8 KPI (Key Performance Indicator) yang Efektif bagi HRD

Muthiatur Rohmah

•

15 May 2024

•

163

Image Banner

Key Performance Indicator merupakan matrik yang digunakan untuk mengukur performa kerja karyawan perusahaan. KPI setiap individu berbeda-beda tergantung dari divisi hingga jabatan mereka di perusahaan.


Salah satu divisi perusahaan yang memerlukan KPI adalah Human Resources atau HRD. Key Performance Indicator HRD digunakan untuk mengukur keberhasilan mereka dalam mengelola SDM perusahaan.


Sobat MinDi sudah menerapkan KPI HRD dalam perusahaan? jika belum, sebaiknya terapkan KPI bagi HRD agar kinerja mereka tetap berjalan optimal sesuai tujuan bisnis perusahaan.


Penasaran mengenai apa saja Key Performance Indicator (KPI) HRD yang paling efektif dan umum digunakan? Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.



Apa itu KPI untuk Human Resources Perusahaan?



Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita melangkah lebih jauh, yuk simak apa itu KPI HRD melalui beberapa pengertian berikut ini.


Dilansir dari factorial, Key Performance Indicators untuk Human Resources adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efektivitas tim HR dalam membantu dan berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan. 


KPI HRD digunakan untuk membantu menganalisis seberapa efisien tim HR dalam melaksanakan strategi HR yang telah ditetapkan, yang sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan.


Penggunaan KPI bagi HR, penting untuk memastikan pengelolaan Sumber Daya Manusia yang optimal bagi kesuksesan perusahaan. KPI HRD  juga sangat penting dalam memenuhi tujuan utama departemen HR dalam perusahaan. 


Apa saja yang dapat diukur menggunakan KPI HRD? Key Performance Indicators ini digunakan untuk mengukur kesuksesan dalam berbagai aspek seperti perekrutan, retensi, pelatihan, kepuasan karyawan, dan produktivitas, yang semuanya sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan bisnis perusahaan.


Pastikan Sobat MinDi menggunakan Key Performance Indicators yang tepat dan efektif bagi departemen HR di perusahaan Sobat MinDi ya!



8 KPI HRD yang Paling Umum Digunakan



Setelah memahami apa itu KPI HRD secara jelas, tak usah berlama lagi, yuk simak apa saja Key Performance Indicators HRD yang paling umum digunakan dan bersifat efisien, berikut ini.


Key Performance Indicators untuk Human Resources merupakan metrik yang digunakan untuk mengukur dan menilai efektivitas praktik pengelolaan sumber daya manusia dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 




Berikut adalah beberapa KPI HRD yang umum dan efisien digunakan dalam perusahaan.



1. Employee Turnover Rate


Employee Turnover Rate merupakan perhitungan persentase karyawan yang meninggalkan organisasi dalam periode waktu tertentu. KPI ini sering digunakan untuk menilai retensi karyawan dan kepuasan kerja.


Employee Turnover Rate dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang keluar selama tahun itu dengan jumlah karyawan rata-rata pada tahun itu, kemudian dikalikan 100.


Contoh: Jika sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan pada awal tahun dan selama tahun tersebut, 15 karyawan keluar, maka Employee Turnover Rate adalah (15/100) x 100 = 15%.



2. Cost Per Hire


Cost Per Hire merupakan perhitungan total biaya yang diperlukan untuk merekrut karyawan baru. Ini termasuk biaya iklan, biaya agen perekrutan, waktu yang dihabiskan oleh HR untuk proses perekrutan, dan biaya administrasi lainnya.


Cost Per Hire dihitung dengan menjumlahkan semua biaya perekrutan dan membaginya dengan jumlah karyawan yang berhasil direkrut.


Contoh: Jika perusahaan menghabiskan Rp.5.000.000 untuk perekrutan dan berhasil merekrut 10 karyawan baru, maka Cost Per Hire adalah Rp.5.000.000 / 10 = Rp.500.000



3. Masa Kerja Karyawan (Employee Tenure)


Masa Kerja Karyawan merupakan perhitungan rata-rata lamanya karyawan bekerja di perusahaan. KPI HRD ini membantu perusahaan memahami stabilitas tenaga kerjanya.


Masa Kerja Karyawan dihitung dengan menjumlahkan total tahun kerja semua karyawan dan membaginya dengan jumlah total karyawan.


Contoh: Jika total masa kerja kombinasi dari 10 karyawan adalah 40 tahun, maka Masa Kerja Karyawan rata-rata adalah 40 / 10 = 4 tahun.



4. Training and Development


Key Performance Indicators ini digunakan untuk mengukur investasi perusahaan dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan karyawannya. Ini bisa mencakup jumlah jam pelatihan per karyawan atau persentase anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan profesional.


Training and Development dapat diukur melalui jumlah jam pelatihan yang diberikan per karyawan dalam satu tahun atau persentase dari anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pelatihan.

 

Contoh: Jika perusahaan memberikan 1200 jam pelatihan tahun ini kepada 300 karyawan, maka rata-rata jam pelatihan per karyawan adalah 1200 / 300 = 4 jam.



5. Employee Engagement


Employee Engagement adalah tingkat keterlibatan emosional dan intelektual karyawan terhadap perusahaan, yang mempengaruhi kesediaan karyawan untuk memberikan kinerja ekstra dalam pekerjaan.


Employee Engagement dapat dihitung dari survei kepuasan karyawan yang menilai faktor-faktor seperti kepuasan pekerjaan, kebijakan perusahaan, dan fasilitas kerja.


Contoh:

Perusahaan X mengadakan survei keterlibatan karyawan dua kali setahun dan mengukur aspek-aspek seperti kesetiaan, semangat kerja, dan rasa memiliki. Skor rata-rata dari survei tersebut dapat dijadikan indikator keterlibatan karyawan.



6. Employee Satisfaction


Employee Satisfaction adalah tingkat kepuasan karyawan dengan segala aspek pekerjaan, termasuk lingkungan kerja, relasi interpersonal, dan kompensasi.


Mengukur employee satisfaction dapat menggunakan survei yang berisi pertanyaan tentang berbagai faktor kepuasan kerja, termasuk keadilan manajerial, dukungan rekan kerja, dan kepuasan terhadap kompensasi dan manfaat.


Contoh:

Perusahaan Y mengukur kepuasan karyawan dengan meminta mereka menilai dari skala 1-10 seberapa puas mereka dengan kebijakan perusahaan terkait fleksibilitas kerja. Hasil rata-rata menunjukkan tingkat kepuasan.



7. Employee Retention


Employee Retention adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan selama periode tertentu, mengurangi kebutuhan untuk merekrut dan melatih pengganti.


Retensi karyawan dapat dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang masih bekerja di akhir tahun dengan jumlah karyawan pada awal tahun, dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase.


Contoh:

Perusahaan Z memiliki 100 karyawan di awal tahun dan 90 masih bekerja di akhir tahun. Tingkat retensi mereka adalah (90/100) X 100 = 90%.



8. Persentase Kehadiran Karyawan


Persentase Kehadiran Karyawan adalah ukuran yang menunjukkan seberapa sering karyawan hadir di tempat kerja selama periode yang ditentukan. Persentase kehadiran dapat dihitung dengan membagi jumlah hari kerja yang dihadiri oleh total hari kerja yang mungkin, dikalikan dengan 100.


Contoh:

Dalam sebulan dengan 20 hari kerja, karyawan A hadir 18 hari. Tingkat kehadirannya adalah (18/20) X 100 = 90%.


Beberapa Key Performance Indicators tersebut sangat bermanfaat bagi HRD dalam mengelola dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dalam perusahaan.


Dengan KPI yang optimal dan efisien, HRD dapat memastikan investasi pengelolaan SDM perusahaan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan kesuksesan.


Baca Juga: KPI (Key Performance Indicator) Product Manager: Definisi, Fungsi & Cara Membuatnya




Cara Menerapkan KPI HRD secara Efektif



Setelah memahami beberapa indikator KPI untuk HRD, langkah berikutnya adalah mencoba menerapkannya secara efektif.


Lantas bagaimana cara menerapkan KPI HRD secara efektif? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.





1. Tentukan Tujuan yang Jelas


Mulai dengan menentukan apa yang ingin Sobat MinDi capai dengan KPI HRD. Apakah ingin mengurangi tingkat turnover, meningkatkan kepuasan karyawan, mengurangi jam lembur, atau tujuan lainnya? 


Dengan menetapkan tujuan KPI yang jelas, Sobat MinDi dapat mengidentifikasi, melacak, dan mengukur tujuan HR yang akan memberikan dampak terbesar terhadap bisnis.



2. Identifikasi Metrik Kunci


Identifikasi metrik yang tepat digunakan untuk tujuan keberhasilan perusahaan yang efektif. Diskusikan secara menyeluruh mengenai prioritas dan metrik kunci dari KPI HRD ini.



3. Fokus pada Beberapa KPI Penting


Fokuskan pada beberapa KPI yang paling penting, urutkan secara prioritas saja, jangan membuang waktu untuk mengatur KPI yang tidak mungkin diselesaikan atau tercapai dalam waktu dekat.


Misalnya, jika perusahaan tidak dapat menangani rasio HR terhadap karyawan, Sobat MinDi tidak perlu membuang waktu untuk menghitung dan melaporkannya.



4. Pastikan KPI HRD Selaras dengan Strategi Perusahaan


Penting untuk memastikan bahwa KPI HRD selaras dengan strategi perusahaan. Hal ini akan membantu perusahaan membuat pilihan strategis yang tepat untuk masa depan.



5. Identifikasi Audiens yang Tepat untuk Setiap KPI HRD


Beberapa indikator, seperti turnover karyawan baru atau waktu untuk perekrutan, akan bermanfaat bagi tim recruitment namun kurang relevan bagi tim HR lainnya.


Pastikan untuk mengidentifikasi audiens yang tepat pada setiap KPI Human Resources yang ditetapkan.



6. Lakukan Pertemuan Rutin untuk Meninjau Kemajuan KPI HRD


Luangkan waktu untuk mengevaluasi metrik KPI HRD secara teratur, pastikan semua tujuan dan metrik berjalan dengan lancar sehingga pengelolaan SDM berjalan secara efisien.


Jangan lupa, gunakan visualisasi Data dalam penyampaian KPI HRD merupakan hal yang penting, sebab digunakan untuk menilai kinerja HR secara cepat dan mudah dipahami.


Baca Juga: KPI (Key Performance Indicator) Social Media



Gunakan KPI HRD agar Kinerja Human Resources Optimal dan Terukur



Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai Key Performance Indicators Human Resources, mulai dari pengertian, indikator dan cara menerapkannya. 


Jika Sobat MinDi seorang HR atau tertarik bekerja di bidang HR perusahaan, memahami KPI ini merupakan hal yang penting dalam membangun kinerja yang baik dan optimal kedepannya.


Gimana, tertarik belajar KPI Human Resources secara lebih lanjut? Ingin berkarir di bidang HR perusahaan? Bingung harus mulai dari mana?


Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.


Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.


Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.



FAQ KPI Human Resources Department



  • Mengapa KPI penting bagi departemen HR?


KPI penting bagi HR karena menyediakan data kuantitatif yang dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki. KPI membantu HR dalam membuat keputusan berbasis data, meningkatkan efisiensi, dan mengukur efektivitas kebijakan dan program HR.


  • Bagaimana cara menentukan KPI yang tepat untuk HR?


Untuk menentukan KPI yang tepat, mulailah dengan memahami tujuan strategis perusahaan. Kemudian, identifikasi aspek-aspek operasional HR yang memiliki dampak langsung terhadap tujuan-tujuan tersebut. Diskusikan dengan pemimpin perusahaan dan tim HR untuk memastikan bahwa KPI yang dipilih relevan dan dapat diukur.


  • Berapa banyak KPI yang harus diimplementasikan oleh HR?


Jumlah KPI yang ideal tergantung pada kapasitas organisasi untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Umumnya, lebih baik memfokuskan pada beberapa KPI yang paling relevan dan dapat memberikan wawasan terbaik tentang performa HR, daripada mencoba melacak terlalu banyak metrik yang mungkin tidak memberikan nilai tambah.


  • Bagaimana HR bisa memastikan bahwa KPI mereka efektif?


HR dapat memastikan efektivitas KPI dengan melakukan evaluasi berkala terhadap metrik yang digunakan. Ini termasuk meninjau apakah KPI masih selaras dengan tujuan perusahaan, menganalisis hasil, dan mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan untuk perbaikan berkelanjutan.


  • Apa contoh dari KPI HR yang umum digunakan?


Beberapa contoh KPI HR yang populer termasuk tingkat turnover karyawan, persentase kehadiran karyawan, waktu rata-rata untuk mengisi kekosongan pekerjaan, skor keterlibatan karyawan, dan tingkat kepuasan karyawan.


  • Bagaimana cara melaporkan dan menganalisis KPI HR?


KPI HR sebaiknya dilaporkan dalam format yang mudah dipahami, seperti dashboard atau laporan visual. Analisis data KPI harus dilakukan secara teratur untuk mengidentifikasi tren, prediksi masalah potensial, dan menilai efektivitas intervensi HR.


Reference:

  • HR KPIs: Top 10 Key Indicators for Human Resources - Buka

  • Measuring HR KPIs: Best Practices and Tips - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!