dibimbing.id - Behavioral Targeting: Definisi, Fungsi, Tahapan, & Contohnya

Behavioral Targeting: Definisi, Fungsi, Tahapan, & Contohnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

23 February 2024

•

795

Image Banner

Behavioral targeting adalah strategi pemasaran digital yang seringkali digunakan merek untuk terhubung dengan audiens secara lebih personal. Pasalnya, behavioral targeting adalah teknik yang mengandalkan analisis data perilaku online.


Sehingga, teknik ini seringkali dianggap mampu untuk meningkatkan engagement dan konversi. Tertarik untuk mempelajarinya? Baca artikel ini sampai habis ya!


Apa Itu Behavioral Targeting?


Behavioral targeting adalah salah satu metode digital marketing dengan fokus pada pengumpulan dan analisis data perilaku pengguna internet. Tujuan behavioral targeting adalah untuk menyajikan iklan yang lebih relevan dan personal.


Strategi ini meningkatkan kemungkinan pengguna untuk berinteraksi dengan iklan tersebut. Oleh sebab itu, kelebihan utama dari behavioral targeting adalah kemampuannya untuk menyajikan iklan yang lebih sesuai dengan minat individu.


Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga efektivitas iklan itu sendiri. Secara keseluruhan, behavioral targeting adalah strategi yang terfokus untuk mencapai audiens tepat dengan pesan resonan.


Fungsi Behavioral Targeting


Behavioral targeting memiliki beberapa fungsi utama dalam pemasaran digital. Beberapa fungsi behavioral targeting adalah:


  • Personalisasi Iklan: Pengiklan bisa menyesuaikan pesan dan tawaran mereka untuk menarik minat spesifik pengguna berdasarkan perilaku online individu.

  • Segmentasi Audiens: Pengguna bisa dikelompokkan ke dalam segmen berdasarkan perilaku browsing, minat, dan aktivitas online.

  • Peningkatan ROI: Bisa menargetkan pengguna yang cenderung akan tertarik pada produk. Ini dapat memperbanyak tingkat konversi dan klik yang pada akhirnya bisa meningkatkan ROI dari kampanye iklan.

  • Retargeting Efektif: Pengiklan dapat menargetkan pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web tetapi tidak melakukan pembelian.

  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Penyajian iklan yang relevan dapat tingkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan ketika mereka menjelajahi internet.

  • Analisis dan Optimisasi: Data bisa digunakan untuk analisis yang mendalam tentang perilaku dan preferensi pengguna. Pada akhirnya, hasil analisis bisa digunakan untuk optimasi kampanye.


Baca Juga:  Panduan dan Tips Cara Membuat Digital Marketing Plan


Tahapan Penerapan Behavioral Targeting


tahapan penerapan behavioral targeting


Penerapan behavioral targeting dalam kampanye pemasaran digital melibatkan beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan umum dalam penerapan behavioral targeting:


1. Pengumpulan Data


Tahapan pertama dalam behavioral targeting adalah pengumpulan data. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengumpulkan data:


  • Tracking Pengguna: Menggunakan cookies, pixel tracking, atau teknologi serupa untuk mengumpulkan data tentang perilaku online pengguna. Ini termasuk situs yang dikunjungi, lama waktu kunjungan, dan interaksi dengan konten tertentu.

  • Integrasi Data: Menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk data perilaku online, demografis, dan transaksi. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang pengguna.


2. Segmentasi


Tahapan berikutnya dalam behavioral targeting adalah segmentasi. Ini meliputi beberapa langkah yakni:


  • Analisis Data: Menggunakan algoritma dan teknik analisis data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam perilaku pengguna.

  • Segmentasi Pengguna: Membagi pengguna ke dalam segmen berdasarkan perilaku, minat, dan preferensi mereka. Tujuannya untuk memfasilitasi targeting yang lebih spesifik.


3. Strategi dan Perencanaan


Tahapan berikutnya dalam behavioral targeting adalah strategi dan perencanaan. Ini meliputi beberapa langkah yakni:


  • Perencanaan Kampanye: Merancang strategi kampanye yang memanfaatkan wawasan dari data perilaku. Tujuannya untuk menargetkan segmen pengguna secara tepat dan dengan pesan relevan.

  • Penyesuaian Pesan: Mengembangkan pesan iklan yang disesuaikan untuk masing-masing segmen pengguna. Ini dilakukan berdasarkan analisis perilaku mereka.


4. Implementasi Targeting


Berikutnya adalah implementasi targeting. Tahapan ini melibatkan beberapa langkah sebagai berikut:


  • Penyajian Iklan: Menggunakan platform pemasaran digital untuk menyajikan iklan yang disesuaikan kepada segmen target, berdasarkan data perilaku mereka.

  • Retargeting: Menargetkan kembali pengguna yang telah berinteraksi dengan situs atau produk tetapi tidak melakukan konversi. Hal ini dilakukan dengan pesan yang lebih disesuaikan.


5. Pengukuran dan Optimisasi


Tahapan berikutnya dalam behavioral targeting adalah pengukuran dan optimisasi. Ini meliputi beberapa langkah yakni:


  • Monitoring dan Analisis Kinerja: Melacak kinerja kampanye dengan menggunakan metrik seperti tingkat klik, konversi, dan ROI.

  • Optimisasi Berkelanjutan: Menggunakan data kinerja untuk membuat penyesuaian pada segmen target, pesan iklan, dan strategi penempatan. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas kampanye secara berkelanjutan.


6. Perlindungan Privasi dan Kepatuhan


Terakhir adalah perlindungan privasi dan kepatuhan. Implementasinya melibatkan beberapa langkah yakni:


  • Memastikan Privasi: Mengimplementasikan praktik terbaik untuk melindungi privasi pengguna. Ini termasuk transparansi tentang penggunaan data dan memberikan pengguna kontrol atas informasi mereka.

  • Kepatuhan Regulasi: Memastikan bahwa semua aktivitas behavioral targeting mematuhi regulasi yang berlaku. Contoh regulasinya seperti GDPR di Uni Eropa dan CCPA di California.


Baca Juga:  Retargeting Ads: Pengertian, Fungsi, Jenis, Alat, & Tipsnya


Contoh Behavioral Targeting


Behavioral targeting digunakan dalam berbagai cara oleh pemasar untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas kampanye. Berikut adalah beberapa contoh penerapan behavioral targeting:


1. Rekomendasi Produk E-commerce


Situs e-commerce menggunakan behavioral targeting untuk merekomendasikan produk yang sesuai dengan minat belanja sebelumnya pengguna. 


Misalnya, dalam kasus di mana seseorang sering mencari dan membeli buku tentang pengembangan diri di Amazon. Maka, platform tersebut kemungkinan akan menampilkan lebih banyak rekomendasi buku serupa pada kunjungan berikutnya.


2. Iklan Berdasarkan Riwayat Pencarian


Platform seperti Google dan Bing menargetkan iklan berdasarkan riwayat pencarian pengguna. Jika seseorang secara aktif mencari informasi tentang mobil baru, mereka mungkin akan melihat iklan untuk dealer mobil lokal atau penawaran leasing


Hal tersebut mungkin muncul saat menggunakan mesin pencari atau saat mengunjungi situs lain yang menggunakan jaringan iklan serupa.


3. Retargeting Iklan


Retargeting adalah strategi behavioral targeting yang menargetkan pengguna yang telah mengunjungi situs web tertentu tetapi tidak tindakan tertentu. Misalnya, setelah seseorang mengunjungi halaman produk tertentu tetapi meninggalkan situs tanpa membeli.


Iklan untuk produk tersebut dapat muncul di situs web lain yang dikunjungi pengguna. Tujuannya adalah untuk mendorong mereka untuk kembali dan menyelesaikan pembelian.


Demikian pembahasan mengenai behavioral targeting. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa behavioral targeting adalah strategi dengan fokus di personalisasi dan relevansi.


Selain behavioral targeting, ada beberapa strategi pemasaran digital lain yang bisa kamu terapkan. Tertarik untuk mempelajarinya?


Jika iya, MinDi rekomendasikanmu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing Dibimbing.id. Program ini cocok banget buat kamu yang mau belajar semua tentang digital marketing.


Pembelajarannya lengkap dan didasari oleh silabus beginner-friendly. Kamu bisa belajar teori dasar, beragam strategi pemasaran, tools, hingga praktik dengan real-case project. Intinya, kamu bakal dibimbing sampai jadi!


Menarik kan? Yuk, segera daftar dan mulai karir di digital marketing bersama Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!