dibimbing.id - Database Management System: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Database Management System: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

14 March 2024

•

2346

Image Banner

DMBS atau Database Management System adalah software yang memungkinkan organisasi untuk mengelola volume data yang besar secara terstruktur dan efektif.


Oleh sebab itu, DMBS adalah salah satu software yang dianggap sebagai kunci pengelolaan informasi. Tertarik untuk mempelajarinya? Baca artikel ini sampai habis ya!




Apa yang Dimaksud dengan Database Management System?




Database Management System adalah sebuah software yang membantu pengguna menyimpan dan mengelola data. DBMS juga memudahkan pengguna untuk menambah, mengubah, atau menghapus data dalam database.


Dengan DBMS, data bisa disimpan dengan rapi dan mudah diakses kapan saja. DBMS juga membuat data lebih aman dan mengurangi kemungkinan data hilang atau rusak


Secara keseluruhan, DBMS sangat penting untuk mengelola banyak data dengan cara yang efisien dan aman.



Apa Fungsi Database Management System?


Database Management System adalah alat penting dalam pengelolaan data untuk organisasi dan bisnis. Fungsi-fungsi yang ditawarkannya memungkinkan mereka untuk mengelola data secara efektif dan mengambil keputusan secara akurat.


Beberapa fungsi Database Management System adalah:


  • Penyimpanan Data: DBMS menyediakan cara terstruktur untuk menyimpan data dalam database. Ini memungkinkan data disimpan dengan efisien dan mudah diakses.

  • Pengelolaan Data: Memudahkan penciptaan, pengubahan, dan penghapusan data. DBMS memastikan bahwa semua perubahan data dilakukan dengan benar dan aman.

  • Pengambilan Data: DBMS memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengambil data yang spesifik dengan cepat dan mudah. Ini berlaku untuk keperluan analisis maupun operasional.

  • Keamanan Data: Menyediakan fitur keamanan untuk melindungi data, termasuk kontrol akses yang membatasi siapa saja pelihat atau editor.

  • Integritas Data: Memastikan bahwa data tetap akurat dan konsisten. Ini berlaku bahkan ketika banyak pengguna mengakses dan mengubah data secara simultan.

  • Backup dan Pemulihan: DBMS menyediakan alat untuk membackup data dan memulihkannya jika terjadi kegagalan sistem atau data hilang.

  • Pemrosesan Transaksi: Mendukung pemrosesan transaksi yang aman dan efisien. Ini memastikan bahwa semua operasi database dilakukan secara konsisten.


Baca Juga: PostgreSQL vs MySQL, Lebih Unggul yang Mana?





Komponen Database Management System


DMBS terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama untuk menyediakan lingkungan yang aman, efisien, dan mudah digunakan untuk pengelolaan data. Beberapa komponen Database Management System adalah:


  • Software DBMS: Ini memungkinkan semua operasi database, termasuk penyimpanan, pengambilan, pembaruan, dan pengelolaan data.

  • Database: Kumpulan data yang disimpan secara terorganisir dalam DBMS. Database bisa terdiri dari tabel, indeks, view, dan objek lainnya.

  • Database Engine: Komponen yang bertanggung jawab untuk memproses query, melakukan transaksi, dan mengontrol akses ke database.

  • Database Schema: Struktur atau blueprint dari database yang mendefinisikan organisasi, data, dan hubungan antar data di dalamnya.

  • Query Processor: Memungkinkan pengguna untuk membuat dan menjalankan query terhadap database. Tujuannya adalah untuk mengambil atau memperbarui data.

  • Transaction Management: Mengelola transaksi dalam database untuk memastikan keakuratan dan keandalan data, serta mendukung pengolahan simultan.

  • Data Dictionary: Katalog yang berisi metadata tentang struktur database, termasuk definisi tabel, kolom, tipe data, dan kendala.

  • Report Generator: Alat untuk membuat laporan dari data yang tersimpan dalam database. Ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan menganalisis data.

  • Backup and Recovery System: Sistem untuk membuat cadangan data dan memulihkannya jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.

  • Security Management: Komponen yang mengelola akses ke database. Ini termasuk autentikasi pengguna, enkripsi data, dan kontrol akses berbasis peran.




Apa Saja Jenis-Jenis Database Management System?


DMBS memiliki beragam jenis yang memiliki karakteristik dan kegunaan spesifik. Beberapa jenis database management system adalah:



1. Relational Database Management System (RDBMS)


Menggunakan struktur tabel untuk menyimpan data. Pada RDMBS, setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Data di dalam tabel bisa berelasi atau terhubung dengan data di tabel lain. Di sini, SQL juga digunakan untuk query dan manipulasi data. 


Contoh DMBS: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan SQL Server.



2. NoSQL Database Management System


Dirancang untuk menangani beragam format data. Ini termasuk dokumen, grafik, pasangan kunci-nilai, dan kolom lebar. NoSQL cocok untuk data yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur dengan skema yang dinamis dan untuk skala besar. 


Contoh DMBS: MongoDB, Cassandra, Redis, dan Neo4j.



3 Object-oriented Database Management System (OODBMS)


Menyimpan data dalam bentuk objek. Ini mirip dengan model pemrograman berorientasi objek. OODBMS memungkinkan penyimpanan data yang lebih kompleks dan dapat memodelkan aplikasi lebih dekat dengan representasi dunia nyata. 


Contoh DMBS: db4o dan ObjectDB.



4. Hierarchical Database Management System


Menyimpan data dalam struktur pohon. Pada kategori ini, setiap elemen memiliki hubungan satu-ke-banyak dengan elemen lain. Cocok untuk aplikasi dengan struktur data yang sangat terorganisir. Contohnya adalah sistem IBM Information Management System (IMS).



5. Network Database Management System


Mirip dengan sistem hierarkis tetapi memungkinkan hubungan banyak-ke-banyak antara entitas. Ini menyediakan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan sistem hierarkis. 


Contoh DMBS: IDMS (Integrated Database Management System).



6. In-memory Database Management System (IMDBMS)


Menyimpan seluruh database di dalam memori utama (RAM) daripada di disk. Ini kelebihan yang bisa mempercepat operasi database. Sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan latensi rendah dan throughput tinggi. 


Contoh DMBS: Redis, SAP HANA.



7. Columnar Database Management System (CDBMS)


Menyimpan data per kolom daripada per baris. Ini bisa optimal jika digunakan untuk operasi baca/analitik pada dataset besar. Ini membantu dalam mengoptimalkan penyimpanan data dan kecepatan query


Contoh DMBS: Apache Cassandra, Google Bigtable.



Baca Juga: Cara Membuat Query di PostgreSQL untuk Pemula dengan SELECT



Keuntungan Penggunaan DMBS


DMBS menawarkan berbagai keuntungan yang mendukung berbagai aplikasi bisnis dan analitik. Selain itu, DMBS juga memenuhi kebutuhan pengelolaan data yang kompleks dan beragam. Beberapa keuntungan dari menggunakan Database Management System adalah:



1. Efisiensi Operasional


DBMS memfasilitasi penyimpanan, pencarian, dan manipulasi data yang cepat dan efisien. Hal ini mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengelola data.



2. Keamanan Data yang Ditingkatkan


DBMS dilengkapi dengan fitur keamanan terintegrasi, termasuk kontrol akses dan enkripsi. Ini membantu melindungi data dari akses tidak sah dan potensi ancaman keamanan.



3. Integritas dan Keakuratan Data


DBMS menjamin keakuratan dan konsistensi data dengan menerapkan aturan dan kendala. Ini memastikan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan selalu tepat dan dapat diandalkan.



4. Pemulihan Data


Dengan sistem backup dan pemulihan yang efektif, DBMS memastikan bahwa data bisa dipulihkan dengan cepat setelah terjadi kerusakan atau kegagalan sistem. Hal ini mampu mengurangi risiko kehilangan data kritis.




Itulah pembahasan lengkap mengenai database management system. Pembahasan di atas mengungkapkan bahwa database management system adalah software yang bisa memenuhi kebutuhan pengelolaan data kompleks dan beragam.


Hal ini penting dalam bisnis maupun pengembangan web. Berbicara tentang pengembangan web, apakah kamu tertarik mempelajarinya? Jika iya, MinDi punya rekomendasi untukmu.


Buat Sobat MinDi yang mau belajar pengembangan web, MinDi sarankan untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Di sini, kamu bisa belajar teori, bahasa pemrograman, tools penunjangm hingga praktik dengan real-case project.


Di samping itu, pembelajarannya dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, kamu yang baru mulai pun bisa belajar dari nol.


So, tunggu apa lagi? Segera gabung dan ambil langkah awal untuk kembangkan keahlianmu di industri ini bareng Dibimbing.id!







Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!