B: Judul email "Ingin Hemat? Lihat Penawaran Kami!"

Setelah 48 jam, mereka menemukan bahwa Versi A memiliki open rate 15% lebih tinggi dibandingkan Versi B. Hasil ini menunjukkan audiens lebih tertarik dengan informasi diskon langsung dibandingkan pesan yang umum.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Conversion Rate dalam Email Marketing, Simak!


Siap Melakukan A/B Testing?


Setelah tahu pentingnya A/B testing dan bagaimana melakukannya, apa kamu sudah siap meningkatkan performa bisnismu dengan strategi ini? Atau masih bingung bagaimana cara memulai, memilih elemen yang tepat untuk diuji, atau bahkan menentukan alat yang harus digunakan?

Jangan khawatir, yuk gabung di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id! Kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktek nyata untuk membangun portfolio, dan gratis mengulang kelas

Bahkan, 95% alumni sudah dapat pekerjaan didukung oleh 700+ hiring partner yang siap membantu penyaluran kerja.

Kalo ada pertanyaan kayak, "Mulai dari mana, ya?" atau "A/B testing cocok buat bisnisku nggak sih?" Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. A/B Testing Guide [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!