Blog

Mobile Development

Apa Itu Debugging? Fungsi, Tahapan, hingga Contohnya

Farijihan Putri

•

15 May 2025

•

Kalau Warga Bimbingan lagi belajar ngoding, satu hal yang wajib kamu pahami sejak awal adalah debugging. Debugging adalah proses penting buat memastikan aplikasi kamu berjalan tanpa error yang ganggu performa.

Bayangin aja lagi bikin app, tapi tiba-tiba crash pas dijalanin. Nah, debugging-lah yang bantu kamu cari tahu akar masalahnya. Proses ini bukan cuma soal benerin bug, tapi juga ngasah logika dan termasuk skill krusial biar kamu makin ahli sebagai developer.

Buat kamu yang baru mulai atau lagi switch karier ke dunia Mobile App Development, yuk kenalan lebih dalam sama debugging bareng MinDi di artikel ini!

Apa Itu Debugging?

Debugging adalah proses menemukan, menganalisis, dan memperbaiki kesalahan atau bug dalam sebuah program agar aplikasi bisa berjalan sesuai harapan.

Buat kamu yang masih pemula, debugging itu ibarat detektif yang nyari tahu kenapa kode nggak jalan seperti seharusnya. Entah itu error kecil kayak salah ketik, sampai masalah logika yang bikin fitur nggak berfungsi.

Proses ini penting banget biar aplikasi kamu nggak cuma jalan, tapi juga stabil dan user friendly. Jadi, skill debugging wajib banget diasah kalau kamu pengen berkarier sebagai developer handal!

Fungsi Debugging

Warga Bimbingan perlu tahu nih, kalau debugging berfungsi menjaga kualitas aplikasi secara keseluruhan. Yuk, simak penjelasan MinDi!

1. Memastikan Kualitas Perangkat Lunak

Pertama, debugging membantu developer memastikan aplikasi bebas dari error besar maupun kecil. Hasil akhirnya, kualitas aplikasi meningkat dan user bisa menggunakannya tanpa hambatan.

2. Mencegah Masalah Fungsi Perangkat Lunak

Selain itu, proses debugging bisa mengidentifikasi bagian kode yang menyebabkan fungsi aplikasi berjalan tidak sesuai. Langkah ini bisa mencegah masalah lebih besar di kemudian hari.

3. Meningkatkan Kinerja Perangkat Lunak

Berikutnya, debugging adalah langkah penting untuk mengoptimalkan performa keseluruhan. Kode yang rapi dan minim bug mampu berjalan lebih cepat dan efisien.

4. Memudahkan Proses Perbaikan

Saat muncul error mendadak, debugging membantu menemukan akar masalah tanpa perlu memeriksa seluruh kode. Hal ini mempercepat proses perbaikan dan mengurangi waktu downtime.

5. Mendeteksi Kesalahan Lebih Awal

Terakhir, melakukan debugging sejak tahap awal pengembangan dapat mengurangi risiko error muncul di tahap produksi. Daripada nunggu bug muncul saat aplikasi sudah live, mending dicegah sejak dini kan, Warga Bimbingan?

Bagaimana Tahapan Proses Debugging?

Sumber: Pexels

Proses debugging itu nggak bisa asal-asalan, ada langkah-langkah penting biar hasilnya maksimal. Nah, berikut tahapan yang biasanya dilalui developer ketika menghadapi bug di aplikasi.

1. Identifikasi Bug

Langkah awal yang dilakukan adalah mengenali adanya bug, baik dari laporan user atau hasil pengujian internal. Developer akan mendokumentasikan bug secara detail, dari kapan munculnya sampai bagian mana yang terdampak.

Hal ini penting biar nggak miss di tahap selanjutnya. Tanpa identifikasi yang jelas, proses perbaikannya bisa makin lama.

2. Penelusuran Kode

Setelah bug dicatat, developer mulai menyusuri bagian kode yang dicurigai sebagai sumber masalah. Proses ini bisa cukup tricky apalagi kalau aplikasinya kompleks.

Biasanya dibutuhkan ketelitian tinggi dan logika yang tajam. Tapi tenang, makin sering ngoding, makin terasah juga feeling-nya!

3. Penggunaan Debugger

Tahap ini penting banget karena debugging adalah proses sistematis yang melibatkan alat bantu seperti debugger. Tool ini bantu developer melacak jalannya program secara step-by-step.

Setiap baris kode bisa dicek apakah berjalan sesuai logika atau justru error. Hasilnya, penyebab bug bisa lebih cepat ditemukan tanpa harus menebak-nebak.

4. Perbaikan Bug

Begitu penyebabnya ketahuan, developer akan menulis ulang atau mengubah bagian kode yang bermasalah. Harus dipastikan solusi yang dibuat tidak mengganggu bagian lain dari program.

Seringkali juga butuh diskusi bareng tim untuk cari solusi paling efisien. Fix bug itu nggak cuma soal benerin, tapi juga bikin kode makin bersih dan optimal.

5. Pengujian

Terakhir, program akan diuji ulang buat memastikan bug benar-benar hilang. Uji coba ini juga bisa ngungkap bug baru yang sebelumnya nggak kelihatan.

Kalau hasilnya aman, baru deh kode siap di-push atau dipublish. Nah, ini tahap penting supaya user nggak nemu masalah yang sama lagi nanti.

Contoh Debugging

Oke, biar Warga Bimbingan punya gambaran yang jelas soal praktik debugging di dunia nyata, yuk kita bahas contoh sederhananya.

Bayangin kamu lagi bikin aplikasi yang harusnya menampilkan data nama pengguna, tapi yang muncul malah kosong atau salah. Daripada nebak-nebak penyebabnya, developer bakal langsung buka debugger buat menelusuri alur kode. Mulai dari bagian input data sampai proses tampilannya di UI.

Begitu ketahuan ada kesalahan, misalnya variabel yang salah dipanggil atau data belum terload dengan benar, bagian itu langsung diperbaiki.

Setelah itu, developer akan jalankan lagi aplikasinya buat ngecek apakah datanya sudah muncul sesuai harapan.

Kalau tampilannya udah bener dan nggak ada bug baru yang muncul, proses debugging bisa dianggap berhasil. Dari sini bisa kelihatan kan, debugging bukan cuma soal ngilangin error, tapi juga ngasih jaminan aplikasi kamu bekerja seperti yang diharapkan.

Tertarik Kuasai Debugging bareng Mentor Berpengalaman?

Yuk, asah skill debugging kamu bareng mentor profesional di Bootcamp Mobile App Development dari dibimbing.id! Materi lengkap, latihan nyata untuk bangun portofolio, bisa gratis mengulang kelas, plus peluang kerja makin besar.

Fun fact nih, 96% alumni udah bekerja dan tersedia lebih dari 840+ hiring partner siap menyalurkan talent!

Masih bingung kayak: “Debugging itu butuh skill coding tinggi gak, sih?” atau “Tools debugging yang dipakai di industri apa aja ya?” Jangan ragu konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi developer profesional.