Bagaimana Cara Kerja Topologi Mesh? Yuk Cek Selengkapnya!
Muthiatur Rohmah
•
17 September 2024
•
1348
Halo Warga Bimbingan! Kamu pernah dengar tentang topologi mesh?
Kalau kamu belum familiar, topologi mesh adalah salah satu jenis jaringan yang sering dipakai di sistem komunikasi yang butuh kecepatan dan keandalan tinggi.
Dengan topologi mesh, semua perangkat terhubung langsung satu sama lain, jadi kalau ada satu jalur yang rusak, data tetap bisa lewat jalur lain.
Lantas gimana cara kerja topologi mesh? Sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, tapi efeknya bisa bikin jaringan lebih stabil dan nggak gampang putus.
Agar Warga Bimbingan nggak penasaran lagi, yuk simak penjelasan MinDi secara lengkap tentang cara kerja topologi mesh pada jaringan komputer berikut ini.
Apa itu Topologi Mesh?
Warga Bimbingan, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara kerja topologi mesh, pertama-tama yuk pahami dulu apa itu topologi mesh pada penjelasan berikut.
Topologi mesh adalah salah satu jenis jaringan komputer dimana setiap perangkat, atau node, terhubung langsung satu sama lain.
Ibaratnya seperti ini, kalau ada 5 komputer dalam satu jaringan mesh, setiap komputer punya jalur langsung ke semua komputer lain. Beda sama jaringan yang cuma punya satu jalur utama, topologi mesh ini memungkinkan data buat lewat berbagai jalur, tergantung mana yang paling cepat dan nggak macet.
Keunggulan topologi mesh ini adalah keandalannya. Misalnya, kalau salah satu jalur putus, nggak masalah, karena data bisa cari jalan lain. Ini bikin topologi mesh sering dipakai di jaringan yang butuh stabilitas tinggi, kayak jaringan militer atau sistem komunikasi yang nggak boleh down.
Topologi mesh terkenal dengan jaringan yang ribet dan butuh banyak kabel, namun jaringannya kuat dan fleksibel. Jadi, kalau ada satu jalur yang rusak, sistem tetap berjalan lancar tanpa gangguan!
Jenis Topologi Mesh
Ada dua tipe topologi mesh yang umum digunakan, yaitu full mesh dan partial mesh. Meskipun sama-sama menggunakan konsep semua perangkat terhubung, ada perbedaan signifikan di antara keduanya.
Yuk, Simak penjelasan MinDi tentang kedua jenis topologi ini, agar kamu biar lebih paham!
1. Full Mesh
Full mesh adalah jenis topologi mesh yang semua perangkat atau node di jaringan terhubung langsung satu sama lain.
Ibaratnya seperti ada 5 komputer, berarti setiap komputer punya koneksi ke 4 komputer lainnya. Keuntungan full mesh adalah keandalannya yang super tinggi. Kalau ada satu jalur yang rusak, nggak masalah, karena masih ada banyak jalur alternatif.
Tapi kelemahannya, butuh banyak kabel dan konfigurasi yang lebih kompleks. Makanya, full mesh biasanya dipakai di sistem yang benar-benar nggak boleh gagal, kayak jaringan militer atau bank.
2. Partial Mesh
Partial mesh adalah topologi yang lebih simpel dan nggak semua perangkat terhubung langsung ke perangkat lain. Jadi, hanya beberapa node yang punya koneksi langsung, sedangkan yang lain mengandalkan jalur yang sudah ada.
Jenis ini lebih hemat kabel dan biaya, tapi tetap punya keuntungan mesh, yaitu keandalannya. Kalau ada jalur yang gagal, perangkat masih bisa komunikasi lewat node lain, meskipun nggak sefleksibel full mesh.
Partial mesh ini sering dipakai di jaringan yang lebih kecil atau yang nggak butuh reliabilitas setinggi full mesh.
Jadi, full mesh itu lebih tangguh tapi mahal dan ribet, sementara partial mesh lebih simpel tapi tetap efisien. Kedua jenis topologi mesh ini punya kelebihan masing-masing, tergantung kebutuhan jaringan yang ingin kamu gunakan.
Baca Juga: Apa itu Topologi Mesh? Pengertian, Fungsi & Plus Minusnya
Cara Kerja Topologi Mesh
Topologi mesh memiliki cara kerja yang unik dibandingkan jenis jaringan lainnya. Jadi, dalam topologi mesh ada beberapa perangkat atau yang biasa disebut node di dalam satu jaringan.
Di topologi mesh, setiap node terhubung langsung ke node lainnya, jadi mereka bisa kirim data satu sama lain tanpa harus melewati satu pusat atau hub tertentu. Ini beda banget sama topologi star atau bus yang biasanya punya satu jalur utama.
Pada topologi mesh, setiap node bisa jadi jalur buat node lainnya, membuat jaringan ini lebih fleksibel.
Ketika salah satu perangkat mengirim data, nggak perlu nunggu giliran atau lewat satu titik tertentu. Perangkat bisa langsung kirim data ke perangkat tujuan, atau kalau ada jalur yang putus, data bisa lewat node lain yang masih terhubung.
Hal ini membuat jaringan mesh lebih aman dan nggak gampang down. Bahkan kalau satu jalur rusak, jaringan tetap bisa jalan karena data bisa cari jalan lain.
Karakteristik Topologi Mesh
Ada beberapa karakteristik yang membuat topologi mesh unik dan terlihat berbeda dari topologi jaringan lainnya. Yuk simak ciri-ciri topologi mesh secara lengkap berikut ini.
1. Setiap Node Terhubung Langsung
Di topologi mesh, setiap perangkat atau node terhubung langsung satu sama lain, jadi nggak ada yang namanya "hub utama" kayak di topologi star.
Semua perangkat punya jalur sendiri buat kirim dan terima data. Ini bikin komunikasi antar perangkat jadi lebih cepat dan efisien karena nggak perlu nunggu giliran lewat jalur tertentu.
2. Punya Banyak Jalur Alternatif
Kalau salah satu jalur putus atau bermasalah, nggak usah panik! Di topologi mesh, data bisa langsung cari jalur lain lewat perangkat lain yang masih terhubung.
Jadi, meskipun ada satu node yang bermasalah, jaringan tetap bisa jalan lancar tanpa gangguan. Ini yang bikin mesh terkenal karena kehandalannya.
3. Skalabilitas Tinggi
Topologi mesh gampang banget buat diperbesar. Mau nambah perangkat baru? Tinggal sambungin aja ke node yang ada tanpa harus merombak seluruh jaringan.
Hal ini membuat topologi mesh fleksibel kalau suatu saat jaringan kamu berkembang, terutama di perusahaan atau proyek yang butuh jaringan besar.
4. Butuh Banyak Kabel
Nah, ini salah satu downside dari topologi mesh. Karena setiap perangkat harus terhubung langsung ke perangkat lain, jumlah kabel yang dibutuhkan jadi banyak banget, apalagi kalau jaringannya besar.
Full mesh bisa ribet banget urusan kabel, tapi kalau kamu pakai partial mesh, lebih hemat kabel meskipun nggak sehandal full mesh.
5. Reliabilitas Tinggi
Yang bikin topologi mesh keren banget adalah reliabilitasnya. Karena ada banyak jalur yang bisa dipakai, jaringan ini jarang banget down. Kalau ada satu jalur yang rusak, masih banyak jalur alternatif.
Jadi, jaringan mesh sering dipakai di situasi yang nggak boleh ada gangguan, kayak sistem militer, kesehatan, atau perusahaan besar yang butuh jaringan stabil.
Kesimpulannya, topologi mesh punya kelebihan dalam hal kecepatan dan keandalan, tapi perlu lebih banyak usaha dan kabel buat ngerakitnya.
Topologi mesh ini cocok banget buat jaringan yang butuh stabilitas tinggi dan tahan gangguan.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh
Warga Bimbingan ingin menggunakan topologi mesh untuk jaringan komputer kamu? Nah, agar kamu makin yakin yuk simak kelebihan dan kekurangan topologi mesh berikut ini. Jadikan bahan pertimbangan ya!
Kelebihan Topologi Mesh
- Reliabilitas Tinggi
Salah satu keunggulan utama topologi mesh adalah keandalannya. Jika satu jalur dalam jaringan mengalami kegagalan, perangkat masih bisa mengirim data melalui jalur alternatif. Dengan banyaknya jalur yang tersedia, jaringan tetap bisa beroperasi meskipun ada masalah pada salah satu node atau kabel.
- Skalabilitas Fleksibel
Topologi mesh sangat fleksibel untuk ditingkatkan. Kalau kamu butuh menambah perangkat baru, tinggal sambungkan saja ke node yang sudah ada tanpa harus merombak jaringan keseluruhan. Ini membuatnya sangat cocok untuk jaringan yang terus berkembang, seperti di perusahaan besar atau proyek yang terus membutuhkan penambahan perangkat.
- Keamanan yang Lebih Baik
Karena setiap node terhubung langsung ke node lain, data tidak perlu melewati satu titik pusat yang berpotensi menjadi target penyadapan. Jalur komunikasi yang langsung ini membuat data lebih aman, terutama di jaringan yang membutuhkan privasi tinggi, karena jalurnya lebih sulit diakses pihak luar yang tidak berwenang.
- Kinerja Optimal
Dalam topologi mesh, data dapat dikirim langsung dari satu node ke node lain tanpa harus melalui hub atau switch pusat. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data, sehingga jaringan lebih cepat dan efisien.
- Tidak Tergantung pada Satu Titik Pusat
Berbeda dengan topologi star atau bus yang sangat bergantung pada satu titik pusat (seperti hub atau switch), topologi mesh tidak memiliki titik kegagalan tunggal. Jadi, meskipun satu node atau perangkat rusak, jaringan secara keseluruhan tetap berfungsi normal.
Kekurangan Topologi Mesh
- Butuh Banyak Kabel dan Koneksi
Karena setiap perangkat (node) di topologi mesh harus terhubung ke banyak node lainnya, ini berarti kamu butuh banyak kabel dan koneksi fisik. Semakin besar jaringannya, semakin banyak kabel yang diperlukan, yang tentunya bikin instalasi lebih rumit dan mahal.
- Konfigurasi dan Pengelolaan Lebih Rumit
Dengan begitu banyak node yang saling terhubung, konfigurasi dan pengelolaan jaringan mesh jadi lebih rumit. Setiap perangkat perlu diatur dengan benar agar bisa berkomunikasi dengan node lainnya.
- Biaya Pemasangan yang Tinggi
Karena butuh lebih banyak kabel, perangkat, dan tenaga teknis untuk mengelola jaringan, biaya pemasangan topologi mesh lebih tinggi dibandingkan topologi lain, seperti star atau bus. Karena setiap perangkat harus terhubung langsung ke beberapa perangkat lain, sehingga meningkatkan anggaran secara signifikan.
- Pemeliharaan yang Lebih Sulit
Dengan banyaknya jalur koneksi antar node, jika terjadi masalah, sulit untuk langsung mengetahui di mana letak kerusakannya. Pemeliharaan dan troubleshooting di topologi mesh bisa lebih kompleks, karena ada lebih banyak faktor yang perlu diperiksa untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
- Tidak Efisien untuk Jaringan Kecil
Topologi mesh cenderung lebih cocok untuk jaringan yang besar dan kompleks. Jika diterapkan pada jaringan kecil dengan sedikit perangkat, topologi ini malah bisa jadi berlebihan. Jumlah kabel yang banyak dan pengelolaan yang rumit jadi tidak efisien untuk jaringan yang tidak memerlukan reliabilitas atau kecepatan setinggi itu.
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan topologi mesh secara lengkap. Sebelum memutuskan menggunakan topologi mesh, pastikan kamu memahaminya terlebih dahulu.
Baca Juga: 7 Kelebihan Topologi Mesh dalam Jaringan Komputer, Wajib Tahu!
Ingin Jaringan Andal dan Fleksibel? Gunakan Topologi Mesh untuk Jaringan Komputer Kamu!
Warga Bimbingan, itulah penjelasan lengkap mengenai cara kerja topologi mesh dalam jaringan komputer.
Setelah baca artikel ini sampai habis, Warga Bimbingan pasti akan lebih paham bagaimana cara kerja topologi mesh secara detail.
Ingin belajar topologi jaringan hingga pengembangan website? Bingung harus mulai darimana?
Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.
Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 95,5% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.
Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Kamu bebas mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.