Apa Itu Disaster Recovery Center (DRC)? Jenis & Fungsi DRC

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
29 April 2025
•
282

DRC adalah Disaster Recovery Center, pusat yang menyelamatkan data dan sistem setelah bencana. Tanpa DRC, kehilangan data bisa jadi bencana besar, kan? Jadi, DRC hadir untuk memastikan operasional kita tetap berjalan meski menghadapi situasi sulit.
Kita akan bahas mulai dari pengertian DRC, jenis-jenisnya, hingga fungsi vitalnya. DRC bukan sekadar “backup” data, tapi melindungi keseluruhan sistem yang sangat krusial.
Selain itu, MinDi juga bakal kasih contoh nyata bagaimana DRC digunakan dalam berbagai sektor untuk pemulihan cepat pasca bencana. Yuk, simak terus untuk tahu lebih banyak!
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Apa Itu Disaster Recovery Center (DRC)?
Disaster Recovery Center (DRC) adalah fasilitas yang dirancang untuk membantu individu atau organisasi pulih setelah terjadinya bencana, baik itu bencana alam, serangan siber, atau kerusakan sistem lainnya.
DRC menyediakan berbagai layanan, seperti pemulihan data, dukungan teknis, dan pendaftaran bantuan bagi mereka yang terdampak bencana.
Tujuan utama DRC adalah untuk mengurangi waktu downtime dan memastikan kelangsungan operasional, terutama untuk bisnis yang sangat bergantung pada data dan sistem.
Dengan adanya DRC, proses pemulihan pasca bencana bisa dilakukan lebih cepat dan efisien, sehingga kerugian bisa diminimalkan.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Jenis-Jenis Disaster Recovery Center
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, setelah paham apa itu DRC, kini saatnya mengenal berbagai jenis Disaster Recovery Plan yang membantu menjaga sistem tetap aman saat bencana. Yuk, simak pilihan solusinya!
1. Virtualization Disaster Recovery
Virtualization Disaster Recovery memanfaatkan teknologi virtualisasi untuk menciptakan salinan virtual dari sistem dan aplikasi.
Ketika terjadi kegagalan pada sistem fisik, salinan virtual ini bisa langsung dipulihkan, memastikan operasi berjalan tanpa gangguan besar.
2. Disaster Recovery as a Service (DRaaS)
DRaaS adalah layanan yang ditawarkan oleh penyedia pihak ketiga untuk menangani pemulihan data dan sistem.
Pengguna dapat menyewa kapasitas pemulihan dari penyedia layanan ini, mengurangi kebutuhan untuk infrastruktur pemulihan internal yang besar.
3. Cloud-Based Disaster Recovery
Cloud-Based Disaster Recovery menggunakan platform cloud untuk menyimpan data dan aplikasi cadangan.
Ketika terjadi bencana, data dan aplikasi ini dapat dipulihkan dengan cepat dari cloud, mengurangi biaya dan kompleksitas pemulihan fisik.
4. Data Center Disaster Recovery
Data Center Disaster Recovery mengandalkan pusat data cadangan yang terletak di lokasi berbeda.
Jika terjadi kegagalan pada data center utama, operasi bisa dipindahkan ke data center cadangan, yang memastikan kelangsungan bisnis tetap terjaga.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Fungsi Disaster Recovery Center
Sumber: Canva
DRC berperan besar dalam memastikan data dan sistem aman serta pulih cepat. Yuk, simak fungsinya!
1. Pemulihan Data dan Sistem
Fungsi utama DRC adalah untuk mengembalikan data dan sistem yang hilang atau rusak setelah terjadinya bencana.
Dengan adanya DRC, proses pemulihan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga operasional bisa berjalan kembali dalam waktu singkat. Tanpa DRC, pemulihan akan memakan waktu yang lebih lama dan bisa menyebabkan kerugian besar.
2. Meningkatkan Keamanan Data
DRC juga berfungsi untuk memastikan bahwa data yang disimpan aman, bahkan setelah bencana.
Biasanya, DRC menyimpan backup data di lokasi terpisah, sehingga data tetap terjaga dengan aman. Ini sangat penting untuk mencegah kehilangan informasi vital yang bisa mengganggu kelangsungan bisnis.
3. Mendukung Kesiapsiagaan Bencana
DRC membantu organisasi mempersiapkan diri dengan strategi pemulihan yang matang sebelum bencana terjadi.
Dengan adanya DRC, setiap langkah pemulihan sudah direncanakan dengan detail, sehingga respons terhadap bencana bisa lebih terorganisir. Kesiapsiagaan ini penting agar organisasi tidak panik dan bisa bertindak cepat.
4. Memastikan Kelangsungan Bisnis
Salah satu fungsi terbesar DRC adalah untuk memastikan kelangsungan bisnis setelah bencana.
DRC memastikan bahwa sistem dan proses bisnis bisa segera dipulihkan, mengurangi waktu downtime dan potensi kerugian finansial. Dengan DRC, perusahaan bisa tetap beroperasi meski di tengah situasi darurat.
Baca juga : Adware Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh
Contoh Penggunaan DRC
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, setelah membahas fungsi DRC, mari lihat contoh penggunaannya. Banyak perusahaan yang sudah merasakan manfaatnya. Simak contohnya di bawah ini!
1. Pemulihan Data pada Perusahaan Perbankan
Banyak bank menggunakan DRC untuk memastikan data transaksi dan rekening nasabah tetap aman setelah bencana.
Misalnya, ketika server pusat mengalami kerusakan, data dapat dipulihkan dari DRC yang sudah memiliki salinan terbaru. Ini penting untuk menjaga kepercayaan nasabah dan kelangsungan operasional bank.
2. Pemulihan Sistem di Rumah Sakit
Rumah sakit sangat bergantung pada data pasien dan sistem medis yang terus beroperasi. DRC digunakan untuk memulihkan data rekam medis yang hilang akibat serangan siber atau bencana alam, sehingga pelayanan kesehatan tidak terhenti. Pemulihan cepat ini memastikan pasien tetap mendapat perawatan tanpa gangguan.
3. Pengelolaan Pemulihan untuk E-commerce
Bisnis e-commerce memerlukan DRC untuk menjaga sistem website dan database produk tetap berfungsi setelah serangan atau kerusakan server.
Dengan adanya DRC, mereka bisa memulihkan situs dan transaksi pelanggan dengan cepat. Ini sangat krusial untuk menghindari kehilangan pendapatan dan reputasi.
4. Pemulihan Infrastruktur TI di Perusahaan Teknologi
Perusahaan teknologi besar menggunakan DRC untuk memastikan aplikasi dan layanan cloud mereka tetap berjalan saat terjadi kegagalan sistem.
DRC ini menyimpan salinan cadangan dari semua data penting, sehingga dapat dipulihkan dalam hitungan jam. Hal ini penting untuk menjaga layanan tetap aktif dan memenuhi SLA (Service Level Agreement).
Baca juga : Vishing Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Kasus
Ingin Jadi Ahli Cyber Security Handal?
Setelah mempelajari apa itu Disaster Recovery Center (DRC), jenis, dan fungsinya, saatnya kamu memperdalam keahlian di dunia cybersecurity!
Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di Bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis yang membekali kamu dengan keterampilan penting di bidang keamanan siber.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, kariermu di dunia cybersecurity akan semakin terbuka lebar. Mulai belajar dari awal, ditemani sampai kerja!
Dapatkan akses materi seumur hidup, bergabung dengan lebih dari 65.000+ digital learners, dan belajar dari 338+ mentor profesional berkualitas!
Jadi, jangan tunggu lagi! Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi ahli Cyber Security profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.