dibimbing.id - Apa itu UAT (User Acceptance Testing)? Simak Penjelasannya!

Apa itu UAT (User Acceptance Testing)? Simak Penjelasannya!

Muthiatur Rohmah

25 July 2024

3364

Image Banner

Sangat mengembangkan sebuah produk atau layanan perusahaan, memastikan hasil akhir yang sesuai dengan harapan pengguna merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu, dalam suatu proyek biasanya menggunakan langkah UAT. Lantas apa itu?

User Acceptance Testing (UAT) adalah proses pengujian akhir oleh pengguna akhir untuk memastikan produk atau layanan memenuhi kebutuhan dan persyaratan bisnis sebelum diterapkan.

UAT adalah tahap akhir dalam siklus pengujian perangkat lunak untuk memastikan fungsi sistem bekerja sesuai dengan kebutuhan bisnis dan persyaratan yang ditentukan. 

Penasaran mengenai UAT (User Acceptance Testing) lebih lanjut? Yuk pelajari dengan lengkap pada artikel ini.


Apa itu UAT (User Acceptance Testing)?

User Acceptance Testing (UAT) adalah tahap pengujian perangkat lunak, prosesnya melibatkan pengguna akhir untuk mencoba perangkat lunak secara nyata untuk memastikan semua fungsi bekerja sesuai kebutuhan. 

User Acceptance Testing (UAT) biasanya dilakukan sebelum perangkat lunak dirilis ke pasar. Pengguna menguji untuk menemukan fitur yang terlewat atau bug, dan hasilnya dikirim ke pengembang untuk perbaikan. 

User Acceptance Testing (UAT) membantu memastikan kualitas dan keandalan perangkat lunak serta memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna sebelum diluncurkan.


Pentingnya UAT (User Acceptance Testing) dalam Pengembangan Perangkat Lunak


User Acceptance Testing (UAT) merupakan tahap penting dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tahap pengujian akhir ini dapat menentukan kesuksesan perangkat lunak yang akan dirilis.

Yuk simak beberapa alasan pentingnya proses UAT (User Acceptance Testing) yang dikutip dari Tech Target berikut ini.


1. Validasi Pengujian Akhir

User Acceptance Testing (UAT) memvalidasi pengujian yang dilakukan di akhir siklus pengembangan. Proses ini biasanya dilakukan setelah pengujian unit, pengujian kualitas, pengujian sistem, dan pengujian integrasi. 

UAT memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna yang sebenarnya, bukan hanya sesuai dengan spesifikasi teknis.


2. Mendeteksi Ketidaksesuaian Kebutuhan Pengguna

Perangkat lunak mungkin telah melewati berbagai fase pengujian dan berfungsi dengan baik, tetapi masih bisa gagal memenuhi kebutuhan pengguna akhir jika tidak diterima dengan baik oleh mereka. 

UAT membantu mengidentifikasi masalah ini dengan memastikan bahwa perangkat lunak sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna akhir.


3. Memastikan Kesesuaian dengan Kebutuhan Pengguna:

Jika persyaratan perangkat lunak tidak dijelaskan dengan jelas kepada pengembang atau jika modifikasi selama pengembangan mengubah tujuan proyek, UAT membantu memastikan bahwa perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya pengguna. 

UAT membantu pengguna akhir untuk mengonfirmasi bahwa perangkat lunak memenuhi persyaratan.


4. Mengidentifikasi Masalah di Lingkungan Dunia Nyata

Perangkat lunak yang diuji dalam lingkungan statis mungkin tidak menunjukkan semua masalah yang bisa muncul dalam lingkungan dinamis dunia nyata. 

UAT membantu pengujian dalam kondisi yang lebih realistis, membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terdeteksi selama pengujian sebelumnya.


5. Mencegah Peluncuran Produk Cacat atau Tidak Efektif

UAT bertindak sebagai perlindungan terakhir terhadap produk perangkat lunak yang cacat, tidak efektif, atau belum selesai sebelum dirilis ke pasar. 

UAT memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang benar-benar siap yang akan diluncurkan, menghindari potensi kerugian dan kerusakan reputasi.


6. Meningkatkan Kepuasan Pengguna    

Tanpa UAT, perangkat lunak yang diuji mungkin dirilis dengan bug atau tanpa tujuan yang jelas bagi pengguna akhir. Masalah-masalah ini bisa mahal untuk diperbaiki dan berpotensi merusak reputasi vendor perangkat lunak. 

UAT memastikan bahwa perangkat lunak yang dirilis berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan pengguna, dan menjaga reputasi vendor.

Dengan memahami pentingnya User Acceptance Testing (UAT), pengembang perangkat dapat memastikan bahwa produk tidak hanya berfungsi dengan baik secara teknis, tetapi juga memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir.


Jenis User Acceptance Testing (UAT)

Yuk simak beberapa jenis User Acceptance Testing (UAT) yang umum digunakan dalam pengujian perangkat lunak berikut ini.

  1. Beta Testing adalah pengujian di mana versi hampir final dari perangkat lunak diberikan kepada sekelompok pengguna eksternal untuk mendapatkan umpan balik sebelum peluncuran resmi, dengan tujuan mengidentifikasi bug dan masalah dalam kondisi dunia nyata. 
  2. Black Box Testing adalah metode pengujian di mana penguji tidak mengetahui struktur internal perangkat lunak dan fokus pada fungsionalitas berdasarkan spesifikasi, dengan tujuan memastikan perangkat lunak berfungsi sesuai dengan persyaratan tanpa memperhatikan cara kerjanya. 
  3. Operational Acceptance Testing (OAT) adalah pengujian yang dilakukan untuk memastikan perangkat lunak dapat beroperasi dengan baik dalam lingkungan produksi, dengan tujuan memverifikasi kesiapan operasional perangkat lunak.
  4. Contract Acceptance Testing (CAT) adalah pengujian untuk memastikan perangkat lunak memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam kontrak, dengan tujuan memastikan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi kontraktual. 
  5. Regulation Acceptance Testing (RAT) adalah pengujian untuk memastikan perangkat lunak mematuhi semua peraturan dan standar yang berlaku, dengan tujuan memverifikasi kepatuhan perangkat lunak terhadap regulasi industri.


Baca Juga: Apa itu Black Box Testing? Pengertian, Langkah & Contohnya


Siapa yang Wajib Melakukan UAT (User Acceptance Testing)?

User Acceptance Testing (UAT) harus dilakukan oleh orang-orang yang akan menggunakan perangkat lunak tersebut dalam pekerjaan sehari-hari, seperti karyawan dari departemen yang terkait atau pengguna akhir lainnya. 

Mereka memahami kebutuhan dan proses bisnis yang harus didukung oleh perangkat lunak, sehingga mereka dapat menentukan apakah perangkat lunak tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan mereka. 

Selain itu, UAT juga bisa melibatkan manajer proyek, analis bisnis, atau pelanggan yang dipilih untuk memberikan umpan balik. 

Mereka semua penting dalam UAT karena mereka dapat mengidentifikasi masalah atau kekurangan yang mungkin tidak terlihat oleh tim pengembang, memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik dan sesuai dengan harapan sebelum dirilis.


Langkah Penerapan User Acceptance Testing (UAT)

Yuk simak beberapa langkah penting dalam penerapan User Acceptance Testing (UAT) berikut ini.


1. Perencanaan UAT

Langkah pertama dalam penerapan UAT adalah membuat rencana yang jelas. Ini melibatkan identifikasi tujuan UAT, menetapkan cakupan pengujian, menentukan tim penguji, dan membuat jadwal pengujian. 

Rencana ini juga harus mencakup kriteria penerimaan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak.


2. Desain Kasus Uji

Setelah perencanaan, langkah berikutnya adalah merancang kasus uji yang spesifik. Kasus uji ini harus mencakup berbagai skenario yang mungkin dihadapi oleh pengguna akhir dalam kondisi nyata. 

Setiap kasus uji harus didokumentasikan dengan jelas, termasuk langkah-langkah yang harus diikuti, data yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan.


3. Persiapan Lingkungan UAT

Langkah ini melibatkan pengaturan lingkungan pengujian yang menyerupai lingkungan produksi sebanyak mungkin. 

Langkah ini termasuk menyiapkan perangkat keras, perangkat lunak, dan data yang dibutuhkan untuk pengujian. Lingkungan ini harus stabil dan terisolasi untuk menghindari gangguan eksternal yang bisa mempengaruhi hasil pengujian.


4. Pelaksanaan UAT

Dalam langkah ini, tim penguji menjalankan kasus uji yang telah dirancang. Penguji mencatat setiap masalah atau bug yang ditemukan dan memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir. 

Penguji juga memberikan feedback tentang pengalaman mereka menggunakan perangkat lunak.


5. Evaluasi dan Perbaikan

Setelah pengujian selesai, tim pengembang mengevaluasi hasil UAT. Masalah atau bug yang ditemukan selama pengujian harus diperbaiki, dan perangkat lunak harus diuji ulang jika perlu. 

Setelah semua masalah teratasi dan perangkat lunak memenuhi kriteria penerimaan, perangkat lunak siap untuk dirilis ke produksi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penerapan UAT (User Acceptance Testing) dapat dilakukan secara sistematis dan efektif, memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir sebelum diluncurkan.


Perbedaan UAT dan SIT

User Acceptance Testing (UAT) dan System Integration Testing (SIT) adalah dua tahap penting dalam proses pengujian perangkat lunak yang memiliki tujuan dan fokus yang berbeda. 


UAT (User Acceptance Testing)

UAT bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir sebelum dirilis ke produksi. Pengujian ini dilakukan oleh pengguna akhir atau perwakilan bisnis yang akan menggunakan perangkat lunak dalam kondisi nyata. 

Mereka mengevaluasi apakah perangkat lunak sesuai dengan persyaratan bisnis dan dapat mendukung operasi bisnis dengan efektif. 

Fokus utama UAT adalah pada fungsionalitas dan kegunaan perangkat lunak dari perspektif pengguna akhir, memastikan bahwa perangkat lunak bekerja dengan baik dalam lingkungan operasional yang sebenarnya.


System Integration Testing (SIT)

Di sisi lain, System Integration Testing (SIT) bertujuan untuk memastikan bahwa berbagai komponen atau sistem yang berbeda bekerja dengan baik bersama-sama sebagai satu kesatuan. 

Pengujian ini dilakukan oleh tim pengembang atau penguji yang memiliki pengetahuan teknis mendalam tentang sistem. SIT mengevaluasi interaksi antara berbagai komponen sistem untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah integrasi yang mungkin terjadi. 

Fokus utama SIT adalah pada integrasi teknis dan kompatibilitas antara komponen atau modul perangkat lunak, memastikan bahwa semua bagian sistem dapat berkomunikasi dan berfungsi bersama-sama tanpa masalah. 

SIT mencakup pengujian interface dan interaksi antara berbagai modul atau sistem, serta memastikan bahwa data dapat berpindah dengan benar di antara berbagai bagian sistem.

Dengan demikian, UAT dan SIT memiliki peran yang saling melengkapi dalam proses pengujian perangkat lunak. 

UAT memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi kebutuhan bisnis dan siap digunakan oleh pengguna akhir, sementara SIT memastikan bahwa semua komponen teknis berfungsi dengan baik bersama-sama. 

Kombinasi dari kedua jenis pengujian ini membantu memastikan bahwa perangkat lunak tidak hanya berfungsi dengan baik secara teknis tetapi juga memenuhi harapan pengguna akhir, memberikan solusi yang andal dan efektif bagi bisnis.

Baca Juga: Apa itu Raci Matrix? Arti, Manfaat & Cara Membuatnya


Ingin Belajar UAT Lebih Lanjut? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id

Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai UAT (User Acceptance Testing) mulai dari pengertian, jenis, langkah penerapan hingga perbedaanya.

Kesimpulannya, User Acceptance Testing (UAT) adalah tahap akhir pengujian perangkat lunak yang dilakukan oleh pengguna akhir untuk memastikan perangkat lunak memenuhi kebutuhan dan harapan bisnis sebelum dirilis.

Jika Sobat MinDi seorang project manager, memahami UAT merupakan hal yang penting dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Tertarik belajar UAT lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai project manager profesional? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi project manager yang sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Reference:

  1. What is User Acceptance Testing (UAT)? - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!