Mengenal Multi Platform: Jenis, Contoh, dan Keuntungannya

Farijihan Putri
•
17 May 2025
•
649

Warga Bimbingan lagi cari cara biar bisa bikin aplikasi sekali coding langsung jalan di banyak device? Nah, kamu wajib kenalan sama konsep multi platform.
Multi platform adalah pendekatan dalam bidang app development yang memungkinkan kamu membangun satu aplikasi untuk banyak sistem operasi sekaligus, kayak Android, iOS, bahkan web. Gak cuma hemat waktu dan tenaga, tapi juga bikin proses development lebih efisien dan fleksibel.
Bayangin kamu cukup ngoding satu kali, tapi aplikasimu bisa dinikmati banyak orang dari berbagai device tanpa harus bikin versi terpisah. Cocok banget buat kamu yang pengen switch karier ke Mobile App Development, karena skill ini makin dicari di industri.
Yuk, bahas lebih dalam tentang jenis, contoh, dan keuntungan pakai multi platform bersama MinDi di artikel ini!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Mobile App Development Garansi Siap Kerja
Apa Itu Multi Platform?
Multi platform adalah metode pengembangan aplikasi yang memungkinkan satu aplikasi bisa dijalankan di berbagai sistem operasi seperti Android, iOS, hingga desktop tanpa perlu membuat versi terpisah untuk tiap platform.
Artinya, kamu cukup menulis satu kali kode dasar, lalu menyesuaikannya agar bisa dipakai di berbagai perangkat. Pendekatan ini bikin proses coding lebih ringkas, efisien, dan hemat biaya.
Cocok banget buat developer pemula atau tim kecil yang ingin menjangkau lebih banyak pengguna dalam waktu singkat.
Jenis-Jenis Multi Platform
Berikut penjelasan jenis-jenis multi platform yang perlu kamu tahu, apalagi kalau kamu tertarik terjun ke dunia app development.
1. Sistem Operasi (OS) Multi Platform
Mulai dari Windows, macOS, sampai Linux, semuanya bisa saling dukung untuk menjalankan aplikasi yang sama. OS jenis ini memungkinkan pengguna menjalankan program tertentu tanpa harus ganti perangkat. Cocok banget buat kamu yang ingin akses aplikasi di berbagai device tanpa ribet.
2. Aplikasi Multi Platform
Nah, multi platform adalah solusi buat aplikasi yang bisa jalan di berbagai sistem tanpa perlu dibuat ulang. Contohnya seperti WhatsApp, Spotify, atau Zoom yang bisa kamu pakai baik di HP maupun laptop. Artinya, user experience-nya tetap konsisten walau beda perangkat.
3. Framework Pengembangan Multi Platform
Framework seperti Flutter dan React Native bisa bantu developer bikin satu aplikasi yang langsung bisa dijalankan di Android dan iOS. Daripada bikin dua versi aplikasi, kamu cukup tulis satu basis kode aja. Lebih cepat, hemat waktu, dan cocok buat kamu yang pengen belajar coding secara efisien.
Baca Juga: App Store Optimization (ASO): Panduan Lengkap hingga Strategi
Keuntungan Menggunakan Pendekatan Multi Platform
Sumber: Freepik
Buat Warga Bimbingan yang pengen bikin aplikasi sekali jadi tapi bisa jalan di mana aja, pendekatan multi platform bisa menjadi pilihan menarik. Simak deh keuntungannya!
1. Efisiensi Biaya dan Waktu Pengembangan
Daripada bikin dua versi aplikasi untuk Android dan iOS secara terpisah, kamu cukup coding sekali aja. Budget dan waktu yang biasanya habis buat dua tim bisa dialihkan ke hal lain yang lebih strategis. Sangat cocok buat startup atau solo developer yang mau hemat tapi tetap maksimal.
2. Akses ke Audiens yang Lebih Luas
Satu aplikasi bisa langsung dinikmati di berbagai sistem operasi sekaligus. Multi platform adalah solusi buat menjangkau lebih banyak user tanpa bikin versi berbeda. Potensi pasar semakin luas, kamu bisa dapat pengguna Android, iOS, sampai desktop sekaligus.
3. Kemudahan Maintenance dan Update Aplikasi
Nggak perlu repot update aplikasi satu per satu di setiap platform. Sekali update di kode utama, semua versi aplikasi bakal ikut ter-update juga. Maintenance jadi lebih simpel dan waktu tim developer bisa lebih fokus ke fitur-fitur baru.
Tantangan dan Kekurangan Multi Platform
Meski praktis dan efisien, pendekatan multi platform juga punya sisi minus yang perlu kamu pertimbangkan dulu sebelum terjun. Yuk, simak!
1. Performa Bisa Lebih Rendah Dibanding Aplikasi Native
Aplikasi native biasanya lebih cepat karena dibuat langsung sesuai “bahasa” sistem operasinya. Di sisi lain, aplikasi multi platform bisa terasa lebih berat atau agak lambat dalam merespons. Buat kebutuhan performa tinggi seperti game berat, pendekatan ini mungkin bukan pilihan terbaik.
2. Akses Terbatas ke Fitur Spesifik Platform
Setiap platform kadang punya fitur khasnya masing-masing, kayak Face ID di iOS atau widget Android. Multi platform adalah pendekatan yang kadang bikin akses ke fitur-fitur itu menjadi terbatas. Kalau butuh fungsi yang sangat spesifik dari suatu OS, kamu mungkin perlu cari jalan lain atau pakai native.
3. Kustomisasi UI Bisa Lebih Terbatas
Bikin tampilan UI yang 100% sesuai standar masing-masing platform bisa jadi tantangan tersendiri. Framework multi platform biasanya punya batasan soal desain dan interaksi khas tiap sistem. Akibatnya, tampilan aplikasi bisa terasa kurang “native” atau beda feel-nya di setiap device.
Baca Juga: 13 Project Flutter Sederhana untuk Pemula hingga Mahir
Multi Platform dalam App Development
Multi platform dalam app development artinya kamu bisa bikin satu aplikasi yang jalan di berbagai sistem operasi seperti Android, iOS, bahkan web, tanpa harus bikin ulang dari nol.
Peran developer multi platform di sini penting banget nih. Mereka harus ngerti cara bikin kode yang efisien, reusable, dan tetap optimal di semua platform.
Tools populer seperti Flutte, Xamarin, dan React Native menjadi senjata andalan karena bisa mempercepat proses pengembangan dan menjaga konsistensi UI/UX.
Misalnya, banyak aplikasi e-commerce sukses kayak Alibaba dan eBay yang pakai pendekatan multi platform biar bisa menjangkau lebih banyak pengguna tanpa keluar biaya pengembangan dua kali lipat.
Buat kamu yang pengen efisiensi tinggi dan jangkauan luas, skill multi platform developer bisa jadi peluang karier yang menjanjikan.
Apakah Multi Platform Cocok untuk Proyekmu?
Pendekatan multi platform cocok banget buat proyek yang butuh cepat rilis di berbagai sistem operasi dan punya anggaran terbatas. Biasanya dipilih kalau kamu mau bangun MVP (Minimum Viable Product), aplikasi internal, atau platform yang butuh menjangkau banyak pengguna secara efisien.
Tapi sebelum mutusin, pertimbangkan dulu kebutuhan performa, kompleksitas fitur, dan tampilan visual aplikasi kamu. Pasalnya, multi platform kadang punya keterbatasan dibanding native.
Kalau aplikasi kamu butuh akses ke fitur perangkat yang spesifik atau butuh performa super tinggi (kayak game berat), mungkin solusi native lebih pas. Intinya, kenali dulu tujuan dan skala proyek kamu sebelum menentukan strategi pengembangannya, ya!
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Mobile Apps Development Terbaik
Tertarik Belajar Bikin Aplikasi Multi Platform?
Sekarang kamu udah makin paham kan kalau multi platform adalah pendekatan yang powerful buat bikin aplikasi yang bisa jalan di berbagai sistem sekaligus? Supaya makin ahli, kamu bisa banget gabung di Bootcamp Mobile App Development dibimbing.id bareng mentor berpengalaman.
Di sini, kamu bakal dapet silabus terlengkap, praktek nyata buat bangun portfolio, gratis mengulang kelas, dan peluang kerja nyata lewat 840+ hiring partner. Terbukti 96% alumni udah berhasil kerja!
Kamu masih punya pertanyaan seperti “Kalau belum pernah coding, bisa ikut?” atau “Nanti bakal diajarin sampai bisa bikin aplikasi sendiri gak?” Jangan ragu buat konsultasi gratis di sini, karena dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi
Tags