4 Fase Product Life Cycle dan Faktor yang Mempengaruhinya
Hudita A. R. Lubis
•
30 June 2023
•
11522
Pemahaman yang baik tentang Product Life Cycle (PLC) membantu perusahaan memahami dimana produk kamu berada dalam siklus tersebut dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk memaksimalkan nilai produk.
Produk yang lebih baik dalam hal kualitas, kinerja, dan pengalaman pengguna cenderung memiliki siklus hidup yang lebih panjang. Maka dari itu, seorang manajer produk harus banget paham tentang Product Life Cycle (PLC) ini.
Dan kali ini, MinDi akan ajak kamu melihat secara mendalam tentang definisi konsep Product Life Cycle, fase-fase yang terlibat dalam siklus hidup produk.
Apa Itu Product Life Cycle?
Product Life Cycle (PLC) adalah konsep yang digunakan dalam pemasaran untuk menggambarkan tahapan-tahapan yang dialami oleh suatu produk sepanjang masa keberadaannya di pasar. Konsep PLC ini membantu perusahaan dalam memahami dinamika penjualan, profitabilitas, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan setiap tahapan kehidupan produk.
Dalam konteks product management, Product Life Cycle mengacu pada pendekatan strategis untuk mengelola produk sepanjang siklus hidupnya. Product Life Cycle (siklus hidup produk) mengacu pada tahapan-tahapan yang dialami oleh produk dari konsepsi hingga penarikan dari pasar.
Siklus hidup produk umumnya terdiri dari empat fase utama, yaitu Introduction Stage, Growth Stage, Maturity Stage, dan Decline Stage. Setiap fase memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi strategi pemasaran dan pengelolaan produk.
Fungsi dan Manfaat Product Life Cycle
Fungsi dan manfaat Product Life Cycle dalam product management sangatlah penting.
Dengan memahami Product Life Cycle, manajer produk bisa merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk setiap fase. Misalnya, pada tahap perkenalan, fokus bisa diberikan pada pemasaran yang intensif, sementara pada tahap kematangan, penekanan dapat diberikan pada diferensiasi produk.
Product Life Cycle membantu dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang, seperti pengembangan produk baru atau perluasan lini produk.
Melalui pemantauan Product Life Cycle, kamu sebagai produk manajer bisa mengidentifikasi tren pasar, perubahan kebutuhan pelanggan, dan peluang baru.
Baca juga: Skills dan Tugas Product Manager yang Harus Kamu Kuasai
4 Fase Product Life Cycle
Dalam product management, terdapat empat fase utama dalam Product Life Cycle yang perlu dipahami, yaitu Introduction Stage, Growth Stage, Maturity Stage, dan Decline Stage. Setiap fase memiliki ciri khasnya sendiri dalam perjalanan produk di pasaran.
Introduction Stage
Fase pertama adalah Introduction Stage atau tahap pengenalan. Pada tahap ini, kamu memperkenalkan produk baru ke pasar. Produk tersebut belum dikenal oleh konsumen, sehingga kamu perlu fokus pada pemasaran untuk membangun kesadaran dan minat konsumen.
Kamu juga perlu melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, serta menentukan strategi harga yang tepat. Pada tahap ini, penting untuk memperhatikan feedback dari konsumen dan melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Growth Stage
Kemudian, setelah melewati tahap pengenalan, produk memasuki Growth Stage atau tahap pertumbuhan. Pada tahap ini, produk mulai mendapatkan perhatian dan minat yang lebih besar dari konsumen. Penjualan produk meningkat secara signifikan, dan kamu perlu mengelola pertumbuhan tersebut dengan baik.
Kamu dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan distribusi produk, dan melakukan strategi pemasaran yang lebih agresif. Di sini, penting untuk menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Maturity Stage
Selanjutnya, produk memasuki Maturity Stage atau tahap kematangan. Pada tahap ini, produk telah mencapai puncak penjualan di pasar. Kompetisi di pasar menjadi lebih ketat, sehingga kamu perlu berinovasi dan mempertahankan keunggulan kompetitif produk.
Penting untuk mempertahankan loyalitas konsumen melalui strategi pemasaran yang efektif, seperti mengembangkan program loyalitas atau memberikan penawaran khusus kepada pelanggan setia. Kamu juga perlu melakukan analisis pasar secara terus-menerus untuk mengidentifikasi peluang baru.
Decline Stage
Terakhir, produk memasuki Decline Stage atau tahap penurunan. Pada tahap ini, penjualan produk mulai menurun karena faktor-faktor seperti perubahan tren atau munculnya produk pengganti. Kamu perlu membuat keputusan strategis, apakah akan melakukan revitalisasi produk atau menarik produk dari pasar.
Jika memutuskan untuk memperbarui produk, kamu dapat melakukan rebranding, melakukan perubahan desain, atau menargetkan segmen pasar baru. Jika memilih untuk menarik produk, penting untuk melakukan proses penarikan yang terencana dan memberikan solusi kepada pelanggan yang terdampak.
Baca juga: 6 Ciri Product Requirement Document yang Baik, Apa Saja Persiapannya?
Faktor yang Mempengaruhi Product Life Cycle
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi siklus hidup produk. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan:
Inovasi teknologi
Kemajuan teknologi bisa mempengaruhi siklus hidup produk dengan cepat. Perkembangan baru dalam teknologi bisa menyebabkan produk yang sudah ada menjadi usang atau kurang diminati oleh pelanggan.
Di sisi lain, inovasi teknologi juga bisa memberikan kesempatan baru untuk pengembangan produk yang lebih baik dan mengikuti tren pasar yang sedang berkembang.
Perubahan kebutuhan pelanggan
Perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan dapat mempengaruhi siklus hidup produk. Jika produk gak lagi memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak relevan dengan perubahan tren, permintaan dapat menurun, dan siklus hidup produk menjadi lebih pendek.
Penting untuk terus memantau dan memahami kebutuhan pelanggan agar produk tetap relevan dalam pasar yang berubah.
Kualitas produk dan persaingan di pasar
Persaingan yang intens di pasar bisa mempengaruhi siklus hidup produk. Jika produk gak mampu bersaing dengan produk sejenis yang lebih baik atau lebih inovatif, permintaan bisa-bisa menurun. Timbal balik dari pesaing dan perubahan strategi pemasaran dapat mempengaruhi posisi produk dalam siklus hidupnya.
Kualitas dan kinerja produk memainkan peran penting dalam siklus hidupnya. Jika produk kamu gak memenuhi harapan pelanggan atau memiliki masalah kualitas yang signifikan, dapat mengakibatkan penurunan permintaan dan kelangsungan hidup produk yang lebih pendek di pasaran.
Perubahan regulasi dan kebijakan
Perubahan regulasi pemerintah atau kebijakan industri dapat mempengaruhi siklus hidup produk. Peraturan baru atau kebijakan yang berdampak pada produksi, distribusi, atau penggunaan produk dapat mempengaruhi permintaan dan penerimaan produk di pasar.
Perubahan kebijakan juga dapat mempengaruhi biaya produksi dan distribusi, yang pada gilirannya mempengaruhi keuntungan dan kelangsungan hidup produk.
Faktor ekonomi dan lingkungan
Faktor ekonomi dan lingkungan, seperti fluktuasi harga bahan baku, biaya produksi, kebijakan lingkungan, dan keberlanjutan, juga dapat mempengaruhi siklus hidup produk. Perubahan dalam faktor-faktor ini dapat mempengaruhi harga produk, keuntungan, dan permintaan pasar.
Penting untuk memahami faktor-faktor ini dan memantau perubahan dalam lingkungan bisnis dan pasar untuk merencanakan strategi pengembangan produk yang efektif dan mengelola siklus hidup produk dengan baik.
Baca juga: Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2023
Pemahaman tentang Product Life Cycle memungkinkan perusahaan kamu untuk mengoptimalkan penjualan dan keuntungan, mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola produk, serta mengembangkan rencana jangka panjang untuk menghadapi perubahan pasar dan persaingan.
Memang keputusan yang tepat untuk memahami product life cycle ini, dan akan menjadi keputusan yang lebih tepat lagi kalau kamu ikut Bootcamp Product Management selama 4,5 bulan aja bersama mentor berpengalaman sebagai langkah awal kamu meniti karir di bidang product management yang lebih profesional. Daftarkan diri kamu di sini dan coba klaim promo-nya!Tags