Memahami Jenis-Jenis Risiko ESG: Contoh & Tips Mengelolanya
Farijihan Putri
•
24 September 2025
•
58
Bayangin deh, kamu lagi bangun bisnis yang udah jalan lancar, tapi tiba-tiba kena isu lingkungan atau sosial yang bikin reputasi goyah.
Hal seperti ini sering banget terjadi karena perusahaan belum siap menghadapi jenis-jenis risiko ESG (Environmental, Social, Governance) yang sebenarnya punya dampak besar, baik ke operasional maupun citra di mata publik.
Kalau Warga Bimbingan mau serius ngembangin karier di bidang keberlanjutan, paham risiko ESG itu bukan pilihan lagi, tapi keharusan.
Apalagi di era sekarang, perusahaan dituntut buat lebih transparan dan peduli sama keberlanjutan. Nah, lewat artikel ini, MinDi bakal bahas contoh nyata dari risiko ESG dan tips biar kamu bisa mengelolanya dengan tepat.
Buat kamu yang pengen upskilling lebih dalam, yuk join Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Bootcamp ESG & Sustainability Management
Apa Itu Risiko ESG?
Risiko ESG adalah potensi masalah yang muncul akibat faktor Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola) yang bisa memengaruhi keberlangsungan bisnis.
Faktor lingkungan mencakup isu seperti polusi, emisi karbon, atau penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
Faktor sosial biasanya terkait dengan hubungan perusahaan dengan karyawan, masyarakat sekitar, dan konsumen, misalnya soal kesejahteraan pekerja atau dampak sosial dari operasi bisnis.
Sementara itu, faktor governance berhubungan dengan sistem tata kelola perusahaan, transparansi, etika bisnis, dan kepatuhan hukum.
Risiko ESG bisa memengaruhi reputasi, biaya operasional, bahkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.
Kalau tidak dikelola, risiko ini berpotensi menimbulkan kerugian finansial maupun non-finansial dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, memahami dan mengelola risiko ESG menjadi hal penting buat perusahaan yang ingin tumbuh berkelanjutan.
Baca Juga: Biaya Bootcamp ESG & Sustainability Management? Cek Di Sini
Apa Saja Jenis-Jenis Risiko ESG?
Sumber: Freepik
Sekarang MinDi bahas lebih detail soal jenis-jenis risiko ESG yang perlu diperhatikan perusahaan.
Setiap aspek punya tantangan masing-masing yang bisa berdampak serius kalau tidak dikelola dengan baik. Berikut penjelasannya.
1. Environmental Risks
Jenis-jenis risiko ESG di aspek lingkungan muncul dari dampak organisasi terhadap alam serta isu cuaca dan iklim yang bisa mengganggu operasional bisnis.
Risiko ini tidak selalu terkait pelanggaran hukum, tapi praktik yang merusak lingkungan tetap bisa memicu gugatan dan merusak reputasi jangka panjang.
Perusahaan yang lambat beradaptasi umumnya menanggung kerugian finansial sekaligus citra buruk di mata publik.
Beberapa contoh risikonya:
- Pencemaran air dan udara.
- Emisi gas rumah kaca berlebihan yang memperparah perubahan iklim.
- Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
- Hilangnya keanekaragaman hayati akibat deforestasi.
- Bencana alam dan cuaca ekstrem yang mengganggu rantai pasok.
- Dampak perubahan iklim jangka pendek maupun panjang.
2. Social Risks
Risiko sosial berkaitan dengan pengaruh aktivitas perusahaan terhadap pekerja, komunitas lokal, hingga konsumen.
Dampaknya bisa sangat kompleks, apalagi untuk perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara dengan norma sosial yang berbeda.
Lebih jauh lagi, perusahaan tidak cukup hanya menghindari dampak negatif, tapi juga diharapkan berkontribusi positif terhadap kesejahteraan sosial.
Contoh risikonya meliputi:
- Praktik kerja buruk seperti kondisi kerja tidak aman atau upah tidak adil.
- Pelanggaran HAM, termasuk pekerja anak dan kerja paksa.
- Minimnya keterlibatan dengan komunitas yang merusak hubungan dengan pemerintah lokal.
- Masalah keamanan produk yang membahayakan konsumen.
- Kebocoran data atau pelanggaran privasi pelanggan.
3. Governance Risks
Jenis-jenis risiko ESG di aspek tata kelola biasanya muncul akibat lemahnya kebijakan internal, kurangnya kontrol, atau pengawasan yang tidak memadai.
Tata kelola yang buruk bisa mengarah pada pelanggaran etika, salah urus keuangan, hingga hilangnya kepercayaan dari investor maupun masyarakat.
Kalau dibiarkan, risiko ini bisa mengancam kelangsungan operasional perusahaan.
Contoh governance risks antara lain:
- Korupsi atau praktik suap di level manajemen maupun karyawan.
- Kurangnya transparansi dalam praktik bisnis dan laporan keuangan.
- Konflik kepentingan yang membuat pimpinan mengutamakan keuntungan pribadi.
- Paket kompensasi eksekutif yang berlebihan dan menimbulkan gesekan dengan investor.
Baca Juga: Panduan Lengkap Roadmap ESG Sustainability untuk Perusahaan
Praktik Terbaik Tips Mengelola Risiko ESG
Nah, berikut beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan:
1. Identifikasi dan Pemetaan Risiko
Langkah awal adalah mengenali dan memetakan semua potensi dampak dari jenis-jenis risiko ESG yang mungkin memengaruhi perusahaan.
Proses ini membantu manajemen menentukan prioritas area mana yang butuh penanganan lebih cepat dan mendalam.
2. Integrasi ESG ke Strategi Bisnis
Supaya lebih efektif, aspek ESG perlu masuk dalam strategi inti perusahaan, bukan sekadar tambahan.
Pendekatan ini bikin setiap keputusan bisnis punya pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola sejak awal.
3. Penguatan Tata Kelola
Pengelolaan yang baik perlu ditopang oleh sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel. Jadi, manajemen perlu menyiapkan kebijakan internal yang jelas untuk menghadapi jenis-jenis risiko ESG yang muncul.
4. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Selain itu, perusahaan juga harus membangun komunikasi dua arah dengan karyawan, investor, pemerintah, hingga masyarakat.
Cara ini bukan hanya membangun kepercayaan, tapi juga memberikan insight berharga tentang potensi risiko yang mungkin terlewat.
5. Pemantauan dan Pelaporan Berkelanjutan
Penting juga buat perusahaan melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap implementasi strategi ESG.
Hasilnya bisa dituangkan dalam laporan keberlanjutan sebagai bukti komitmen sekaligus transparansi pada publik.
Mau Menguasai Jenis-Jenis Risiko ESG dan Cara Mengelolanya?
Mengelola jenis-jenis risiko ESG butuh pemahaman yang tepat biar bisa menjadi nilai tambah, bukan hambatan.
Nah, kalau kamu pengen belajar langsung dari mentor berpengalaman, yuk gabung Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.
Di sini, kamu bakal dapet silabus terlengkap, bisa gratis mengulang kelas, plus akses ke 840+ hiring partner buat penyaluran kerja. Nggak perlu ragu, karena 96% alumni dibimbing.id sudah berhasil kerja setelah lulus.
Kalau masih bingung, biasanya calon student suka nanya “Apakah aku perlu background tertentu buat ikut Bootcamp ESG ini?” atau “Nanti aku bisa dapet portfolio nyata yang relevan buat kerja?”, konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!
Tags
