dibimbing.id - Mengenal 7 Fungsi Docker dalam Web Development, Yuk Simak!

Mengenal 7 Fungsi Docker dalam Web Development, Yuk Simak!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

02 February 2024

•

302

Image Banner

Dalam web development, Docker adalah salah satu alat yang paling berpengaruh. Fungsi Docker adalah untuk meningkatkan alur kerja, efisiensi, dan konsistensi dalam proyek pengembangan web.


Selain itu, ada berbagai fungsi Docker lainnya dalam web development. Untuk mengetahuinya, simak artikel ini!


Apa yang Dimaksud dengan Docker?


Docker adalah platform kontainerisasi yang dirancang untuk memudahkan pembuatan, penyebaran, dan pengelolaan aplikasi dengan menggunakan kontainer.


Lebih lanjut, Docker menggunakan virtualisasi pada tingkat sistem operasi. Hal ini memungkinkan kontainer berjalanan secara terisolasi dari satu sama lain.


Meski begitu, hal tersebut menggunakan sumber daya yang sama seperti kernel sistem operasi host. Ini membuat kontainer Docker jauh lebih ringan dan lebih efisien daripada mesin virtual tradisional.


Lebih lanjut, Docker menyediakan Docker Hub yang merupakan repositori untuk kontainer. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk berbagi aplikasi dan menggunakan kontainer yang telah dibuat oleh orang lain.


Dengan Docker, pengembang dapat dengan mudah mengemas, mengirimkan, dan menjalankan aplikasi apa pun dalam lingkungan yang konsisten. Hal ini juga berlaku di berbagai lingkungan, seperti mesin lokal, server cloud, atau sistem operasi yang berbeda.


Docker bisa mengurangi masalah yang terjadi dalam pengembangan software. Selain itu, Docker juga menyederhanakan proses devops dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.


Fungsi Docker dalam Web Development


Dalam konteks web development, Docker menawarkan sejumlah manfaat. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan alur kerja, efisiensi, dan konsistensi dalam proses pengembangan web.


Berikut adalah beberapa fungsi Docker dalam web development:


1. Lingkungan Pengembangan Konsisten


Pertama, fungsi Docker adalah lingkungan pengembangan konsisten. Hal ini dilakukan dengan mengisolasi aplikasi dan dependensinya dalam kontainer. 


Fungsi ini bermanfaat untuk menghilangkan masalah yang sering terjadi ketika kode bekerja di satu lingkungan tapi tidak di tempat lainnya. 


Dengan Docker, setiap anggota tim bekerja dengan image yang sama. Hal tersebut memastikan bahwa seluruh anggota memiliki perpustakaan, dependensi, dan konfigurasi yang sama.


Selain itu, Docker juga memudahkan ketika sebuah tim terdiri dari pengembang yang menggunakan sistem operasi yang berbeda. Pasalnya, Docker menjamin bahwa aplikasi akan berjalan dengan cara yang sama di setiap mesin.


Baca Juga: Software Engineer Versus Software Developer 


2. Isolasi Proyek


Berikutnya, fungsi Docker adalah isolasi proyek. Lebih tepatnya, Docker bisa mengisolasi setiap proyek dalam kontainernya sendiri. Artinya, setiap proyek memiliki dependensi dan lingkungannya sendiri.


Dengan begitu, pengaturan untuk satu proyek tidak akan mengganggu yang lainnya. Selain itu, fungsi isolasi ini sangat berguna dalam manajemen versi dependensi. Pasalnya, setiap proyek dapat menggunakan versi perpustakaan yang berbeda tanpa risiko konflik.


Selain itu, isolasi juga berkontribusi pada keamanan. Apabila aplikasi isolasi terkompromi, kontainer lain tetap aman.



3. Mempermudah Pengujian dan Deployment


Setelah itu, fungsi Docker adalah untuk mempermudah pengujian dan deployment. Dengan Docker, developer bisa membuat, menguji, dan meniru berbagai lingkungan secara mudah.


Selain itu, kontainer dapat dijalankan di lingkungan lokal pengembangan. staging, dan produksi. Hal ini memastikan bahwa aplikasi berjalan secara konsisten di semua tahap.


Ini juga mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk menyiapkan lingkungan pengujian dan deployment. Dengan ini, tim bisa fokus pada pengembangan fitur.


4. Pengembangan dan Produksi yang Mirip


Selanjutnya, fungsi Docker adalah pengembangan dan produksi yang mirip. Hal ini memungkinkan penciptaan lingkungan pengembangan yang hampir identik dengan lingkungan produksi.


Fungsi ini meminimalkan risiko terkait perbedaan lingkungan saat aplikasi dipindahkan dari pengembangan ke produksi. 


Artinya, apabila aplikasi berfungsi dengan baik di lingkungan pengembangan Docker, ia juga akan bekerja di produksi. Ini bermanfaat untuk mengurangi waktu dan usaha guna menangani masalah lingkungan.


5. Pengelolaan Database yang Mudah


Lalu, fungsi Docker adalah mengolah database dalam proyek web. Kontainer Docker dapat digunakan untuk menjalankan berbagai versi database.


Ini memudahkan pengujian terhadap berbagai skema dan data. Hal ini juga berfungsi untuk memungkinkan pengembang memiliki database lokal mirip seperti yang digunakan di server produksi.


Selain itu, ini juga meminimalkan perbedaan dan potensi masalah saat migrasi data atau perubahan skema.


6. Skalabilitas


Berikutnya, fungsi Docker adalah skalabilitas aplikasi web. Dengan Docker, web developer bisa dengan mudah melakukan kloning, konfigurasi, dan penyebaran beberapa kontainer untuk meningkatkan beban kerja.


Hal ini bermanfaat untuk menangani lalu lintas yang fluktuatif. Pasalnya, kontainer dapat ditambah atau dikurangi dengan cepat sesuai kebutuhan.


Selain itu, integrasinya dengan alat orkestrasi seperti Kubernetes atau Docker Swarm bisa mempermudah manajemen kontainer dalam skala besar.


Baca Juga: Software Engineer: Tanggung Jawab dan Gaji


7. Pengintegrasian dengan Alat CI/CD


Terakhir, fungsi Docker adalah untuk melakukan integrasi dengan alat CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment). Alat seperti Jenkins, GitLab CI, dan lainnya. 


Hal ini memungkinkan pengembangan, pengujian, dan deployment yang otomatis dan terus-menerus. Kontainer Docker dapat digunakan untuk menjalankan satu set tes otomatis atau deployment.


Hal tersebut memastikan bahwa setiap perubahan kode diuji secara konsisten sebelum diterapkan ke lingkungan produksi. Ini meningkatkan kecepatan pengembangan dan reliabilitas aplikasi yang dikirimkan.



Itulah beberapa fungsi Docker dalam web development. Selain itu, penjelasan di atas menunjukkan bahwa web developer memiliki peran penting dalam penerapan alat tersebut semasa proses pengembangan.


Selain itu, web developer juga memiliki tanggung jawab lain yang cukup menantang saat mengembangkan web. Oleh karena itu, pekerjaan web developer adalah jalur karir yang cukup menjanjikan.


Tertarik untuk berkarir di bidang ini? Apabila tertarik, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Lewat program ini, kamu bisa belajar A-Z web development dengan silabus beginner-friendly.


Jadi, program ini juga sangat cocok bagi career-switcher yang baru mulai. Kamu bakal dibimbing sampai jadi! Mulai dari nol sampai mahir! So, tunggu apa lagi? Segera gabung dan bangun karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!