dibimbing.id - Apa itu Negosiasi Formal? Simak Pengertian & Contohnya Lengkap!

Apa itu Negosiasi Formal? Simak Pengertian & Contohnya Lengkap!

Muthiatur Rohmah

02 October 2024

638

Image Banner

Warga Bimbingan, dalam bisnis biasanya ada situasi di mana semua hal harus dibicarakan dengan aturan yang ketat, bahkan sampai ada dokumen resmi yang perlu ditandatangani. Nah, itu yang disebut dengan negosiasi formal! 

Negosiasi formal adalah proses negosiasi yang dilakukan secara resmi dengan aturan, struktur, dan prosedur yang jelas, sering kali disertai dokumen legal atau perjanjian tertulis.

Dalam negosiasi formal, semua pembicaraan dilakukan dengan struktur dan prosedur yang jelas, biasanya melibatkan perjanjian tertulis. Jadi, nggak bisa asal main klaim atau kesepakatan lisan aja. 

Warga Bimbingan penasaran tentang negosiasi formal? Yuk simak pengertian hingga contohnya pada artikel ini.


Apa itu Negosiasi Formal?

Negosiasi formal adalah proses negosiasi yang dilakukan secara resmi, dengan aturan, struktur, dan prosedur yang sudah ditetapkan. 

Biasanya, negosiasi ini melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam konteks bisnis, hukum, atau organisasi, dan sering kali disertai oleh dokumen tertulis atau perjanjian legal. 

Dalam negosiasi formal, setiap langkah yang diambil harus didokumentasikan dengan jelas, sehingga hasil akhirnya memiliki kekuatan hukum yang mengikat. 

Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami dan setuju dengan kesepakatan yang telah dicapai, serta untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. 

Contoh negosiasi formal termasuk pembicaraan kontrak bisnis, perjanjian kerja sama, atau mediasi hukum di mana setiap detail dibahas secara mendalam dan diatur dalam dokumen resmi.

Baca Juga: Negosiasi: Pengertian, Pentingnya, Jenis-Jenis, & Caranya


Mengapa Negosiasi Formal itu Penting?

Warga Bimbingan, negosiasi formal penting untuk menjaga kejelasan dan kepastian hukum baik dalam lingkup bisnis maupun profesional. Yuk simak beberapa manfaat negosiasi formal berikut ini.


1. Menciptakan Kejelasan dan Kepastian

Negosiasi formal membantu memastikan bahwa semua pihak memahami dengan jelas apa yang disepakati. 

Karena hasil negosiasi biasanya ditulis dalam bentuk perjanjian atau kontrak tertulis, tidak ada ruang untuk kesalahpahaman atau interpretasi yang berbeda. Ini memberikan kepastian bagi semua pihak mengenai hak dan kewajiban masing-masing.


2. Memiliki Kekuatan Hukum

Salah satu alasan pentingnya negosiasi formal adalah bahwa hasil akhirnya biasanya memiliki kekuatan hukum. Ketika ada perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak, kesepakatan tersebut menjadi mengikat secara hukum. 

Jika ada pelanggaran atau ketidaksesuaian di kemudian hari, pihak yang merasa dirugikan dapat mengambil tindakan hukum berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat.


3. Melindungi Semua Pihak yang Terlibat

Dalam negosiasi formal, setiap pihak memiliki kesempatan untuk menyampaikan kepentingan dan keprihatinannya secara resmi. Proses ini membantu memastikan bahwa tidak ada pihak yang merasa dirugikan, karena semua persyaratan dan ketentuan telah dibahas secara mendetail. 

Dengan begitu, semua pihak merasa lebih aman karena tahu bahwa hak-hak mereka dilindungi oleh perjanjian tertulis.


4. Menghindari Konflik di Masa Depan

Negosiasi formal sangat membantu dalam menghindari konflik di masa depan. Dengan adanya perjanjian yang jelas dan detail, potensi perselisihan atau ketidakpastian mengenai apa yang telah disepakati bisa diminimalkan. 

Semua pihak dapat merujuk kembali pada dokumen resmi jika ada perbedaan pendapat, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya konflik.

Itulah beberapa manfaat negosiasi formal yang wajib Anda pahami, sebab negosiasi ini sering terjadi dalam dunia profesional.

Baca Juga: 15 Tips Melakukan Negosiasi Untuk Capai Kesepakatan Bersama


Langkah Negosiasi Formal yang Efektif

Sebelum Anda melakukan negosiasi formal dengan client ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar proses berjalan lancar. Yuk simak beberapa langkah negosiasi formal yang efektif berikut ini.


1. Persiapkan Diri dengan Baik

Sebelum negosiasi dimulai, penting untuk melakukan persiapan. Ketahui tujuanmu, kepentingan pihak lain, dan batas-batas negosiasi yang ingin kamu capai. 

Persiapan ini meliputi pengumpulan data, memahami posisi lawan negosiasi, dan mempersiapkan argumen yang kuat. 

Dengan persiapan yang matang, kamu bisa lebih percaya diri dan siap menghadapi setiap kemungkinan yang muncul.


2. Tentukan Aturan dan Struktur yang Jelas  

Dalam negosiasi formal, penting untuk memiliki aturan dan struktur yang jelas sejak awal. Tentukan agenda, jadwal, serta cara kerja negosiasi, sehingga semua pihak tahu apa yang diharapkan. 

Dengan adanya aturan ini, proses negosiasi bisa berjalan lebih tertib dan fokus, serta menghindari diskusi yang berlarut-larut atau tidak terarah.


3. Gunakan Komunikasi yang Jelas dan Terbuka  

Komunikasi adalah kunci sukses dalam negosiasi formal. Pastikan kamu menyampaikan maksud dan argumenmu dengan jelas, tanpa menimbulkan kebingungan. 

Jangan lupa juga untuk mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan pihak lain, karena ini bisa memberikan wawasan baru dan membantu mencapai kesepakatan yang lebih baik.


4. Bersikap Fleksibel tapi Tegas 

Saat bernegosiasi, penting untuk bersikap fleksibel dalam mencari solusi, tetapi tetap tegas pada hal-hal yang menjadi prioritas atau kepentingan utama. 

Hal ini berarti kamu harus terbuka untuk kompromi dalam beberapa aspek, namun tetap menjaga agar kepentingan inti tetap terpenuhi. Sikap ini akan membantu menjaga hubungan baik sekaligus mencapai hasil yang diinginkan.


5. Dokumentasikan Hasil Negosiasi  

Setelah negosiasi selesai, pastikan semua hasil dan kesepakatan didokumentasikan secara tertulis. Buat perjanjian atau kontrak yang mengikat secara hukum, dan pastikan semua pihak memahami isi dokumen tersebut sebelum menandatangani. 

Dokumentasi yang jelas sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan dan memastikan bahwa kesepakatan yang tercapai dilaksanakan dengan baik.

Nah, itulah beberapa langkah yang harus Anda terapkan agar negosiasi formal berjalan dengan sukses dan lancar.


Perbedaan Negosiasi Formal dan Negosiasi Informal

Negosiasi formal dan negosiasi informal memiliki perbedaan utama dalam hal struktur, tujuan, dan pendekatan. 

Yuk simak perbedaan negosiasi formal dan negosiasi informal secara lengkap dan detail berikut ini!


Negosiasi Formal

Negosiasi formal biasanya diatur dengan baik, mengikuti prosedur dan aturan yang jelas, serta melibatkan dokumen resmi atau perjanjian tertulis. Prosesnya sering kali terjadi dalam situasi bisnis besar seperti pembaruan kontrak atau negosiasi anggaran, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang mengikat secara hukum. 


Negosiasi Informal

Sebaliknya, negosiasi informal lebih fleksibel dan spontan, terjadi dalam interaksi sehari-hari di tempat kerja tanpa prosedur resmi. Tujuannya lebih berfokus pada hubungan personal atau dukungan tim, tanpa hasil yang mengikat secara formal. 

Gaya komunikasi dalam negosiasi formal cenderung lebih kaku dan berorientasi bisnis, sedangkan negosiasi informal lebih cair dan bergantung pada hubungan antarindividu.


Contoh Negosiasi Formal

Berikut 3 contoh negosiasi akomodasi yang tepat dan sukses yang dapat Anda jadikan inspirasi kedepannya!


1. Negosiasi Kontrak Kerja 

Dalam proses perekrutan karyawan baru, perusahaan biasanya akan menjalani negosiasi formal dengan calon karyawan terkait syarat-syarat kontrak kerja. Ini termasuk pembahasan tentang gaji, tunjangan, jam kerja, dan kewajiban lainnya. 

Hasil negosiasi akan dituangkan dalam perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan memiliki kekuatan hukum.


2. Negosiasi Pembaruan Kontrak Vendor  

Sebuah perusahaan mungkin harus bernegosiasi dengan vendor saat memperbarui kontrak layanan. Misalnya, perusahaan yang menggunakan jasa IT dari vendor eksternal perlu mendiskusikan harga, durasi kontrak, dan ruang lingkup layanan yang akan diberikan. 

Semua ini dilakukan melalui proses negosiasi formal dengan hasil akhir yang tertulis dalam kontrak baru yang disepakati oleh kedua belah pihak.


3. Negosiasi Perjanjian Bisnis Antar Perusahaan  

Dalam kemitraan bisnis antar perusahaan, seperti saat dua perusahaan sepakat untuk bekerja sama dalam proyek tertentu, negosiasi formal sering dilakukan untuk menentukan hak, kewajiban, dan keuntungan yang akan diperoleh masing-masing pihak. 

Proses ini melibatkan pembahasan intensif yang diakhiri dengan penandatanganan perjanjian bisnis yang mengikat secara hukum, menjelaskan syarat dan ketentuan kerja sama.

Nah, itulah beberapa contoh negosiasi formal yang perlu Anda pahami dan mungkin dijadikan inspirasi kedepannya!

Baca Juga: Negosiasi Bisnis: Definisi, Tujuan, Tahapan, Skills, & Tips


Yuk Terapkan Negosiasi Formal Agar Bisnis Anda Makin Sukses!

Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai negosiasi formal secara lengkap, mulai dari pengertian, manfaat, langkah hingga contohnya.

Kesimpulannya, Negosiasi formal adalah proses terstruktur dengan aturan dan prosedur yang jelas, bertujuan mencapai kesepakatan resmi yang mengikat secara hukum antara pihak-pihak yang terlibat.

Salah satu bentuk dari negosiasi akomodasi dengan karyawan adalah mengadakan training skill untuk meningkatkan kinerja mereka. Nah, MinDi ada rekomendasi training kerja terbaik dan efisien khusus untuk Anda!

Yuk ikuti corporate training dibimbing.id, sebuah training kerja terbaik dan inovatif dengan pembelajaran modern dan terkini yang dapat mengajarkan berbagai teknologi AI yang dapat membantu pekerjaan karyawan Anda.

Corporate training dibimbing.id didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman. Training dini bersifat fleksibel mulai dari materi pembelajaran hingga metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Tunggu apalagi? Yuk segera daftarkan perusahaan Anda di sini! Jangan khawatir, apapun tujuan bisnismu, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.

Reference:

  1. Formal vs. Informal Work Negotiations - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!