dibimbing.id - 6 Ciri Product Requirement Document (PRD) yang Baik, Apa Saja Persiapannya?

6 Ciri Product Requirement Document (PRD) yang Baik, Apa Saja Persiapannya?

Hudita A. R. Lubis

•

14 June 2023

•

2682

Image Banner

Mengikuti acuan keenam komponen dasar membuat Product Requirement Document (PRD) memang lah langkah yang tepat, tapi kamu tau gak, Sobat MinDi? Kalau membuat PRD yang baik perlu persiapan yang baik pula. 

Itu lah kenapa Sobat MinDi harus tau banget 6 Ciri Product Requirement Document yang baik anti gagal ala MinDi untuk menciptakan Product Requirement Document (PRD) yang efektif, diperlukan pemahaman mendalam tentang ciri-ciri yang harus ada dalam dokumen tersebut, serta persiapan yang matang sebelum penyusunannya.


Eiitss, tapi sedikit pertanyaan dari MinDi, kamu sudah tau apa tujuan dan fungsi membuat Product Requirement Document ini belum? Sini MinDi kasih tau!


Baca juga: 6 Komponen Dasar dan Contoh Product Requirement Document



Apa itu Product Requirement Document (PRD)?


Product Requirement Documents (PRD) adalah artefak yang digunakan dalam proses pengembangan produk untuk mengkomunikasikan kemampuan apa yang harus disertakan dalam rilis produk kepada tim pengembangan dan pengujian. 


Document ini biasanya lebih banyak digunakan dalam lingkungan air terjun di mana definisi produk, desain, dan pengiriman terjadi secara berurutan, namun dapat juga digunakan dalam pengaturan tangkas.


PRD akan memuat segala sesuatu yang harus disertakan dalam suatu rilis agar dianggap lengkap, yang berfungsi sebagai panduan untuk dokumen selanjutnya dalam proses rilis. 


Meskipun PRD mungkin memberikan petunjuk mengenai implementasi potensial untuk menggambarkan sebuah kasus penggunaan, PRD mungkin tidak menentukan implementasi spesifik.



Apa Tujuan Product Requirement Document (PRD)?


PRD berguna untuk mempermudah pekerjaan Product Manager yang harus berkolaborasi dengan tim perusahaan lainnya. PRD dibuat dengan tujuan mengidentifikasi syarat produk, memudahkan komunikasi tentang visi produk, menjadi panduan pengembangan produk, menjadi arahan uji dan penilaian produk dan membantu pengambilan keputusan atas produk.  


Salah satu tujuan utama PRD adalah untuk menyediakan acuan yang jelas bagi tim pengembang, termasuk pengembang perangkat lunak, desainer, dan pemangku kepentingan lainnya. PRD meminimalkan ketidakjelasan dan kesalahpahaman, dan membantu tim bekerja dengan fokus pada tujuan yang sama. 


Secara keseluruhan, tujuan utama dari membuat Product Requirement Document (PRD) adalah untuk menyediakan panduan yang jelas dan terstruktur bagi pengembangan produk kamu. 


Sobat MinDi juga harus tau apa fungsi utama dari Product Requirement Document (PRD)? Berikut ini sehingga tujuan pembuatan PRD dapat kamu pahami dengan baik.



Apa Fungsi Product Requirement Document (PRD)?


Product Requirement Document (PRD) adalah dokumen yang merinci persyaratan dan spesifikasi produk secara terperinci. Fungsi PRD dalam manajemen produk meliputi:


  1. PRD sebagai klarifikasi persyaratan, yang membantu kamu dalam klarifikasi persyaratan produk dengan menjelaskan fitur-fitur yang diperlukan, fungsi-fungsi yang diharapkan, dan kriteria keberhasilan yang harus dipenuhi.

  2. PRD berfungsi sebagai pedoman pengembangan, yang menyediakan pedoman rinci tentang apa dan bagaimana produk dikembangkan bagi tim lain yang berkolaborasi merancang dan mengembangkan produk kamu.

  3. Sebagai sarana komunikasi, yang penting antara tim produk, tim pengembangan, dan pihak terkait lainnya. Dokumen ini membantu memastikan pemahaman yang sama mengenai persyaratan produk dan menjadi referensi bagi semua pihak yang terlibat.

  4. Sebagai dasar pengukuran dan evaluasi untuk mengukur kemajuan dan evaluasi pengembangan produk. Tim dapat melacak sejauh mana persyaratan PRD telah terpenuhi dan mengidentifikasi apakah ada perubahan atau perbaikan yang diperlukan.

  5. Sebagai dokumentasi resmi yang mencatat persyaratan dan spesifikasi produk. Ini membantu dalam dokumentasi proses pengembangan, memastikan konsistensi dan kesesuaian


Dengan fungsi dan tujuan yang krusial bagi produk, membuat PRD yang baik butuh persiapan matang yang matang. Persiapan membuat PRD melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan, tujuan produk, dan lingkungan bisnis. 



Bagaimana Persiapan Membuat Product Requirement Document (PRD)?


Berikut beberapa langkah yang dapat Sobat MinDi ikuti dalam persiapan membuat PRD:


1. Pahami kebutuhan pelanggan


Sobat MinDi bisa lakukan riset pasar yang komprehensif dan interaksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan, masalah, dan harapan mereka terhadap produk kita. Kemudian, identifikasi tantangan dan peluang yang ada di pasar.



2. Tentukan tujuan produk


Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk produk kamu. Coba pikirkan apakah ada yang ingin dicapai produk kamu? Misalnya, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, atau menghasilkan pendapatan tambahan.



3. Definisikan lingkungan bisnis


Coba pelajari tentang lingkungan bisnis di mana produk kamu akan beroperasi, dengan memahami tren industri, pesaing, peraturan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pengembangan dan pemasaran produk kamu.



4. Identifikasi fitur dan fungsionalitas


Selanjutnya coba buat daftar fitur dan fungsionalitas yang harus ada dalam produk dan prioritaskan fitur berdasarkan tingkat kepentingan dan dampaknya terhadap pengguna produk dan lingkungan bisnis.



5. Tetapkan batasan dan kendala


Terakhir, identifikasi batasan dan kendala yang ada, seperti anggaran, sumber daya, waktu, dan teknologi yang tersedia. Kamu juga perlu pertimbangkan faktor-faktor ini saat merencanakan dan mendefinisikan PRD.


Baca juga: Update Terkini Gaji Product Management Tahun 2023 



6 Ciri Product Requirement Document (PRD)

Dibimbing.id - 6 Ciri Product Requirement Document (PRD)


Apa Ciri-ciri Product Requirement Document (PRD) yang Baik?


1. PRD jelas dan terperinci


PRD harus memberikan deskripsi yang jelas dan terperinci tentang produk yang akan dikembangkan. Setiap fitur dan fungsionalitas harus dijelaskan dengan baik, termasuk spesifikasi teknis jika diperlukan.



2. PRD menyertakan kebutuhan pengguna


PRD harus menggambarkan kebutuhan pengguna dengan jelas. Identifikasi siapa pengguna target, apa yang mereka harapkan dari produk, dan bagaimana produk akan memenuhi kebutuhan mereka.



3. PRD menjelaskan User Flow


PRD harus memberikan gambaran tentang alur pengguna dalam menggunakan produk. Ini melibatkan mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diambil oleh pengguna dan menggambarkan pengalaman pengguna yang diharapkan.



4. PRD terukur dan spesifik


PRD harus menyertakan kriteria pengukuran yang jelas untuk mengevaluasi keberhasilan produk. Definisikan metrik yang akan digunakan untuk mengukur kinerja, kepuasan pengguna, atau tujuan bisnis lainnya.



5. PRD memperhatikan aspek bisnis


PRD harus mencerminkan aspek bisnis, seperti model pendapatan, strategi pemasaran, dan keuntungan yang diharapkan. Hal ini membantu memastikan bahwa produk yang dikembangkan sesuai dengan tujuan bisnis.



6. PRD diperbarui secara teratur


PRD harus diperbarui dan disesuaikan seiring perkembangan proyek. Jika ada perubahan kebutuhan, pelanggan, atau lingkungan bisnis, semua itu harus tercermin dalam PRD.



Apa yang Harus Dimuat dalam Product Requirement Documents (PRD)?


PRD harus mencakup setiap kemampuan eksplisit yang diperlukan untuk rilis tersebut. 


Untuk mendukung setiap kemampuan yang diinginkan, harus ada kasus penggunaan yang mengilustrasikan bagaimana pengguna akan memanfaatkan fungsi ini dan untuk menginformasikan rencana pengujian.


Selain persyaratan fungsional, PRD juga harus menguraikan persyaratan lainnya. 


Hal ini mencakup segala persyaratan sistem atau lingkungan (yaitu, produk ini harus berjalan pada Windows 10 atau yang lebih baru, atau harus berjalan di browser Firefox, Chrome, dan Safari), serta segala persyaratan kegunaan (yaitu navigasi satu tangan untuk aplikasi seluler).


Bahan terakhir untuk PRD adalah Asumsi, Kendala, dan Ketergantungan.


  • Asumsi adalah segala sesuatu yang kamu harapkan (namun tidak dijamin), seperti asumsi bahwa semua pengguna akan memiliki konektivitas Internet.

  • Kendala menentukan sesuatu yang tidak dapat disyaratkan oleh implementasi pada akhirnya, apakah itu kendala anggaran atau kendala teknis.

  • Ketergantungan adalah kondisi atau item apa pun yang diketahui yang akan diandalkan oleh produk, misalnya bergantung pada Google Maps untuk menambahkan petunjuk arah pada aplikasi jalan-jalan anjing.



Apa Contoh Product Requirement Documents (PRD)?


Berikut ini adalah garis besar dasar apa saja yang harus dimasukkan dalam PRD. Tidak ada aturan pasti mengenai hal ini, namun hal-hal berikut biasanya ada:


  • Sasaran/Sasaran: Jelaskan mengapa Anda membangun ini dan apa yang ingin Anda capai.

  • Fitur: Untuk setiap fitur, kamu harus menyertakan minimal deskripsi, tujuan, dan kasus penggunaan. Detail tambahan mungkin berguna atau diperlukan tergantung pada kompleksitas fitur, seperti item di luar cakupan.

  • Catatan Alur & Desain UX: Sebagian besar organisasi menyelesaikan desain fitur UX setelah PRD ditinjau dan diterima. Namun, mungkin ada beberapa panduan umum yang diperlukan pada tahap ini untuk memastikan tujuan pelepasan terpenuhi. Ini bukan tempat untuk maket atau gambar rangka dengan piksel sempurna yang memetakan setiap kemungkinan skenario; sebaliknya, ini dapat digunakan untuk menggambarkan alur kerja pengguna secara keseluruhan.

  • Persyaratan Sistem & Lingkungan: Lingkungan pengguna akhir mana yang akan didukung (seperti browser, sistem operasi, memori, dan kekuatan pemrosesan, dll.).

  • Asumsi, Kendala & Ketergantungan: Buat daftar apa yang diharapkan dari pengguna, batasan apa pun yang perlu diperhatikan dalam implementasi, dan elemen luar apa pun yang diperlukan agar solusi akhir dapat berfungsi.



Pada intinya, Product Requirement Document yang baik akan memberikan panduan yang jelas dan terperinci kepada tim pengembangan produk, memungkinkan mereka untuk memahami kebutuhan pengguna, tujuan bisnis, dan kendala yang ada.


Tapi bukan cuma persiapan PRD yang baik, Sobat MinDi juga membutuhkan praktik yang baik dalam mengimplementasikan segala tips dari MinDi di atas. 


Practical exercises menjadi Product Manager yang baik bisa kamu tempuh melalui setiap pertemuan di Bootcamp Product Management yang berlangsung gak lebih dari 4,5 bulan , hanya dengan klik   di sini kamu sudah bisa join berbagai pembelajaran Product Manager dengan para expert.



Referensi


Product Requirements Document - Buka

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!