Mass Hiring: Manfaat, Tantangan, serta Strategi Terbaik

Farijihan Putri
•
19 February 2025
•
145

Mass hiring adalah solusi cepat dan efisien bagi perusahaan yang membutuhkan banyak karyawan dalam waktu singkat. Proses rekrutmen yang masif, membuat bisnis dapat mempercepat operasional, memenuhi lonjakan permintaan, dan mengamankan talenta terbaik di industri.
Namun, di balik manfaatnya, ada tantangan yang harus Anda hadapi. Mulai dari kualitas kandidat hingga efisiensi seleksi.
Bagaimana cara memastikan mass hiring berjalan efektif tanpa mengorbankan kualitas dan produktivitas? Artikel ini akan membahas manfaatnya, tantangan yang perlu diantisipasi, serta strategi terbaik agar proses rekrutmen dalam skala besar tetap optimal dan tepat sasaran.
Apa itu Mass Hiring?
Mass hiring adalah proses perekrutan dalam jumlah besar yang biasanya dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam waktu singkat.
Bayangkan, sebuah perusahaan e-commerce yang menghadapi lonjakan pesanan saat Harbolnas atau startup yang baru saja mendapatkan pendanaan besar dan butuh tim baru dengan cepat. Nah, disinilah mass hiring berperan.
Proses ini memungkinkan perusahaan mengisi banyak posisi secara efisien, tetapi juga memerlukan strategi yang tepat agar tidak mengorbankan kualitas kandidat yang direkrut.
5 Manfaat Mass Hiring
Sumber: Freepik
Dalam dunia bisnis yang dinamis, mass hiring menjadi strategi efektif bagi perusahaan yang ingin mengisi banyak posisi dalam waktu singkat. Simak 5 manfaat utama dari mass hiring!
1. Menghemat Waktu Rekrutmen
Dengan mass hiring, perusahaan dapat merekrut banyak kandidat sekaligus tanpa harus melalui proses seleksi yang berulang-ulang.
Hal ini tentu mempercepat pengisian posisi yang kosong dan memastikan operasional tetap berjalan lancar. Selain itu, tim HR bisa lebih fokus pada kualitas perekrutan daripada harus terus mencari kandidat baru.
2. Meningkatkan Efisiensi Biaya
Rekrutmen dalam jumlah besar sering lebih hemat dibandingkan proses perekrutan individu yang dilakukan berkali-kali.
Biaya iklan lowongan kerja, tes seleksi, dan wawancara dapat ditekan karena semuanya dilakukan dalam satu gelombang. Dengan begitu, perusahaan bisa mengalokasikan anggaran ke aspek lain yang lebih strategis.
3. Mempercepat Pertumbuhan Perusahaan
Ketika bisnis berkembang pesat, mass hiring memungkinkan perusahaan mendapatkan tenaga kerja dalam waktu singkat untuk mendukung ekspansi.
Dengan tim yang lebih besar, perusahaan dapat menangani lebih banyak proyek dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh energi.
4. Meningkatkan Employer Branding
Perekrutan besar-besaran mencerminkan bahwa perusahaan sedang tumbuh dan memiliki banyak peluang karier.
Hal ini bisa menarik lebih banyak kandidat berbakat yang ingin bergabung dengan perusahaan yang berkembang pesat. Selain itu, citra perusahaan sebagai tempat kerja yang menjanjikan pun semakin kuat di mata publik.
5. Memudahkan Proses Onboarding dan Pelatihan
Ketika banyak karyawan baru bergabung bersamaan, onboarding ataupun pelatihan dapat dilakukan dalam satu sesi yang lebih efektif.
Dengan begitu, mereka bisa belajar bersama, berbagi pengalaman, dan lebih cepat beradaptasi dengan budaya perusahaan. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif sejak awal.
Baca Juga: Hiring Manager: Tugas, Skill, Gaji, & Bedanya dengan Recruiter
5 Tantangan Saat Melakukan Mass Hiring
Sumber: Freepik
Meskipun mass hiring menawarkan banyak keuntungan, proses ini juga memiliki tantangan yang perlu Anda hadapi agar berjalan efektif. Simak yuk, 5 tantangan utama saat melakukan mass hiring beserta cara mengatasinya!
1. Menjaga Kualitas Kandidat
Merekrut banyak orang dalam waktu singkat berisiko menurunkan standar kualitas kandidat. Jika proses seleksi dilakukan terburu-buru, ada kemungkinan perusahaan mendapatkan karyawan yang kurang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk mengatasinya, perusahaan perlu menerapkan sistem seleksi yang terstruktur, seperti asesmen berbasis data dan wawancara terjadwal dengan kriteria yang jelas.
2. Tingginya Beban Tim HR
Proses mass hiring bisa menjadi tantangan besar bagi tim HR karena mereka harus menangani banyak aplikasi, wawancara, dan administrasi dalam waktu singkat. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan efektivitas rekrutmen.
Solusinya adalah menggunakan teknologi rekrutmen seperti Applicant Tracking System (ATS) untuk mengotomatisasi proses seleksi dan manajemen kandidat.
3. Kesulitan Menjaga Budaya Perusahaan
Ketika banyak karyawan baru bergabung sekaligus, ada risiko perubahan dinamika dalam tim yang sudah ada. Jika tidak Anda antisipasi, hal ini bisa mengganggu keseimbangan budaya perusahaan yang sudah terbentuk.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki program orientasi dan mentoring yang kuat agar karyawan baru lebih mudah beradaptasi dengan nilai dan budaya perusahaan.
4. Tantangan dalam Onboarding dan Pelatihan
Menyatukan banyak karyawan baru dalam satu waktu memerlukan strategi onboarding yang matang. Jika tidak dirancang dengan baik, mereka bisa merasa kewalahan atau kebingungan dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk mengatasi ini, perusahaan bisa menyediakan modul pelatihan online, sesi onboarding terjadwal, serta mentor yang siap membimbing mereka selama masa adaptasi.
5. Potensi Tingginya Turnover
Jika proses seleksi dan onboarding tidak Anda lakukan dengan baik, karyawan baru bisa merasa kurang cocok dan memutuskan untuk resign dalam waktu singkat. Tingginya turnover tentu merugikan karena perusahaan harus kembali melakukan rekrutmen dan pelatihan dari awal.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kandidat yang direkrut benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memberikan pengalaman kerja yang positif sejak awal.
Baca Juga: Cara Membuat SOP Onboarding Karyawan Baru, Panduan Lengkap!
7 Strategi Terbaik Mass Hiring untuk HR Perusahaan
Untuk memastikan mass hiring berjalan lancar dan menghasilkan karyawan berkualitas, HR perlu menerapkan strategi efektif dan terstruktur. Berikut 7 strategi terbaik yang dapat diterapkan.
1. Gunakan Teknologi untuk Menyaring Kandidat
Dalam proses mass hiring, menyaring ratusan atau bahkan ribuan pelamar secara manual bisa sangat melelahkan. Oleh karena itu, manfaatkan teknologi seperti Applicant Tracking System (ATS) untuk mengelola dan menyeleksi kandidat lebih cepat.
Dengan sistem otomatis, HR bisa lebih fokus pada wawancara dan memastikan hanya kandidat terbaik yang lanjut ke tahap berikutnya.
2. Bangun Employer Branding yang Kuat
Kandidat terbaik cenderung memilih perusahaan yang memiliki reputasi baik sebagai tempat kerja. Oleh karena itu, HR perlu memperkuat citra perusahaan dengan membagikan kisah sukses karyawan, budaya kerja yang positif, dan benefit menarik di berbagai platform.
Semakin menarik employer branding, semakin banyak kandidat berkualitas yang tertarik untuk bergabung.
3. Optimalkan Sumber Rekrutmen yang Beragam
Jangan hanya mengandalkan satu sumber rekrutmen seperti job portal. Anda dapat memanfaatkan berbagai saluran seperti media sosial, referensi karyawan, kampus, hingga platform profesional seperti LinkedIn.
Dengan memperluas jangkauan, HR bisa mendapatkan lebih banyak kandidat potensial dalam waktu singkat.
4. Buat Proses Rekrutmen yang Cepat dan Efisien
Dalam mass hiring, kecepatan adalah kunci agar perusahaan tidak kehilangan kandidat terbaik ke kompetitor. HR perlu menyusun proses seleksi yang ramping, misalnya dengan menggabungkan beberapa tahapan wawancara dalam satu hari.
Selain itu, pastikan komunikasi dengan kandidat berjalan lancar agar mereka tetap tertarik hingga tahap akhir.
5. Adakan Job Fair atau Virtual Hiring Event
Mengadakan job fair atau sesi rekrutmen virtual bisa menjadi cara efektif untuk menarik banyak kandidat sekaligus. Dengan format ini, HR dapat langsung bertemu dengan kandidat, menjelaskan peluang kerja, dan bahkan melakukan wawancara di tempat.
Nah, ini tidak hanya mempercepat proses rekrutmen, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih interaktif bagi pelamar.
6. Persiapkan Onboarding yang Terstruktur
Karyawan baru yang direkrut dalam jumlah besar membutuhkan sistem onboarding yang jelas agar bisa beradaptasi dengan cepat.
Buatlah program orientasi yang mencakup pengenalan budaya perusahaan, sesi pelatihan, dan mentoring. Dengan onboarding yang baik, mereka akan merasa lebih nyaman dan produktif sejak awal.
7. Pantau dan Evaluasi Hasil Mass Hiring
Setelah mass hiring selesai, jangan langsung berhenti. HR perlu mengevaluasi efektivitas proses yang telah dilakukan.
Analisis data seperti tingkat retensi, kepuasan karyawan baru, dan performa mereka dalam beberapa bulan pertama. Dengan melakukan evaluasi rutin, perusahaan bisa terus meningkatkan strategi rekrutmen agar lebih optimal di masa depan.
Baca Juga: Pelatihan Digital Marketing untuk Karyawan
Maksimalkan Performa Tim dengan Corporate Training dari dibimbing.id!
Mass hiring bukan hanya soal merekrut banyak karyawan, tetapi juga memastikan mereka berkembang dan memberikan kontribusi terbaik
Agar tim Anda semakin kompeten, Corporate Training dari dibimbing.id siap membantu dengan Digital Skill Training, Soft Skill Training, hingga Customizable Training yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Bergabunglah bersama 58+ perusahaan terkemuka di Indonesia yang telah merasakan manfaatnya, dengan tingkat kepuasan mencapai 90%! Anda akan belajar langsung oleh 338+ mentor profesional & berkualitas, tim Anda akan mendapatkan pelatihan berbasis industri yang relevan dan aplikatif.
Punya pertanyaan seperti “Apakah training ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan?” atau “Bagaimana cara mengukur efektivitas training terhadap performa tim?” Konsultasi gratis aja di sini!
Yuk, tingkatkan produktivitas perusahaan bersama dibimbing.id karena pasti #BimbingSampeJadi.
Tags