dibimbing.id - Apa Itu Database Testing? Tujuan dan Cara Pengujiannya

Apa Itu Database Testing? Tujuan dan Cara Pengujiannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

30 May 2025

337

Image Banner

Database testing adalah hal penting yang sering terlupakan saat membangun aplikasi. Warga Bimbingan, tanpa pengujian ini, data bisa rusak atau tampil gak sesuai.

MinDi bakal bantu kamu pahami apa itu database testing, tujuannya, dan gimana cara melakukannya. Yuk, kita bahas bareng biar aplikasi kamu gak cuma jalan, tapi juga andal!


Apa itu Database Testing?


Database testing adalah proses pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem database bekerja dengan benar, aman, dan sesuai dengan fungsinya. 

Pengujian ini mencakup berbagai hal, mulai dari struktur tabel, validasi data, hingga performa query yang digunakan dalam aplikasi. 

Tujuannya adalah untuk mendeteksi kesalahan sejak dini, menjaga integritas data, serta memastikan bahwa data yang disimpan, diambil, dan ditampilkan sudah sesuai harapan. 

Tanpa database testing, aplikasi bisa terlihat baik di permukaan, tapi menyimpan banyak risiko di balik layar.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Kenapa Database Testing Penting?


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, tampilan oke belum cukup—database testing penting untuk pastikan data aman dan sistem berjalan lancar. Ini dia alasannya:


1. Menjaga Integritas Data


Database testing membantu memastikan bahwa data yang disimpan di sistem tetap utuh, akurat, dan sesuai aturan. 

Tanpa proses ini, bisa saja terjadi data duplikat, data hilang, atau ketidaksesuaian antar tabel yang saling terhubung. 

Hal ini sangat penting, terutama untuk aplikasi yang menangani data penting seperti informasi pelanggan atau transaksi keuangan.


2. Mencegah Bug di Level Backend


Banyak error justru muncul di lapisan database, bukan di tampilan. Query yang salah, logika penyimpanan yang keliru, atau data yang tidak divalidasi bisa menyebabkan bug serius. 

Dengan pengujian database, kesalahan seperti ini bisa ditemukan sejak awal sebelum merusak pengalaman pengguna secara keseluruhan.


3. Meningkatkan Performa Aplikasi


Database testing membantu mengidentifikasi bottleneck pada performa, seperti query yang lambat atau penggunaan indeks yang tidak efisien. 

Hal ini penting terutama ketika volume data mulai membesar seiring waktu. Pengujian yang tepat memungkinkan aplikasi tetap responsif meskipun beban kerja bertambah.


4. Mendukung Skalabilitas Sistem


Semakin besar skala aplikasi, semakin kompleks pula struktur dan beban data yang dikelola. 

Database testing memastikan sistem tetap stabil dan scalable ketika jumlah pengguna, data, atau transaksi meningkat drastis. Dengan fondasi data yang kuat, aplikasi lebih siap untuk tumbuh tanpa mengorbankan kualitas.

Baca juga : Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli


Jenis-Jenis Database Testing


Sumber: Canva

Setiap jenis database testing punya fokus dan fungsinya masing-masing. Warga Bimbingan perlu tahu ini biar bisa pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan sistem. Berikut jenis-jenis utamanya:


1. Structural Testing


Structural testing berfokus pada elemen-elemen teknis dalam database seperti tabel, kolom, index, view, dan schema. 

Tujuannya adalah untuk memastikan struktur database sudah sesuai dengan desain dan tidak ada kesalahan definisi. Pengujian ini penting untuk menjaga performa dan konsistensi data di level dasar.


2. Functional Testing


Functional testing memeriksa apakah operasi dasar seperti insert, update, delete, dan retrieve berjalan sesuai aturan bisnis. 

Ini juga mencakup validasi trigger, constraint, dan prosedur yang bekerja di balik layar. Dengan pengujian ini, Warga Bimbingan bisa pastikan logika aplikasi benar-benar didukung oleh database-nya.


3. Performance Testing


Jenis ini bertujuan mengukur seberapa cepat dan stabil database merespons permintaan, terutama saat beban tinggi. 

Tes dilakukan pada query, indexing, dan transaksi besar untuk mengetahui bottleneck. Ini sangat penting untuk aplikasi berskala besar yang membutuhkan waktu respons cepat.


4. Security Testing


Security testing memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang bisa mengakses data tertentu. 

Pengujian ini mencakup hak akses, enkripsi, dan proteksi terhadap injeksi SQL. Dengan ini, Warga Bimbingan bisa jaga database tetap aman dari celah keamanan.

Baca juga : 10 Contoh KPI Quality Assurance untuk Ukur Performa QA


Langkah-Langkah Melakukan Database Testing


Agar database testing efektif, perlu langkah yang terstruktur dan jelas. Berikut tahapan umum yang bisa Warga Bimbingan ikuti dalam proses pengujiannya:


1. Tentukan Scope Pengujian


Langkah pertama adalah menentukan area database yang akan diuji—apakah struktur, fungsi, performa, atau keamanannya. 

Penentuan ini penting agar pengujian terarah dan tidak melebar ke hal yang tidak relevan. Dengan scope yang jelas, waktu dan sumber daya bisa digunakan lebih efisien.


2. Siapkan Data Uji


Data uji harus merepresentasikan skenario yang realistis, baik untuk kasus normal maupun edge case

Data ini bisa berupa dummy data, data anonim dari produksi, atau kombinasi keduanya. Tujuannya agar pengujian mencerminkan kondisi sebenarnya saat aplikasi digunakan.


3. Jalankan Query dan Validasi Hasil


Gunakan SQL query untuk menguji apakah data tersimpan, dimodifikasi, atau ditampilkan sesuai harapan. 

Bandingkan hasilnya dengan data yang diharapkan atau aturan bisnis yang berlaku. Di tahap ini, setiap ketidaksesuaian bisa langsung diidentifikasi dan dicatat.


4. Otomatisasi dan Ulangi Pengujian


Jika pengujian dilakukan berulang, sebaiknya gunakan tools otomatisasi seperti unit test database atau skrip SQL otomatis. 

Otomatisasi membantu menjaga konsistensi hasil uji dan menghemat waktu. Jangan lupa lakukan regression testing setelah perubahan pada sistem.

Baca juga : 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif


Manfaat Database Testing


Sumber: Canva

Database testing mungkin terlihat sepele, tapi manfaatnya besar untuk kestabilan sistem dan kualitas data. Ini dia beberapa manfaat utamanya yang perlu Warga Bimbingan tahu:


1. Menjaga Kualitas Data


Database testing membantu memastikan data yang tersimpan tetap akurat, lengkap, dan bebas error

Kesalahan data bisa menyebabkan tampilan yang keliru atau laporan yang menyesatkan. Dengan pengujian, kualitas data tetap terkontrol sejak awal.


2. Mendeteksi Masalah Lebih Awal


Pengujian membantu menemukan bug atau error pada query sebelum aplikasi digunakan pengguna. 

Semakin cepat masalah ditemukan, semakin kecil biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. Ini membuat proses pengembangan jadi lebih efisien.


3. Meningkatkan Performa Sistem


Dengan database testing, bottleneck seperti query lambat atau struktur yang kurang optimal bisa diidentifikasi. 

Setelah diperbaiki, sistem jadi lebih cepat dan responsif. Ini sangat penting terutama untuk aplikasi yang menangani data dalam jumlah besar.


4. Mendukung Keamanan dan Kepatuhan


Database testing juga bisa mencakup pengujian hak akses dan proteksi data sensitif. Hal ini penting untuk menjaga keamanan informasi dan memenuhi standar kepatuhan. Apalagi kalau aplikasi kamu berkaitan dengan data pengguna atau transaksi keuangan.

Baca juga : Contoh Bug Report: Arti, Elemen, dan Tips Menulis Efektif


Ingin jadi Quality Assurance Engineer profesional?


Setelah memahami apa itu database testing, manfaat, dan cara kerjanya, sekarang saatnya Warga Bimbingan naik level dengan memperdalam keahlian QA secara menyeluruh!

Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar praktik terbaik pengujian sistem, termasuk teknik database testing, API testing, automation, dan QA tools industri terkini.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif dan studi kasus nyata yang mempersiapkan kamu untuk tantangan di dunia kerja.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 95%, peluang kariermu sebagai QA Engineer terbuka lebar di berbagai industri teknologi.

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi Quality Assurance yang andal dan siap kerja! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Database Testing: What it is, Why & Best Practices [Buka]
  2. Database Testing - Software Testing [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!