dibimbing.id - Apa Itu Green Skills? Bekal Sukses Karier di Era Sustainability

ESG

Apa Itu Green Skills? Bekal Sukses Karier di Era Sustainability

Farijihan Putri

25 September 2025

193

Image Banner

Green skills lagi menjadi topik panas di era sustainability, apalagi buat Warga Bimbingan yang pengen kariernya tetap relevan. 

Tantangan global seperti perubahan iklim, efisiensi energi, sampai inovasi ramah lingkungan bikin perusahaan sekarang enggak cuma cari skill teknis, tapi juga green skills yang bisa bantu bisnis lebih berkelanjutan.

Kalau kamu belum mulai kenalan sama konsep ini, bisa-bisa ketinggalan jauh dari pesaing. Nah, kabar baiknya, green skills bukan skill yang mustahil dipelajari.

Justru sekarang banyak jalur buat kamu yang pengen upskilling, salah satunya lewat Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id.

Okay, yuk ngobrol bareng MinDi soal green skills secara lebih mendalam! 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Bootcamp ESG & Sustainability Management


Apa Itu Green Skills?

Singkatnya, green skills adalah pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap yang dibutuhkan untuk hidup, berkembang, dan mendukung terciptanya masyarakat yang berkelanjutan serta efisien dalam penggunaan sumber daya.

Skill ini bisa berupa kemampuan teknis seperti mengelola energi terbarukan maupun soft skill seperti berpikir kritis terhadap isu lingkungan. Dengan green skills, kamu lebih siap menghadapi tantangan karier di era sustainability.

Selain itu, perusahaan juga semakin mencari talenta dengan green skills untuk mendukung praktik bisnis yang ramah lingkungan.


Apa Saja Jenis-Jenis Green Skills?

Setelah memahami konsep dasar green skills, penting banget buat tahu apa aja jenis-jenisnya yang relevan di dunia kerja saat ini.

Green skills nggak cuma sebatas pengetahuan teknis, tapi juga mencakup mindset, kemampuan komunikasi, hingga literasi keberlanjutan. 

Berikut jenis-jenis green skills yang wajib kamu tahu:

  1. Adaptable mindset to navigate challenges: Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi tantangan keberlanjutan yang terus berubah.
  2. Drive accountability and lasting change: Mendorong tanggung jawab bersama dan memastikan inisiatif berkelanjutan bisa memberikan dampak jangka panjang.
  3. The ability to influence others: Keterampilan meyakinkan orang lain agar mau menerima perubahan menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.
  4. Enable cultural change: Membangun budaya organisasi yang mendukung transformasi hijau secara menyeluruh.
  5. Carbon auditing, footprinting, and offsetting : Keahlian teknis menghitung emisi karbon, jejak lingkungan, serta strategi pengurangannya.
  6. Spark innovative ideas: Mampu menciptakan ide-ide baru yang inovatif untuk solusi berkelanjutan.
  7. New building techniques: Penguasaan teknik konstruksi ramah lingkungan, seperti retrofit dan penggunaan energi terbarukan.
  8. Foster shared responsibility and commitment: Menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif dalam menjaga keberlanjutan.
  9. Compliance and monitoring: Memahami regulasi ESG serta kemampuan memantau kepatuhan perusahaan agar terhindar dari risiko hukum.
  10. Emerging technologies: Menguasai teknologi baru seperti digital twins atau lean construction yang mendukung efisiensi energi.
  11. Sustainability literacy: Pengetahuan mendalam tentang keterkaitan antara manusia dan lingkungan untuk mendukung keputusan strategis.
  12. Critical thinking: Berpikir kritis dalam merancang solusi kreatif dan strategi jangka panjang untuk keberlanjutan.
  13. Digital skills seperti energy modelling dan analysis: Kemampuan menggunakan software untuk menganalisis dan meningkatkan efisiensi energi bangunan.
  14. Waste management: Mengelola limbah secara efektif, mulai dari pengumpulan hingga daur ulang, untuk mendukung ekonomi sirkular.
  15. Problem solving: Menyelesaikan masalah dengan cara inovatif dan berfokus pada praktik ramah lingkungan.

Baca Juga: Panduan Lengkap Roadmap ESG Sustainability untuk Perusahaan


Mengapa Green Skills Penting?

Green skills penting karena menjadi bekal utama buat menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya, dan tuntutan bisnis yang makin sadar akan keberlanjutan. 

Kalau punya green skills, kamu bisa ikut mendorong praktik kerja yang ramah lingkungan, memenuhi regulasi ESG, sekaligus membuka peluang karier baru di industri yang terus berkembang.

Selain itu, perusahaan juga makin mencari talenta yang paham sustainability supaya bisa tetap kompetitif dan relevan di era transisi hijau.


Peluang Karier Green Skills di Era Sustainability

Sumber: Freepik

Permintaan tenaga kerja dengan green skills terus meningkat pesat di berbagai sektor di seluruh dunia.

Analisis LinkedIn Global Green Skills Report 2023, menunjukkan dari tahun 2022 ke 2023, jumlah pekerjaan yang mensyaratkan setidaknya satu green skill naik sekitar 22,4%, sementara peningkatan pekerja yang memiliki green skills hanya sekitar 12,3%.

Di Indonesia, tren positif juga mulai terlihat. Laporan LinkedIn Grad Guide 2025 menyebut peran seperti Environmental Health Safety Specialist sebagai salah satu karier yang paling cepat tumbuh, dan pencari kerja yang punya green skills 54,6% lebih mungkin diterima dibanding kandidat tanpa kompetensi tersebut.

Sektor energi terbarukan menjadi sumber peluang besar: studi Koaksi memprediksi bahwa pengembangan energi bersih bisa menghasilkan sekitar 432.000 insinyur langsung di sektor energi terbarukan pada tahun 2030, yang berarti kebutuhan praktisi green skills akan melonjak.

Selain itu, penelitian global menunjukkan rata-rata pertumbuhan permintaan green skills antara 2021–2024 adalah sekitar 5,9% per tahun.

Sedangkan, peningkatan pasokan tenaga kerja yang memiliki green skills lebih lambat, sekitar 3,2% per tahun. Gap ini menandakan peluang besar untuk mereka yang siap menguasai green skills.


Contoh Penerapan Green Skills

Green skills nggak melulu soal kerja di bidang lingkungan, tapi bisa banget diterapkan lintas industri dan peran. Misalnya:

  1. Teknologi: menciptakan inovasi ramah lingkungan seperti teknologi bersih dan proses produksi yang hemat energi.
  2. Pertanian: menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan regeneratif agar hasil panen tetap optimal tanpa merusak ekosistem.
  3. Manajemen Sumber Daya: fokus pada efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya alam supaya lebih tahan lama.
  4. Pendidikan: menanamkan kesadaran lingkungan sekaligus mengajarkan keterampilan keberlanjutan pada generasi muda.
  5. Transportasi: berkontribusi lewat peran seperti kondektur kereta api atau mekanik sepeda yang mendukung moda transportasi ramah lingkungan.

Baca Juga: Cara Mendapat Sertifikasi ESG untuk Tingkatkan Karier


Tips Mengasah Green Skills

Setelah tahu contoh penerapan green skills di berbagai bidang, sekarang saatnya kamu mulai mengasahnya supaya makin relevan di dunia kerja.


1. Belajar dari Sumber Terpercaya

Mulailah dari kursus online, bootcamp, atau literatur terbaru seputar keberlanjutan. Pengetahuan yang up-to-date bikin kamu lebih siap menghadapi tantangan global.


2. Praktikkan Green Skills dalam Aktivitas Sehari-hari

Mulai dari hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik, hemat listrik, atau ikut program daur ulang di lingkungan sekitar. Kebiasaan sederhana tersebut bisa melatih pola pikir berkelanjutan yang nantinya berguna di dunia kerja.


3. Bangun Jaringan Profesional di Bidang Sustainability

Ikut komunitas atau acara terkait keberlanjutan akan membuka peluang belajar dari praktisi. Relasi yang kamu dapat bisa menjadi pintu masuk karier di industri hijau.


4. Terapkan Inovasi dalam Proyek Nyata

Coba tantang dirimu untuk membuat solusi ramah lingkungan, entah itu di kampus, tempat kerja, atau komunitas. Portofolio nyata akan memperkuat value kamu sebagai kandidat yang peduli sustainability.


Siap Upgrade Karier dengan Green Skills?

Sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya green skills untuk bertahan dan berkembang di era sustainability. Kalau kamu pengen belajar lebih dalam, yuk gabung di Bootcamp ESG & Sustainability Management dibimbing.id.

Belajar bareng mentor berpengalaman, dapet silabus terlengkap, praktek nyata buat portofolio, dan gratis mengulang kelas kalau masih butuh penguatan. Ditambah lagi, ada 840+ hiring partner siap bantu penyaluran kerja dan 96% alumni sudah bekerja setelah lulus.

Kalau ada pertanyaan seperti, “Apakah bootcamp ini cocok buat pemula yang belum punya background ESG?” atau “Bagaimana cara penyaluran kerja ke hiring partner setelah lulus?”, konsultasi gratis di sini aja. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!


Referensi

  1. LinkedIn’s Global Green Skills Report 2023 [Buka]
  2. LinkedIn: Job Openings Shrink in Indonesia, But AI and Green Talent in High Demand [Buka]
  3. Inter-ministerial Collaboration Essential in Actualising Indonesia’s Green Jobs Potential [Op-Ed] [Buka]
  4. Green Workforce Skills Shortage Outpaces Demand As Sustainability Goals Accelerate [Buka]

Tags

ESG

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!