dibimbing.id - Apa itu ReactJS? Arti, Manfaat, Fitur, Proses & Keunggulannya

Apa itu ReactJS? Arti, Manfaat, Fitur, Proses & Keunggulannya

Muthiatur Rohmah

•

04 June 2024

•

483

Image Banner

Sebagai seorang developer, Sobat MinDi pernah merasa kewalahan saat mengelola state dalam aplikasi JavaScript yang kompleks? Jika iya, gunakan Redux sebagai solusi terbaik. Lantas apa itu Redux?


Redux adalah library manajemen state yang membantu developer mengelola state aplikasi dengan lebih terorganisir dan dapat diprediksi. Dengan Redux, pengembang bisa menghindari kebingungan dan kesalahan yang sering muncul saat state tersebar di berbagai komponen. 


Penasaran mengenai apa itu Redux? Apa saja prinsipnya dalam pemrograman? Apa saja kelebihan Redux? Bagaimana cara install Redux?


Semua pertanyaan tersebut akan dikupas tuntas pada artikel ini. Stay tune terus ya!


Kamu juga bisa mengikuti kelas online yang cocok untuk pemula! Diajarkan oleh professional yang akan membahas React for Web Development 101 atau kalau kamu mau pembahasan lebih lanjut mengenai ReactJs bisa ikuti kelas ini. Selain itu akan ada simulasi pembuatan project juga, lho! Agar kamu bisa lebih paham dan mempraktekannya secara langsung!


Apa itu Redux?


Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Redux, yuk pahami apa itu Redux secara jelas melalui beberapa pengertian berikut ini.


Redux adalah library manajemen state untuk aplikasi JavaScript yang menyediakan cara terpusat dan dapat diprediksi untuk mengelola state aplikasi. 


Dengan Redux, semua state dalam aplikasi disimpan dalam satu store tunggal, yang memungkinkan pengembang untuk melacak dan memperbarui state dengan cara yang terstruktur dan konsisten. 


Redux membantu menyederhanakan alur data dalam aplikasi, menghindari masalah kebingungan state yang tersebar di berbagai komponen, dan memudahkan debugging dan pengujian.



Sejarah Perkembangan Redux



Dilansir dari BairesDevBlog, Redux diciptakan oleh Dan Abramov pada Juni 2015 sebagai respon terhadap tantangan yang dihadapi oleh Facebook dengan struktur Model-View-Controller (MVC) dalam aplikasi skala besar. 


MVC mulai tidak efisien ketika Facebook berkembang pesat, yang mendorong mereka untuk mengembangkan Flux, sebuah metode unidirectional untuk mengelola state dan aksi pengguna. 


Redux mengambil konsep dari Flux dan bahasa pemrograman Elm, memperkenalkan pendekatan baru dengan menggunakan satu store tunggal dan menghilangkan dispatcher. 


Perubahan ini memberikan cara yang lebih terstruktur dan efisien untuk mengelola state aplikasi, membuat Redux cepat mendapatkan popularitas di kalangan pengembang karena kesederhanaan dan keandalannya dalam membangun aplikasi JavaScript yang kompleks.


3 Prinsip Redux dalam Pengembangan Website


Setelah mempelajari apa itu Redux secara mendalam, Sobat MinDi pasti bertanya-tanya mengenai apa saja prinsip Redux dalam pengembangan website.


Jika iya, Yuk pahami beberapa prinsip Redux yang dikutip dari website Redux, sebagai berikut.


1. Sumber Kebenaran Tunggal

Prinsip pertama Redux adalah bahwa seluruh state dari aplikasi disimpan dalam satu store tunggal. Store ini berfungsi sebagai satu-satunya sumber kebenaran untuk seluruh state aplikasi. 


Dengan memiliki satu store yang terpusat, memudahkan pengembang untuk melacak perubahan state dan memahami bagaimana data mengalir melalui aplikasi. Hal ini  juga mengurangi kemungkinan terjadinya inkonsistensi state yang sering terjadi ketika state dikelola di berbagai tempat. 


Dengan satu sumber kebenaran, debugging menjadi lebih mudah karena semua data dan logika aplikasi dapat diakses dan diperiksa dari satu tempat.


2. State Hanya Dapat Dibaca


Prinsip kedua Redux adalah bahwa state dalam Redux bersifat read-only, yang berarti state tidak dapat diubah secara langsung. Satu-satunya cara untuk mengubah state adalah dengan mengirimkan (actions), yaitu objek sederhana yang mendeskripsikan apa yang terjadi. 


Aksi-aksi ini kemudian diproses oleh fungsi reducer untuk menghasilkan state baru. Dengan menjaga state agar hanya dapat dibaca, Redux memastikan bahwa semua perubahan state terjadi secara eksplisit dan terstruktur, yang membantu menjaga prediktabilitas dan stabilitas aplikasi.


3. Perubahan Dilakukan dengan Fungsi Murni


Prinsip ketiga Redux adalah semua perubahan state dilakukan dengan fungsi murni yang disebut reducers. Fungsi murni adalah fungsi yang, untuk input yang sama, selalu menghasilkan output yang sama dan tidak memiliki efek samping. 


Reducers menerima state saat ini dan aksi sebagai argumen, kemudian mengembalikan state baru. 


Dengan menggunakan fungsi murni untuk mengelola perubahan state, Redux memastikan bahwa logika pengelolaan state tetap sederhana, dapat diuji, dan bebas dari efek samping yang tidak diinginkan. Ini membuat aplikasi lebih mudah dipahami dan dipelihara.


Ketiga prinsip ini saling bekerja bersama untuk menciptakan arsitektur Redux yang terstruktur dan dapat diprediksi. 


Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, pengembang dapat membangun aplikasi yang lebih mudah di-debug, diuji, dan dipelihara, yang merupakan tujuan utama dari penggunaan Redux dalam pengembangan website.


Baca Juga: Belajar Next.js: Tutorial Mempelajari Next.js untuk Pemula


Apa Saja Fitur Redux?

Sobat MinDi penasaran mengenai apa saja fitur Redux yang menjadikannya unggul? Yuk simak 4 fitur utama Redux berikut ini:


1. Action

Action adalah objek yang mengirimkan informasi dari aplikasi ke store. Setiap action memiliki properti `type` yang menjelaskan jenis aksi yang terjadi dan data tambahan yang diperlukan untuk perubahan state. 


Action adalah satu-satunya cara untuk mengirim data ke store, memastikan bahwa semua perubahan state dilakukan secara terstruktur dan terprediksi.




Di sini, `type` menentukan jenis aksi, dan `payload` membawa data yang dibutuhkan untuk memproses aksi tersebut.



2. Reducers

Reducers adalah fungsi murni yang menentukan bagaimana state aplikasi berubah sebagai respons terhadap action.Reducers menerima state saat ini dan action sebagai argumen, kemudian mengembalikan state baru. 


Fungsi ini harus selalu murni, yang berarti tidak mengubah state asli, tidak memiliki efek samping, dan untuk input yang sama selalu menghasilkan output yang sama.


Contoh:

Reducer di atas menangani aksi `ADD_ITEM` dengan menambahkan item baru ke dalam array `items`.


3. Middleware

Middleware menyediakan tempat tambahan antara pengiriman action dan eksekusi reducer, memungkinkan penanganan side effects seperti logging, pengambilan data asinkron, dan lainnya.


Middleware dapat memeriksa, memodifikasi, atau menunda action sebelum mencapai reducer. Ini berguna untuk operasi asinkron atau untuk mengintervensi action sebelum state diubah.


Contoh:

Middleware di atas mencatat setiap action yang dikirim dan state setelah action tersebut diproses.


4. Store

Store adalah objek yang menyimpan seluruh state aplikasi dan menyediakan metode untuk mengakses state, mengirim action, dan mendaftarkan listener.


Store adalah satu-satunya tempat di mana state disimpan dalam aplikasi Redux. Store menyediakan metode `getState()` untuk mengakses state saat ini, `dispatch(action)` untuk mengirim action, dan `subscribe(listener)` untuk mendengarkan perubahan state.


Contoh:


Di sini, store diciptakan menggunakan `createStore` dengan root reducer. Store mengelola state dan memungkinkan pengiriman action serta pendaftaran listener untuk mendengarkan perubahan state.


Fitur-fitur utama Redux menyediakan cara terstruktur dan terprediksi untuk mengelola state dalam aplikasi JavaScript. 


Action mengirim informasi ke store, reducers menentukan bagaimana state berubah, middleware menangani side effects, dan store menyimpan seluruh state aplikasi serta menyediakan metode untuk mengelola state tersebut. 


Dengan menggunakan fitur-fitur Redux ini, pengembang dapat membangun aplikasi yang lebih mudah dipelihara dan di-debug.


Kelebihan dan Kekurangan Redux

Sobat MinDi yakin ingin menggunakan Redux? Sebelum memutuskan yuk pahami kelebihan dan kekurangan Redux dalam pengembangan website berikut ini.


Kelebihan Redux

  • Manajemen State Terpusat


Redux menyediakan store terpusat untuk mengelola state aplikasi. Semua komponen dapat mengakses state yang sama, membuat sinkronisasi aplikasi menjadi lebih mudah.


Kelebihan ini mempermudah debugging dan pelacakan perubahan state dalam aplikasi. Semua perubahan state dapat ditelusuri, sehingga lebih mudah untuk menemukan dan memperbaiki bug.


  • Alur Data yang Terprediksi

Redux menerapkan alur data satu arah yang ketat, membuat pergerakan data dalam aplikasi lebih mudah dipahami.


Meningkatkan stabilitas aplikasi dengan memastikan data selalu diperbarui dengan cara yang terprediksi. Ini sangat membantu dalam proyek besar dan kompleks untuk mencegah bug.


  • Integrasi Mudah dengan React 

Redux dirancang untuk bekerja dengan baik dengan React, menggunakan pustaka React-Redux untuk menghubungkan komponen ke store Redux.

 

API yang kecil dan sederhana membuatnya mudah dipelajari dan digunakan. Memungkinkan pengembangan aplikasi React yang skalabel dan mudah dikelola.


  • Dukungan Komunitas yang Besar 

Redux memiliki komunitas yang besar dan aktif, menyediakan banyak sumber daya untuk belajar dan troubleshooting.


Banyak tutorial, blog, dan sumber daya lainnya tersedia secara online. Dukungan komunitas juga mencakup plugin dan pustaka terkait yang dapat membantu dalam pengembangan aplikasi.


Kekurangan Redux 

  • Kompleksitas 

 Salah satu kelemahan utama Redux adalah tambahan kompleksitas yang dibawanya. Redux juga memiliki kurva belajar yang curam dan memerlukan waktu untuk memahami konsep dan praktik terbaiknya. 


Penggunaan Redux juga memerlukan penulisan kode tambahan yang dapat meningkatkan kompleksitas keseluruhan aplikasi.


  • Kode Boilerplate 

Redux memerlukan penulisan kode boilerplate yang cukup banyak untuk mengatur store, action, dan reducer.


Proses ini bisa memakan waktu dan terasa membosankan, terutama bagi pemula. Meskipun ada alat dan pustaka seperti Redux Toolkit yang dapat menyederhanakan proses ini, penulisan kode boilerplate tetap menjadi salah satu kekurangan Redux.


  • Overhead Kinerja 

Redux dapat menambahkan overhead kinerja pada aplikasi, terutama jika bekerja dengan jumlah data yang besar.


Karena Redux mengharuskan penyalinan state setiap kali diperbarui, ini bisa mengarah pada kinerja yang lebih lambat dalam beberapa kasus. Namun, ada cara untuk mengoptimalkan store Redux untuk meminimalkan overhead ini.


  • Berlebihan untuk Aplikasi Sederhana   


Redux mungkin terlalu berlebihan untuk aplikasi sederhana yang tidak memiliki alur data yang kompleks. Jika hanya perlu mengelola sedikit state, gunakan state management bawaan React yang lebih efisien daripada menambahkan kompleksitas Redux.


Dengan memahami kelebihan dan kekurangan menggunakan Redux dengan React, Sobat MinDi dapat membuat keputusan yang tepat apakah Redux adalah pilihan yang tepat untuk proyek. 


Jika memilih untuk menggunakan Redux, bersiaplah untuk menginvestasikan waktu dalam belajar dan mengimplementasikannya dengan benar, namun manfaatnya dapat membantu membangun aplikasi yang lebih scalable dan mudah dikelola dalam jangka panjang.


Baca Juga: Bagaimana Cara Menggunakan Multithreading pada Node.js?



Cara Instal Redux yang Mudah & Praktis

Sobat MinDi seorang pemula dalam web development? Ingin mulai install Redux? namun belum tahu caranya? Yuk simak langkah-langkah instal Redux versi MinDi berikut ini.


Berikut adalah cara mudah dan praktis untuk menginstal Redux dalam proyek React:


1. Instal Redux dan React-Redux


Redux dan React-Redux adalah pustaka yang akan kita butuhkan. Redux digunakan untuk manajemen state, sementara React-Redux adalah penghubung antara Redux dan React.


  • Buka terminal atau command prompt di direktori proyek React.

  • Jalankan perintah berikut untuk menginstal Redux dan React-Redux:

 


  Atau, jika Sobat MinDi  menggunakan Yarn:

2. Buat Store

Store adalah tempat di mana seluruh state aplikasi akan disimpan.

  • Buat file baru bernama `store.js` di direktori `src` proyek kamu.

  • Tambahkan kode berikut ke dalam `store.js` untuk membuat store:

 


3. Buat Root Reducer

Reducer adalah fungsi yang menentukan bagaimana state aplikasi berubah sebagai respons terhadap action.

  • Buat direktori baru bernama `reducers` di dalam direktori `src`.

  • Buat file baru bernama `index.js` di dalam direktori `reducers`.

  • Tambahkan kode berikut ke dalam `reducers/index.js`

  

4. Hubungkan Redux dengan React

Gunakan `Provider` dari React-Redux untuk menghubungkan Redux dengan aplikasi React kamu.


  • Buka file `src/index.js`.

  • Tambahkan `Provider` dari React-Redux dan bungkus komponen utama aplikasi kamu (`<App />`):


5. Buat Action dan Reducer Sederhana

Buat action dan reducer sederhana untuk melihat bagaimana Redux bekerja.

  • Buat file baru bernama `actions.js` di direktori `src`.

  • Tambahkan kode berikut ke dalam `actions.js`:


  • Buat file baru bernama `counterReducer.js` di direktori `reducers`.

  • Tambahkan kode berikut ke dalam `reducers/counterReducer.js`:

  

  • Tambahkan `counterReducer` ke dalam `rootReducer` di `reducers/index.js`:

 


6. Gunakan State dan Dispatch Actions di Komponen React

Gunakan `useSelector` dan `useDispatch` dari React-Redux untuk mengakses state dan mengirim action dari komponen React.


  • Buka file `App.js`.

  • Tambahkan kode berikut untuk menggunakan state dan dispatch actions:

  `


Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat MinDi dapat menginstal dan mulai menggunakan Redux dalam proyek React . 


Redux menyediakan cara yang terpusat dan terstruktur untuk mengelola state aplikasi, membuat pengembangan aplikasi yang kompleks menjadi lebih mudah dikelola dan diprediksi. Selamat mencoba!


Ingin Belajar Redux Lebih Dalam? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id

Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai Redux, mulai dari pengertian, prinsip, fitur, kelebihan dan kekurangan, hingga cara menginstall redux yang praktis.


Kesimpulannya, Redux adalah library manajemen state yang kuat dan terstruktur untuk aplikasi JavaScript, yang memudahkan pelacakan dan pengelolaan state melalui store terpusat dan alur data satu arah yang terprediksi.


Ingin belajar Redux lebih lanjut? Atau tertarik switch career sebagai web developer profesional?


Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.


Reference:

  • What is Redux and Why It Matters in Web Development - Buka

  • Three Principles Redux - Buka

  • The Pros and Cons of Using Redux with React - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!