Apa Itu Brand Perception? Cara Mengukur, Contoh, & Tips

Farijihan Putri
•
05 June 2025
•
260

Warga Bimbingan, kamu punya brand atau lagi berencana berkarier di bidang digital marketing? Pasti pengen brand dikenal dan disukai banyak orang, kan? Tapi, bagaimana cara memastikan konsumen beneran punya pandangan yang baik terhadap brand?
Banyak marketer atau pemilik bisnis pemula terjebak pada promosi semata. Padahal, ada faktor lain yang jauh lebih krusial, bagaimana brand dipersepsikan di mata konsumen.
Kalau kamu nggak paham brand perception adalah cerminan sejati brand di benak konsumen, strategi marketing-mu bisa salah arah. Iklan-iklanmu mungkin nggak efektif karena nggak sesuai dengan apa yang konsumen rasakan.
Bisnis bisa sulit bersaing atau bahkan stagnan, cuma karena brand punya reputasi yang kurang optimal atau disalahpahami. Bukankah sayang sekali jika semua usaha dan investasi tidak membuahkan hasil maksimal?
Makanya, di artikel ini MinDi akan membahas tuntas tentang brand perception secara lengkap biar kamu bisa membangun brand perception yang positif dan kuat. Langsung aja yuk, simak sekarang!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bootcamp Digital Marketing Terbaik
Apa Itu Brand Perception?
Brand perception adalah bagaimana sebuah merek dilihat dan dirasakan oleh orang banyak, khususnya konsumen. Bayangkan saja, ini seperti 'citra' atau 'kesan' yang muncul di kepala orang ketika mereka mendengar nama merekmu.
Kesan ini terbentuk dari banyak hal, mulai dari pengalaman mereka pakai produk, iklan yang mereka lihat, seberapa bagus pelayanan, bahkan sampai berita atau omongan orang lain tentang merek tersebut.
Singkatnya, brand perception itu gambaran merek di mata publik yang bisa sangat memengaruhi apakah mereka mau beli produk lagi atau menjadi pelanggan setia.
Sebuah penelitian tentang merek kosmetik lokal di Indonesia menemukan hal menarik: kalau konsumen merasa suatu merek itu jujur dan asli, reputasinya akan bagus. Reputasi yang bagus ini, pada akhirnya bikin pelanggan setia.
Jadi, kesan baik di mata konsumen itu bukan sekadar omong kosong, tapi benar-benar kunci agar bisnis bisa bertahan dan terus maju.
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Digital Marketing Terbaik
Bagaimana Cara Mengukur Brand Perception?
Kamu penasaran gimana cara tahu citra merek di mata konsumen? Nah, mengukur brand perception itu membuatmu perlu kumpulin data dari berbagai sumber. Yuk, lihat 4 caranya!
1. Survei Brand Perception
Cara paling umum adalah dengan mengadakan survei. Kamu bisa tanya langsung ke orang-orang apa yang mereka pikirkan tentang bisnis dan bagaimana brand dibandingkan dengan kompetitor.
Tanyalah pertanyaan yang bisa menggali perasaan, pemikiran, dan kemungkinan tindakan mereka. Misalnya:
- Ketika mikir [nama merek], apa yang pertama kali muncul di benakmu?
- Kata-kata apa aja sih yang cocok buat [nama merek]?
- Perasaan apa yang kamu alami saat mikir tentang [nama merek]?
- Seberapa dekat sih hubungan emosionalmu sama [nama merek]?
- Kalau mau ceritain [nama merek] ke teman, kamu bakal bilang apa?
- Gimana pengalaman terakhirmu sama [nama merek]?
- Skala 1-10, seberapa mungkin kamu rekomendasiin [nama merek] ke teman atau kolega?
2. Social Listening
Di era digital ini, dengerin obrolan online itu wajib banget! Pakai alat social listening buat mantau semua sebutan tentang merekmu di media sosial, review online, hashtag yang relevan, forum (misalnya Reddit atau Quora), bahkan berita.
Saat brand makin gede, data ini juga bakal makin banyak. Penting banget punya sistem buat nanggepin mention negatif dengan cepat dan terus update sama obrolan tentang merek, produk, atau campaign marketing.
3. Audit Merek
Lakukan audit merek untuk mengecek gimana persepsi brand kalau dibandingin sama pesaing. Audit ini harus komplit, mulai dari riset target audiens utama dan sekunder, analisis kompetitor buat produk atau layanan, evaluasi menyeluruh strategi komunikasi, sampai penggalian mendalam tentang posisi brand di pasar.
4. Data Pelanggan
Kumpulkan data dari pelanggan di setiap tahap perjalanan mereka bersama brand. Cara ini termasuk gimana cara mereka cari informasi, ngevaluasi produk, ngebandingin sama pesaing, interaksi dengan customer support, keputusan pembelian, proses onboarding, dan interaksi setelah membeli.
Baca Juga: Apa yang Dipelajari Digital Marketing? Cek Informasinya
Contoh Brand Perception
Sumber: Freepik
Biar kamu makin punya gambaran gimana sih brand perception ini bekerja di dunia nyata? Yuk, lihat 3 contohnya!
1. Apple: Inovatif, Premium, dan Eksklusif
Coba deh, apa yang langsung kamu pikirkan kalau dengar nama Apple? Pasti nggak jauh dari desain yang sleek, teknologi inovatif, harga premium, atau bahkan perasaan eksklusif saat pakai produknya, kan?
Nah, inilah brand perception yang berhasil dibangun Apple selama bertahun-tahun. Mereka konsisten mengkomunikasikan nilai-nilai ini lewat produk, marketing, dan customer experience yang luar biasa.
Hasilnya, orang rela antri dan bayar lebih mahal untuk produk Apple, karena mereka percaya pada nilai-nilai yang brand itu tawarkan.
2. Nike: Sporty, Motivasi, dan Juara
Begitu melihat logo swoosh atau mendengar slogan "Just Do It", apa yang terlintas di benakmu? Kebanyakan dari kita pasti akan merasa termotivasi, teringat para atlet top, dan semangat untuk bergerak aktif.
Nike telah sukses membangun persepsi sebagai merek yang identik dengan performa atletik, keberanian, dan kemampuan untuk melewati batas diri.
Mereka sering berkolaborasi dengan atlet-atlet dunia dan menciptakan campaign yang menginspirasi, sehingga citra ini tertanam kuat di benak konsumen.
3. Coca-Cola: Kebahagiaan, Kebersamaan, dan Nostalgia
Meskipun hanya sekadar minuman bersoda, Coca-Cola berhasil menciptakan brand perception yang jauh lebih dalam dari sekadar rasa. Mereka tidak hanya menjual minuman, tapi "kebahagiaan", "kebersamaan", dan "momen-momen spesial".
Iklan-iklan Coca-Cola sering menampilkan keluarga yang berkumpul, teman-teman yang tertawa, atau perayaan. Hal ini membuat banyak orang mengasosiasikan Coca-Cola dengan suasana positif dan kenangan indah, bahkan terkadang memberikan nuansa nostalgia.
Bagaimana Tips Meningkatkan Brand Perception?
Warga Bimbingan penasaran gimana sih caranya bikin persepsi merek lebih baik di mata konsumen? Inilah 4 tips ampuh yang bisa kamu terapkan.
1. Fokus pada Kualitas Produk dan Layanan
Kualitas produk atau layanan yang konsisten dan prima akan selalu jadi driver paling kuat untuk persepsi positif. Pastikan apa yang kamu jual itu benar-benar memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen.
Pengalaman positif yang didapatkan user saat menggunakan produk akan menjadi cerita terbaik yang mereka bagikan, membangun reputasi merek yang solid secara organik.
2. Komunikasi Merek yang Konsisten dan Jelas
Pesan merek harus sama dan jelas di semua channel komunikasi, mulai dari website, media sosial, iklan, sampai customer service.
Tentukan nilai-nilai inti brand dan komunikasikan secara konsisten. Hindari pesan yang campur aduk atau berubah-ubah, karena itu bisa membingungkan konsumen dan merusak persepsi. Konsistensi menciptakan kepercayaan dan pengenalan yang kuat.
3. Aktif Berinteraksi dan Dengarkan Konsumen
Di era digital, konsumen ingin didengarkan. Aktiflah berinteraksi di media sosial, balas komentar, tanggapi review (baik positif maupun negatif), dan adakan sesi tanya jawab.
Dengan mendengarkan langsung apa yang mereka rasakan dan butuhkan, kamu bisa menunjukkan brand peduli dan responsif. Cara ini akan membangun koneksi emosional dan persepsi bahwa merek adalah brand yang peduli.
4. Berikan Pengalaman Pelanggan yang Luar Biasa
Setiap titik sentuh pelanggan dengan brand haruslah pengalaman yang positif. Mulai dari mereka menemukan produkmu, proses pembelian, penggunaan, hingga layanan purnajual.
Pengalaman pelanggan yang mulus, ramah, dan memuaskan akan meninggalkan kesan mendalam dan memperkuat persepsi positif. Ingat, pengalaman itu jauh lebih berkesan daripada sekadar janji di iklan.
Baca Juga: AI dalam Digital Marketing: Peran, Contoh, & Tipsnya
Siap Bangun Merek yang Kuat dengan Brand Perception Positif?
Setelah baca ini, Warga Bimbingan pasti makin sadar kan kalau brand perception itu kunci penting buat kesuksesan merek dan bisnis? Kalau kamu pengen menjadi Digital Marketer yang nggak cuma bisa ngiklan, tapi juga ahli membangun brand yang dicintai konsumen, ini saatnya melangkah lebih jauh.
Yuk, ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id! Kamu bakal dibimbing langsung sama mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktik nyata buat portofolio yang bikin recruiter terkesima, dan bisa mengulang kelas gratis. Bahkan, 96% alumni sukses dapat kerja, didukung 840+ hiring partner yang siap menjadi jembatan karier.
Mungkin kamu penasaran, “Seberapa dalam brand perception ini akan dibahas, apakah sampai studi kasus brand terkenal di Indonesia? atau Bagaimana dibimbing.id memastikan skill saya relevan dengan kebutuhan industri Digital Marketing yang terus berubah?”
Jangan cuma penasaran, Warga Bimbingan! Konsultasi gratis di sini dan mari wujudkan impianmu karena dibimbing.id pasti #BimbingSampeJadi profesional digital marketing!
Referensi
Tags