dibimbing.id - Lazy Loading: Contoh hingga Manfaat untuk Kecepatan Website

Lazy Loading: Contoh hingga Manfaat untuk Kecepatan Website

Farijihan Putri

13 May 2025

475

Image Banner

Warga Bimbingan pernah buka website yang loading-nya super lambat gara-gara gambar atau video belum selesai dimuat semua?

Nah, itu tandanya website tersebut belum pakai lazy loading. Padahal, lazy loading adalah solusi jitu buat bikin website makin ngebut tanpa ngorbanin tampilan visual.

Fitur ini bakal bantu banget kalau kamu lagi belajar atau pengen switch karier ke dunia Mobile App dan Web Development. Lazy loading cuma akan munculin elemen saat user benar-benar butuh, alias pas udah scroll ke bagian itu. Artinya, halaman lebih ringan, performa makin ngebut, dan user pun betah berlama-lama.

Bayangin aja, dengan satu teknik sederhana ini, kamu bisa bikin pengalaman pengguna jauh lebih oke. Yuk, simak penjelasan lengkapnya bersama MinDi!

Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Mobile Apps Development Terbaik


Apa Itu Lazy Loading?


Lazy loading adalah teknik pemuatan konten yang hanya akan menampilkan elemen seperti gambar, video, atau script saat elemen tersebut mulai terlihat di layar pengguna (viewport).

Teknik ini membuat website tidak perlu memuat seluruh konten sekaligus saat halaman dibuka, sehingga proses loading lebih cepat dan ringan.

Lazy loading membantu menghemat bandwidth, mempercepat waktu buka halaman, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar terutama saat diakses lewat perangkat mobile atau koneksi internet yang terbatas.


Contoh Penerapan Lazy Loading


Yuk, intip gimana lazy loading diterapkan di elemen-elemen website sehari-hari yang ternyata simpel tapi impactful banget, lho Warga Bimbingan!


1. Gambar


Pertama, gambar yang posisinya di luar layar (viewport) nggak langsung dimuat saat halaman dibuka. Gambar baru akan muncul saat kamu mulai scroll ke bagian tersebut. Cara ini bikin halaman menjadi lebih ringan pas pertama kali diakses.


2. Video


Selanjutnya, video juga bisa diperlakukan serupa. File video nggak langsung dimuat penuh, tapi baru aktif saat kamu tekan tombol play. Pendekatan ini cukup efektif buat ngurangin beban awal saat website dibuka.


3. Iframe


Kemudian, iframe kayak YouTube atau Google Maps nggak langsung nyala dari awal. Kontennya baru dimuat setelah pengguna mulai berinteraksi. Salah satu bukti kalau lazy loading adalah trik hemat resource yang cerdas.


4. JavaScript


Selain itu, kamu bisa tunda pemuatan JavaScript yang nggak terlalu penting. Misalnya, script baru dijalankan pas pengguna klik tombol atau isi form. Transisi semacam ini bikin performa halaman lebih cepat terasa.


5. CSS


Terakhir, CSS yang nggak langsung dipakai di halaman awal juga bisa ditunda pemuatannya. Browser cuma fokus sama styling yang benar-benar dibutuhin di awal. Waktu loading pun menjadi semakin singkat dan efisien.

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Mobile App Development Garansi Siap Kerja


Manfaat Lazy Loading


Kira-kira, apa aja sih manfaat nyata dari lazy loading buat performa website? Cek penjelasan singkatnya di bawah ini!


1. Waktu Loading Halaman Lebih Cepat


Pertama, pengguna nggak perlu nunggu semua elemen halaman dimuat sekaligus. Hasilnya, tampilan website bisa muncul lebih cepat dan responsif.


2. Pengalaman Pengguna Lebih Baik


Selain itu, website yang cepet bikin pengunjung betah dan nggak buru-buru cabut. Pengalaman yang mulus bisa menjadi nilai plus buat menarik pengguna balik lagi.


3. Optimasi SEO


Kecepatan loading halaman menjadi salah satu faktor penting buat ranking di Google. Makanya, lazy loading adalah strategi jitu buat ningkatin performa SEO secara teknis.


4. Penghematan Bandwidth


Konten baru dimuat kalau benar-benar dibutuhin, misalnya pas user scroll. Jadi, nggak ada data yang terbuang sia-sia.


5. Penghematan Daya Perangkat


Muat konten lebih sedikit artinya kerja perangkat juga lebih ringan. Alhasil, baterai di HP atau laptop lebih awet saat browsing.

Baca Juga: Panduan Mobile App Development 101 Tahapan Tools dan Tips


Bagaimana Cara Menerapkan Lazy Loading?


Sumber: Unsplash

Penasaran gimana cara mulai pakai lazy loading di proyek? Tenang, nggak ribet kok. Warga Bimbingan bisa pilih metode yang paling sesuai sama kebutuhan.


1. Menggunakan Atribut loading="lazy" pada Tag HTML


Pertama, ini cara paling gampang dan praktis buat pemula. Cukup tambahkan atribut loading="lazy" di tag <img> atau <iframe>, dan browser bakal otomatis tunda pemuatannya.

Teknik ini didukung hampir semua browser modern. Jadi, aman dipakai di berbagai jenis website. Cocok banget buat kamu yang pengen hasil cepat tanpa ribet coding tambahan.


2. Menggunakan JavaScript


Selanjutnya, kamu bisa manfaatin JavaScript buat kontrol yang lebih fleksibel. Misalnya, pakai IntersectionObserver untuk deteksi elemen yang masuk viewport lalu baru dimuat.

Metode ini cocok buat kamu yang butuh efek khusus atau pengaturan lebih kompleks.

Selain itu, JavaScript bisa bantu atur loading elemen lain seperti background image atau konten dinamis.


3. Menggunakan Plugin atau Library


Kalau kamu pakai platform kayak WordPress atau butuh solusi siap pakai, banyak plugin dan library yang bisa bantu. Mulai dari Lozad.js, LazyLoad.js, sampai plugin bawaan CMS, semua siap pakai tanpa coding ribet.

Di samping mempercepat pengembangan, opsi ini juga biasanya sudah dioptimasi untuk performa terbaik. Jadi, kamu bisa fokus ke hal lain tanpa perlu pusing mikirin teknisnya.


Kekurangan Lazy Loading


Meskipun punya banyak manfaat, lazy loading juga nggak lepas dari kekurangan yang perlu kamu tahu sebelum menerapkannya.


1. Penundaan Sementara


Hal yang perlu diingat, lazy loading adalah teknik yang menunda pemuatan konten sampai dibutuhkan. Akibatnya, pengguna mungkin ngalamin jeda kecil sebelum konten muncul walau biasanya nggak terlalu terasa.


2. Komunikasi Tambahan dengan Server


Beberapa implementasi lazy loading butuh request tambahan ke server. Proses ini bisa sedikit nambah waktu respons, apalagi kalau koneksi internet pengguna nggak stabil.


3. Kode Tambahan


Buat kamu yang pakai metode JavaScript atau library, sering dibutuhkan kode ekstra. Ukuran halaman bisa sedikit meningkat, dan pengelolaan kodenya lebih kompleks kalau nggak direncanain dari awal.

Baca Juga: 15 Tren Mobile Development Inovasi dan Teknologi


Yuk, Terapkan Lazy Loading di Proyekmu Sekarang!


Kalau Warga Bimbingan pengen serius terjun ke dunia Mobile App, sekarang waktu yang pas banget buat upgrade skill bareng mentor berpengalaman lewat Bootcamp Mobile App Developer dibimbing.id!

Kamu bakal dapet silabus terlengkap, praktek langsung bikin portfolio, bisa gratis mengulang kelas, dan yang paling keren 96% alumni-nya udah berhasil kerja. Gak cuma itu, ada 840+ hiring partner yang siap bantu proses penyaluran kerja kamu juga.

Masih bingung kayak, “Apakah aku harus punya background IT dulu?” atau “Kira-kira nanti diajarin dari dasar atau langsung lanjut ke coding kompleks?” tenang, kamu bisa konsultasi GRATIS langsung di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi developer andalan masa depan!


Referensi


  1. What is lazy loading? [Buka]
  2. Lazy Loading [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!