dibimbing.id - Bounce Rate: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, & Tipsnya

Bounce Rate: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, & Tipsnya

Farijihan Putri

•

09 September 2024

•

277

Image Banner

Bounce rate tinggi, Warga Bimbingan? Kok bisa sih? Kamu udah capek-capek bikin website keren, nulis artikel yang informatif, tapi pengunjung malah kabur sebelum baca habis. Kesel banget kan?

Nah, itulah yang namanya bounce rate, sebuah indikator penting yang bisa jadi penanda kalau ada yang perlu dibenahi dari website kamu. 

Jangan khawatir, disini MinDi bakal jelasin semua tentang bounce rate biar website kamu makin optimal. Yuk, simak sampai habis biar nggak cuma tahu, tapi langsung bisa praktek!


Apa Itu Bounce Rate?

Bounce rate itu apa sih, Warga Bimbingan? Sederhananya, bounce rate adalah persentase pengunjung yang mampir ke website tapi langsung cabut tanpa ngelakuin apa-apa, kayak ngeklik link lain atau baca lebih jauh. 

Jadi, bayangin aja kayak ada tamu yang cuma buka pintu sebentar, liat-liat, terus langsung pergi tanpa duduk atau ngobrol. 

Semakin tinggi bounce rate, artinya semakin banyak pengunjung yang "kabur" tanpa berinteraksi lebih lanjut di website kamu. 

Nah, ini bisa jadi tanda kalau ada yang perlu diperbaiki di situs kamu, entah dari segi konten, desain, atau kecepatan aksesnya.


Jenis Bounce Rate


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan, ternyata bounce rate nggak cuma satu jenis lho! Menurut Search Engine Journal, ada 3 cara buat melihat dan menganalisis bounce rate

Nih, MinDi jelasin satu per satu biar kamu makin paham:


1. Page Level Bounce Rate

Pertama, page level bounce rate yaitu jumlah "kaburnya" pengunjung dari satu halaman tertentu, dibagi dengan jumlah orang yang mampir ke halaman itu (sering disebut session). 

Misalnya, kamu punya artikel viral tapi banyak yang nggak lanjut baca halaman lainnya. Nah, itu yang dihitung di sini.


2. Sitewide Bounce Rate

Jenis ini yang lebih luas, yaitu menghitung bounce di semua halaman situs kamu. 

Jumlah pengunjung yang pergi dibagi dengan total pengunjung yang datang ke seluruh halaman dalam jangka waktu tertentu. Ini kayak rekap keseluruhan seberapa betah orang di website kamu.


3. Segmented Bounce Rate

Kalau ini mirip sitewide, tapi cuma untuk sebagian halaman aja. Misalnya, kamu mau tahu bounce rate hanya dari halaman produk atau artikel tertentu, bukan seluruh website

Ini penting buat analisis yang lebih fokus, misalnya buat campaign atau landing page tertentu.

Baca Juga: Contoh Social Media Campaign dan Tipsnya


Cara Menghitung & Cara Kerja Bounce Rate

Nah, Warga Bimbingan, cara menghitung bounce rate itu sebenarnya simpel banget. 

Formula dasarnya adalah jumlah sesi yang hanya melihat satu halaman dibagi dengan total sesi yang terjadi di website kamu, terus dikali 100 untuk mendapatkan persentasenya. Ini rumusnya:

Misalnya, kalau ada 100 pengunjung ke halaman kamu tapi 40 dari mereka langsung cabut tanpa klik apapun, berarti bounce rate kamu 40%. 

Jadi, semakin tinggi persentasenya, semakin banyak orang yang cuma "mampir sebentar" tanpa berinteraksi lebih lanjut.

Terus gimana dong cara kerjanya? Bounce rate ini jadi indikator penting buat ngukur seberapa efektif halaman atau website kamu dalam menarik dan mempertahankan pengunjung. 

Kalau bounce rate tinggi, artinya ada yang perlu diperbaiki, entah itu dari sisi user experience, kecepatan loading, atau kualitas konten. 

Misalnya, halaman yang lambat atau konten yang nggak sesuai ekspektasi pengunjung bisa bikin mereka cepat-cepat keluar. 

Jadi, kalau bounce rate tinggi, jangan dianggap sepele ya! Itu tanda kalau website kamu butuh "servis" biar lebih nyaman dan menarik buat pengunjung!


7 Tips Menurunkan Bounce Rate


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan, jangan panik dulu kalau bounce rate kamu tinggi! Itu bukan akhir dari segalanya kok, tapi jelas ada yang perlu diperbaiki.

Tenang, MinDi udah siapin 7 tips ampuh buat bantu kamu nurunin bounce rate biar pengunjung betah berlama-lama di website kamu. Yuk, langsung cek cara-cara jitunya!


1. Tingkatkan Kecepatan Website

Pengunjung pasti kabur kalau websitenya lambat. Pastikan situs kamu loading dalam waktu kurang dari 3 detik. Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights buat cek dan optimalkan kecepatan website.


2. Buat Desain Website yang User Friendly

Desain website yang rapi dan enak dilihat bikin pengunjung nyaman. Pastikan navigasi jelas, font mudah dibaca, dan tampilan mobile friendly. Pengunjung yang nyaman bakal lebih lama stay.


3. Buat Konten yang Relevan dan Berkualitas

Konten adalah raja, Warga Bimbingan! Pastikan konten yang kamu buat relevan dengan apa yang pengunjung cari. Gunakan bahasa yang engaging dan jangan lupa tambahkan visual menarik biar lebih memikat.


4. Gunakan Internal Linking

Internal linking membantu pengunjung untuk menjelajahi lebih banyak halaman di website kamu. 

Misalnya, tambahkan link menuju artikel terkait yang masih relevan dengan konten yang sedang dibaca. Ini bikin mereka nggak langsung cabut setelah baca satu halaman.


5. Buat Call-to-Action (CTA) yang Jelas

Kadang, pengunjung nggak lanjut klik karena nggak tahu harus ngapain. Pastikan CTA di setiap halaman kamu jelas dan menarik. 

Contohnya, "Baca Artikel Selanjutnya" atau "Lihat Produk Kami" bisa bikin mereka explore lebih jauh.


6. Optimalkan Halaman Mobile

Banyak banget pengunjung yang datang dari perangkat mobile, jadi pastikan website kamu tampil optimal di smartphone. Halaman yang nggak responsif bakal bikin pengunjung langsung cabut.


7. Tampilkan Pop-up yang Relevan

Pop-up bisa jadi senjata ampuh kalau digunakan dengan bijak. Tampilkan pop-up yang relevan, misalnya penawaran diskon atau artikel terbaru, tapi pastikan tidak mengganggu pengalaman pengguna. 

Pop-up yang muncul tiba-tiba dan terlalu sering malah bikin pengunjung kabur.

Baca Juga: Cara Membuat URL SEO-Friendly untuk Optimasi Websitemu


Udah Makin Paham Tentang Bounce Rate?

Gimana, Warga Bimbingan? Sekarang udah makin paham kan soal bounce rate dan cara ngatasinnya? 

Nah, buat kamu yang mau ngulik lebih dalam soal digital marketing dan pengen website atau bisnis online kamu makin ngebut, yuk join Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id

Di program ini, kamu bakal diajarin langsung sama mentor-mentor berpengalaman yang siap bantu kamu sukses.

Bayangin, 95% alumni berhasil dapet kerja, plus ada penyaluran kerja ke 700+ Hiring Partner! Nggak cuma itu, kamu juga bisa gratis mengulang kelas sampai semua materinya bener-bener paham. 

Kalo kamu masih punya pertanyaan kayak, "Gimana cara optimasi website biar nggak tinggi bounce rate-nya?" atau "Apa aja yang dipelajari di bootcamp?" konsultasi gratis aja di sini

dibimbing.id siap bantu #BimbingSampeJadi semua karir impianmu!


Referensi

  1. What Is Bounce Rate & How To Audit It [Buka]
  2. What Is Bounce Rate? (And How Can I Fix Mine?) [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!