8 Contoh Database Paling Populer untuk Mengelola Data
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
28 June 2024
•
2557
Kalau kamu terjun di dunia IT atau berkecimpung dalam pengelolaan data, memilih database yang tepat adalah salah satu keputusan terpenting.
Pasalnya, database bukan sekadar tempat menyimpan data. Akan tetapi, ini juga merupakan fondasi utama dalam mengelola informasi agar bisa diakses dan dipakai secara efisien.
Dari MySQL hingga MongoDB, pilihanmu bisa menentukan seberapa baik kamu bisa mengolah dan mengakses data tersebut. Penasaran contoh database apa saja yang populer di kalangan developer?
Yuk, simak beberapa contoh database terpopuler di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Database?
Secara garis besar, database adalah tempat untuk menyimpan data. Mengutip dari artikel builtin, database adalah cara untuk mengatur informasi dengan cara yang lebih terorganisir.
Dengan database, pengguna bisa dengan cepat menavigasi data, melihat tren, dan melakukan berbagai tindakan lainnya. Biasanya, database tersedia dalam berbagai macam format.
Akan tetapi, kebanyakan database disimpan di komputer. Lebih detailnya, database disimpan di server yang bisa berada di lokasi kantor suatu organisasi (on-premises) atau di pusat data organisasi tersebut (off-premises).
Terkadang, database bahkan bisa disimpan dalam infrastruktur cloud mereka. Untuk penggunaannya, database bisa dipakai dengan berbagai macam alasan.
Selain menyediakan cara efisien untuk menyimpan data terstruktur, database juga memungkinkan pengambilan data yang cepat dan akurat.
Ini sangat penting untuk bisnis yang memerlukan akses ke informasi terupdate untuk pengambilan keputusan, analisis tren, dan pengelolaan operasional.
Dengan database, perusahaan dapat menyimpan sejumlah besar data serta mengelolanya dengan lebih efektif.
Pada akhirnya, data bisa dimanfaatkan untuk mendukung berbagai fungsi bisnis dan keputusan strategis.
8 Contoh Database Favorit Developer untuk Kelola Data
Memilih database yang tepat bukan hanya tentang penyimpanan data, ini juga tentang bagaimana ini dikelola serta diproses. Bagi para developer, database bukan hanya tempat menyimpan informasi.
Bagi mereka, ini juga merupakan alat penting yang mendukung pengembangan aplikasi yang efisien dan dinamis. Mau tau contoh database apa saja yang jadi favorit developer?
Yuk, simak 8 contoh database favorit developer berikut ini:
1. PostgreSQL
Sumber: 1000 Logos
Ini merupakan sistem database relasional berbasis SQL yang open-source dengan fitur tingkat lanjut dan kelas enterprise.
Selain mendukung SQL untuk kueri relasional, PostgreSQL juga mendukung JSON untuk kueri non-relasional.
Database ini juga cukup stabil dengan dukungan komunitas open-source selama lebih dari 20 tahun. Di samping itu, ini juga umum digunakan untuk pengembangan web dan aplikasi mobile.
Beberapa fitur utamanya mencakup:
- Dukungan geospasial.
- Fitur penentuan tipe data oleh pengguna.
- Kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan C#.
2. MySQL Database
Sumber: 1000 Logos
MySQL adalah database relasional berbasis SQL yang dikembangkan oleh Oracle. Fokus utamanya ada pada durabilitas, stabilitas, dan kematangannya.
Database ini juga digunakan oleh perusahaan besar seperti Facebook, Twitter. Ini menjadi pilihan korporat ini karena efektivitas biaya dan waktu yang ditawarkan sistemnya.
Beberapa fitur utamanya mencakup:
- Dukungan lintas platform.
- Triger.
- Skema informasi.
- Caching kueri.
- Keamanan data yang kuat.
3. SQLite
Sumber:Wikimedia Commons
SQLite merupakan sistem manajemen database relasional yang ditulis dalam bahasa pemrograman C. Ini merupakan perpustakaan yang bisa tertanam dalam aplikasi.
Database ini seringkali digunakan karena tidak memerlukan konfigurasi server. Selain itu, ini juga mudah diintegrasikan ke dalam perangkat mobile.
Beberapa fitur utamanya adalah:
- Tidak memerlukan server,
- Mendukung SQL lengkap.
- Bisa mendukung database berukuran terabyte.
4. Microsoft SQL Server
Sumber:Pinterest
SQL Server dari Microsoft punya peran untuk mendukung pengolahan transaksional, aplikasi analitik, dan bisnis intelijen dalam lingkungan IT korporat.
Fungsinya adalah menyimpan dan mengambil informasi sesuai permintaan pengguna aplikasi.
Beberapa fitur kuncinya mencakup:
- Memecah silo data.
- Kemampuan kontrol transaksional.
- Fitur keamanan dan otentikasi.
- Kapabilitas pengembangan aplikasi yang komprehensif.
Baca Juga: Mengenal 6 Tipe Database Beserta Fungsinya, Yuk Baca!
5. MongoDB
Sumber:icon-icons
MongoDB adalah database yang berorientasi dokumen berbasis sistem NoSQL. Database ini menggabungkan dokumen mirip JSON dengan skema opsional.
Ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan distribusi geografis dan skalabilitas horizontal.
Beberapa fitur utamanya adalah:
- Dukungan kueri berdasarkan field.
- Indeks primer dan sekunder.
- Ketersediaan tinggi dengan set replika.
- Agregasi data real-time.
6. Redis
Sumber:Wikimedia Commons
Redis adalah penyimpanan struktur data in-memory yang mendukung berbagai struktur data abstrak. Contoh data yang didukung adalah list, map, dan bitmaps.
Bukan hanya sebagai database, Redis juga digunakan sebagai cache, broker pesan, dan mesin streaming.
Beberapa fitur utamanya adalah:
- Caching intuitif.
- Kapabilitas untuk melakukan pemrosesan streaming.
- Fitur geospasial.
- Hiper logging.
7. Cassandra
Sumber:Wikimedia Common
Cassandra adalah database NoSQL yang dirancang untuk mengelola jumlah data yang sangat besar dengan latensi rendah.
Database ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ketersediaan tinggi tanpa titik kegagalan tunggal.
Beberapa fitur utamanya adalah:
- Skalabilitas tinggi.
- Replikasi data lintas pusat data.
- Menulis dan membaca dengan kecepatan tinggi.
8. Neo4j
Sumber:Wikipedia
Neo4j adalah database graf yang memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data yang sangat terkoneksi seperti jaringan sosial atau sistem rekomendasi.
Ini sangat efisien untuk kueri yang melibatkan kedalaman hubungan yang besar dan pola kompleks.
Beberapa fiturnya adalah:
- Model data graf yang fleksibel.
- Fitur pencarian jalur.
- Algoritma grafik lanjutan.
Kembangkan Keahlian di Backend Development Bersama Dibimbing.id
Itulah pembahasan lengkap tentang berbagai contoh database yang populer di kalangan developer untuk mengelola data.
Dari PostgreSQL hingga Neo4j, setiap database memiliki kelebihannya sendiri dalam menangani berbagai kebutuhan pengolahan data.
Selain memahami database yang bagus, kamu juga perlu kuasai backend development untuk jadi developer yang handal. Proses belajar ini bisa jadi menantang jika dilakukan sendiri.
Oleh karena itu, MinDi merekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Golang Back-End Development Dibimbing.id. Dalam bootcamp ini, Sobat MinDi akan diajarkan tentang logika server menggunakan Golang.
Tentu saja, kamu akan diajarkan dari dasar hingga praktik dengan proyek nyata. Jangan khawatir jika kamu baru mulai, karena program ini dirancang untuk pemula dengan kurikulum beginner-friendly.
Di samping itu, program ini juga menawarkan jaminan kerja. Buktinya, 94% lulusan Dibimbing berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program. Menarik, bukan?
Yuk, konsultasi di sini dan segera daftarkan dirimu untuk mulai karier yang baik di backend development bersama Dibimbing.id. Apapun tujuanmu, Dibimbing siap #BimbingSampaiJadi impianmu!
Referensi
- What is a Database [Buka]
- 10 Best Database Management Systems for Software Developers [Buka]
- 6 Most Trending Databases used in 2022 for Application Development [Buka]
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.