Apa itu Cost Benefit Analysis? Arti, Manfaat & Cara Menghitung
Muthiatur Rohmah
•
26 July 2024
•
917
Dalam menjalankan proyek perusahaan, setiap pengambilan keputusan harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien.
Salah satu alat yang paling efektif untuk menilai kelayakan suatu tindakan dalam proyek perusahaan adalah cost benefit analysis. Lantas apa itu?
Cost benefit analysis adalah proses membandingkan biaya suatu tindakan atau proyek dengan manfaat yang diperoleh untuk menentukan apakah tindakan tersebut layak dilakukan.
Cost benefit analysis yang baik, akan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik dan terinformasi, menghindari pemborosan sumber daya, dan memaksimalkan nilai yang diperoleh.
Yuk pelajari cost benefit analysis secara lengkap pada artikel ini.
Apa itu Cost Benefit Analysis?
Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cost benefit analysis, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan cost benefit analysis melalui beberapa pengertian berikut ini.
Cost benefit analysis adalah proses yang membandingkan biaya dan manfaat yang diproyeksikan dari sebuah keputusan untuk menentukan kelayakannya.
Dalam analisis ini, perusahaan akan menilai apakah suatu keputusan layak dilakukan dengan menjumlahkan semua potensi manfaat yang diharapkan dari tindakan tersebut dan mengurangi biaya-biaya yang terkait.
Para analyst kadang membuat model untuk memberikan nilai dolar pada faktor-faktor yang tidak berwujud, seperti manfaat dan biaya hidup di suatu kota tertentu.
Cost benefit analysis membantu mengukur secara kuantitatif keuntungan dan kerugian dari berbagai pilihan, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih rasional dan terinformasi.
Pentingnya Cost Benefit Analysis dalam Bisnis Perusahaan
Cost benefit analysis merupakan metode penting yang digunakan dalam manajemen bisnis hingga proyek perusahaan. Lantas apa saja manfaat cost benefit analysis? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Cost benefit analysis memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk mengevaluasi semua aspek dari sebuah proyek atau keputusan.
Dengan membandingkan semua biaya dan manfaat, pengambil keputusan dapat membuat pilihan yang lebih informasi dan rasional, mengurangi risiko membuat keputusan yang buruk.
2. Identifikasi Manfaat Ekonomi
Cost benefit analysis membantu mengidentifikasi dan mengukur manfaat ekonomi dari suatu proyek. Ini termasuk penghematan biaya, peningkatan pendapatan, dan peningkatan efisiensi.
Dengan memahami nilai ekonomi dari manfaat yang diharapkan, perusahaan dapat memprioritaskan proyek yang memberikan pengembalian investasi terbaik.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
Dengan mendokumentasikan semua biaya dan manfaat yang dipertimbangkan dalam Cost benefit analysis, proses pengambilan keputusan menjadi lebih transparan.
Hal ini membantu pemangku kepentingan memahami alasan di balik keputusan tertentu dan memastikan bahwa semua faktor relevan telah dipertimbangkan, meningkatkan akuntabilitas dalam proses tersebut.
4. Evaluasi Alternatif
Cost benefit analysis memungkinkan evaluasi berbagai alternatif untuk mencapai tujuan yang sama.
Dengan membandingkan biaya dan manfaat dari berbagai opsi, pengambil keputusan dapat memilih alternatif yang memberikan manfaat maksimal dengan biaya minimal.
Hal ini membantu dalam menemukan solusi yang paling efisien dan efektif untuk masalah yang dihadapi.
Secara keseluruhan, Cost benefit analysis adalah alat penting yang membantu perusahaan dan individu dalam membuat keputusan yang lebih baik, lebih transparan, dan lebih bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan semua biaya dan manfaat yang terkait.
Baca Juga: Apa itu Matriks Risiko? Pengertian, Jenis, Manfaat & Panduannya
Langkah Penerapan Cost Benefit Analysis yang Tepat
Sobat MinDi penasaran mengenai bagaimana proses cost benefit analysis yang tepat? Yuk simak langkah penerapan cost benefit analysis berikut ini.
Dikutip dari Investopedia, ada 5 tahapan Cost Benefit Analysis yang perlu Sobat MinDi pahami sebagai berikut.
1. Menetapkan Rencana Analisis
Tahap pertama adalah merencanakan analisis secara menyeluruh. Ini melibatkan penentuan tujuan dari analisis, ruang lingkup proyek, dan metodologi yang akan digunakan.
Pada tahap ini, perlu juga mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang terlibat dan menetapkan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai biaya dan manfaat.
2. Menentukan Biaya
Tahap kedua adalah mengidentifikasi dan menghitung semua biaya yang terkait dengan proyek atau keputusan yang diusulkan.
Hal ini mencakup biaya langsung seperti biaya material, tenaga kerja, dan operasional, serta biaya tidak langsung seperti pelatihan, pemeliharaan, dan biaya kesempatan (opportunity cost). Semua biaya ini perlu dihitung secara akurat dan didokumentasikan.
3. Menentukan Manfaat
Tahap ketiga adalah mengidentifikasi dan menghitung semua manfaat yang diharapkan dari proyek atau keputusan tersebut.
Manfaat ini bisa berupa peningkatan pendapatan, penghematan biaya, peningkatan efisiensi, atau manfaat non-finansial seperti peningkatan kualitas hidup atau kepuasan pelanggan.
Jika memungkinkan, manfaat ini harus diukur dalam nilai moneter untuk memudahkan perbandingan dengan biaya.
4. Melakukan Analisis Biaya dan Manfaat
Pada tahap ini, biaya dan manfaat yang telah diidentifikasi dan dihitung dianalisis untuk melihat bagaimana mereka saling berinteraksi.
Teknik-teknik analisis seperti perhitungan nilai kini bersih (Net Present Value), rasio manfaat-biaya (Benefit-Cost Ratio), dan analisis sensitivitas dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa manfaat yang diharapkan melebihi biaya yang akan dikeluarkan.
5. Membuat Rekomendasi Akhir
Tahap terakhir adalah menyusun rekomendasi berdasarkan hasil analisis. Jika manfaat melebihi biaya, proyek atau keputusan tersebut dapat direkomendasikan untuk dilanjutkan.
Jika tidak, mungkin perlu mencari alternatif lain atau menyesuaikan proyek untuk meningkatkan nilai manfaatnya.
Rekomendasi ini harus didukung oleh data dan analisis yang telah dilakukan, serta mempertimbangkan semua faktor relevan yang telah diidentifikasi selama proses CBA.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, cost-benefit analysis akan membantu perusahaan mengambil keputusan yang mempertimbangkan semua biaya dan manfaat yang terkait.
Cara Menghitung Cost Benefit Analysis
Menghitung cost benefit analysis (CBA) melibatkan beberapa langkah utama. Pertama, identifikasi semua biaya terkait dengan proyek, termasuk biaya langsung seperti material dan tenaga kerja, serta biaya tidak langsung seperti pemeliharaan dan pelatihan.
Kedua, identifikasi semua manfaat yang diharapkan, seperti peningkatan pendapatan, penghematan biaya, dan manfaat non-finansial yang dapat diberi nilai moneter. Ketiga, hitung nilai kini (present value) dari biaya dan manfaat tersebut menggunakan tingkat diskonto untuk mengakomodasi nilai waktu dari uang.
Keempat, bandingkan total nilai kini dari biaya dengan total nilai kini dari manfaat untuk menentukan apakah manfaatnya melebihi biayanya.
Terakhir, buat keputusan berdasarkan hasil perbandingan ini, apakah proyek atau tindakan tersebut layak dilaksanakan. Langkah-langkah ini membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada evaluasi yang menyeluruh dan rasional.
Contoh Perhitungan Cost Benefit Analysis
Agar Sobat MinDi lebih paham, yuk simak contoh perhitungan cost benefit analysis berikut ini. Sebuah perusahaan ingin mengimplementasikan sistem baru dengan rincian biaya dan manfaat sebagai berikut:
Biaya:
- Biaya pembelian perangkat lunak: Rp 500 juta (tahun 1)
- Biaya pelatihan: Rp 100 juta (tahun 1)
- Biaya pemeliharaan tahunan: Rp 50 juta (tahun 2 hingga 4)
Manfaat:
- Penghematan biaya operasional: Rp 200 juta per tahun (tahun 2 hingga 4)
- Peningkatan pendapatan: Rp 150 juta per tahun (tahun 2 hingga 4)
Tingkat Diskonto: 5%
Perhitungan:
- Nilai Kini dari Biaya:
- Tahun 1: Rp 500 juta + Rp 100 juta = Rp 600 juta
- Tahun 2: Rp 50 juta / (1 + 0.05)^1 ≈ Rp 47,62 juta
- Tahun 3: Rp 50 juta / (1 + 0.05)^2 ≈ Rp 45,35 juta
- Tahun 4: Rp 50 juta / (1 + 0.05)^3 ≈ Rp 43,19 juta
- Total nilai kini biaya: Rp 600 juta + Rp 47,62 juta + Rp 45,35 juta + Rp 43,19 juta = Rp 736,16 juta
- Nilai Kini dari Manfaat
- Tahun 2: (Rp 200 juta + Rp 150 juta) / (1 + 0.05)^1 ≈ Rp 333,33 juta
- Tahun 3: (Rp 200 juta + Rp 150 juta) / (1 + 0.05)^2 ≈ Rp 317,46 juta
- Tahun 4: (Rp 200 juta + Rp 150 juta) / (1 + 0.05)^3 ≈ Rp 302,34 juta
- Total nilai kini manfaat: Rp 333,33 juta + Rp 317,46 juta + Rp 302,34 juta = Rp 953,13 juta
- Bandingkan Biaya dan Manfaat
- Total nilai kini manfaat: Rp 953,13 juta
- Total nilai kini biaya: Rp 736,16 juta
Keputusan:
Karena total manfaat (Rp 953,13 juta) melebihi total biaya (Rp 736,16 juta), proyek ini dianggap layak untuk dilaksanakan.
Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit Analysis
Sobat MinDi hendak menggunakan cost benefit analysis dalam proyek perusahaan? Sebelum itu yuk simak kelebihan dan kekurangan cost benefit analysis berikut ini, yang dapat Sobat MinDi jadikan bahan pertimbangan.
Kelebihan Cost Benefit Analysis
- Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik
- Mengidentifikasi manfaat ekonomi yang jelas
- Menyediakan transparansi dan akuntabilitas
- Memungkinkan evaluasi alternatif yang lebih efektif
- Mengurangi risiko keputusan yang buruk
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
- Menyediakan dasar yang kuat untuk justifikasi proyek
- Memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara pemangku kepentingan
Kekurangan Cost Benefit Analysis
- Sulitnya mengukur manfaat non-finansial
- Memerlukan estimasi yang mungkin tidak akurat
- Biaya dan manfaat jangka panjang bisa sulit diprediksi
- Potensi bias dalam penilaian
- Mengabaikan faktor sosial dan lingkungan yang sulit dimonetisasi
- Memerlukan banyak data yang mungkin tidak selalu tersedia
- Mengandalkan asumsi tingkat diskonto yang bisa berubah
- Bisa memakan waktu dan biaya untuk melakukan analisis lengkap
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Cost Benefit Analysis yang dapat Sobat MinDi jadikan bahan pertimbangan sebelum mulai menggunakan analisis ini.
Baca Juga: Apa itu Manajemen Risiko? Definisi, Tujuan, Jenis & Langkah
Terapkan Cost Benefit Analysis yang Efektif Sebelum Memulai Proyek Perusahaan!
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai Cost Benefit Analysis, mulai dari pengertian, proses, cara menghitung hingga kelebihan dan kekurangannya.
Kesimpulannya, Cost benefit analysis adalah alat penting yang membantu dalam mengevaluasi kelayakan suatu proyek dengan membandingkan total biaya dan manfaat untuk memastikan pengambilan keputusan yang lebih baik dan rasional.
Sebagai seorang manajer proyek, penting bagi Sobat MinDi untuk melakukan perhitungan Cost Benefit Analysis sebelum mulai mengerjakan suatu proyek.
Ingin belajar Cost Benefit Analysis lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai project manager profesional? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi product manager yang sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- Cost-Benefit Analysis: How It's Used, Pros and Cons - Buka
- What Is a Benefit-Cost Analysis (BCA)? - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.