Green Marketing: Definisi, Sejarah, Manfaat, dan Contohnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

13 May 2024

•

6053

Image Banner

Dampak pemanasan global makin kerasa sekarang ini. Mulai dari kerusakan terumbu karang hingga kabut polusi. Maka dari itu, membuat bisnis yang menekankan kepedulian lingkungan bisa jadi nilai tambah. 


Untuk bisnis dengan fokus lingkungan, green marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang paling pas. Bukan hanya menguntungkan bisnis, strategi ini juga memberikan dampak positif bagi planet kita.


Tertarik untuk tahu lebih banyak soal green marketing? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!



Apa Itu Green Marketing?



Green marketing adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk, jasa, atau merek dengan menekankan praktik ramah lingkungan. 


Penerapannya meliputi penggunaan bahan ramah lingkungan, sumber energi terbarukan, dan proses produksi yang tidak merusak ekosistem. Tujuan utama pemasaran ini adalah untuk menarik konsumen yang peduli lingkungan.


Selain itu, ini dilakukan untuk memenuhi permintaan mereka akan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Untuk memasarkan nilai ini, kamu bisa menonjolkan fitur ekologis dari produk atau memperlihatkan komitmen perusahaan pada keberlanjutan.


Selain itu, kamu juga bisa memasarkan bisnis dengan mengedukasi konsumen tentang manfaat lingkungan dengan memilih produk tertentu.


Dilansir dari BusinessDIT, 92% konsumen lebih percaya pada merek yang menunjukkan kepedulian pada lingkungan. 


Bukan cuma kepercayaan, artikel ini juga menyatakan bahwa hampir 81% pembeli lebih memilih produk ramah lingkungan. Selain itu, 55% dari mereka juga mau menghabiskan lebih banyak uang untuk produk ramah lingkungan.


Statistik ini menunjukkan bahwa green marketing adalah strategi pemasaran yang bisa menjaga keberlanjutan lingkungan, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong penjualan.



Sejarah Green Marketing



Sumber: Freepik


Sobat MinDi tahu tidak, kalau green marketing bukan strategi yang baru saja diciptakan? Well, strategi pemasaran satu ini sebenarnya sudah dimulai dari tahun 1970-an. Tapi, green marketing baru benar-benar mendapat perhatian serius di akhir tahun 1980-an.


Supaya Sobat MinDi tahu asal-usul green marketing, MinDi sudah uraikan timeline sejarahnya di bawah ini. Berikut adalah sejarah green marketing:


Tahun 1970-an


Pada era ini, ada beberapa pertimbangan tentang green marketing. Tapi, ini belum jadi fokus utama dalam strategi pemasaran.



Awal Tahun 1980-an


Green marketing mulai mendapatkan momentum ketika beberapa produk manufaktur di Eropa ditemukan berdampak buruk pada lingkungan. Dampak ini memicu kesadaran akan pentingnya pemasaran yang lebih eco-friendly.



Akhir Tahun 1980-an


Tahap ini adalah fase pertama pemasaran hijau yang disebut dengan ecological green marketing. Saat itu, pemasar mulai menawarkan solusi untuk masalah lingkungan. 


Tetapi, ini kurang berhasil karena banyak perusahaan yang mengklaim ramah lingkungan tanpa implementasi nyata (greenwashing).



Fase Kedua


Menanggapi kegagalan fase pertama, green marketing memasuki fase kedua. Fase ini dikenal sebagai environmental green marketing. Fokus di tahap ini mulai bergeser ke teknologi bersih, yaitu merancang produk baru yang tidak merusak lingkungan alam.



Pertengahan Tahun 1990-an


Kesadaran masyarakat terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan alam mulai meningkat. Ini menandai fase ketiga dari green marketing. Tahap ini disebut dengan suistanable green marketing.


Di tahap ini, konsumen mulai memilih produk dan jasa yang kurang merugikan lingkungan. Pada akhirnya, perusahaan dipaksa untuk mengubah perilaku penjualannya untuk lebih berkelanjutan.


Baca Juga: 15 Fungsi Strategi Pemasaran yang Perlu Anak Marketing Tahu



Manfaat Green Marketing Bagi Bisnis



Sumber: Freepik


Dari penjelasan di atas, Sobat MinDi mungkin sudah dapat bayangan kalau strategi ini bisa tingkatkan citra bisnis dan penjualan. Tapi, kedua keuntungan itu bukan satu-satunya yang akan kamu dapat dari green marketing.


Penasaran apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan dari green marketing? Berikut MinDi uraikan beberapa manfaat utamanya bagi bisnis:



Meningkatkan Brand Image Perusahaan


Pertama, perusahaan yang mengadopsi praktik green marketing bisa meningkatkan citra dan reputasi mereknya. Lewat komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan, konsumen akan lebih menghargai nilai perusahaan.


Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan. Bukan hanya itu, kamu bisa mendapatkan respon positif dari konsumen yang bisa menghasilkan promosi mulut ke mulut.



Strategi Tepat untuk Meningkatkan Customer Loyalty


Green marketing bisa memperkuat loyalitas dan retensi pelanggan. Pasalnya, konsumen yang mengutamakan keberlanjutan cenderung tetap setia pada merek yang sejalan dengan nilai-nilai mereka. 


Dengan menunjukkan komitmen terhadap lingkungan, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan mereka. Pada akhirnya, ini akan membangun hubungan jangka panjang dan menghasilkan pembelian ulang.



Lebih Ramah Lingkungan


Selain memberikan keuntungan kompetitif, green marketing juga membantu perusahaan menjadi lebih ramah lingkungan. Ini mungkin karena prosesnya melibatkan penggunaan praktik berkelanjutan.


Contoh praktiknya antara lain penggunaan sumber energi terbarukan, bahan daur ulang, dan proses yang efisien secara energi. Ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga seringkali mengurangi biaya operasional.



Contoh Green Marketing Campaign



Sumber: Freepik


Selain edukasi konsumen tentang lingkungan, apa saja sih contoh green marketing campaign? Well, untuk jawab pertanyaanmu, MinDi udah siapkan empat ide untuk kampanye green marketing. Berikut contohnya:


Kemasan yang Ramah Lingkungan


Kampanye ini melibatkan evaluasi ulang terkait bahan kemasan yang dipakai. Tujuannya adalah untuk melakukan perubahan dan menjadi lebih ramah lingkungan.


Contoh penerapannya adalah memakai bahan yang diatur ulang atau biodegradable dan mengurangi pemakaian kemasan berlebihan. Pastikan juga untuk komunikasikan kepada pelanggan tentang beberapa aspek ramah lingkungan dari kemasan yang dipakai.



Produk Eco-Friendly


Kampanye ini melibatkan penciptaan satu set produk yang ramah lingkungan. Ini juga bisa berupa produk yang memakai praktik pengelolaan limbah secara bertanggung jawab.


Pemasarannya bisa dilakukan dengan mempromosikan manfaat lingkungan dari menggunakan produk secara bersamaan. Selain itu, kamu juga bisa tawarkan harga diskon atau insentif ekslusif untuk pembelian satu setnya.



Carbon Offset Programs


Perusahaan yang melakukan kampanye ini biasanya menghitung jejak karbon mereka. Lalu, mereka juga melakukan investasi dalam proyek-proyek yang mengurangi emisi karbon.


Kampanye ini bisa mencakup komunikasi tentang komitmen perusahaan untuk mengimbangi emisi dan mendorong pelanggan untuk ikut serta. 


Selain itu, perusahaan dapat menawarkan program kompensasi karbon sukarela di mana pelanggan dapat berkontribusi pada proyek lingkungan.



Green Partnership


Kampanye ini melibatkan kerjasama dengan bisnis atau organisasi berkelanjutan lainnya. Guna terapkan strategi ini, kamu bisa pertimbangkan untuk membuat kampanye pemasaran bersama atau mempromosikan produk ramah lingkungan satu sama lain. 


Pada akhirnya, ini akan memperkuat dampak kolektif dan menjangkau audiens yang lebih luas.


Baca Juga: 5+ Contoh Digital Marketing yang Sukses di Indonesia




Contoh Studi Kasus Green Marketing



Agar Sobat MinDi lebih paham lagi dengan konsep pemasaran yang satu ini, MinDi juga akan berikan beberapa contohnya di berbagai merek terkenal. Berikut beberapa studi kasus green marketing di lima merek populer:


Tesla



 Sumber: X GoGreenLeasing


Tesla adalah produsen kendaraan listrik yang telah merevolusi industri otomotif dengan mobil listriknya. Kampanye pemasaran mereka menonjolkan manfaat lingkungan dari kendaraan listrik mereka. 


Contohnya adalah manfaat dari nol emisi gas buang dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tesla menekankan pentingnya transportasi berkelanjutan dan memposisikan kendaraan mereka sebagai alternatif yang layak dan ramah lingkungan.



Unilever



Sumber: Unilever


Unilever adalah perusahaan barang konsumsi multinasional yang mengimplementasikan praktik keberlanjutan ke dalam strategi pemasarannya. 


Praktik tersebut berfokus pada mengurangi pengaruh lingkungan serta meningkatkan dampak sosial dan keberlanjutan produk. 


Kampanye pemasaran Unilever menonjolkan komitmen mereka terhadap sumber daya yang berkelanjutan. Mulai dari pengurangan limbah hingga promosi produk-produk yang ramah lingkungan.



Apple



Sumber: Digital Information World


Apple telah berupaya mengurangi dampak lingkungan dari produk-produknya dengan menggunakan bahan eco-friendly dan teknologi yang efisien. Contohnya adalah penggunaan aluminium yang dapat didaur ulang untuk membuat casing produk.


Upaya itu telah mengurangi emisi karbon dalam proses produksinya. Apple juga berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon bagi seluruh produk dan rantai pasokannya pada tahun 2030.


Hal tersebut menunjukkan langkah serius Apple dalam green marketing.



Patagonia



Sumber: UBC


Patagonia adalah merek pakaian luar ruangan yang terkenal dengan keberlanjutan lingkungannya. Mereka meluncurkan kampanye Worn Wear sebagai upaya green marketing.


Kampanye itu mendorong pelanggan untuk memperbaiki, menggunakan kembali, dan mendaur ulang pakaian mereka guna mengurangi limbah tekstil. 


Patagonia juga menyediakan layanan perbaikan hingga mempromosikan penjualan barang bekas. Selain itu, mereka juga mengedukasi pelanggan tentang cara memperpanjang umur pakai pakaian mereka.



WWF



Sumber: Front Signs


Meskipun bukan perusahaan konvensional, WWF adalah contoh yang baik dalam menggunakan strategi green marketing untuk misi konservasi. WWF mengadakan berbagai kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk perlindungan lingkungan.


Kampanyenya mencakup pelestarian habitat, perlindungan spesies yang terancam punah, dan promosi praktik berkelanjutan. 


Dengan memanfaatkan kemitraan dengan perusahaan dan individu, WWF berhasil mempengaruhi perubahan positif dalam perilaku dan kebijakan lingkungan.



Kesimpulan



Itu dia penjelasan lengkap terkait green marketing. Secara keseluruhan, green marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada promosi produk atau layanan dengan menekankan praktik ramah lingkungan.


Karena berfokus untuk menjaga lingkungan, strategi pemasaran ini bisa meningkatkan citra merek secara signifikan. 


Nah, kalau kamu mau strategi pemasaran hijaumu bekerja secara efektif, pastikan juga untuk terapkan digital marketing. Dengan digital marketing, kamu bisa menjangkau audiens yang lebih luas.


Tertarik untuk belajar digital marketing? Jika iya, MinDi sarankan kamu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id. Lewat program ini, Sobat MinDi bisa belajar berbagai macam strategi pemasaran digital. 


Kamu juga bakal diajari dari nol sampai mahir dengan silabus beginner-friendly. Ini juga program yang pas buat career-switcher atau job-seeker yang mau berkarir di digital marketing.


Dengan ikut ini, kamu bisa berpotensi lebih tinggi untuk dapatkan pekerjaan di industri pemasaran digital.  Ini udah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang sukses dapat pekerjaan setelah program berakhir.


Menarik, kan? Yuk, gabung dan mulai perjalanan karir atau bisnismu bersama Dibimbing.id! Apapun tujuannya, Dibimbing siap #BimbingSampaiJadi impianmu!



FAQ (Frequently Asked Question)



Apa Saja Tantangan dalam Green Marketing?


Tantangan utama dalam green marketing adalah greenwashing. Ini merupakan konsep ketika perusahaan mengklaim bahwa produk atau layanannya lebih ramah lingkungan daripada kenyataannya. 


Hal ini dapat menyesatkan konsumen dan merusak kepercayaan terhadap merek. Tantangan lain termasuk biaya awal yang lebih tinggi untuk bahan berkelanjutan dan teknologi hijau.



Referensi


  1. Green Marketing: Definition, Benefits, and Actionable Tips to Build A Sustainable Strategy [Buka]

  2. 15 Green Marketing Examples to Inspire You in 2022 [Buka]

  3. 4 Green Marketing Statistics, Facts & Trends in 2023 [Buka]

  4. Green Marketing – History, Importance, Benefits and Problems [Buka]

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.