dibimbing.id - Apa itu Emphatize pada UI/UX? Pengertian dan Contohnya!

Apa itu Emphatize pada UI/UX? Pengertian dan Contohnya!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

08 April 2024

759

Image Banner

Emphatize adalah komponen penting dalam UI/UX. Hal ini digunakan untuk memahami pengalaman dan kebutuhan pengguna. Lantas, apa itu emphatize dalam UI/UX?


Secara umum, emphatize adalah salah satu fase dalam design thinking UI/UX yang bermanfaat untuk menciptakan solusi relevan dengan pengguna. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!



Apa itu Emphatize dalam UI/UX?


gambar seseorang sedang membuat wireframe
Seorang sedang membuat wireframe


Empathize dalam UI/UX merupakan langkah awal dan sangat krusial dalam metodologi design thinking. Lebih detailnya, ini adalah proses untuk mendalami pemahaman tentang pengguna dan masalah yang mereka alami. 


Langkah ini menekankan pada pembentukan koneksi yang mendalam dengan pengguna. Jadi, ini dilakukan bukan sekadar untuk mengumpulkan data atau fakta tentang mereka. 


Dalam fase ini, desainer dan pengembang berusaha untuk untuk merasakan dan mengalami apa yang dirasakan oleh pengguna. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, dan rintangan yang dialami pengguna dengan cara paling autentik.


Dengan demikian, empathize adalah fondasi yang memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar berdampak positif dan bermakna bagi pengguna.


Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk yang bukan hanya mudah digunakan tetapi juga memberikan kepuasan dan nilai tambah dalam pengalaman pengguna.



Mengapa Emphatize Penting?


Beberapa alasan mengapa emphatize penting adalah sebagai berikut:


  • Memahami Pengguna: Dengan empati, desainer dapat memahami kebutuhan, keinginan, dan rintangan yang dihadapi oleh pengguna secara nyata dan mendalam.

  • Mengidentifikasi Masalah: Ini membantu dalam mengidentifikasi masalah yang sebenarnya atau berbeda dari asumsi.

  • Pengambilan Keputusan Berbasis Pengguna: Keputusan desain didasarkan pada kebutuhan dan perspektif pengguna, bukan asumsi pribadi atau tren pasar semata.


Baca Juga: 3 Aplikasi dan Contoh Desain Thinking dalam UI dan UX



Apa Saja Tahapan Emphatize?


Ilustrasi tahapan ui/ux


Empathize dilakukan melalui serangkaian metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Beberapa contohnya antara lain:

  • Wawancara Pengguna: Berbicara langsung dengan pengguna untuk mendengarkan pengalaman, kebutuhan, dan frustrasi mereka.

  • Pengamatan: Mengamati pengguna dalam konteks nyata menggunakan produk atau layanan untuk melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan teknologi tersebut.

  • Survei dan Kuesioner: Mengumpulkan data kuantitatif dari pengguna untuk mendapatkan insight yang dapat diukur dan dianalisis.

  • Pembuatan Persona Pengguna: Mengembangkan profil pengguna semi-fiksional berdasarkan data penelitian untuk mewakili target audiens.

  • Peta Perjalanan Pengguna (User Journey Maps): Menggambarkan langkah demi langkah pengalaman pengguna dengan produk atau layanan, dari awal hingga akhir.



Contoh Penerapan Emphatize dalam UI/UX


Penerapan empathize dalam UI/UX dapat diilustrasikan melalui beberapa contoh nyata. Berikut adalah beberapa contoh yang sudah MinDi siapkan:



1. Aplikasi Kesehatan



Contoh pertama bisa ditemukan pada aplikasi kesehatan. Untuk aplikasi yang memantau kesehatan pengguna, proses empati bisa melibatkan beberapa tahapan yakni:


  • Wawancara dengan pengguna yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

  • Mengamati bagaimana mereka mengelola kondisi mereka.

  • Apa tantangan yang mereka hadapi dengan aplikasi kesehatan saat ini.



2. E-commerce



Contoh empati berikutnya bisa ditemukan pada perancangan aplikasi e-commerce. Dalam konteks e-commerce, empati dapat melibatkan pengamatan seperti:


  • Bagaimana pengguna berbelanja online.

  • Tantangan yang mereka hadapi saat mencari produk.

  • Apa yang memotivasi keputusan pembelian mereka. 


Pengamatan ini bisa membantu mendesain antarmuka yang lebih intuitif dan proses checkout yang lebih mudah.


Baca Juga: Wajib tahu! Ini 5 Tahapan Design Thinking dan Penerapannya



3. Aplikasi Pendidikan



Contoh empati terakhir berikutnya bisa ditemukan dalam proses perancangan aplikasi pendidikan. Untuk aplikasi yang bertujuan meningkatkan pengalaman belajar, proses empati bisa mencakup:


  • Wawancara dengan siswa dan guru untuk memahami kebutuhan pembelajaran mereka.

  • Pengamatan tentang cara mereka menggunakan teknologi dalam pendidikan


Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu emphatize dalam UI/UX. Dengan memahami pengguna secara mendalam melalui proses empati, desainer dapat menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan fungsional dan memberikan pengalaman menyenangkan.


Secara keseluruhan, emphatize dalam UI/UX bisa dikatakan sebagai fondasi dari pembuatan desain yang inovatif dan user-centric.


Apabila tertarik untuk belajar lebih banyak lagi, MinDi sarankan kamu untuk ikut Bootcamp UI/UX Design Dibimbing.id. Lewat program ini, kamu bisa belajar teori dasar UI/UX hingga praktik dengan real-case study.


Program ini dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, pemula atau para career-switcher yang baru belajar juga tidak akan kesulitan mengikuti pembelajarannya.


So, tunggu apa lagi? Segera daftar dan kembangkan keahlianmu di UI/UX bareng Dibimbing.id! Apapun tujuannya, MinDi siap #BimbingSampaiJadi karir impianmu.












Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!