dibimbing.id - Mengenal Arsitektur Data: Arti, Komponen, Jenis, & Contoh

Mengenal Arsitektur Data: Arti, Komponen, Jenis, & Contoh

Farijihan Putri

•

14 October 2024

•

87

Image Banner

Warga Bimbingan lagi mikir gimana cara perusahaan besar mengelola begitu banyak data dan tetap bisa ambil keputusan cepat? Nah, dalam hal ini peran arsitektur data menjadi sangat penting. 

Tanpa arsitektur data yang tepat, informasi bisa tersebar kemana-mana dan bikin proses analisis menjadi berantakan. 

Mulai dari komponen hingga jenis-jenisnya, semuanya punya peran krusial dalam memastikan data mengalir dengan lancar dan bisa digunakan dengan efektif. 

Yuk, kenalan lebih dalam dengan arsitektur data dan lihat gimana sebenarnya ini bekerja di balik layar!


Apa Itu Arsitektur Data?

Arsitektur data adalah kerangka atau struktur yang mengatur, menyimpan, dan mengelola data dalam suatu organisasi agar dapat diakses dan digunakan dengan efisien. 

Dengan arsitektur data yang baik, tim bisa mengelola data dari berbagai sumber.

Selain itu, memastikan kualitas data serta memastikan data tersebut siap digunakan kapanpun dibutuhkan untuk analisis atau pengambilan keputusan.

Bayangkan tanpa arsitektur data, informasi yang kamu butuhkan mungkin tersebar di berbagai tempat, bikin pusing sendiri, kan? 

Dengan arsitektur data, semuanya menjadi lebih terstruktur dan mudah kamu akses. 

Kondisi ini juga memungkinkan perusahaan menggunakan teknologi canggih seperti AI dan machine learning untuk memproses data secara otomatis. 

Jadi, arsitektur data ini penting banget buat mendukung strategi bisnis dan memastikan semua data bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.


Manfaat Arsitektur Data

Manfaat dari arsitektur data yang baik itu banyak banget lho Warga Bimbingan! Semuanya bisa bikin pengelolaan data menjadi lebih efisien dan efektif. Yuk, bahas 4 manfaatnya di bawah ini!


1. Mengurangi Redudansi

Pernah ngalamin data yang tumpang tindih di berbagai sumber? Hasilnya, bisa muncul data yang gak konsisten dan malah bikin bingung. 

Nah, arsitektur data yang solid bisa bantu menstandarisasi cara penyimpanan data, sehingga duplikasi data bisa dikurangi. 

Jadi, data yang kamu pakai lebih bersih dan berkualitas yang artinya analisis pun bisa dilakukan dengan lebih akurat dan menyeluruh.


2. Meningkatkan Kualitas Data

Kamu pasti gak mau terjebak dalam "rawa data" alias data yang gak terkelola dengan baik, kan? Dengan arsitektur data yang tepat, tata kelola dan kualitas data bisa ditingkatkan. 

Hal ini memastikan data yang disimpan gak cuma berguna sekarang, tapi juga di masa depan. 

Plus, pengawasan alur data menjadi lebih ketat, sehingga datanya tetap terjaga aman dan siap digunakan kapanpun dibutuhkan.


3. Memungkinkan Integrasi

Suka kesulitan mengakses data dari berbagai tim atau divisi? Arsitektur data hadir buat memecahkan masalah ini.

Dengan arsitektur yang mendukung integrasi data lintas domain, semua bagian perusahaan. Dari geografi yang berbeda hingga fungsi bisnis yang beragam, bisa saling terhubung. 

Hasilnya, kamu dapat pandangan yang lebih holistik tentang pelanggan, produk, bahkan performa bisnis secara keseluruhan, yang pastinya bikin keputusan bisnis jadi lebih matang.


4. Manajemen Siklus Hidup Data

Seiring waktu, data biasanya makin jarang diakses dan nilai gunanya menurun. Arsitektur data yang modern bisa menangani manajemen siklus hidup data ini dengan baik.

Data lama bisa dipindahkan ke penyimpanan yang lebih murah tanpa harus hilang, tetap bisa diakses untuk laporan dan audit, tapi gak perlu menyita biaya penyimpanan tinggi.

Baca Juga: Apa Itu Data Terstruktur? Arti, Manfaat, Jenis, & Tips


Komponen Arsitektur Data

Sumber: Freepik

Warga Bimbingan penasaran, apa aja komponen-komponen penting dalam arsitektur data?

Setiap komponen punya peran unik yang saling terhubung untuk memastikan data dikelola dengan baik. Berikut ini 3 komponen yang perlu kamu tahu.


1. Data Architecture Results (Hasil Arsitektur Data)

Data Architecture Results adalah hasil akhir yang ingin dicapai, seperti struktur data yang rapi dan mudah kamu akses. 

Dengan hasil yang jelas, perusahaan bisa memanfaatkan data untuk analisis dan pengambilan keputusan lebih cepat.


2. Data Architecture Activities (Aktivitas Arsitektur Data)

Aktivitas ini melibatkan proses-proses seperti pengumpulan, penyimpanan, dan pemodelan data. Kegiatan ini memastikan data yang ada relevan dan dapat digunakan sesuai kebutuhan perusahaan.


3. Data Architecture Behaviour (Perilaku Arsitektur Data)

Perilaku ini mengacu pada cara data berinteraksi di seluruh sistem, termasuk bagaimana data ditransfer dan diakses. 

Perilaku yang baik memungkinkan integrasi data yang mulus antar sistem sehingga tidak ada data yang terlewat.


Jenis-Jenis Arsitektur Data

Penting banget nih buat Warga Bimbingan tahu bahwa arsitektur data gak cuma satu jenis aja. 

Ada beberapa jenis arsitektur data yang biasa digunakan perusahaan, dan masing-masing punya keunggulan tersendiri. Yuk, bahas jenis-jenisnya!


1. Data Fabrics

Data fabrics adalah arsitektur yang menghubungkan berbagai sumber data di seluruh organisasi, sehingga data dapat kamu akses dengan mudah kapanpun kamu butuhkan. 

Menurut Gartner, data fabric bisa menghemat waktu desain integrasi hingga 30%, waktu penerapan hingga 30%, dan mengurangi pemeliharaan hingga 70%!.

Data fabrics ini cocok banget buat perusahaan yang ingin mengelola data dari berbagai platform tanpa pusing soal sinkronisasi. 

Sistem ini bekerja otomatis untuk mengatur dan mengintegrasikan data dari banyak sumber, sehingga membuatnya lebih efisien dan fleksibel. 

Intinya, data fabrics bikin perusahaan lebih cepat dan mudah dalam mengelola datanya.


2. Jaring Data

Jaring data adalah konsep arsitektur yang berfokus pada penyebaran tanggung jawab pengelolaan data ke berbagai tim yang berbeda. 

Alih-alih mengandalkan satu pusat data, jaring data memastikan setiap departemen atau unit bisnis mengelola datanya sendiri sesuai kebutuhan.

Nah, ini membantu data lebih relevan dan terorganisir sesuai konteks masing-masing. 

Dengan pendekatan ini, tim bisa bekerja lebih cepat karena tidak perlu menunggu satu tim IT pusat untuk mengelola dan menyediakan data.

Hasilnya, perusahaan menjadi lebih gesit dalam mengambil keputusan berbasis data.


Contoh Arsitektur Data

Sumber: Freepik

Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan e-commerce besar yang punya jutaan data transaksi, produk, dan pelanggan setiap harinya.

Mereka menggunakan arsitektur data berbasis cloud untuk mengelola semua data ini.

Dengan arsitektur ini, semua informasi dari berbagai sumber seperti situs web, aplikasi, hingga platform media sosial bisa tersimpan dan terintegrasi di satu tempat. 

Tim data analyst pun bisa mengakses data real-time untuk menganalisis tren penjualan dan perilaku pelanggan, sehingga perusahaan bisa membuat keputusan bisnis dengan lebih cepat dan tepat.

Contoh lainnya adalah penggunaan data fabrics oleh perusahaan multinasional. 

Dengan sistem ini, mereka bisa menghubungkan data dari berbagai cabang di seluruh dunia tanpa harus repot menyatukan data secara manual. 

Data fabrics ini otomatis mengelola dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, sehingga waktu yang dihabiskan untuk desain, penerapan, dan pemeliharaan sistem data bisa jauh lebih efisien. 

Hasilnya, tim bisa lebih fokus pada analisis data ketimbang mengurus teknis pengelolaan data itu sendiri!

Baca Juga: Pengertian, Karakteristik, dan Arsitektur Data Warehouse: Panduan Lengkap


Udah Paham Tentang Arsitektur Data?

Sekarang udah paham kan soal arsitektur data? Kalau Warga Bimbingan mau menjadi bagian dari era digital yang penuh tantangan ini, sekarang waktunya! 

Bootcamp Data Engineering dibimbing.id siap bantu kamu dengan mentor berpengalaman, silabus paling lengkap, dan praktek nyata yang bakal memperkaya portfolio kamu. 

Plus, kamu bisa ulang kelas GRATIS sampai paham. Sudah ada 94% alumni yang sukses dapat kerja, dan dibimbing.id punya 700+ hiring partner buat bantu penyaluran kerja kamu.

Kalo kamu punya pertanyaan kayak, "Bagaimana cara mulai?" atau "Apa yang perlu dipersiapkan?", konsultasi gratis di sini. Dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi data engineer profesional!


Referensi

  1. What is a data architecture? [Buka]
  2. What is Data Architecture? [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!